Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
HUBUNGAN GURU PROFESIONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD
(Studi Guru Bersertifikat Se-Kecamatan Kasemen Kota Serang)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan Program Studi Pengembangan Kurikulum
Oleh:
MUMU MUAWIAH
0908707
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: contoh sk komunitas belajar guru sd
(2)Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr.H. Dinn Wahyudin, M.A
NIP. 1954 0206 1978 031003130 358 464
Pembimbing II
Dr.H.Toto Ruhimat,M.Pd NIP.19591198503031001 131
583 318
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana UPI
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “ Hubungan Guru
Profesional dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SD
(Studi Guru Bersertifikasi Se-Kecamatan Kasemen Kota Serang)”
Ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini sepenuhnya saya siap
untuk menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Bandung, Mei 2011
Yang membuat pernyataan,
MUMU MUAWIAH
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu LEMBAR PERSEMBAHAN
Barang siapa menghendaki kesejahteraan hidup di dunia, maka harus ditempuh dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki kebahagiaan hidup di akhirat hendaklah ditempuh dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki kedua-duanya maka hendaklah ditempuh dengan ilmu. (Hadist Nabi)
Orang-orang yang bodoh sebenarnya telah mati sebelum mati. Tetapi orang alim atau pandai, mereka tetap hidup sepanjang masa, sekalipun sudah mati. (Wali Songo)
.
Iman itu sesuatu yang laksana masih pulas, dan takwalah yang menjadi pakaiannya. Adapun perhiasannya adalah rasa malu, dan buahnya adalah iman. (Hadist Nabi)
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tesis ini saya persembahkan untuk Suamiku tercinta, kedua orang tua tercinta, serta anak-anaku, semoga kita selalu ada dalam lindungan dan keberkahan Nya.
Amiin.
KATA PENGANTAR
Segala rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tersampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat, petunjuk, serta hidayahNya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul: Hubungan Guru
Profesional dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SD
(Studi Guru Bersertifikasi Se-Kecamatan Kasemen Kota Serang)
Tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
Gelar Magister Pendidikan yang penulis tempuh selama mengikuti studi pada
Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya, karya ini jauh dari kesempurnaan dan
banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan karya ini.
Bandung, Mei 2011
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MUMU MUAWIAH
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusun tesis ini tidak terlepas dari segala bantuan dan dorongan
dari semua pihak. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan dalam menyelesaikan karya ini, terutama kepada:
1.Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor
Universitas Pendidikan Indonesia
2.Bapak Fuad Abdul Hamied, Ph.D selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
3.Bapak Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A selaku Pembimbing I dalam
penyusunan tesis.
4.Bapak Dr. H. Toto Ruhimat, M. Pd. selaku Pembimbing II dalam
penyusunan tesis.
5.Bapak Prof.Dr.H. Ishak Abdulhak, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia dan sebagai penguji 1.
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7.Seluruh Staf Administrasi Sekolah Pascasarjana Univesitas Pendidikan
Indonesia, yang selalu ramah dalam melayani dan membantu dalam
urusan administrasi.
8.Bapak M. Golib, S. Pd., M. Si. UPTD Pendidikan Kec. Kasemen
9.Bapak Yuyu Saptayudin selaku Kepala Sekolah SDN Kasemen
10.Para kepala sekolah di wilayah Kecamatan Kasemen Kota Serang yang
telah memberikan izin penelitian, sehingga tesis ini dapat
terselesaikan.
11.Rekan-rekan angkatan 2009 Program Pendidikan Pengembangan
Kurikulum Sekolah Pasca Sarjana UPI, yang senantiasa berjuang
bersama-sama dalam penyelesaian studi.
12.Suami dan anak-anakku tercinta serta keluarga besar yang selalu
memberikan dorongan baik moril maupun materil selama penulis
menyelesaikan studi.
13.Serta kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
yang telah membantu penulis dalam menyusun karya ini. Akhirnya
hanya kepada Allah SWT saja saya serahkan semuanya, semoga
segala amal baik semua pihak yang telah membantu mendapatkan
balasan yang setimpal dari-Nya. Amiin.
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MUMU MUAWIAH
G. Definisi Operasional………. 14
BAB II GURU PROFESIONAL DAN HASIL BELAJAR SISWA
c. Komponen-komponen Sistem Pembelajaran ………. 24
d. Proses Pembelajaran……… 25
3. Meningkatkan Profesional Guru ………….……..………….. 30
a. Guru sebagai Jabatan Profesional ……….. 30
b. Mengajar sebagai Pekerjaan Profesional …………..…….. 33
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Kompetensi Pribadi ……….……….. 36
b. Kompetensi Profesional ……….…..……….. 37
c. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan ………... 38
B. Implementasi Kurikulum KTSP pembelajaran Matematika SD….. 39
1. Kurikulum KTSP SD……… 39
2. Hakekat Matematika ……….……… 42
3. Pengertian Matematika ……….………... 42
4. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ……….. 46
5. Langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ………… 48
6. Teori Pembelajaran Matematika ………. 49
a. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Nasional……… 58
b. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Sekolah………. 60
c. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Kelas………. 60
d. Penilaian Akhir Semester………. 61
D. Sertifikasi Guru ……….. 62
d. Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan …...……….. 65
e. Panduan Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru ……….. 65
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ….……….……….. 67
2. Instrumen Pengamatan (observasi) ……….. 77 3. Instrumen Tes Hasil Belajar pada pembelajaran
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
matematika ……….……….. 79
E. Prosedur dan Teknik Penelitian …….……….. 79
1. Persiapan Penelitian ………….….……….. 79
2. Pelaksanaan Penelitian …………..……….. 79
F. Analisis Data ……….……….. 80
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ………….……….. 82
1. Deskripsi Guru SD Profesional Bersertifikasi di Lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kasemen ………...…….. 82
a. Hasil Temuan Angket guru ……….. 83
b. Hasil Temuan Studi Dokumentasi, Observasi, dan wawancara Guru yang Tersertifikasi ..……….. 93
2. Hasil Prestasi Hasil Belajar Siswa SD di Lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kasemen ……….. 101
a. Hasil Temuan Angket Siswa ……… 102
b. Hasil Temuan Tes Siswa pada Mata Pelajaran Matematika ……….…..………….. 109
3. Hubungan antara Guru SD Profesional Bersertifikasi terhadap Prestasi Hasil Belajar… .……….…….……….. 109
B. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 116
1. Persiapan Mengajar Guru ………..……….. 116
2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar………..….. 121
3. Hubungan Guru Profesional yang Bersertifikasi terhadap Hasil Belajar Siswa ……… 125
4. Evaluasi Guru ……….………. 126
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peran Guru EMANSLIMDEF……….……..……….…….. 22 Tabel 3.1 PENYEBARAN GURU YANG
SUDAH TERSERTIFIKASI ……….……….. 70 Tabel 3.2 PENYEBARAN GURU YANG
SUDAH TERSERTIFIKASI YANG
DIJADIKAN SAMPEL …………..…….……….….. 71 Tabel 4.1 RATA-RATA NILAI HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA ……..…….….. 109 Tabel 4.2 TABULASI NILAI RPP DAN PBM GURU SD
TERSERTIFIKASI DI KECAMATAN KASEMEN
DAN NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ……….. 110 Tabel 4.3 DISTRIBUSI NILAI RPP DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA ……….. 112
Tabel 4.4 DISTRIBUSI NILAI PELAKSANAAN MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA ………..……….……….. 113 Tabel 4.5 DISTRIBUSI NILAI RPP DAN PELAKSANAAN PBM
OLEH GURU………..……….………... 114
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Pembelajaran sebagai suatu proses ……….……….. 55 Bagan 4.1 Korelasi Product Moment ganda R ……….… 111 Bagab 4.2 Korelasi Ganda R ……… 115.
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. KISI- KISI INTRUMEN ANGKET PENELITIAN………. 134
2. ANGKET UNTUK GURU……….………... 137
3. ANGKET UNTUK SISWA ……….………. 143
4. KISI-KISI INTRUMEN OBSERVASI PENELITIAN……….… 147
5. FORMAT OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN….…. 148 6. FORMAT OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ……….……….……. 150
7. KISI-KISI INTRUMEN STUDI DOKUMENTASI PENELITIAN .... 151
8. FORMAT STUDI DOKUMENTASI TERHADAP PERENCANAAN PEMBELAJARAN ………..…….…...…….. 152
9. KISI-KISI INTRUMEN WAWANCARA PENELITIAN ……….. 154
10. FORMAT PEDOMAN WAWANCARA ……….. 155
11. Tabel KONDISI UMUM GURU DAN SEKOLAH …..……….. 160
12. Tabel PERSEPSI TENTANG TUGAS DAN FUNGSI GURU ……... 161
13. Tabel PERSEPSI GURU TENTANG FASILITAS ATAU PRASARANA YANG DIMILIKI SEKOLAH ……..……….. 162
14. Tabel PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA ………..……….. 163
15. Tabel PENGETAHUAN GURU TENTANG KONSEP KETERAMPILAN MATEMATIKA ……….. 164
16. Tabel PERSIAPAN MENGAJAR YANG DIBUAT GURU………... 164
17. Tabel PELAKSANAAN PBM OLEH GURU BERSERTIFIKASI …. 165 18. Tabel EVALUASI YANG DILAKUKAN GURU YANG BERSERTIFIKAT ……….……….………. 166
19. Tabel DATA HASIL STUDI DOKUMENTASI TERHADAP RPP GURU SD YANG TERSERTIFIKASI ……….……….…….. 167
20. Tabel DATA HASIL OBSERVASI TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN OLEH GURU SD YANG TERSERTIFIKASI ……….……….. 168
21. Tabel PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT DAN MINAT SISWA TERHADAP BELAJAR MATEMATIKA …….….. 170
22. Tabel PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA OLEH GURU ……….. 171 23. Tabel PERSEPSI SISWA TERHADAP FASILITAS/PRASARANA
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAN LINGKUNGAN BELAJAR ……….….……….. 173 24. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD KASEMEN……….……….….. 174
25. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD CANGKRING……….………..……….. 175
26. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD KEGANTERAN……….……….. 176
27. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD KASUNYATAN ………..….……….. 177 28. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD KASUNYATAN……….……….. 178
29. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD MASIGIT ……….……….. 179
30. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD TERWANA ……….……….. 180
31. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SD KARANGANTU ……….………..……….. 181 32. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SD PADEK 2 ……….………..…..…….. 182 33. Tabel NILAI PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SD AMBON……….……….………….. 183 34. Tabel RATA-RATA NILAI HASIL BELAJAR SISWA
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam
pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya
melakukan pembangunan di segala bidang tentu saja tidak mengabaikan bidang
pendidikan guna membangun manusia-manusia pembangunan itu sendiri. Artinya
peran pendidikan dituntut dalam menunjang pembangunan nasional.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang mengemukakan bahwa pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sudah genap 14 tahun program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kondisi-kondisi permasalahan terus
membayangi hingga saat ini, kendala-kendala dari berbagai aspek fisik maupun
nonfisik masih belum dapat teratasi dengan optimal. Bahkan pemerintah
menjanjikan akan tuntas pada tahun 2009, dengan melihat kondisi real dimana
2
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Melihat kenyataan seperti sekarang ini, Menurut Mahfudin (2009:3)
tuntutan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan pengaruh negatif sangat
dibutuhkan. Dunia pendidikan menjadi tumpuan harapan bagi upaya
menanggulangi dampak tersebut, sekaligus memanfaatkan teknologi global untuk
kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat banyak. Pendidikan dalam konteks
ini mengisyaratkan perlunya paradigma yang menempatkan guru (pendidik)
sebagai sosok pribadi yang handal dan profesional dalam menghadapi dunia
global. Dan untuk menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan dan
ketidakpastian, dibutuhkan guru yang profesional dan mampu mengelola proses
kegiatan belajar mengajar secara efektif dan inovatif, maka diperlukan perubahan
strategi dan model pembelajaran sedemikian rupa yang mampu memberikan
nuansa yang menyenangkan bagi guru dan siswa.
Di tengah berbagai tantangan dari luar itu, guru dan siswa diupayakan
dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi yang bersifat timbal balik antara
siswa guru dan antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sekolah dasar sebagai salah satu pendidikan yang dasar yang
membutuhkan peningkatan kualitas pendidikan nasional secara umum dalam
menyiapkan generasi yang tetap memiliki jati diri Indonesia. Jika ingin
menghasilkan kualitas SDM yang baik tentu diperlukan kualitas proses
pendidikan yang baik. Kualitas pendidikan itu sendiri ditentukan oleh baik
tidaknya faktor-faktor yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan. Banyak
3
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara baik. Diantara faktor penting tersebut adalah guru, karena sesungguhnya
guru memegang peranan yang sangat menentukan dalam proses pendidikan. Oleh
karena itu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan diperlukan
guru yang berkualitas, benar-benar kompeten, yaitu memiliki kemampuan yang
sesuai dengan tuntutan.
Sejak tahun 2005, isu mengenai profesionalisme guru gencar dibicarakan
di Indonesia. Profesionalisme guru sering dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup
penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi guru, dan tunjangan profesi guru.
Ketiga faktor tersebut merupakan latar yang disinyalir berkaitan erat dengan
kualitas pendidikan. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik
yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi
sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen.
Pengakuan professional bagi guru ini dibuktikan melalui sertifikat
pendidik. Sertifikat pendidik bagi guru prajabatan diperoleh melalui Pendidikan
Profesi Guru (PPG), sedangkan bagi guru dalam jabatan diperoleh melalui uji
kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio atau pemberian sertifikat secara
langsung. Sertifikasi sebagai upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran, layanan bimbingan dan konseling, serta
kepengawasan pada satuan pendidikan formal secara berkelanjutan. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.10 Tahun 2009, Guru yang
4
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
proses dan produk kinerja yang dapat menunjang peningkatan kualitas
pendidikan.
Guru kompeten dapat dibuktikan dengan perolehan sertifikasi guru
berikut tunjangan profesi yang memadai menurut ukuran Indonesia. Sekarang ini,
terdapat sejumlah guru yang telah tersertifikasi, akan tersertifikasi, telah
memperoleh tunjangan profesi, dan akan memperoleh tunjangan profesi. Fakta
bahwa guru telah tersertifikasi merupakan dasar asumsi yang kuat, bahwa guru
telah memiliki kompetensi.
Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses
pembelajaran siswa, meskipun tidak semua perbuatan belajar siswa merupakan
akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur harus mampu
menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong
terjadinya perbuatan siswa yang aktif, kreatif dan efisien. Dalam Mulyasa
(2009:9) mengungkapkan bahwa “lemahnya kinerja guru salah satunya
disebabkan oleh kurangnya kemahiran guru dalam mengelola kelas”.
Banyak faktor yang menyebabkan kurang profesionalitasnya seorang guru,
sehingga pemerintah berupaya agar guru yang tampil di abad pengetahuan adalah
guru yang benar-benar yang mampu mengantisipasi tantangan-tantangan dalam
dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber
daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu
faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan dan mempunyai posisi
5
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. Karena
gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik, untuk memberikan
bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan.
Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku
dan penentu tercapainya tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menunjang kegiatan
diperlukan iklim sekolah yang kondusif dan hubungan baik antar unsur-unsur
yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan
siswa. Serta hubungan baik antar unsur-unsur yang ada disekolah dengan orang
tua dan masyarakat.
Kualitas sekolah dasar sangat tergantung dari kualitas gurunya baik guru
itu guru kelas ataupun guru mata pelajaran baik mengelola proses pembelajaran,
seperti merancang, melaksanakan, dan melakukan penilaian pembelajaran yang
harus dilakukan secara kontinu, kreatif, dan mandiri serta mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi dalam peningkatan mutu
proses belajar mengajar.
Komunikasi pembelajaran ini merupakan bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan
matematika sekolah yang terdiri dari bagian-bagian matematika yang dipilih guna
menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi anak
6
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hakekatnya matematika lebih baik diajarkan pada usia dini.
Mengingat pentingnya matematika untuk siswa-siswa usia dini di SD, perlu dicari
suatu cara mengelola proses belajar-mengajar di SD sehingga matematika dapat
dicerna oleh siswa-siswa SD. Disamping itu, matematika juga harus bermanfaat
dan relevan dengan kehidupannya, karena itu pembelajaran matematika di jenjang
pendidikan dasar harus ditekankan pada penguasaan keterampilan dasar dari
matematika itu sendiri. Keterampilan yang menonjol adalah keterampilan
terhadap penguasaan operasi-operasi hitung dasar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian).
Sekalipun dalam banyak kesempatan sering dikatakan bahwa matematika
merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, termasuk bagi
kehidupan sehari-hari, banyak orang belum bisa merasakan manfaat matematika
dalam kehidupan sehari-hari mereka di luar, beberapa cabang matematika tertentu
yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis seperti berhitung,
statistika dan geometri.
Berbagai kendala yang muncul dilihat dari segi mengajar guru antara lain:
proses pembelajaran masih monoton, guru belum mampu mengembangkan materi
yang diajarkan, guru belum mampu menyusun pembelajaran yang bermakna,
materi yang padat, media pembelajaran sangat kurang bahkan tidak mendukung,
serta kurangnya penguasaan strategi dan metode pembelajaran yang dimiliki,
sikap guru yang kurang harmonis tanpa menghiraukan keadaan kesulitan yang
7
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan merasa segan dan takut kepada guru, padahal siswa belum paham dan
mengerti akan materi yang diajarkan oleh guru.
Karena masalah tersebut, banyak siswa menjadi kurang termotivasi dalam
mempelajari matematika. Selain itu juga menyebabkan pendidikan matematika di
sekolah kurang memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidikan anak secara
keseluruhan, baik bagi pengembangan kemampuan berpikir, bagi pembentukan
sikap, maupun pengembangan kepribadian secara keseluruhan. Sebagai contoh,
dalam bidang kemampuan berpikir kreatif atau meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah, yang banyak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bidang pembentukan sikap, pendidikan matematika di sekolah belum bisa
menumbuhkan sikap menghargai matematika sebagai ilmu yang sangat berguna
bagi umat manusia pada diri para siswa. Dalam bidang pengembangan
kepribadian, pendidikan matematika di sekolah belum mampu mengembangkan
pribadi-pribadi siswa menjadi pribadi-pribadi yang mampu mengambil keputusan
mengenai apa yang paling baik bagi dirinya, bersifat jujur, dan berani bertanggung
jawab terhadap segala hal yang telah dilakukan atau diucapkan, sehingga banyak
siswa menempuh pelajaran matematika melulu karena hal itu diharuskan oleh
sistem yang ada, sesuai dengan kurikulum.
Dengan situasi seperti itu, pendidikan matematika di sekolah, dan
pendidikan formal pada umumnya, cenderung menghasilkan lulusan yang
mempunyai banyak pengetahuan (khususnya pengetahuan faktual), seharusnya
8
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
seorang guru harus mampu membimbing,mengembangkan, menciptakan
pembelajaran yang aktif serta menciptakan serangkaian tingkah laku yang
berkaitan dalam situasi tertentu.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pada diri setiap orang semakin
dituntut adanya kemampuan berpikir yang tinggi dan kreatif, kepribadian yang
jujur dan mandiri (berjiwa independen), dan sikap yang responsif terhadap
perkembangan-perkembangan yang terjadi di lingkungannya atau di dalam
masyarakat. Hal ini berlaku di banyak negara, termasuk Indonesia, terlebih-lebih
dalam era sekarang ini, di mana demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan otonomi
dalam berbagai tataran (individu, kelompok, masyarakat, dan daerah) semakin
dianggap penting.
Banyaknya masalah dalam pendidikan matematika di Indonesia
merupakan salah satu alasan untuk mereformasi pendidikan matematika di
sekolah. Masalah umum matematika yang banyak orang awam tahu seperti
rendahnya daya saing di ajang international maupun nasional, rendahnya nilai tes
Ujian Akhir Sekolah dibanding pelajaran lainnya khususnya di Kecamatan
Kasemen Kota Serang selalu di bawah 5.0 skala 1-10, serta rendahnya minat
belajar matematika lantaran matematika terasa sulit karena banyak guru kelas
mengajarkan matematika dengan materi dan metode yang tidak menarik dimana
guru menerangkan atau 'teacher telling' sementara murid mencatat. Masalah lain
yang sering juga dibahas di beberapa surat kabar di kolom Kemendiknas maupun
9
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melibatkan orang pendidikan matematika atau guru matematika, buruknya sistem
evaluasi yang hanya mengejar solusi namun mengabaikan proses mendapatkannya
sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran ini selalu tidak sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Pembelajaran matematika di sekolah dapat memotivasi siswa untuk belajar
matematika dan mampu mendidik para siswa sehingga mereka bisa tumbuh
menjadi orang-orang yang mampu berpikir secara mandiri dan kreatif,
berkepribadian mandiri, dan mempunyai kemampuan dan keberanian dalam
menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan. Jika pembelajaran matematika di
sekolah-sekolah kita dapat mengupayakan terbentuknya siswa dengan
karakteristik seperti itu, berarti pembelajaran matematika di sekolah-sekolah kita
telah memberikan sumbangan yang besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal inilah yang sudah diteliti dalam penelitian ini. peningkatan mutu pendidikan
(prestasi belajar) bagaimana juga tergantung pada proses belajar mengajar.
Untuk itu seorang guru harus dapat mengadakan pembelajaran
matematika dalam meenyajikan topik-topik baru hendaknya dimulai pada tahapan
yang paling sederhana ketahapan yang lebih kompleks, dari yang konkret menuju
ke yang abstrak, dari lingkungan dekat anak ke lingkungan yang lebih luas.
Dengan demikian guru memegang peranan penting, sebab hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh kualitas pengajaran. Guru diharapkan dapat memahami
10
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pemikiran kreatif siswa dan meningkatkan kreatifitas belajar bagi siswa sebagai
bagian dari pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauhmana keberhasilan
tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam
bentuk hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman
belajarnya (proses belajar-mengajar)
Proses belajar mengajar merupakan hasil kerjasama antara guru dan siswa
yang didasari program dan ditunjang sarana dan prasarana. Kontribusi setiap
komponen tentu saja mengarah pada pencapaian tujuan, namun peranan guru
sebagai pengelola sangat penting. Artinya, gurulah yang mengelola proses belajar
dengan pengelolaannya akan menentukan keberhasilan proses belajar untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui
sistem penilaian, dengan demikian dibutuhkan kemampuan para guru profesional
dalam mengadakan penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka
pendek jangka panjang.
Sehubungan dengan uraian di atas, dalam rangka penulisan tesis ini,
penulis bermaksud melakukan penelitian tentang profil guru profesional sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan di bidang pendidikan keguruan dan peranan
guru profesional yang sudah bersertifikasi dalam melaksanakan kegiatan mengajar
11
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk itulah peneliti memilih judul tesis: Hubungan antara Guru Profesional
dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SD (Studi
Guru Bersertifikat Se-Kecamatan Kasemen Kota Serang)
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini secara umum membahas masalah hubungan profesional guru
terhadap hasil belajar siswa. Salah satu ciri sebagai profesi, guru harus memiliki
kompetensi, sebagaimana dituntut oleh disiplin ilmu pendidikan (pedagogik) yang
harus dikuasainya. Dalam hal kompetensi ini, Direktorat Tenaga Kependidikan
telah memberikan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan perbuatan secara dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Pada penelitian ini penulis telah meneliti permasalahan yang terdapat
pada penampilan mengajar guru profesional Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Kasemen yang sudah bersertifikasi dan pembelajaran di kelas terutama hasil
belajar Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2010-2011, agar penelitian ini
terarah dan memperoleh gambaran yang jelas penulis merumuskan masalah
tentang penampilan mengajar guru sekolah dasar terutama pada mata pelajaran
matematika dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang ada pada penelitian ini penulis perlu
12
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mempunyai arah yang jelas dan lebih tepat sasaran. Penelitian ini dibatasi pada
masalah yang berkaitan dengan hubungan antara guru yang bersertifikasi dengan
pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika Semester II Tahun
Pelajaran 2010-2011
D. Pertanyaan Penelitian
Untuk lebih memperjelas rumusan masalah tersebut, berikut ini dipaparkan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana persiapan guru yang sudah bersertifikasi pada Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Kasemen dalam kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran matematika?
2. Bagaimana PBM yang dilaksanakan guru yang bersertifikasi pada mata
pelajaran matematika?
3. Sejauhmana hubungan antara guru yang sudah bersertifikasi dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika?
4. Bagaimana evaluasi guru yang sudah bersertifikat terhadap hasil belajar
siswa Tahun Pelajaran 2010-2011 sehingga tercipta peningkatan kualitas
proses pembelajaran?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat pengetahuan
13
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengajar siswa dalam mencapai hasil belajar siswa yang maksimal sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan :
a. Mendapat pengetahuan mengenai persiapan guru yang sudah bersertifikasi
pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kasemen dalam kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran matematika
b. Mengetahui PBM yang dilaksanakan guru yang bersertifikasi pada mata
pelajaran matematika
c. Mengetahui hubungan antara guru profesional yang bersertifikasi dengan
hasil belajar siswa Tahun Pelajaran 2010-2011 pada Sekolah Dasar Negeri
di Kecamatan Kasemen Kota Serang
d. Mengetahui sejauhmana evaluasi guru yang sudah bersertifikat terhadap
hasil belajar siswa Tahun Pelajaran 2010-2011 sehingga tercipta
peningkatan kualitas proses pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
langsung, baik bagi peneliti, guru, sekolah maupun dinas pendidikan
setempat.
14
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Dapat dijadikan sebagai syarat dalam menempuh ujian magister
pendidikan guna mendapatkan gelar magister pendidikan guru sekolah
dasar.
b. Memberikan pengalaman, pengetahuan dan pemahaman tentang guru
profesional dalam mengimplementasikan kompetensinya sehingga
mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal.
c. Memberikan acuan yang positif terhadap kemampuan guru profesional
dalam mengembangkan kreatifitas dan hasill belajar siswa.
2. Bagi guru
a. Hasil penelitian ini bisa memberikan wawasan mengenai kerangka
pedagogis yang harus dipersiapkan guru profesional dalam kegiatan
pembelajaran guna mendapatkan hasil belajar yang dicapai.
b. Dapat mengetahui hubungan kinerja guru professional terhadap siswa
dalam mengembangkan pembelajaran maupun rencana pembelajaran
yang berdampak pada hasil belajar siswa.
c. Penelitian ini dapat memperbaiki kinerja guru profesional dan dapat
memotivasi guru untuk aktif terlibat dalam pembelajaran yang
kondusif.
3. Bagi sekolah
a. Penelitian ini menjadi wawasan pengetahuan tentang pengaruh guru
15
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Ingin mengetahui sejauhmana aktifitas, kratifitas dan hasil belajar
siswa serta mendorong guru dan siswa untuk aktif terlibat dalam
pembelajaran yang bermakna.
4. Bagi Dinas Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi sumbangan informasi tentang guru
profesional yang bersertifikat dalam mengembangkan kreatifitas
pembelajaran di dalam kelas yang berdampak terhadap hasil belajar siswa.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan gambaran umum tentang istilah-istilah yang
terdapat dalam judul penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut (M. Nasir, 1983:126)
1. Menurut Rice dan Bishoprick dalam Bafadal (2004:5) “Guru profesional
adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehari-hari.
2. Menurut Nana Sudjana (1989:235) hasil belajar yang dijadikan obyek
penilaian adalah hasil belajar bidang pengetahuan (kognitif) yang mencakup
tingkat kemampuan ingatan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya, yang
penilaiannya dapat dilakukan secara kuantitatif-obyektif dengan
16
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru (2008:4) Pasal 1 menjelaskan bahwa 1) sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru, 2) sertifikat pendidik adalah bukti
formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional.
4. Penilaian hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui perubahan perilaku
yang terjadi pada diri siswa dalam, kaitannya dengan tujuan instruksional
yang telah ditetapkan. Perilaku yang dijadikan acuan untuk merumuskan
tujuan dan untuk mengembangkan instrument penilaian, tiga ranah
perilaku tersebut adalah perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.
(Solehuddin, 2006:14)
Jadi yang dimaksud dengan Hubungan Guru Profesional dengan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika (Studi Guru bersertifikasi se-
Kecamatan Kasemen Kota Serang) dapat diartikan sebagai wujud prilaku suatu
kegiatan guru yang profesional dalam proses pembelajaran yang dapat membawa
hasil guna bagi siswa dalam menentukan hasil dari sebuah kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan antara guru dan siswa berupa pengukuran ataupun penilaian
67
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)
tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang
harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data
dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan
diolah.(Sukmadinata, 2009:52)
Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan keterkaitan dan hubungan
guru profesional yang bersertifikasi dengan hasil belajar siswa sekolah dasar pada
mata pelajaran matematika sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari fokus penelitian tersebut tergambar
variabel dalam penelitian ini yaitu variabel guru profesional bersertifikasi dan
variabel hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut yaitu variabel guru
profesional bersertifikasi dan variabel hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika, dari tujuan penelitian di atas research design yang dipakai oleh
peneliti ini mengunakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi.
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah
yang didasari oleh filsafat positifisme yang menekankan fenomena-fenomena
objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektifitas desain penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur
dan percobaan terkontrol.
68
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Secara lebih mendalam tujuan penelitian korelasi adalah untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini
memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil
yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada
atau tidak ada saling hubungan tersebut.
penelitian korelasi (correlational research) adalah suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan
dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003). Penelitian ini
sifatnya expose-facto yaitu mengungkapkan fakta yang sudah terjadi di mana
penyebabnya tidak bisa diinterfensi.
Adanya hubungan dan tingkat variabel sangat penting, karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya
sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasi memiliki tiga karakteristik
penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik
tersebut, diantaranya adalah (Sukardi, 2003):
1. Penelitian korelasi akan memberikan hasil yang tepat jika variabel
kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan
mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2. Penelitian korelasi memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam
setting (lingkungan) nyata.
3. Penelitian korelasi memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi
69
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan
hubungan antar variabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk
diteliti. Dibidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan
penelitian terhadap sejumlah variabel yang diperkirakan mempunyai peranan
signifikan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran.
Penelitian korelasi umumnya dilakukan oleh seorang peneliti dengan
alasan sebagai berikut. a) ada kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antar
variabel di mana koefisien korelasi dapat mencapainya, b) penelitian korelasi
perlu diperhitungkan kegunannya apabila variabel yang muncul itu kompleks, dan
peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan memanipulasi
variabel-variabel tersebut, c) dalam penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran
beberapa variabel dan hubungan yang ada dalam setting yang realistis.
Penelitian korelasi pada intinya adalah mengetahui ada dan besarnya
hubungan antar dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak
dilakukan dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting
(lingkungan) nyata.
B. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di 39 SD Negeri yang ada di lingkungan UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Kasemen Kota Serang. Adapun subjek penelitian ini
di bagi menjadi dua bagian sesuai dengan variabel penelitian, yaitu: subjek
penelitian untuk variabel guru profesinal adalah guru yang tersertifikasi yang
tersebar di 39 SD Negeri yang ada di lingkungan UPT Dinas Pendidikan
70
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Subjek penelitian untuk variabel hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika adalah siswa SD di lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Kasemen Kota Serang merupakan murid dari guru-guru yang tersertifikasi.
1. Populasi Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
terlebih dahulu menentukan populasi yang akan dijadikan subjek penelitian, sepeti
dijelaskan Arikunto (2006:115) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian “
berdasarkan pendapat ini yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah 66
orang guru professional yang telah tersertifikasi yang tersebar di 39 SD yang
berada di Kecamatan Kasemen, seluruh siswa yang menjadi murid dari guru-guru
yang telah tersertifikasi tersebut. Data populasi guru yang sudah teresrtifikasi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
PENYEBARAN GURU YANG SUDAH TERSERTIFIKASI
71
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Dari populasi di atas diambil sebagian untuk dijadikan sebagai sampel
penelitian., seperti dijelaskan Sudjana, (1997:71) “ Proses menarik sebagian
subjek, gejala, atau objek yang ada pada populasi disebut sampel”.
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik penarikan
nonprobabilita jenis penarikan sampel purposive. Hal ini dilakukan dengan
petimbangan bahwa penulis tidak memiliki kerangka sampel yang memadai.
Teknik penarikan sampel purposive atau disebut juga judgemental sampling
digunakan dengan menentukan kriteri khusus terhadap sampel. Untuk menentukan
jumlah sampel dari populasi penelitian agar diperoleh sampel yang mewakili
setiap subjek penelitian ditentukan sampel sebagai berikut:
a. Guru yang dijadikan sampel penelitian
Tabel 3.2
72
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan data penyebaran guru yang tersertifikasi di atas penulis
menentukan guru yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah guru
kelas 5 yang berjumlah 10 orang, pertimbangan guru kelas 5 dijadikan sampel
penelitian karena kelompok guru kelas 5 mempunyai jumlah guru yang paling
besar setelah kelompok kepala sekolah, dan pertimbangan mengapa kepala
sekolah tidak dijadikan sampel penelitian karena realita di lapangan kepala
sekolah walaupun mempunyai kewajiban mengajar 6 jam pada kenyataan
sebagian besar kepala sekolah tidak melaksanakan kewajiban tersebut.
Data yang akan dikumpulkan dari 10 orang guru tersertifikasi ini adalah
bagaimana persiapan mengajar yang disusun dan bagaimana guru tersebut
mengimplementasikan persiapan dalam pembelajaran dikelas.
b. Murid yang dijadikan sampel penelitian
Siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 332 orang siswa
kelas 5 SD di lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kasemen Kota
Serang, siswa ini merupakan murid dari 10 orang guru tersertifikasi yang
dijadikan sampel.
Data yang akan dikumpulkan dari para siswa ini adalah hasil belajar siswa
berupa perolehan nilai pada pembelajaran matematika.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) angket, 2) observasi,
3) wawancara, 4) tes, dan 5) studi dokumentasi.
73
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Observasi
Observasi adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk mengamati,
merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang
dicapai. Pada kegiatan observasi yang dilakukan terhadap perencanaan
pembelajaran yang dibuat guru dan pelaksanaan pembelajaran matematika oleh
guru tersertifikasi di kelas 5 SD, peneliti menggunakan pedoman observasi
berbentuk format isian, dengan memberikan atau membubuhkan tanda centang (√)
pada aspek yang muncul. Tujuan utama dari observasi adalah untuk memantau
perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, hasil belajar siswa, dan dampak
pembelajaran yang direncanakan oleh guru profesional yang tersertifikasi.
Langkah-langkah observasi terdiri atas tiga tahap yaitu; pertemuan
pendahuluan, pelaksanaan observasi, dan pertemuan balikan. Pertemuan
pendahuluan sering disebut sebagai pertemuan perencanaan yang dilakukan
sebelum observasi berlangsung dengan tujuan menyepakati hal-hal yang akan
diamati dengan mitra peneliti. Pelaksanaan observasi dilakukan setelah adanya
kesepakatan dengan guru dan siswa terhadap proses dan hasil pembelajaran.
2. Angket/ kuesioner
Angket atau kuesioner digunakan dalam proses pengumpulan data mengenai
kondisi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru profesional yang
tersertifikasi. Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang telah dilakukan oleh
guru profesional yang tersertifikasi dalam pembelajaran pada mata pelajaran
74
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Wawancara
Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam
pikiran orang lain, bagaimana pandangannya tentang hal-hal yang tidak dapat
diketahui melalui observasi. Teknik ini akan peneliti tempuh dengan melakukan
wawancara secara hati-hati dan mendalam berdasarkan instrumen yang telah
dipersiapkan dan bersifat terbuka dengan maksud pertanyaan dapat berkembang
sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan (Nasution, 1996:73)
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru dan siswa untuk
mengungkap data mengenai kondisi pembelajaran yang belum terungkap melalui
angket atau melengkapi data yang masih perlu verifikasi kebenarannya. Supaya
hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah
melakukan wawancara kepada informan atau sumber data maka diperlukan
alat-alat bantu wawancara di antaranya:
a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan sumber data untuk
membantu mencatat data hasil wawancara.
b. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau
pembicaraan. Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu memberi
tahu kepada informan apakah dibolehkan atau tidak
c. Camera : berfungsi untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan
pembicaraan dengan sumber data. Dengan adanya foto diharapkan dapat
meningkatkan keabsahan data penelitian, karena peneliti betul-betul
75
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui hubungan hasil belajar siswa kelas 5
setelah dilaksanakan pembelajaran matematika oleh guru profesional tersertikasi.
Tes yang dilakukan adalah tes materi pembelajaran matematika sesuai
dengan kompetensi dasar yang ada di kelas 5 semester 2. Tes diberikan kepada
siswa kelas 5 setelah mendapat pembelajaran matematika oleh guru profesional
tersertikasi. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat tingkat keberhasilan
belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran oleh guru profesional tersertifikasi.
D. Pengembangan Instrumen/Alat Pengumpul Data Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas angket, observasi
terhadap aktivitas siswa dan guru, dokumentasi tes hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika, dan wawancara terhadap guru dan siswa.
Instrumen-instrumen tersebut adalah:
1. Instrumen Angket
angket pada penelitian ini digunakan pada studi pendahuluan diberikan
kepada guru dan siswa:
a. Angket untuk guru
Angket untuk guru ditujukan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan:
1) Identitas diri
a). Sekolah
b). Jenis kelamin
c). Pendidikan terakhir
76
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e). Pengalaman mengajar di SD
2) Aktualitas diri
a). Tugas mengajar guru
b). Fungsi guru megajar
c). Harapan guru terhadap siswa
d). Minat guru terhadap pengajaran
3) Fasilitas/prasarana dan lingkungan belajar
a) Ruang kelas/ fasilitas belajar
b) Suasana/iklim sekolah
c) Suasana kelas
d) Buku sumber
e) Media/alat bantu belajar Perpustakaan
4) Persepsi Guru tentang Pembelajaran Matematika
a). Persepsi guru tentang sasaran pembelajaran matematika.
b). Persepsi guru tentang manfaat pembelajaran matematika
c). Persepsi guru tentang model-model pembelajaran Matematika
5) Pengetahuan dan kemampuan guru dalam pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan matematika
a). Pengetahuan guru tentang konsep keterampilan matematika
6) Persiapan Mengajar yang dibuat guru
a). Persiapan mengajar matematika
b). Pemahaman guru tentang persiapan pembelajaran untuk
77
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7) Pembelajaran Matematika
a) Pelaksanaan pembelajaran matematika
b) Kemampuan guru mengimplementasikan pembelajaran matematika
di kelas
8) Evaluasi hasil belajar matematika
a) Jenis evaluasi yang dilakukan guru
b) Bentuk evaluasi yang digunakan guru
b. Angket untuk Siswa
Angket untuk siswa ditujukan untuk mengungkap data tentang:
1) Persepsi siswa tentang pembelajaran Matematika
a). Persepsi tentang manfaat belajar Matematika
b). Minat siswa terhadap belajar Matematika
c). Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran Matematika oleh
guru
2) Fasilitas/prasarana belajar yang dimiliki sekolah
a). Ruang kelas/ fasilats belajar
b). Suasana/iklim sekolah
c). Buku sumber
d). Media/alat bantu belajar
e). Perpustakaan
2. Instrumen Pengamatan (observasi)
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi.
78
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk melengkapi data yang terkumpul dari angket. Pengamatan pada
penelitian ini dilakukan kepada guru dan siswa.
a. Observasi kepada guru
1) Observasi terhadap perencanaan yang dibuat oleh guru
Observasi terhadap perencanaan yang dibuat guru meliputi:
a) Menentukan Tujuan Pembelajaran
b) Menentukan Bahan Belajar/Materi Pelajaran
c) Menentukan Strategi/metode pembelajaran
d) Menentukan Media pembelajaran
e) Menentukan Evaluasi
2) Obesrvasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh guru meliputi:
a) Kemampuan membuka Pelajaran
b) Sikap guru dalam proses pembelajaran
c) Penguasaan Bahan belajar
d) Kegiatan belajar mengajar
e) Kemampuan menggunakan media pembelajaran
f) Evaluasi pembelajaran
g) Kegiatan menutup Pembelajaran
79
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Instrumen Tes Hasil Belajar pada pembelajaran matematika
Tes digunakan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan hasil belajar
atau prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan guru setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran dari guru profesional yang tersertifikasi
E. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data
Adapun langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Agar penelitian yang akan dilakukan bisa berhasil dengan baik, maka
diperlukan suatu persiapan yang matang, teliti, dan sistematis. persiapan
penelitian ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut
a. Menentukan data yang akan diolah
b. Menentukan metode dan instrumen untuk memperoleh data
c. Menyusun instrumen penelitian
d. Menentukan sampel sebagai sumber data
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. menyebarkan angket kepada guru dan siswa
b. mengadakan observasi
c. mengadakan studi dokumentasi terhadap nilai
d. Verifikasi Data
Langkah ini dimaksudkan untuk menyeleksi data yang layak diolah lebih
lanjut, langkah ini meliputi:
80
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Memeriksa kelengkapan jawaban
3) Memeriksa kesahihan jawaban dan memeriksa konsistensi jawaban
bagi alat pengumpulan data
e. Tabulasi Data
Langkah ini meliputi:
1) Memberikan skor terhadap data yang terkumpul
2) Memodifikasi data sesuai dengan teknik analisis
3) Menyajikan data dalam bentuk tabel dan mengelompokan data
sesuai kebutuhan
f. Penerapan Teknik Statistik
Pada langkah ini penulis mengolah data dengan menerapkan teknik
statistik korelasi ganda (multiple corelation).
g. Pengujian Hipotesis
h. Interpretasi hasil pengujian hipotesi
F. Analisis Data
Untuk kepentingan analisis data dilakukan beberapa langkah. Pada tahap
awal dilakukan pengumpulan data tentang pembelajaran Matematika yang
dilakukan oleh guru profesional yang tersertifikasi, mulai dari perencanaan
sampai dengan evaluasi, kondisi siswa, sumber dan media belajar, serta sarana
prasarana pendukung. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif
dan korelasi.
Pada tahap kedua pengumpulan data melalui observasi terhadap guru selama
81
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tahap ini dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif pada
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi,teknik triangulasi dilakukan dengan
cara mengecek jawaban responden yang diperoleh dari wawancara dicek dengan
pengamatan, dicek lagi dengan data dokumentasi, dan jika diperlukan diulangi
lagi dengan wawancara, observasi, dan dokumen lain, sehingga ditemukan
kenyataan yang sesungguhnya.
Data hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dibandingkan
dengan hasil observasi kemudian diolah dengan dengan tehnik korelasi ganda
127
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian dan analisis serta pembahasan terhadap hasil penelitian
pada pembelajaran matematika, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Persiapan mengajar guru yang sudah bersertifikasi pada sekolah dasar
negeri di Kecamatan Kasemen dalam kegiatan belajar mengajar pada mata
pelajaran matematika berdasarkan data hasil penelitian belum dapat
dikatagorikan baik. Hal ini dapat kita lihat dari pembuatan dukomen silabus
dan RPP yang dimiliki oleh guru. Silabus dan RPP yang dijadikan pedoman
dalam pembelajaran matematika ternyata bukan hasil karya guru tetapi hasil
dari down load internet atau persiapan yang dibuat oleh penerbit buku.
Penggunaan silabus dan RPP hasil karya orang lain oleh guru sah-sah saja
digunakan tetapi jangan langsung digunakan hendaknya dimodifikasi
kembali oleh guru tersebut sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah
terutama dalam pembelajaran di kelas.
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar oleh guru yang bersertifikasi pada
mata pelajaran matematika dapat dikatagorikan tidak maksimal karena
pelaksanaan pembelajaran oleh guru belum memperoleh hasil yang
diharapkan sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil penelitian kondisi ini
disebabkan karena penguasaan beberapa kemampuan yang harus dimiliki
guru dalam melaksanakan pembelajaran, seperti kemampuan kemampuan
128
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan
bahan belajar, kegiatan belajar mengajar, kemampuan menggunakan media
pembelajaran, evaluasi pembelajaran kegiatan menutup pembelajaran,
tindak lanjut belum mendayakan segala upaya dan sumber secara efisien
untuk mencapai tujuan secara efektif.
3. Hubungan antara guru profesional yang bersertifikasi dengn hasil belajar
siswa tahun pelajaran 2010-2011 pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Kasemen Kota Serang tidak signifikan. Hal ini dibuktikan dengan
rendahnya perolehan nilai prestasi belajar matematika siswa yang menjadi
peserta didik guru profesional yang bersertifikasi, dan setelah dibandingkan
nilai RPP, nilai pelaksanaan pembelajaran dan nilai prestasi belajar siswa
kemudian diolah dengan menggunakan teknik korelasi ganda (multiple
correlation) diperoleh nilai 0,65 dan setelah dilakukan perhitungan tingkat s
signifikansi sebesar 2,496 dan setelah dikonsultasikan dengan Ftabel F hitung
< F table berdasarkan hasil uji hipotesis ini disimpulkan hubungan antara
guru profesional yang bersertifikasi dengan hasil belajar siswa tahun
pelajaran 2010-2011 tidak signifikan.
4. Evaluasi Guru yang Sudah Bersertifikat Terhadap Hasil Belajar Siswa
Tahun Pelajaran 2010-2011 dalam pelaksanaannya diharapkan dapat
menciptakan hasil belajar meningkat sesuai dengan tujuan Proses
Pembelajaran.
Pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pembelajaran belum dilaksanakan
129
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelaksanaan evaluasi ini hanya ditujukan untuk memperoleh nilai saja, nilai
yang diperoleh tidak dianalisis untuk menentukan tingkat keberhasilan
pembelajaran dan peningkatan kualitas pembelajaran
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dan mempertimbangkan manfaat penelitian
ini dalam meningkatkan kemampuan profesi guru dalam rangka meningkatkan
prestasi belajar yang lebih baik, maka dapat diajukan rekomendasi sebagai
berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah pemimpin di sekolah. Inovasi dan upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan guru sepatutnya diarahkan,
dibantu dan diberikan fasilitas. Peningkatan kemampuan profesi dapat dilakukan
dengan membentuk kelompok kerja guru, melalui kegiatan kelompok guru
(KKG), pelatihan-pelatihan peningkatan mutu sehingga guru-guru dipacu untuk
melakukan Penelitian tindakan kelas.
2. Bagi Para Guru kelas V
Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu dasar pertimbangan atau
sebagai masukan untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif serta
bermakna meningkatkan keterampilan matematika, dan dijadikan bahan masukan
dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih mengeksploitasi potensi
130
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guru juga diharapkan mampu dan mempunyai kemauan untuk menyusun
rencana pembelajaran sendiri yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pembelajaran dan mampu mengimplentasikan rencana pembelajaran serta mampu
mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan
3. Bagi Para Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan memperkaya kompleksitas dan
memperluas lingkup pengembangan pembelajaran matematika kelas 5 SD.
Peneliti menyadari bahwa hasil Penelitian ini belum sampai pada temuan-temuan
yang mendasar dan subtansi, oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut
dengan permasalahan yang sama namun jumlah sampel dan lokasi penelitian yang
lebih luas tidak hanya pada tingkat kecamatan kalau mungkin pada tingkat
kabupaten/kota atau pada tingkat provinsi.
4. Bagi Institusi Pengambil Kebijakan Pengajaran dan Pendidikan,
Hasil penelitian ini dijadikan suatu alternatif pertimbangan dalam
mengambil kebijakan tentang peningkatan guru profesional dan peningkatan
kualitas pembelajaran. Kebijakan yang kaitan dengan guru akan berdampak pada
peningkatan profesional guru, jika profesional guru meningkat akan berdampak
pula pada peningkatan kualitas pendidikan.
Untuk peningkatan guru profesional dan peningkatan kualitas pembelajaran
direkomendasikan untuk membentuk wadah atau kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan profesi guru, seperti memberdayakan Pusat Kegiatan Guru sebagai
131
Mumu Muawiah, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, E dkk (2006). Pengembangan Kompetensi Professional dalam
Meningkatkan Kinerja Pembelajaran Guru Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Vol. 1, no. 2 Juni 2006.
Ani M. Hasan, M.Pd. Artikel: Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad
Pengetahuan
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Asep,HR. dkk.(2008) Modul UT Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Bafadal. I. (2004). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Buchari A. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Cole. M. (2005). Profesional Value and Practise Meeting the Standart. Third
edition.
Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Glover, D. dan Law, S. (2002). Improving Learning: Professional Practice in
Secondary School. Philadelphia: Open University Press.
Hamalik O. (2002). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara.
Harun, Z.C. (2008). “Profil Guru Profesional dan Model Pembelajaran Ideal
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Jurnal Pendidikan.
UPI. Vol. 32 (4), 24-30.
Hermawan, D. (2008). “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Produktivitas
Kerja Guru”. Jurnal Pendidikan. UPI. Vol. 32 (2), 59-67.
http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/manajemen-sdm-pendidikan/
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.