• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG PADA MATA PELAJARAN EKONOMI."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

No.273/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh : RINI WULANDARI

0803552

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

No.273/UN.40.FPEB.1.PL/2013

Lembar Pengesahan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG

PADA MATA PELAJARANEKONOMI

Skripsi ini telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr.Hj. Sumartini, MP NIP. 19590830 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(3)

No.273/UN.40.FPEB.1.PL/2013

==================================================================

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Oleh Rini Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rini Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung pada Mata Pelajaran Ekonomi

di bawah bimbingan Dr. Hj. Sumartini MP dan Lizza Suzanti S. Pd, M.Si Oleh

Rini Wulandari

0803552

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai Ujian Nasional (UN). Secara teoretis, hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor-faktor eksternal (dari luar diri siswa). Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu hasil belajar siswa kelas XII IPS di SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey. Sampel sebanyak 161 siswa yang diambil secara proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI). Uji persamaan regresi linear berganda menggunakan program SPSS dan Eviews. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Sedangkan variabel kompetensi sosial tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(5)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

The Influence of Teacher Competency to Learning Outcomes of SMAN Cluster 1 Students at the City of Bandung on Economics Subjects

under the guidance of Dr. Hj. Sumartini MP and Lizza Suzanti S. Pd, M.Si

by

Rini Wulandari

0803552

(6)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Keywords: pedagogical competence, personal competence, social competence,

(7)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Teoritis ... 8

Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Konsep Hasil Belajar ... 15

2.1.3 Kompetensi Guru ... 25

2.1.4 Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran... 36

2.2 Penelitian Terdahulu ... 37

2.3 Kerangka Pemikiran ... 39

2.4 Hipotesis ... 44

Bab III Metode Penelitian ... 45

3.1 Metode Penelitian ... 45

3.1.1 Objek Penelitian ... 45

3.1.2 Metode Penelitian... 45

3.2 Populasi Dan Sampel ... 45

3.2.1 Populasi ... 45

3.2.2 Sampel ... 46

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 48

(8)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... 51

3.5.1 Uji Validitas ... 51

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 54

3.5.3 Uji Normalitas ... 56

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 56

3.6.1 Uji Multikolinearitas ... 56

3.6.2 Uji Heteroskedastis ... 58

3.6.3 Uji Autokorelasi ... 58

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 59

3.7.1 Teknik Analisis Data ... 59

3.8 Uji Hipotesis ... 63

3.8.1 Uji T Statistik ... 64

3.8.2 Uji F Statistik ... 64

3.8.3 Koefisien Determinasi ... 65

Bab 1V Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 66

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 66

4.2 Gambaran Umum Responden ... 69

4.2.1 Karekteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

4.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 70

4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 71

4.3.1 Gambaran Umum Kompetensi Pedagogik (X1) ... 71

4.3.2 Gambaran Umum Kompetensi Kepribadian (X2) ... 75

4.3.3 Gambaran Umum Kompetensi Sosial (X3) ... 77

4.3.4 Gambaran Umum Kompetensi Profesional (X4) ... 78

4.3.5 Gambaran Umum Kompetensi Guru ... 80

(9)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 82

4.4.1 Uji Normalitas data ... 82

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 83

4.5.1 Multikolinearitas ... 83

4.5.2 Heteroskedastisitas ... 84

4.5.3 Autokorelasi ... 84

4.6 Analisis Model ... 85

4.6.1 Analisis Model ... 85

4.6.2 Pengujian Hipotesis ... 87

4.6.2.1 Uji F ... 87

4.6.2.2 Uji T ... 88

4.6.2.3 Uji R-Square (Koefisien Determinasi)... 89

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

4.7.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Hasil Belajar ... 90

4.7.2 Pengaruh Kompetensi KepribadianTerhadap Hasil Belajar ... 92

4.7.3 Pengaruh Kompetensi SosialTerhadap Hasil Belajar ... 94

4.7.4 Pengaruh Kompetensi ProfesionalTerhadap Hasil Belajar ... 96

4.7.5 Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial Dan Kompetensi ProfesionalTerhadap Hasil Belajar ... 97

Bab V Penutup ... 100

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

(10)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

i

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Bab 1 Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Teoritis ... 8

Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Konsep Hasil Belajar ... 15

2.1.3 Kompetensi Guru ... 25

2.1.4 Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran... 36

2.2 Penelitian Terdahulu ... 37

2.3 Kerangka Pemikiran ... 39

2.4 Hipotesis ... 44

Bab III Metode Penelitian ... 45

3.1 Metode Penelitian... 45

3.1.1 Objek Penelitian ... 45

3.1.2 Metode Penelitian... 45

3.2 Populasi Dan Sampel ... 45

3.2.1 Populasi ... 45

(12)

ii

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian... 51

3.5.1 Uji Validitas ... 51

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 52

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 53

3.6.1 Uji Multikolinearitas ... 53

3.6.2 Uji Heteroskedastis ... 54

3.6.3 Uji Autokorelasi ... 56

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 57

3.7.1 Teknik Analisis Data ... 57

3.8 Uji Hipotesis ... 60

3.8.1 Uji T Statistik ... 61

3.8.2 Uji F Statistik ... 61

3.8.3 Koefisien Determinasi ... 62

Bab 1V Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 63

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 63

4.1.1 Gambaran Umum Responden ... 66

4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 68

4.2.1 Gambaran Umum Kompetensi Pedagogik (X1) ... 68

4.2.2 Gambaran Umum Kompetensi Kepribadian (X2) ... 72

4.2.3 Gambaran Umum Kompetensi Sosial (X3) ... 74

4.2.4 Gambaran Umum Kompetensi Profesional (X4) ... 75

4.2.5 Gambaran Umum Hasil Belajar (Y) ... 77

(13)

ii

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

4.3.1 Uji Validitas ... 78

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 80

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 80

4.4.1 Multikolinearitas ... 80

4.4.2 Heteroskedastisitas ... 81

4.4.3 Autokorelasi ... 82

4.5 Analisis Model ... 83

4.6 Uji Hipotesis ... 85

4.6.1 Uji F ... 85

4.6.2 Uji T ... 86

4.6.3 Uji R-Square (Koefisien Determinasi) ... 87

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

4.7.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Hasil Belajar ... 88

4.7.2 Pengaruh Kompetensi KepribadianTerhadap Hasil Belajar ... 90

4.7.3 Pengaruh Kompetensi SosialTerhadap Hasil Belajar ... 92

4.7.4 Pengaruh Kompetensi ProfesionalTerhadap Hasil Belajar ... 94

4.7.5 Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial Dan Kompetensi ProfesionalTerhadap Hasil Belajar ... 96

Bab V Penutup ... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran ... 100

(14)

ii

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(15)

ii

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

DAFTAR TABEL

NO TABLE OF CONTENTS ENTRIES FOUND.

DAFTAR GAMBAR

(16)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) diawali oleh peningkatan kualitas SDM melalui proses pendidikan. Melalui pendidikan, suatu bangsa juga dapat mencerdaskan dan mengembangkan watak kepribadian bangsanya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan baik secara nasional maupun global.

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu kemampuan atau kompetensi (Sagala, 2011: 6).

Dalam dunia pendidikan, kegiatan menilai hasil belajar siswa atau evaluasi pengajaran merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditinggalkan. Menurut Norman E. Gronlund (M. Ngalim, 2006: 3), „Evaluasi pengajaran adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa‟.

(17)

2

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

dapat digunakan sebagai timbal balik untuk meningkatkan kualitas proses pengajaran atau sistem pendidikan yang berlaku.

Dasar kebijakan evaluasi pendidikan pertama kali dicetuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 21: “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan

pendidikan.”

Selanjutnya fungsi evaluasi adalah sebagaimana dikemukakan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 57 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: “Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Fungsi tersebut nampaknya berada dalam sekup nasional dan sekup lokal.

Untuk mengimplementasikan fungsi evaluasi sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 57 ayat 1 dan 2 tersebut, maka dikeluarkanlah Permendiknas No. 45 Tahun 2006 yang mengatur tentang ujian nasional (UN) pada tahun 2006 dan tahun-tahun berikutnya.

(18)

3

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Dalam Permen nomor 59 tahun 2011 dinyatakan persyaratan peserta didik mengikuti US/M dan Ujian Nasional (UN) diatur lebih lanjut dalam Prosedur Operasi Standar (POS) US/M atau POS UN. Sementara itu, untuk penerbitan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan UN diserahkan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pelaksanaan UN 2012 di Kota Bandung diikuti oleh 37.354 peserta tingkat SMA, SMK, dan Madrasah. Menurut data yang dikeluarkan Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Jawa Barat, kelulusan UN tingkat SMA dan sederajat di Kota Bandung mencapai 100 persen. Prestasi serupa diraih oleh Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, Kuningan, Majalengka, Subang, dan Sumedang.

Sedangkan angka kelulusan di Provinsi Jawa Barat mencapai 99,94 persen dengan jumlah siswa tidak lulus 89 orang. Untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) terdapat 53 siswa yang tidak lulus dengan tingkat kelulusan 100 persen di Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk madrasah aliah (MA), terdapat 103 siswa yang tidak lulus di Provinsi Jawa Barat dengan tingkat kelulusan 100 persen di Kota Banjar, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Depok, Sukabumi, dan Sumedang. Nilai akhir rata-rata UN tertinggi diraih oleh Kota Bogor dengan angka 8,33 untuk SMA dan 8,17 untuk MA serta Kota Cimahi dengan angka 8,6 untuk SMK.

(19)

4

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Angka kelulusan UN untuk tingkat SMA di Jawa Barat, terutama Kota Bandung secara umum tergolong tinggi. Akan tetapi jika kita telusuri pada lingkup yang lebih sempit yakni di tingkat sekolah tempat peserta melaksanakan UN, maka akan ditemukan berbagai permasalahan pada perolehan nilai UN tersebut. Bahkan pada sekolah-sekolah yang dikenal sebagai sekolah unggulan di Kota Bandung pun masih ditemukan beberapa permasalahan dalam perolehan nilai UN dalam mata pelajaran tertentu.

Beberapa sekolah di Kota Bandung ada yang dikenal sebagai sekolah unggulan, baik sekolah berstatus negeri maupun sekolah swasta. Pada sekolah negeri dikenal dengan pembagian cluster. SMA Negeri di Kota Bandung terbagi menjadi 3 cluster. Sekolah yang berada di cluster 1 biasanya disebut sekolah unggulan.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai institusi yang paling kompeten dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia belum mengumumkan adanya sekolah unggulan. Yang dilakukan Depdiknas lebih pada memetakan peringkat sekolah berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) dan pengelompokkan sekolah ke dalam Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Sekolah Standar Internasional (SSI).

Dalam diskursus ilmu pendidikan, esensi sekolah unggulan merujuk kepada term effective, efficience, develop, accelerate, esssential dan high

performance school. Sedangkan excellent school yang sepadan artinya

(20)

5

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Substansi yang dapat disimpulkan sebagai pengertian sekolah efektif dari paparan terdahulu adalah sekolah yang mampu merumuskan tujuan dan misinya dengan baik dan mengupayakan ketercapaiannya dengan memberdayakan seluruh komponen sekolah sejak input, proses, sampai output secara optimal. Sekolah dengan kondisi seperti inilah yang memungkinkan seluruh siswanya dapat benar-benar belajar dan melejitkan potensi dirinya dalam meraih prestasi hingga menjadi sekolah unggulan.

Berikut ini merupakan data yang penulis himpun mengenai rata-rata nilai UN pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 yakni sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rata-rata Nilai UN SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung Pada Mata Pelajaran Ekonomi

No Nama Sekolah

Rata-rata Nilai UN Presentase Penurunan

% 2011/2012 2012/2013

1 SMAN 2 Bandung 8,9 5,89 30,1 %

2 SMAN 3 Bandung 8,36 6,57 17,9 %

3 SMAN 4 Bandung 8,89 5,57 33,2 %

4 SMAN 5 Bandung 7,92 5,93 19,9 %

(21)

6

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

6 SMAN 11 Bandung 8,28 5,88 24 %

7 SMAN 24 Bandung 8,39 5,92 24,7 %

Rata-rata UN SMA se-kota Bandung

7,18 5,89 12,9 %

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil UN siswa kelas XII SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi seluruhnya mengalami penurunan lebih dari 10 %.

Sebagai sekolah unggulan dengan predikat SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung, hasil belajar siswa yang mengalami penurunan merupakan suatu masalah yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pada dasarnya input/kemampuan internal siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung sudah terseleksi dengan baik namun penurunan tingkat hasil belajar menandakan adanya permasalahan dalam komponen yang mempengaruhinya. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kepercayaan masyarakat karena diduga rendahnya kualitas proses pembelajaran termasuk SDM yang terlibat di sekolah tersebut.

(22)

7

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

faktor pendekatan belajar (Approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran”.

Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas dan membantu proses perkembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penentuan proses belajar dan prestasi belajar sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru secara utuh yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.

Dampak kualitas kompetensi guru bukan hanya akan berkontribusi terhadap kualitas lulusan yang dihasilkan (output), melainkan juga akan berlanjut pada kualitas kinerja dan jasa para lulusan tersebut (outcome) dalam pembangunan. Kemudian akan nampak pengaruhnya terhadap kualitas peradaban dan martabat hidup masyarakat, bangsa serta umat manusia pada umumnya. Pada akhirnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, siswa, orang tua, masyarakat dan berbagai pihak yang terkait.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil

Belajar Siswa SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung pada Mata

Pelajaran Ekonomi’.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

8

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

1. Bagaimana gambaran umum tingkat kompetensi guru dan hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung?

2. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi kepribadian terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh kompetensi sosial terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?

5. Bagaimana pengaruh kompetensi profesional terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?

6. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional secara simultan terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang kompetensi guru dan hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepribadian terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung

(24)

9

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

5. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung

6. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional secara simultan terhadap hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-kota Bandung

1.3.2 Manfaat Teoritis

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya di dunia pendidikan terutama yang berkaitan dengan teori belajar sosial.

2. Secara Praktis

a. Bagi Pihak Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan hasil belajar peserta didik.

b. Bagi Pihak Penulis

(25)

10

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(26)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran ekonomi. Adapun variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru (X1), kompetensi kepribadian guru (X2), kompetensi sosial guru (X3) dan kompetensi profesional guru (X4).

3.1.2 Metode Penelitian

(27)

46

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Negeri Cluster 1 se-Kota Bandung yaitu sebanyak 538 orang siswa yang tersebar pada 7 sekolah.

3.2.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode proportionate random sampling (sampel random proporsional). Riduwan dan Kuncoro (2011: 41) mengungkapkan bahwa proportionate random sampling ialah metode pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan proporsional agar dapat menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen dan dilakukan dalam beberapa tahap:

1. Sampel Responden

Penentuan sampel responden dari populasi yang berjumlah 538 siswa diambil melalui metode persentase. Hal ini didasarkan atas pendapat Silalahi (2010: 276) dalam bukunya Metode Penelitian Sosial yang menyatakan bahwa umumnya peneliti menggunakan teknik sampel sebagai berikut:

1. Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analisis statistik dapat dilakukan.

(28)

47

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Selain itu, menurut pendapat Suharsimi (2010: 134) pengambilan sampel dapat didasari hal-hal sebagai berikut:

Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut dari banyak sedikitnya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel minimum sebanyak 30% dari populasi yaitu 30% x 538 =

161. Pertimbangannya karena jumlah populasinya kurang dari 1.000 yaitu

sebanyak 538 siswa. Alasan lainnya yaitu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana yang membuat peneliti tidak dapat menjangkau seluruh populasi penelitian.

Penarikan sampel responden dialokasikan atau disebarkan ke dalam setiap sekolah secara random dan proporsional. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk diteliti dan sampel yang diambil secara random. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

(29)

48

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Ni= ukuran populasi menurut proporsi N = ukuran populasi seluruhnya

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 210)

Tabel 3.1

Perhitungan dan Distribusi Sampel Responden

Nama Sekolah Jumlah Siswa

Kelas XII IPS Distribusi Sampel

SMAN 3 Bandung

15

SMAN 4 Bandung

45

SMAN 5 Bandung

71

SMAN 8 Bandung

84

SMAN 11 Bandung

156

SMAN 24 Bandung

105

Total Sampel 161

3.3Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti. Adapun bentuk operasional variabel dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

(30)

49

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Kompetensi Pedagogik

(X1)

Kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola

pembelajaran yang mendidik dan dialogis

(Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik

Skor kompetensi pedagogik guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi:

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, intelektual, moral, spiritual, kultural dan emosional

2. Mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik 3. Mampu mengelola

ketertiban kelas selama proses pembelajaran 4. Menggunakan media belajar

dan sumber belajar yang relevan

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar

6. Mampu melakukan penilaian dan menganalisis hasil belajar siswa

7. Mampu mengembangkan potensi akademik siswa

Ordinal

(31)

50

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii Kompetensi Kepribadian Guru (X2) Kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia

(Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

Kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan perserta didik

Skor kompetensi kepribadian guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi:

1. Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum sosial dan kebudayaan nasional Indonesia

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,

berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan berwibawa

4. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi 5. Berperilaku sesuai dengan

kode etik guru

Ordinal

Kompetensi Sosial Guru

(X3)

Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar

(Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

Kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar

Skor kompetensi sosial guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi:

1. Bersikap objektif terhadap peserta didik dalam

melaksanakan pembelajaran 2. Berkomunikasi secara

efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, orang tua dan masyarakat 3. Beradaptasi di tempat

bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

Ordinal

Kompetensi Profesional Guru

(X4)

Kemampuan guru yang berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran secara luas dan

Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam

Skor kompetensi profesional guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi: skala Likert meliputi:

1. Menguasai materi

(32)

51

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii mendalam yang

mencangkup penguasaan substansi isi materi, sebagai guru mata pelajaran,

pembelajaran, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

2. Memahami tujuan pembelajaran

3. Mengolah materi pelajaran secara kreatif

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Memahami kurikulum serta menambah wawasan keilmuan (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

4. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar

Hasil belajar (Y)

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya

Nana Sudjana (2001:22)

Nilai UN yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran ekonomi

Data diperoleh dari sekolah tempat diadakan penelitian tentang nilai UN SMAN Cluster 1 se-kota Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi

Interval

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah:

(33)

52

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

2. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada objek penelitian, dalam hal ini data diperoleh dari dinas pendidikan kota Bandung dan sekolah diadakannya penelitian tentang nilai UN mata pelajaran ekonomi SMA tahun ajaran 2012/2013.

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari jurnal, artikel, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas atas instrumen penelitian ini.

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Dalam uji validitas ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan nomor pada angket

2. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan

(34)

53

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

4. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217) Dimana:

r hitung = koefisien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item

∑ Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

Karena subjek merupakan sampel besar, dimana n lebih besar dari 10, maka untuk melihat signifikansinya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217) Dimana:

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung < t tabel berarti tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217):

(35)

54

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii Antara 0,400-0,599 : cukup tinggi Antara 0,200-0,399 : rendah

Antara 0,000-0,199 : sangat rendah (tidak valid)

[image:35.595.145.480.268.644.2]

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada siswa kelas XII IPS SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung yang diolah dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007.

Tabel 3.3

Uji Validitas Instrumen Penelitian

No. item r xy t Hitung t Tabel Ketentuan Keputusan

1 0,47 6,71 1,97 Valid

2 0,36 4,85 1,97 Valid

No. item r xy t Hitung t Tabel Ketentuan Keputusan

3 0,60 9,74 1,97

t Hitung >

t Tabel Valid

4 0,24 3,10 1,97 α= 95% serta

Derajat

Kebebasan

(dk) = n-4

Valid

5 0,22 2,79 1,97 Valid

6 0,49 6,94 1,97 Valid

7 0,33 4,36 1,97 Valid

(36)

55

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

9 0,63 10,26 1,97 Valid

10 0,57 8,67 1,97 Valid

11 0,48 6,80 1,97 Valid

12 0,50 7,32 1,97 Valid

13 0,58 8,68 1,97 Valid

14 0,63 10,19 1,97 Valid

15 0,57 8,11 1,97 Valid

16 0,32 4,30 1,97 Valid

17 0,30 4,02 1,97 Valid

18 0,29 3,90 1,97 Valid

19 0,46 6,42 1,97 Valid

20 0,36 4,83 1,97 Valid

21 0,30 3,99 1,97 Valid

22 0,80 16,05 1,97 Valid

23 0,78 15,49 1,97 Valid

24 0,54 8,12 1,97 Valid

25 0,79 15,72 1,97 Valid

26 0,76 15,23 1,97 Valid

27 0,63 10,23 1,97

Ketentuan

t Hitung >

t Tabel,

Valid

No. item

r xy

t Hitung

t Tabel

Keputusan

28 0,80 16,76 1,97 Valid

(37)

56

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

30 0,76 15,15 1,97 α= 95% serta

Derajat

Kebebasan

(dk) = n-4

Valid

31 0,64 10,39 1,97 Valid

32 0,61 9,87 1,97 Valid

33 0,83 19,14 1,97 Valid

34 0,70 12,50 1,97 Valid

35 0,69 12,35 1,97 Valid

36 0,64 10,42 1,97 Valid

37 0,72 12,85 1,97 Valid

38 0,81 18,73 1,97 Valid

39 0,64 10,48 1,97 Valid

40 0,78 15,64 1,97 Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Tabel 3.3 tersebut menunjukkan bahwa seluruh t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dalam angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan item yang valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.5.2Uji Reliabilitas

[image:37.595.149.479.112.357.2]
(38)

57

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus

alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

r11= [

] [ ∑

] (Suharsimi Arikunto, 2010)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varians butir

varians total

Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

thit =

√ (Suharsimi Arikunto, 2010)

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dan signifikan, begitu pula sebaliknya.

Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan

[image:38.595.74.567.474.583.2]

Microsoft Excel 2007.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Variabel

Variabel r Hitung r Tabel Ketentuan Keputusan

Kompetensi Pedagogik (X1) 0.805

0.129 r hit > r tab dengan α = 0.05

Reliabel

Kompetensi Kepribadian (X2) 0.899 Reliabel

Kompetensi Sosial (X3) 0.733 Reliabel

Kompetensi Profesional (X4) 0.691 Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

(39)

58

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

0,05. Maka, seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang terpercaya.

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Jarque-Bera (JB). Jika nilai JB mendekati 1 maka data berdistribusi normal, namun jika nilai JB mendekati 0 maka data tidak berdistribusi normal.

3.6Uji Asumsi Klasik

3.6.1 Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :

1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.

(40)

59

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS, maka menurut Yana Rohmana (2010: 143) dapat dilakukan beberapa cara berikut ini :

1. Multikolinieritas diduga ketika R2 tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistik signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara bersama-sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar.

(41)

60

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent.

Sebagai rule of thumbuji klien ini, jika R2x1x2x3…x4 lebih besar dari R2 maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent.

Apabila terjadi multikolinieritas menurut Yana Rohmana (2010:149), disarankan untuk mengatasinya dengan cara :

1. Penambahan sampel.

2. Menghilangkan variabel independent.

3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel.

5. Penambahan data.

3.6.2 Uji Heteroskedastis

(42)

61

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.

Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain: melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, ujiheteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode White, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Hasil penghitungan melalui White Heteroscedasticity Test menghasilkan nilai Obs*R-squared (χ2hitung). Jika nilai χ2hitung < nilai χ2

tabel, maka model dalam penelitian terbebas dari masalah heteroskedastisitas, begitupun sebaliknya.

b. Probability dari nilai Obs*R-squared (χ2hitung) harus lebih besar dari α 0,05 yang berarti model tidak terkena heterokedastisitas.

3.6.3 Uji Autokorelasi

Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain (Yana Rohmana 2010:192).

Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan :

1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar. 2. Variance populasi 2 diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh

(43)

62

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3. Akibat butir b, R2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated).

4. Jika 2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^

5. Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan (Runs

Test) atau uji Geary (Geary Test), uji Durbion Watson (Durbin Watson d

test), uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test). Pada penelitian ini, penulis

menggunakan uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test) atau Lagrange

Multiplier (LM) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara melihat

nilai probabilitasnya dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05 atau > α=5%, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Jika nilai probabilitasnya kurang dari 0.05 atau < α=5%, berarti ada autokorelasi.

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.7.1 Teknik Analisis Data

(44)

63

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

e X a X a X a X a a

Y01 12 23 34 4

keterangan:

Y = Hasil belajar siswa

0

a = Konstanta

α1, α2, α3, α4 = Koefisien

X1 = Kompetensi pedagogik

X2 = Kompetensi kepribadian

X3 = Kompetensi sosial X4 = Kompetensi profesional

e = Variabel pengganggu / faktor residual

Untuk mendapatkan koefisien regresi berganda, digunakan analisis

Ordinary Least Square (OLS) atau analisis kuadrat terkecil. Formula atau

rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias. Jika data memenuhi asumsi regresi maka estimasi (α) yang diperoleh akan bersifat BLUE yang merupakan singkatan dari Best, Linear, Unbiased, Estimator.

Best, artinya yang terbaik, dalam arti garis regresi merupakan

estimasi atau ramalan yang baik dari suatu sebaran data. Garis regresi merupakan cara memahami pola hubungan antara dua seri data atau lebih. Garis regresi adalah best jika garis itu menghasilkan error yang terkecil error itu sendiri adalah perbedaan antara nilai observasi dan nilai yang diramalkan oleh garis regresi. Jika best bersifat unbiased maka estimator regresi disebut koefisien.

Linear. Estimator disebut linear jika estimator tersebut itu

(45)

64

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii Rata-rata X = ∑

(X1 + X2 + ... + Xn)

Adalah estimator yang linear, karena merupakan fungsi lineardari nilai-nilai X. Nilai OLS juga merupakan klas estimtor\ yang linear

Unbiased. Estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari

estimator sama dengan nilai yang benar dari β. Rata-rata = β = β

Bias = Rata-rata β - β

Metode OLS yang dirumuskan di atas merupakan penaksir yang memiliki sifat BLUE. OLS akan memiliki sifat BLUE jika memenuhi asumsi-asumsinya, dari mana penururnan formula OLS tersebut diturunkan. Adapun asumsinya adalah sebagai berikut:

1. Hubungan antara variabel Y (variabel dependen) dan X (variabel independen) adalah linier dalam parameter.

2. Nilai X nilainya tetap untuk observasi yang berulang-ulang

(non-stocastic). Karena variabel independennya lebih dari satu maka ditambah

satu asumsi, tidak ada hubungan linier antara variabel independen atau tidak ada multikolinieritas antar variabel X dalam persamaan model. 3. Nilai harapan (expected value) atau rata-rata dari variabel gangguan

adalah nol. E(e/Xi) = 0

4. Varian dari variabel gangguan atau residual ei atau ei adalah sama (homoskedastisitas).

Var(ei / Xi) = E[ei-E(ei / Xi)]2

(46)

65

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

5. Tidak ada serial korelasi gangguan atau residual ei atau residual ei tidak saling berhubungan dengan residual ei lain.

Cov(ei,ej / Xi,Xj) = E[(ei– E(ei) / Xi)] [(ej / E(ej) / Xj)] = E(ei / Xi) (ej / Xj) = 0

6. Variabel gangguan ei berdistribusi normal.

Jika regresi linier berganda memenuhi 6 asumsi di atas, maka persamaan regresi linier dapat diartikan sebagai berikut:

E (Y, / X1, X2, X3, X4) = a0 a1X1a2X2 a3X3a4X4e

Artinya : nilai harapan (expected value) atau rata-rata dari Y pada nilai tertentu dipengaruhi variabel independen X1, X2, X3 dan X4.

Sedangkan a adalah mengukur perubahan rata-rata Y atau nilai harapan 1 E (Y/ X1, X2, X3, X4) terhadap perubahan per unit X1 dengan asumsi variabel X2, X3 dan X4 tetap. Begitu pula dalam mengukur koefisien a2

3

a a . 4

(47)

66

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Dengan adanya syarat tersebut, maka data yang berjenis ordinal yaitu data variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) harus ditingkatkan menjadi data interval melalui Methods of Successive Interval (MSI). Salah satu kegunaannya dalam skala pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.

Hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Harun Al-rasyid (1993: 131-134) dalam bukunya Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan

Skala. Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai

berikut:

1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori proporsi kumulatif yang telah diperoleh.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan mengunakan tabel ordinat distribusi normal baku.

7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut:

8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan Rumus:

(48)

67

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Selain dengan cara manual, penulis mengolah data MSI menggunakan software STAT 97 yang merupakan aplikasi tambahan dari

software microsoft excel. Setelah data ditransformasikan dari data skala

ordinal ke skala interval, maka hipotesis dapat langsung diuji menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) baik secara simultan maupun parsial.

3.8 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak yang dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut :

Ho :  = 0, Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y

H1 :   0, Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y

Adapun kesimpulan yang dijadikan dasar untuk menolak atau menerima hipotesis adalah : Hipotesis hubungan secara keseluruhan atau simultan H0 ditolak jika F hitung > F tabel dan H0 diterima jika F hitung < F tabel, sedangkan untuk uji hipotesis hubungan secara parsial H0 ditolak jika t hitung > t tabel dan H0 diterima jika t hitung < t tabel.

Dengan tingkat kesalahan atau error sebesar 0.05 atau 5% atau tingkat signifikansi sebesar 95%. Untuk berbagai pengujian statistik yang harus dilakukan lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

3.8.1 Uji t Statistik

(49)

68

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

... ... 2 , 1 ,

1 

i

Se

t  (Sudjana, 2010: 388)

Setelah diperoleh t statistik atau t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan  disesuaikan.

Kriteria: Ho diterima jika t statistik < t tabel, df [k;(n-k)] Ho ditolak jika t statistik  t tabel, df [k;(n-k)]

Artinya : apabila t statistik  t tabel maka koefisien korelasi parsial tersebut signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel terikat (dependent) dengan variabel bebas (independent), atau sebaliknya jika t statistik < t tabel maka koefisien korelasi parsial tersebut tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel terikat (dependent) dengan variabel bebas (independent).

3.8.2 Uji F Statistik

Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah :

F=

(Yana Rohmana 2010: 78).

Kemudian membandingkan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel Y).

(50)

69

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

3.8.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Damodar Gujarati (1998: 98) dalam bukunya Ekonometrika dijelaskan bahwa Koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<2<1). Dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/ dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

(51)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kompetensi guru mata pelajaran ekonomi di SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung (kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional) secara umum tergolong tinggi namun hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung yang dilihat dari nilai UN tergolong rendah.

2. Kompetensi Pedagogik berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin tinggi tingkat kompetensi pedagogik guru, maka tingkat hasil belajar siswa akan semakin tinggi.

3. Kompetensi Kepribadian berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin tinggi tingkat kompetensi kepribadian guru, maka tingkat hasil belajar siswa akan semakin tinggi.

4. Kompetensi Sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya meskipun ada perubahan tingkat kompetensi sosial guru, maka tingkat hasil belajar siswa tidak akan berubah. 5. Kompetensi Profesional berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil

(52)

101

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

6. Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional berpengaruh positif signifikan secara simultan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Artinya semakin tinggi tingkat kompetensi profesional guru, maka tingkat hasil belajar siswa akan semakin tinggi.

5.2 Saran

1. Bagi pihak orangtua siswa

Orangtua sebagai motivator atau pendukung utama siswa di lingkungan rumah memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Komunikasi yang baik antara orangtua dengan siswa dan pihak sekolah akan memudahkan siswa menganalisis kesulitan belajarnya sekaligus mengoptimalkan potensi siswa untuk meraih hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada para orangtua siswa agar aktif mencari informasi tentang perkembangan hasil belajar anaknya dan memberikan dukungan kepada siswa agar memperoleh prestasi dan hasil belajar yang tinggi.

2. Bagi pihak sekolah

(53)

102

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

namun hasil belajar siswa SMAN Cluster 1 se-Kota Bandung yang dilihat dari rata-rata nilai UN tergolong rendah. Masalah ini diduga karena ada faktor-faktor lain di luar kondisi internal siswa maupun di luar iklim sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa Oleh karena itu sebaiknya pihak sekolah lebih memfokuskan persiapan siswa dalam menghadapi UN untuk tahun-tahun berikutnya sehingga siswa di sekolah-sekolah tersebut dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam UN.

Pihak sekolah juga perlu bekerjasama dengan orangtua siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan agar sekolah tempat siswa menimba ilmu mampu menghasilkan output/lulusan yang berkualitas. Selain itu, peningkatan kualitas dan profesionalitas guru seperti diklat, pemberian intensif dan keikutsertaan dalam MGMP juga perlu ditingkatkan agar siswa merasa lebih tertarik dalam mempelajari suatu mata pelajaran dan lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

(54)

103

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

(55)

Rini Wulandari, 2014

Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Al Rasyid, Harun. (1993). Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Diktat Kuliah Pasca Sarjana UNPAD

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta

Budiningsih, Asri (2005). Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Dahar, Wilis (1996) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2000). Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Depdikbud.

Djamarah, Bahri, S. (2008) Strategi Belajar Mengajar.Jakarta :PT Rineka Cipta Gujarati, D. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga

Hamalik, Oemar. 2003. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Jakarta:Tarsito

Kuncoro. R. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nasution, Noehi. (1993).

Gambar

Tabel 3.1 Perhitungan dan Distribusi Sampel Responden
Tabel 3.3 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 tersebut menunjukkan bahwa seluruh t hitung lebih besar
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tampilannya terdapat delapan tampilan gambar yang terbagi menjadi empat halaman yaitu halaman pembuka, halaman penghubung, halaman isi,

TARI DALAM SENI BEDUG KEROK DI KAMPUNG SENI YUDHA ASRI DESA MANDEUR KECAMATAN BANDUNG. KABUPATEN

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan bahwa tingkat kecemasan menghadapi kematian pada manula yang masih memiliki

Materi pelatihan yang saya ikuti diberikan sesuai dengan kebutuhan sebagai fungsi pengelola keuangan.. Saya memiliki pengalaman untuk menjalankan tugas di

Keluarga yang kepala keluarganya bekerja sebagai pelaut, biasanya ia harus berlayar dan meninggalkan keluarganya selama berbulan-bulan, hal ini mengakibatkan istri sering

Oleh sebab itu penelitian ini bermaksud mempelajari bagaimana gambaraan pencapaian tugas perkembangan waria yang nampak berhasil memenuhi tugas-tugas perkembangan dewasa madya

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak puas dengan 3 program Jamsostek yang diterapkan PT Biotis Nusantara yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja,

Aplikasi ini bertujuan untuk membantu mempercepat pengolahan data siswa pada Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Wahyu agar pengelola dapat bekerja seefektif mungkin serta dapat