• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian dan analisis serta pembahasan terhadap hasil penelitian pada pembelajaran matematika, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persiapan mengajar guru yang sudah bersertifikasi pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Kasemen dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran matematika berdasarkan data hasil penelitian belum dapat dikatagorikan baik. Hal ini dapat kita lihat dari pembuatan dukomen silabus dan RPP yang dimiliki oleh guru. Silabus dan RPP yang dijadikan pedoman dalam pembelajaran matematika ternyata bukan hasil karya guru tetapi hasil dari down load internet atau persiapan yang dibuat oleh penerbit buku. Penggunaan silabus dan RPP hasil karya orang lain oleh guru sah-sah saja digunakan tetapi jangan langsung digunakan hendaknya dimodifikasi kembali oleh guru tersebut sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah terutama dalam pembelajaran di kelas.

2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar oleh guru yang bersertifikasi pada mata pelajaran matematika dapat dikatagorikan tidak maksimal karena pelaksanaan pembelajaran oleh guru belum memperoleh hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil penelitian kondisi ini disebabkan karena penguasaan beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran, seperti kemampuan kemampuan

128

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan belajar, kegiatan belajar mengajar, kemampuan menggunakan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran kegiatan menutup pembelajaran, tindak lanjut belum mendayakan segala upaya dan sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif.

3. Hubungan antara guru profesional yang bersertifikasi dengn hasil belajar siswa tahun pelajaran 2010-2011 pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kasemen Kota Serang tidak signifikan. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya perolehan nilai prestasi belajar matematika siswa yang menjadi peserta didik guru profesional yang bersertifikasi, dan setelah dibandingkan nilai RPP, nilai pelaksanaan pembelajaran dan nilai prestasi belajar siswa kemudian diolah dengan menggunakan teknik korelasi ganda (multiple

correlation) diperoleh nilai 0,65 dan setelah dilakukan perhitungan tingkat s

signifikansi sebesar 2,496 dan setelah dikonsultasikan dengan Ftabel F hitung < F table berdasarkan hasil uji hipotesis ini disimpulkan hubungan antara guru profesional yang bersertifikasi dengan hasil belajar siswa tahun pelajaran 2010-2011 tidak signifikan.

4. Evaluasi Guru yang Sudah Bersertifikat Terhadap Hasil Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2010-2011 dalam pelaksanaannya diharapkan dapat menciptakan hasil belajar meningkat sesuai dengan tujuan Proses Pembelajaran.

Pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pembelajaran belum dilaksanakan sesuai dengan fungsi evaluasi. Guru sudah melakukan evaluasi tapi

129

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelaksanaan evaluasi ini hanya ditujukan untuk memperoleh nilai saja, nilai yang diperoleh tidak dianalisis untuk menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran dan peningkatan kualitas pembelajaran

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan mempertimbangkan manfaat penelitian ini dalam meningkatkan kemampuan profesi guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik, maka dapat diajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin di sekolah. Inovasi dan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan guru sepatutnya diarahkan, dibantu dan diberikan fasilitas. Peningkatan kemampuan profesi dapat dilakukan dengan membentuk kelompok kerja guru, melalui kegiatan kelompok guru (KKG), pelatihan-pelatihan peningkatan mutu sehingga guru-guru dipacu untuk melakukan Penelitian tindakan kelas.

2. Bagi Para Guru kelas V

Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu dasar pertimbangan atau sebagai masukan untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif serta bermakna meningkatkan keterampilan matematika, dan dijadikan bahan masukan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih mengeksploitasi potensi intelektual siswa.

130

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru juga diharapkan mampu dan mempunyai kemauan untuk menyusun rencana pembelajaran sendiri yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran dan mampu mengimplentasikan rencana pembelajaran serta mampu mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan

3. Bagi Para Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan akan memperkaya kompleksitas dan memperluas lingkup pengembangan pembelajaran matematika kelas 5 SD. Peneliti menyadari bahwa hasil Penelitian ini belum sampai pada temuan-temuan yang mendasar dan subtansi, oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan permasalahan yang sama namun jumlah sampel dan lokasi penelitian yang lebih luas tidak hanya pada tingkat kecamatan kalau mungkin pada tingkat kabupaten/kota atau pada tingkat provinsi.

4. Bagi Institusi Pengambil Kebijakan Pengajaran dan Pendidikan,

Hasil penelitian ini dijadikan suatu alternatif pertimbangan dalam mengambil kebijakan tentang peningkatan guru profesional dan peningkatan kualitas pembelajaran. Kebijakan yang kaitan dengan guru akan berdampak pada peningkatan profesional guru, jika profesional guru meningkat akan berdampak pula pada peningkatan kualitas pendidikan.

Untuk peningkatan guru profesional dan peningkatan kualitas pembelajaran direkomendasikan untuk membentuk wadah atau kegiatan untuk meningkatkan kemampuan profesi guru, seperti memberdayakan Pusat Kegiatan Guru sebagai forum diskusi antar guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran.

131

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, E dkk (2006). Pengembangan Kompetensi Professional dalam

Meningkatkan Kinerja Pembelajaran Guru Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Vol. 1, no. 2 Juni 2006.

Ani M. Hasan, M.Pd. Artikel: Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad

Pengetahuan

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asep,HR. dkk.(2008) Modul UT Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bafadal. I. (2004). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Buchari A. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Cole. M. (2005). Profesional Value and Practise Meeting the Standart. Third

edition.

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Glover, D. dan Law, S. (2002). Improving Learning: Professional Practice in

Secondary School. Philadelphia: Open University Press.

Hamalik O. (2002). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara.

Harun, Z.C. (2008). “Profil Guru Profesional dan Model Pembelajaran Ideal

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Jurnal Pendidikan.

UPI. Vol. 32 (4), 24-30.

Hermawan, D. (2008). “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Produktivitas

Kerja Guru”. Jurnal Pendidikan. UPI. Vol. 32 (2), 59-67.

http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/manajemen-sdm-pendidikan/

Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

132

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

JICA Common Textbook. (2003) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI

Kemendiknas, Standarisasi Kompetensi Guru Tahun 2010 dilengkapi Standar Guru Nasional.

Kemendiknas, Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005

Mahfudin, A. (2009). Profesionalisme Jabatan Guru di Era Global. Bandung : Rizqi Press.

Mantja, W. 2002. Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Wineka Media.

Matindas, B. (2004). Apakah Anda Cukup Berani Untuk Kreatif ? (The Courage

To Create). Jakarta : PT. Mizan Publika.

Muhlisin. (2010). Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. (online).hhtp://digilib.upui.edu/pasca/available/etd-0705106-113932/2010/ muhlisin. Html (17 November 2010)

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ngainun N. (2009). Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen Ridwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Bandung: IKAPI.

Ruseffendi,E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Rusman. (2010). Manajemen Kurikulum. Bandung : PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media.

Sanjaya W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

133

Mumu Muawiah, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sudrajat, A. (2008). Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah.

xa.yimg.com/.../3.1.bayu, pauji, najibi (artikel+kompetensi+guru)2.doc. (6 Desember 2010).

Sugiono, (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharto, N. (2009). Persepsi Guru tentang Standar Kinerja Guru dan

Pengaruhnya terhadap Pelayanan Belajar. Artikel karya ilmiah persepsi

guru.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada

T.n. (2009). Menjadi Guru Profesional bukan Sekedar Lulus Uji Sertifikasi.

www.find-docs.com/8-keterampilan-mengajar-guru-doc~4.html. (6 Desember

2010).

Uno, H.B. (2008). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara

Usman, M.U. (2002). Menjadi Guru yang Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Win Wengger, (2004). Beyond Teaching and Learning. (Terjemahan). Bandung : PT. Nuansa

Dokumen terkait