• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan media fondant efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus siswa D.A khususnya dalam menulis.

Peningkatan yang terjadi dalam setiap aspek dapat dilihat dari perubahan mean level D.A. dari setiap sesinya. Pada aspek menggerakan pensil awalnya siswa menggerakan pensil dengan tekanan yang kurang dan terlihat kesulitan, dikarenakan kontrol otot yang rendah juga siswa terlihat tegang sehingga dihasilkan mean level dari fase baseline-1 adalah 37,9%. Pada fase intervensi siswa terlihat lebih menikmati dalam pengerjaan, setelah sebelumnya diberikan perlakuan dengan perolehan mean levelnya adalah 58,95%, kemudian pada fase baseline-2 pun meningkat dikarenakan siswa sudah mulai mampu mengontrol penggunaan tangannya untuk menulis maka mean level pada fase ini yaitu 62,17%.

Pada aspek menebalkan huruf dan kata subjek D.A fase baseline-1 mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal menebalkan hururf dan kata, tidak sedikit garis yang keluar dari pola garis putus-putus yang disediakan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan mean levelnya yaitu 38,9%. Pada fase intervensi siswa dapat menikmati gerak tangan dan berusaha mengarahkan tangan agar sesuai pola garis putus-putus dengan peroleh mean level 54,86% serta pada fase baseline-2 siswa mampu mengikuti pola garis putus-putus yang disediakan dengan perolehan mean level 68,73%.

Pada aspek menyalin huruf dan kata pada fase baseline-1 siswa D.A merasa kesulitan, karena tidak ada bantuan pola garis putus-putus, sehingga peroleh mean levelnya hanya mencapai 44,8%. Pada fase intervensi siswa D.A sudah mulai

72

Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Efektivitas Penggunaan Media Fondant Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menulis Permulaan Siswa Cerebral Palsy Sedang Di SLBD YPAC Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguasai, bahkan menikmati soal yang disediakan dengan perolehan mean level 80,46%. Pada fase baseline-2 siswa D.A sangat menikmati soal dalam menyalin, dikarenakan siswa bisa mengkreasikan tulisannya sendiri tanpa bantuan titik-tik dengan perolehan mean level yang tinggi yaitu 86,9%.

Perubahan yang terjadi sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi sangat terlihat. Sehingga hasil tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan media fondant efektif dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dalam menulis permulaan siswa cerebral palsy sedang tipe spastic.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dari itu peneliti merekomendasikan bagi:

1. Para pendidik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu rekomendasi media yang aman untuk melatih kemampuan motorik halus siswa. Kegiatan belajar yang menyenangkan dan menenangkan akan lebih membantu siswa dalam kegiatan belajar di kelas ataupun di rumah.

2. Orang tua

Latihan dengan menggunakan media fondant yang sangat sederhana dapat dilakukan orang tua di rumah ketika kegiatan memasak. Hal ini juga akan menjadi latihan yang sangat bermanfaat terhadap perkembangan kemampuan motorik halus anak sehingga perubahan pada menulis permulaan siswa pun akan lebih terlihat. Bimbingan orang tua akan sangat dibutuhkan, agar perkembangan siswa tidak menurun lagi.

3. Peneliti selanjutnya

Penggunaan media fondant dalam penelitian belumlah banyak. Sehingga peneliti berharap peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih jauh

72

Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Efektivitas Penggunaan Media Fondant Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menulis Permulaan Siswa Cerebral Palsy Sedang Di SLBD YPAC Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manfaat dari media fondant. Media ini selain digunakan untuk melatih motorik halus dalam tujuannya untuk menulis permulaan, media ini juga bermanfaat untuk mengembangkan potensi siswa dalam membuat karya seni.

73

Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Efektivitas Penggunaan Media Fondant Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menulis Permulaan Siswa Cerebral Palsy Sedang Di SLBD YPAC Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ambariani. (2010). Cake Mini untuk Bingkisan & Suvenir. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anderson, C. R. (2004). Petunjuk Modern Kepada Kesehatan Cet. 18. Bandung: Indonesia Publishing House. Diterjemahkan oleh William Walen.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

---. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Arvin, B. K. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15 Vol. 3. Editor edisi Indonesia prof. Dr. dr. S.PA (K) Wahab, A.S. (2000). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (ECG).

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Given, B.K. (2002). Teaching to The Brain’s Natural Learning Systems.

Alexandria: Assosiation for Supervision and Curriculum Development. Diterjemahkan oleh Dharma L. H. dan disunting oleh Nilandari, A. (2007). Brain-Based Teaching: Merancang Kegiatan Belajar-Mengajar yang Melibatkan Otak, Emosional, Sosial, Kognitif, Kinestetik dan Reflek Cet. I. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Hurlock, B. E. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

LoCicero, J. (2007). Cake Decorating for Dummies. Indiana: Wiley Publishing, Inc.

74

Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Efektivitas Penggunaan Media Fondant Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menulis Permulaan Siswa Cerebral Palsy Sedang Di SLBD YPAC Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lizzarni. (2009). Pernak Pernik Kue dari Fondant. Jakarta: Hikmah Publishing House.

Muslim, A.T. dan Sugiarmin, M. (1996). Ortopedi dalam Pendidikan Anak Tuna daksa. DEPDIKBUD.

Purwanto, N. (2008). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmadianti, F. (2011). Kue Jadi Cantik Berkat Fondant. [Online]. Tersedia: detikfood.com. [04 Desember 2012]

Ruswandi, U. & Badrudin. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insan Mandiri.

Sari, P. L. et al. (2006). Hubungan Antara Permainan Edukatif dan Perkembangan Motorik Anak Pada Taman Penitipan Anak. [Online].

Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15603/1/-mknmar2006-%20(5).pdf. [15 April 2013].

Soendari, T. Abdurahman, M. & Mahmud, M. (2008). Modul Pengajaran Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunanto, J. Takeuchi, K. Nakata, H. (2007). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.

75

Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

Efektivitas Penggunaan Media Fondant Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Menulis Permulaan Siswa Cerebral Palsy Sedang Di SLBD YPAC Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryana, Y. & Priatna, T. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka Utama.

Suryani, N. (2011). Penerapan Media Pembelajaran Keterampilan Paper Clay Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang: Studi Eksperimen Single Subject Research Terhadap Siswa Kelas V SDLB Pambudi Dharma I Cimahi. Skripsi Strata 1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Susilana, R & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaat dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.

Sylvia. (2010). Kegiatan Untuk Mendorong Keterampilan Fine Motor. [Online].

Tersedia:

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|-id&u=http://www.helium.com/items/1651487-improve-fine-motor-skills [15 April 2013].

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Dokumen terkait