• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

INDONESIA (PMRI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Titis Darmasari

NIM: 131134203

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga peneliti diberikan kelancaran selama proses penyusunan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Bambang Suryono dan Ibu Kiptiyah beserta adik Dwi Woro

Suryangik yang tidak pernah berhenti memberikan doa dan dukungan.

3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku

dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Mas Achmad Darmawan yang terlihat cuek namun peneliti yakin selalu

memberikan dukungan walaupun tidak pernah diperlihatkan.

5. Sahabat-sahabat terdekat yang selalu memberikan keceriaan selama proses

(5)

v

MOTTO

“ Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah

berbuat baik terhadap diri sendiri”.

(Benyamin Franklin)

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 03 Februari 2017

Peneliti,

(7)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma.

Nama : Titis Darmasari

Nomor Mahasiswa : 131134203

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)” berserta perangkat yang diperlukan, (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 03 Februari 2017

Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD DENGAN

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

INDONESIA (PMRI)

Titis Darmasari Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang masalah penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan terkait materi keliling dan luas, selain itu guru juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut karena buku ajar yang sudah ada kurang memadai. Oleh karena itu peneliti mengembangkan buku ajar berupa buku guru dan buku siswa terkait materi keliling dan luas untuk kelas IV SD dengan pendekatan PMRI. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan dan mendeskripsikan kualitas produk yang dikembangkan.

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R & D) yang menggunakan 7 langkah menurut Sugiyono. Adapun langkah-langkah pengembangan penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk. Uji coba produk dilaksanakan pada 5 siswa kelas IV SD N Deresan.

Hasil penelitian menunjukkan situasi pembelajaran Matematika membutuhkan buku, menunjukkan proses pengembangan produk dan menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan. Hasil ini diperoleh berdasarkan validasi dua pakar ahli yaitu

buku guru memperoleh skor rerata 4,23 dengan kategori “Sangat Baik” dan buku siswa memperoleh skor rerata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik”. Produk juga memberikan dampak terhadap prestasi siswa.

(9)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF TEACHER'S BOOK AND

STUDENT’S BOOK OF MATHEMATICS COURSE GRADE IV

ELEMENTARY SCHOOL WITH INDONESIAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION APPROACH (PMRI)

Titis Darmasari

Universitas Sanata Dharma

2017

Background of the problems researchers is student difficulty associated materials circumference and area, teachers are also experiencing difficulties in delivering these materials because the existing textbooks are less supportive. Therefore, researchers develop the teacher’s book and student’s book grade 4th with circumference and area material with Indonesian realistic mathematics education approach (PMRI). The purpose of this study is to explain the process of developing and describing the quality of the products developed.

This study uses research and development (R & D), which uses 7 steps

The results showed the situation of learning math need a books, showed the process of product development, that the product was developed with very good quality and fit for use. These results were obtained by two expert validation expert are teacher’s book got average score of 4,23 with a “very good” category and student’s book got average score 4,22 with a “very good” category. The product also provides the value of students.

(10)

x KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengembangan

Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD dengan

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penyusunan

skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbgai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyangti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah bersedia

memberikan waktu dan tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan

dan masukan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.

5. Nur Udin S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Deresan yang telah

(11)

xi 6. Yusrina Nahdiya, S.Pd. selaku guru kelas IV A yang bersedia memberikan

jam pelajaran kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas.

7. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Deresan selaku subjek penelitian.

8. Keluarga besar tercinta yang senantiasa memberikan doa beserta

dukungannya.

9. Mas Achmad Darmawan yang terlihat cuek namun peneliti yakin selalu

memberikan dukungan walaupun tidak pernah diperlihatkan.

10. Sahabat-sahabat terdekat yang selalu mendukung dan memberikan keceriaan.

11. Teman-teman penelitian payung yang telah bekerjasama selama ini dalam

proses penyusun skripsi ini.

12. Teman-teman PGSD angkatan 2013 atas semangat, dukungan, doa dan

kebersamaannya selama berproses dan berdinamika selama perkuliahan.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi pembaca dan Universitas Sanata Dharma. Peneliti minta

maaf apabila dalam penyajian terdapat beberapa kesalahan baik dalam sistematika

penyajian, isi, dan sebagainya.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

(13)

xiii

1.7 Definisi Operasional... 8

1.8 Spesifikasi Produk ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Matematika ... 10

2.1.2 Pembelajaran ... 12

2.1.3 Pembelajaran Matematika ... 13

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Matematika ... 13

2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD ... 14

2.1.3.3 Keliling Bangun Datar ... 15

2.1.3.4 Luas Bangun Datar ... 16

2.1.4 Karakteristik Siswa SD ... 16

2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ... 18

2.1.5.1 Pengertian PMRI ... 18

2.1.5.2 Karakteristik PMRI ... 18

2.1.6 Buku Ajar ... 20

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

2.3 Kerangka Berpikir ... 25

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Seting Penelitian ... 29

3.2.1 Objek Penlelitian ... 29

(14)

xiv

3.2.3 Waktu Penelitian ... 29

3.3 Prosedur Pengembangan ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Tes. ... 33

3.4.2 Non Tes ... 33

3.4.2.1 Kuesioner ... 33

3.4.2.2 Wawancara ... 35

3.5 Instrumen Penelitian... 36

3.5.1 Lembar Soal Tes ... 36

3.5.2 Lembar Kuesioner ... 37

3.5.3 Pedoman Wawancara ... 40

3.6 Validitas dan Reliabilitas ... 40

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 Data Kualitatif ... 42

3.7.2 Data Kuantitatif ... 42

3.7.2.1 Tes Uji Coba Terbatas ... 43

3.7.2.2 Kuesioner ... 44

3.8 Jadwal Penelitian ... 47

BAB IV PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Rumusan Masalah Penelitian ... 48

4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa ... 48

4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa... 49

(15)

xv

4.1.2.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ... 50

4.1.2.2 Prosedur Pengembangan Produk ... 52

4.1.2.3 Kualitas Produk ... 60

4.1.2.4 Dampak Produk ... 71

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V PENUTUP ... 81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83

5.3 Saran ... 83

DAFTAR REFERENSI ... 84

(16)

xvi DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Acuan Skor Kuesioner Validasi Produk ... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal Pre test dan Post test ... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Buku Guru... 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Buku Siswa ... 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru ... 40

Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Siswa ... 40

Tabel 3.7 Konversi Skala Lima ... 44

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 46

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru ... 50

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa ... 51

Tabel 4.3 Instrumen Wawancara Guru ... 52

Tabel 4.4 Instrumen Wawancara Siswa ... 52

Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Buku Guru ... 61

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Buku Siswa... 61

Tabel 4.7 Komentar Ahli I dan II Buku Guru ... 62

Tabel 4.8 Komentar Ahli I dan II Buku Siswa... 63

Tabel 4.9 Hasil Validitas Soal ... 70

Tabel 4.10 Hasil Reliabilitas Soal ... 72

(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map ... 24

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D ... 28

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan yang Digunakan Peneliti ... 30

Gambar 3.3 Rumus Validitas ... 41

Gambar 3.4 Rumus Reliabilitas ... 41

Gambar 3.5 Rumus Nilai Pre test dan Post test ... 43

Gambar 3.6 Rata-rata Nilai Akhir ... 43

Gambar 3.7 Presentasi Kenaikan ... 43

Gambar 3.8 Rumus Nilai akhir ... 46

Gambar 3.9 Rumus Rerata Nilai Akhir ... 46

Gambar 4.1 Sampul Buku Guru ... 54

Gambar 4.2 Sampul Buku Siswa ... 55

Gambar 4.3 Kegiatan Belajar 1 ... 56

Gambar 4.4 Kegiatan Belajar 2 ... 57

Gambar 4.5 Kegiatan Belajar 3 ... 57

Gambar 4.6 Kegiatan Belajar 4 ... 58

Gambar 4.7 Kegiatan Belajar 5 ... 58

Gambar 4.8 Kegiatan Belajar 6 ... 59

Gambar 4.9 Kegiatan Belajar 7 ... 59

Gambar 4.10 Ukuran Huruf Sebelum Revisi ... 65

Gambar 4.11 Ukuran Huruf Sesudah Revisi ... 65

Gambar 4.12 Penulisan Kata Sebelum Revisi... 66

Gambar 4.13 Penulisan Kata Sesudah Revisi ... 66

(18)

xviii

Gambar 4.15 Cover Sesudah Revisi... 67

Gambar 4.16 Font Sebelum Revisi ... 68

Gambar 4.17 Font Sesudah Revisi ... 68

Gambar 4.18 Angka Sebelum Revisi ... 69

(19)

xix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Validasi Pakar Ahli 1 ... 89

Lampiran 2 Kuesioner Validasi Pakar Ahli 2 ... 97

Lampiran 3 Rekapitulasi Data Validasi Buku Guru ... 105

Lampiran 4 Rekapitulasi Data Validasi Buku Siswa ... 107

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru ... 109

Lampiran 6 Hasil Wawancara Siswa ... 111

Lampiran 7 Hasil Wawancara Keterbacaan Buku ... 112

Lampiran 8 Data Hasil Validitas Soal ... 113

Lampiran 9 Data Hasil Reliabilitas Soal ... 117

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 118

Lampiran 11 Dokumentasi ... 149

Lampiran 12 Surat Izin Validasi ... 150

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian... 151

Lampiran 14 Surat Keterangan Sudah Penelitian ... 152

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 membahas tentang pendahuluan yang berisi latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian

hitungan (Wahana, 2016: 115). Matematika adalah ilmu yang membahas

angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai

kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana

berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat (Ismail dalam Hamzah &

Muhlisrarini, 2014: 48). Matematika merupakan salah satu pengetahuan manusia

yang paling bermanfaat dalam kehidupan. Matematika merupakan salah satu

cabang ilmu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran karena Matematika

berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan

menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

(Depdiknas, 2003: 6).

Setiap generasi manusia menyadari pentingnya mempelajari Matematika

bagi kehidupan. Matematika perlu diajarkan di semua jenjang dan jenis sekolah

(Runtukahu & Kandou, 2014: 15). Sejalan dengan hal tersebut Thomas (dalam

Runtukahu & Kandou, 2014: 15) juga mengemukakan bahwa pendidikan

(21)

2 negara-negara maju maupun negara berkembang bahwa pembelajaran Matematika

di sekolah belum melayangi peserta didik dengan sepenuhnya.

Pembelajaran Matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan

tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang

melaksanakan kegiatan belajar matematika, proses tersebut berpusat pada guru

mengajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif peserta didik di

dalamnya (Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 65). Pembelajaran Matematika dapat

dilaksanakan dengan baik jika guru menguasai konsep-konsep Matematika yang

diajarkan (Runtukahu & Kandou, 2014: 27). Pembelajaran Matematika harus

memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman

tentang Matematika yang dihadapkan dengan masalah hitungan dan

masalah-masalah matematis (Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 65). Pembelajaran

Matematika sebaiknya dilakukan dengan memberi kesempatan seluas-luasnya

kepada siswa untuk mencoba menemukan sendiri melalui bantuan tertentu dari

guru. Guru Matematika yang profesional akan memerhatikan hakikat Matematika

dan hakikat peserta didiknya yaitu: kemampuan, sikap, serta pengalaman

anak-anak (Runtukahu & Kandou, 2014: 17). Guru memberikan dorongan agar siswa

dapat menemukan prinsip, konsep atau rumus Matematika melalui kegiatan

pembelajaran yang secara spesifik dirancang guru (Wijaya, 2012: 20). Untuk

melaksanakan proses belajar mengajar secara ideal, tempat pendidikan sebaiknya

dilengkapi dengan berbagai sumber belajar (Sudono, 2000: 60). Menurut Sudjana

dan Rivai (dalam Prastowo, 2014: 123) mereka berpendapat bahwa sumber belajar

adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada

(22)

3 adalah buku pelajaran. Buku pelajaran merupakan sarana dan prasarana

pendukung dalam kegiatan belajar (Prastowo, 2014: 121). Buku teks pelajaran

adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan

kompetensi inti (Permendikbud, 2016: 8).

Buku ajar merupakan bagian penting dari kegiatan pembelajaran

(Prastowo, 2014: 244). Proses pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari buku

ajar, begitu pula dalam pembelajaran matematika karena dengan menggunakan

buku ajar dapat membantu guru maupun peserta didik dalam melaksanakan

kurikulum yang sedang berlaku, buku ajar dapat digunakan sebagai panduan guru

dalam menggunakan metode pembelajaran, buku ajar memberikan kesempatan

bagi siswa untuk dapat belajar secara mandiri untuk mengulang pelajaran atau

memulai pelajaran yang baru, buku ajar memberikan pengetahuan bagi siswa

maupun guru (Prastowo, 2014: 245). Buku ajar sebaiknya dirancang disesuaikan

dengan karakteristik siswa agar siswa dapat dengan mudah menemukan

konsep-konsep pada materi yang diajarkan karena proses belajar terjadi dalam diri siswa

sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya (Prastowo, 2014: 123). Buku

dapat mengarahkan siswa berkaitan dengan pengalaman hidup sehari-hari dan

memuat masalah pengukuran dan perhitungan. Sebagai contoh misalnya siswa

menemukan permasalahan sehari-hari yaitu ingin mengetahui keliling lapangan

yang berbentuk persegi panjang, siswa terlebih dahulu mengetahui rumus keliling

persegi panjang setelah itu baru mulai menghitung keliling menggunakan rumus.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di empat SD wilayah Sleman

Timur, menunjukkan bahwa ketersediaan buku ajar khususnya pada mata

(23)

4 ajar masih kurang mendalam, sehingga ketika guru mengajar perlu menggunakan

buku lebih dari satu untuk melengkapi materi yang masih kurang. Terbatasnya

buku ajar di sekolah juga dilihat dari tidak adanya buku pengangan khusus untuk

guru bagi sekolah yang masih menerapkan kurikulum KTSP sehingga guru tidak

memiliki panduan khusus dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Keterbatasan inilah yang membuat proses pembelajaran Matematika di kelas tidak

sesuai dengan yang diharapkan atau yang seharusnya, sehingga siswa mengalami

beberapa kesulitan ketika menerima pembelajaran Matematika, hal ini juga dapat

dibuktikan dengan melihat perolehan hasil uji empiris, nilai yang diperoleh siswa

masih banyak yang dibawah KKM. Selain itu Guru juga mengungkapkan

beberapa kesulitan dalam menyampaikan materi, guru merasa kesulitan saat

menyampaikan materi keliling dan luas bangun datar. Pada materi ini guru sulit

dalam menanamkan konsep keliling dan luas pada siswa, guru hanya memberikan

metode hafalan rumus. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IV SD

menunjukkan bahwa ketika belajar Matematika siswa sering merasa kesulitan

ketika dihadapkan dengan rumus-rumus tertentu kuhususnya pada materi keliling

dan luas bangun datar. Siswa mengalami kesulitan dalam menghafalkan rumus

dan kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk soal cerita.

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti mengembangkan buku guru

ajar Matematika berupa buku guru dan buku siswa dengan menerapkan

pendekatan PMRI. Pembelajaran Matematika hendaknya menghadapkan siswa

dengan permasalahan serhari-hari yang sering dijumpai siswa dan berkaitan

dengan permasalahan matematis, oleh karena itu peneliti menerapkan pendekatan

(24)

7-5 11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa telah

mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam

memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi (Suparno, 2001: 69).

Anak usia SD termasuk dalam tahap ini yaitu tahap operasional konkret oleh

karena itu dalam proses pembelajaran dapat diterapkan berbagai macam

pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut salah satu

pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI).

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

memandang bahwa Matematika harus dihubungkan dengan realitas dan

Matematika sebagai minat manusia. Dalam pendekatan ini dijelaskan bahwa kelas

Matematika bukan tempat memindahkan Matematika dari guru kepada siswa,

melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep Matematika melalui

eksplorasi masalah-masalah nyata (Wijaya, 2012: 20). Ada 5 karakteristik PMRI

yaitu; 1) menggunakan masalah kontekstual 2) menggunakan berbagai model 3)

kontruksi siswa 4) Interaktivitas 5) keterkaitan. Panhuizen (dalam Wijaya, 2012:

20) mengemukakan bahwa penggunaan kata realistik tidak sekedar menunjukkan

adanya suatu koneksi dengan dunia nyata tetapi lebih berfokus pendidikan

Matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi

yang bisa dibayangkan oleh siswa.

Buku guru dan buku siswa yang dikembangkan peneliti diharapkan dapat

mengatasi segala permasalahan pembelajaran Matematika di kelas karena telah

disesuaikan dengan karakteristik dan usia siswa kelas IV SD. Selain itu, buku juga

(25)

6 pembelajaran. Buku dilengkapi dengan berbagai aktivitas pembelajaran yang

menarik. Buku yang dikembangkan oleh peneliti adalah buku guru dan buku

siswa materi keliling dan luas kelas IV SD.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi keliling dan luas. 1.2.2 Guru menerapkan pembelajaran dengan metode hafalan rumus.

1.2.3 Siswa kesulitan dalam menghafalkan rumus keliling dan luas.

1.2.4 Tidak ada buku khusus dalam menyampaikan materi keliling dan luas.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Deresan pada kelas IV semester

gasal dengan materi keliling dan luas dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Standar Kompetensi 4 Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar

sederhana dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar 4.2 Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga, 4.9

Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi dan

persegi panjang.

1.4 Rumusan Masalah

1.4.1 Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan

(26)

7 1.4.2 Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI)?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1.5.2 Untuk mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI).

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa

Siswa dapat memahami materi keliling dan luas bangun datar melalui

aktivitas pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Pendidikan

Matematka Realistik Indonesia (PMRI).

1.6.2 Bagi Guru

Dengan menggunakan buku guru, guru dapat melaksanakan pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI).

1.6.3 Bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti dalam melakukan penelitian Research and

(27)

8 siswa dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI).

1.7 Definisi Operasional

1. Matematika adalah pengetahuan yang berkaitan tentang pengukuran dan

hitungan yang berfungsi untuk memecahkan masalah sehari-hari.

2. Pembelajaran Matematika adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

guru untuk membangun logika berpikir siswa melalui permasalahan

sehari-hari.

3. Keliling bangun datar adalah jumlah sisi-sisi yang membatasi bidang.

4. Luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi 1 satuan panjang

yang menutupi seluruh bangun datar.

5. Karakteristik siswa SD berada pada rentang usia 7-11 tahun yang

merupakan tahap operasional konkret. Tahap ini adalah masa yang sangat

penting karena anak sudah mampu memahami materi secara konkret yang

ditangkap melalui pancaindera.

6. Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan yang menggunakan realita serta

lingkungan yang berada di sekitar siswa sehingga mudah dipahami peserta

didik (siswa) untuk memperlancar proses pembelajaran Matematika.

7. Buku ajar adalah bahan pengajaran yang disajikan dalam bentuk tertulis

(28)

9 1.8 Spesifikasi Produk

1. Produk yang dikembangkan adalah buku guru dan buku siswa.

2. Buku guru dan buku siswa menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI). Materi dalam buku yaitu; keliling dan luas

kelas IV SD.

3. Isi di dalam buku guru dan buku siswa secara keseluruhan hampir sama,

hanya saja dalam buku guru terdapat petunjuk langkah kegiatan yang

dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu buku

guru dilengkapi dengan daftar alat dan bahan yang harus disiapkan oleh

guru. Alat dan bahan bersifat fleksibel, guru dapat memodifikasinya

disesuaikan dengan alat dan bahan yang terdapat pada lingkungan sekitar.

4. Buku siswa adalah buku yang digunakan siswa untuk dijadikan petunjuk

dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu buku siswa juga berisi soal-soal

latihan yang dapat langsung dikerjakan di dalam buku.

5. Ukuran buku yaitu panjang 26,8 cm, lebar19,7 cm, tebal: 3 mm.

6. Komponen dalam buku guru: cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan

buku, daftar isi, petunjuk kegiatan bagi guru, daftar alat dan bahan,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran, soal-soal latihan, daftar pustaka, riwayat

penulis.

7. Komponen dalam buku siswa: cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan

buku, daftar isi, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, soal-soal latihan,

(29)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab 2 membahas tentang landasan teori yang berisi kajian pustaka, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Matematika

Kata Matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema

yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan dalam bahasa Belanda,

Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan

penalaran (Depdiknas dalam Susanto: 2013: 184). Ismail dkk (dalam Hamzah &

Muhlisrarini, 2014: 48) mendefinisikan hakekat Matematika yaitu Matematika

adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas

masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari

hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur

dan alat. Sejalan dengan hal tersebut, Wahana (2016: 115) mengemukakan bahwa

Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan

dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah sehari-hari, serta memberikan dukungan dalam

(30)

11 James (dalam Suherman, 2001: 18) berpendapat bahwa Matematika adalah

ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah banyak yang terbagi dalam

tiga bidang yaitu; aljabar, analisis dan geometri. Sementara Kline (dalam

Suherman, 2001: 19) mengatakan bahwa Matematika adalah pengetahuan yang

tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan

memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Selain itu, Johnson dan Rising (dalam Runtukahu dan Kandou, 2014: 28)

juga memaparkan tiga pengertian Matematika, yaitu: 1) Matematika adalah

pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan

pada unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan

aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan kebenaranya. 2) Matematika

adalah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan

istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat. 3) Matematika adalah

seni, dimana keindahannya terdapat dalam keterurutan dan keharmonisan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

Matematika adalah pengetahuan yang terstruktur, tidak berdiri sendiri dan

merupakan ilmu yang membahas masalah-masalah numerik berupa angka dan

perhitungannya. Fungsi Matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah

membantu memecahkan persoalan sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran

dan perhitungan.

Skemp (dalam Runtukahu & Kandou, 2014: 32) mengungkapkan bahwa

Matematika memiliki fungsi sebagai bahasa simbol tentang berbagai gagasan.

(31)

12 pengetahuan, c) komunikasi konsep-konsep baru, d) membuat klasifikasi ganda,

e) menjelaskan, f) membuat kegiatan reflektif, g) menunjukkan struktur, h)

membuat manipulasi rutin secara sistematis, i) mengingat kembali informasi dan

pengertian, j) membuat kegiatan mental lebih aktif.

Adams dan Hamm (dalam Wijaya, 2012: 5) menyebutkan empat macam

pendangan tentang peran Matematika, yaitu:

1. Matematika sebagai suatu cara untuk berpikir

2. Pandangan ini berawal dari bagaimana karakter logis dan sistematis dari

Matematika berperan dalam proses mengorganisasi gagasan, menganalisis

informasi, dan menarik kesimpulan antar data.

3. Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan

Menghubungkan suatu konsep Matematika dengan pengetahuan yang sudah

dimiliki siswa.

4. Matematika sebagai suatu alat

Pandangan ini dipengaruhi oleh aspek aplikasi dan aspek sejarah dari konsep

Matematika. Banyak konsep Matematika yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Matematika sebagai bahasa atau alat untuk berkomunikasi

Matematika merupakan bahasa yang paling universal kerena simbol

Matematika memiliki makna yang sama untuk berbagai istilah dari bahasa

yang berbeda.

2.1.2 Pembelajaran

Pembelajaran dapat didefinisikan “as anything that is done purposely to

(32)

13 Artinya, pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dilakukan

dalam rangka memfasilitasi belajar. Menurut Driscoll (dalam Yaumi, 2013: 57)

mengungkapkan bahwa pembelajaran dipahami sebagai upaya yang disengaja

untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam memfasilitasi peserta didik

dalam mencapai tujuan yang dipelajari. Pembelajaran merupakan usaha yang

dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelum proses dilaksanakan, pelaksanaanya dilakukan secara

terkendali dengan maksud agar terjadi proses belajar pada diri seseorang (Siregar,

2011: 13). Sedangkan pembelajaran menurut Winkel (dalam Siregar, 2011: 12)

adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar

siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan

terhadap rangakaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terstruktur

dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, serta pelaksanaannya secara

terkendali guna memfasilitasi peserta didik atau siswa dalam melaksakan kegiatan

belajar.

2.1.3 Pembelajaran Matematika

2.1.3.1Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang

mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Pembelajaran Matematika

merupakan komunikasi dua arah antara guru dan siswa, mengajar dilakukan oleh

(33)

14 Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun

oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan

mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang

baik terhadap materi Matematika (Susanto, 2013: 186). Tujuan pembelajaran

Matematika di sekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan

kemampuan mengukur dan berhitung dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran

Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan

siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan mengukur dan menghitung

dalam menkontruksi pengetahuan baru terhadap materi Matematika yang

berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.

2.1.3.2 Pembelajaran Matematika di SD

Menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 189), kompetensi umum

pembelajaran Matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian

beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang

sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

4. Menggunakan pengukuran, satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran

(34)

15 5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti; ukuran tertinggi,

teredah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan.

6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan

gagasan secara Matematika.

Secara khusus, tujuan dari pembelajaran Matematika di sekolah dasar yang

disajikan oleh Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 189) adalah sebagai berikut:

1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan

mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2. Menggunakan penalaran pada pola sifat, melakukan manipulasi Matematika

dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan Matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi

yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk menjelaskan suatu masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

2.1.3.3 Keliling Bangun Datar

Keliling bangun datar adalah jumlah dari panjang sisi-sisinya (Fajariyah

dan Defi, 2008: 175). Sedangkan menurut Mustaqin (2008: 108), keliling bangun

datar adalah ukuran panjang sisi yang mengitari bangun datar. Berdasarkan

pendapat dari kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keliling bangun

(35)

16 2.1.3.4 Luas Bangun Datar

Luas daerah bidang bangun datar adalah banyak persegi satuan yang

menutupi bidang tersebut, menghitung banyak persegi satuan sama dengan

menghitung luas bidang datar tersebut (Fajariyah dan Defi, 2008: 180).

2.1.4 Karakteristik Siswa SD

Menurut Nasution (dalam Djamarah, 2011: 123) masa usia sekolah dasar

sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun hingga 11

tahun. Siswa sekolah dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai

12 atau 13 tahun (Heruman, 2007: 1). Piaget (dalam Suparno, 2001: 5)

menyatakan bahwa terdapat empat tahap dalam perkembangan kognitif pada

seorang anak: (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak anak lahir sampai

berumur 2 tahun, (2) tahap praoperasi yang berlangsung pada anak dari umur 2

tahun samapai 7 tahun, (3) tahap operasi konkret yang berlangsung pada anak dari

umur 7 tahun sampai 11 tahun, dan (4) tahap operasi formal setelah umur 11 tahun

ke atas. Menurut Piaget (dalam (Heruman, 2007: 1) siswa sekolah dasar berada

pada tahap operasional konkret, kemampuan dalam tahap ini adalah kemampuan

dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun

masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Siswa SD masih terikat dengan

objek konkret yang dapat ditangkap melalui pancaindra.

Menurut Suryobroto (dalam Djamarah, 2011: 124) fase masa kelas di SD

dibagi menjadi dua fase, yaitu: (1) Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, sekitar

umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10 tahun dan (2) Masa kelas-kelas tinggi

(36)

17 Beberapa sifat khas peserta didik pada masa kelas rendah dan masa kelas

tinggi sekolah dasar menurut Suryobroto (dalam Djamarah, 2011: 124) adalah

sebagai berikut:

1. Masa Kelas-kelas Rendah Sekolah Dasar

a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan

jasmani dengan prestasi sekolah.

b. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan

permainan yang tradisional.

c. Ada kecenderungan memuji sendiri.

d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal tersebut

dirasa menguntungkan untuk meremehkan peserta didik lain.

e. Jika tidak dapat menyelesaikan soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

f. Pada masa ini (terutama umur 6-8) peserta didik menghendaki nilai yang

baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas dinilai baik atau tidak.

2. Masa Kelas-kelas Tinggi Sekolah Dasar

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.

b. Sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata

pelajaran khusus.

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun peserta didik membutuhkan guru atau

orang-orang dewasa lainnya.

e. Peserta didik pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik siswa SD

(37)

18 tahap ini peserta didik telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat

diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi.

2.1.5 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) 2.1.5.3 Pengertian PMRI

Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Mathematics Education)

merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran Matematika di Belanda. Kata

“realistik” sering disalah artikan sebagai “real-word”, yang berarti dunia nyata.

Penggunaan kata “realistik” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich

realiseren” yang memiliki arti “untuk dibayangkan” atau “to imagine” (Van den

Heuvel-Panhuizen dalam Wijaya, 2012: 20).Menurut Van den Heuvel-Panhuizen,

penggunaan kata “realistik” tersebut tidak hanya menunjukkan adanya koneksi

dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus Pendidikan Matematika

Realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan situasi yang dapat

dibayangkan oleh siswa.

2.1.5.4 Karakteristik PMRI

Treffers (1987) (dalam Wijaya, 2012: 21) merumuskan lima karakteristik

Pendidikan Matematika Realistik, yaitu:

1. Penggunaan konteks

Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal

pembelajaran Matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata,

tetapi dapat dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi

(38)

19 2. Penggunaan model

Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan

Matematika konkret menuju pengetahuan Matematika tingkat formal. Model

merupakan suatu alat “vertikal” dalam Matematika yang tidak bisa dilepaskan

dari proses matematisasi karena model adalah tahapan proses transisi level

informal menuju level Matematika formal.

3. Kontruksi siswa

Siswa memiliki kebebasan dalam mengembangkan strategi pemecahan

masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil

kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan

pengembangan konsep Matematika.

4. Interaktivitas

Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran Matematika dalam

mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan.

Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna saat siswa

saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.

5. Keterkaitan

Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep

Matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses

pembelajaran. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran Matematika

diharapkan dapat mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep

(39)

20 2.1.6 Buku Ajar

Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada

mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013: 33). Buku ajar adalah bahan atau materi

pelajaran yang disajikan secara tertulis dalam bentuk buku, digunakan sebagai

bahan pelajaran dan menjadi sumber informasi bagi siswa (Kurniasih & Sani,

2014: 85). Menurut Nasution (dalam Prastowo, 2014: 242) buku ajar merupakan

suatu bahan pengajaran yang sering digunakan di antara bahan pengajaran lainnya

karena buku ajar merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim

pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan menurut

Majid (dalam Prastowo, 2014: 243) buku ajar merupakan buku yang berisi suatu

ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa buku

ajar merupakan bahan pengajaran yang disusun berdasarkan kurikulum yang

berlaku dan disajikan dalam bentuk tertulis yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

Menurut Nasution (dalam Prastowo: 2014: 244) menjelaskan fungsi dan

tujuan buku ajar dalam konteks kegiatan pembelajaran. Buku ajar memiliki lima

fungsi, yaitu; (1) buku ajar sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh siswa,

(2) buku ajar bahan evaluasi, (3) buku ajar sebagai alat bantu pendidik dalam

melaksanakan kurikulum, (4) buku ajar sebagai salah satu penentu metode atau

teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik, (5) buku ajar sebagai sarana

untuk peningkatan karakter dan jabatan. Tujuan dari buku ajar dalam konteks

kegiatan pembelajaran, yaitu; (1) memudahkan pendidik dalam menyampaikan

(40)

21 pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, (3) buku ajar menyediakan materi

pembelajaran yang menarik bagi siswa. Ciri-ciri buku ajar yaitu; (1) sumber

materi ajar, (2) menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu, (3) disusun

sistematis dan sederhana, (4) buku ajar disertai petunjuk pembelajaran.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan buku dengan menerapkan pendekatan PMRI

merupakan hal yang baru, namun peneliti mencoba mencari sumber-sumber dari

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Materi Luas Bangun Datar yang Mencakup Konteks

dengan Menggunakan Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Ardiani (2015).

Dalam penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran (silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), bahan ajar dan

penilaian. Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakagi oleh kesulitan siswa dan

bertujuan untuk mengetahui perangkat pembelajaran serta mengetahui cara

mengembangkan perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan pemahaman

mengenai materi luas bangun datar kepada siswa.

Kedua, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku

Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas III Semester 2

SD Negeri Gelaran II” yang dilakukan oleh Wargiani (2016). Dalam penelitian

(41)

22 inovasi baru terhadap buku ajar membaca dan menulis. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa buku suplemen muatan pelajaran bahasa indonesia untuk

siswa kelas III semester 2 SD dikembangkan dengan kualitas baik dan layak

digunakan.

Ketiga, penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Prototipe

Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Sederhana Berdasarkan

Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Arifin

(2016). Dalam penelitian ini menghasilkan prototipe perangkat pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan karena kurangnya pemahaman siswa kelas I SD Negeri

Ambarukmo terhadap bangun datar sederhana. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan terbukti dapat membantu

pemahaman siswa tentang bagun datar sederhana.

Keempat, penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi

Belajar Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas III SDN Plaosan”

yang dilakukan oleh Yudianto (2016). Penelitian ini dilakukan karena rendahnya

keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Plaosan. Hasil penelitian ini

adalah pada siklus 1 yang lulus mencapai KKM adalah 72,72% dengan nilai

rata-rata kelas 76,54. Pada siklus 2 yang lulus mencapai KKM adalah 86,36% dengan

nilai rata-rata kelas 79. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan siswa prestasi siswa pada materi

hitung bilangan tiga angka di kelas III SD Negeri Plaosan.

Kelima, penelitian dengan judul “Peningkatan Kreativitas dan Prestasi

(42)

23 menggunakan Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Mayasari (2014).

Penelitian ini dilakukan karena dengan tujuan untuk mengetahui penerapan

pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika untuk meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas III A SD Negeri 1 Kebondalem Lor.

Hasil penelitian ini bahwa penggunaan pendekatan PMRI dalam poses

pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa

Keenam, penelitian dengan judul “Peningkatan Kerjasama dan Prestasi

Belajar Kelas V SDK Condong Catur Sleman dalam Menyelesaikan Masalah

yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana Melalui

Pendekatan PMRI” yang dilakukan oleh Pertiwi (2013). Penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui proses penggunaan pendekatan PMRI dalam

meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Kanisius

Condong Catur. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kerjasama

dan prestasi belajar dengan menerapkan pendekatan PMRI.

Berdasarkan keenam penelitian yang relevan tersebut peneliti melakukan

penelitian yang menggabungkan antara penelitian yang menggunakan pendekatan

PMRI dan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Guru

dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelaa IV SD dengan Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”. Adapun kerangka penelitian

berdasarkan penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar Literature Map di

(43)

24 Kelas III Semester 2 SD

Negeri Gelaran II Hiele untuk Siswa Kelas I

Sekolah Dasar Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata

Pelajaran Matematika Kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI)

(44)

25 2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang

dilakukan oleh guru dan siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan

mengukur dan menghitung dalam menkontruksi pengetahuan baru terhadap materi

Matematika yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.

Pembelajaran Matematika di SD hendaknya dilakukan dengan berkualitas

mengingat pentingnya mata pelajaran ini dalam kehidupan nyata. Keberhasilan

suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari sumber-sumber belajar yaitu berupa

buku ajar karena buku ajar berisi bahan pelajaran yang digunakan oleh guru dan

siswa ketika proses pembelajaran. Buku yang ada hendaknya menerapkan

prinsip-prinsip belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa agar mudah

menyerap materi yang diberikan dan menumbuhkan suatu motivasi dalam belajar

yaitu: adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, dan adanya kegiatan-kegiatan yang menarik dalam

belajar (Uno, 2008: 23). Hal ini bertolak belakang dengan yang terjadi di

lapangan, proses pembelajaran Matematika di SD belum bisa dikatakan berhasil,

siswa masih mengalami kesulitan di beberapa materi di antaranya yaitu materi

keliling dan luas bangun datar. Selain itu buku ajar yang digunakan guru

materinya belum mendalam serta tidak disesuaikan dengan tahap perkembangan

siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan buku ajar berupa buku guru

dan buku siswa yang dilengkapi dengan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(45)

26 menggunakan masalah-masalah yang realistik atau masalah matematis sehari-hari

yang berkaitan dengan pengukuran dan hitungan. Kebermaknaan konsep

Matematika merupakan konsep utama dari Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia. Anak usia SD termasuk dalam tahap operasional konkret oleh karena

itu dalam proses pembelajaran dapat diterapkan berbagai macam pendekatan yang

sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut salah satunya yaitu pendekatan

pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

2.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian yaitu:

1. Terkait dengan proses pengembangan buku:

a. Bagaimana situasi di lapangan pada 4 SD di wilayah Sleman Timur

terkait pembelajaran Matematika?

b. Bagaimana mengembangkan buku guru dan buku siswa mata pelajaran

Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI)?

2. Terkait dengan kualitas buku:

a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran

Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI)?

b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa mata

pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan

(46)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab 3 membahas tentang metode penelitian yang berisi jenis penelitian,

setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau sering disebut dengan research and development (R & D).

Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

(Sugiyono, 2015: 407). Menurut Ali dan Asrori (2014: 103) Riset dan

Pengembangan atau Research and development (R & D) merupakan suatu bentuk

upaya dalam mengembangkan prototipe auatu alat atau perangkat berbasis riset.

Ahli lain menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

proses pengembangan dan validasi produk (Sanjaya, 2013: 129). Menurut Borg

(dalam Sanjaya, 2013: 129) penggunaan Research and development (R & D)

merupakan model penelitian yang banyak digunakan untuk pengembangan

pendidikan. Dalam bidang pendidikan, (R & D) merupakan suatu proses

pengembangan perangkat pendidikan yang dilakukan melalui serangkaian riset

yang menggunakan berbagai metode dalam suatu siklus yang melewati berbagai

(47)

28 Terdapat sepuluh langkah penggunaan metode Research and development

(R n D) diantaranya yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi

produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal

(Sugiyono, 2015: 409).

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian dan

pengembangan (R & D) dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa buku guru

dan buku siswa berisi materi keliling dan luas bangun datar untuk kelas IV SD,

buku ini dikembangkan dengan menerapkan pendekatan PMRI.

Berikut ini merupakan bagan langkah-langkah penggunaan metode

Research and Development (R & D) menurut Sugiyono (2015: 409).

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and

(48)

29 3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah buku ajar berupa buku guru dan buku

siswa dengan menerapkan pendekatan PMRI.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester ganjil tahun ajaran

2016/2017 SD Negeri Deresan. Siswa tersebut berjumlah lima orang anak yang

terdiri dari dua siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Kelima siswa tersebut

merupakan hasil pilhan dari wali kelas.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang

berlangsung dari bulan Juli 2016 sampai dengan November 2016. Penelitian

dilaksanakan kurang lebih 5 bulan. Kegiatan penelitian ini mencakup analisis

kebutuhan guru dan siswa, pembuatan draf produk, penyususnan produk, validasi

produk, dan uji coba lapangan.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan meliputi langkah-langkah penelitian yang

dilakukan. Dalam penelitian ini tidak mengambil kesepuluh langkah yang ada

tetapi hanya sampai langkah ketujuh yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)

(49)

30 Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan

desain produk akhir berupa buku guru dan buku siswa kelas IV SD materi keliling

dan luas bangun datar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI). Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan produk

yang dikembangkan oleh peneliti.

Langkah 4

(50)

31 Berikut ini merupakan penjelasan tujuh langkah prosedur pengembangan

berdasarkan bagan di atas:

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan

yang terjadi. (Sugiyono, 2015: 409). Untuk mengetahui adanya potensi dan

masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui kegiatan wawancara

bersama guru dan siswa pada 4 SD yang berada di Sleman Timur yang

dilaksanakan pada bulan juli 2016.

Dalam wawancara ini peneliti mencari informasi tentang sejauh mana

kelangsungan proses pembelajaran dengan buku-buku yang telah ada sebelumnya

serta mengkaji kendala-kendala yang dihadapi dalam penggunaan buku-buku

tersebut.

2. Mengumpulkan Informasi

Informasi-informasi diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan di 4 SD

di Sleman Timur. Pengumpulan informasi/data digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk pembuatan pengembangan buku guru dan buku siswa mata

pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan PMRI.

3. Desain Produk

Desain produk diawali dengan perumusan indikator, setelah didapatkan

indikator-indikator dibuat kerangka buku guru dan buku siswa. Desain buku siswa

berisi sampul buku, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan 5 karakteristik PMRI

(51)

32 sama seperti buku siswa hanya saja pada buku guru dilengkapi dengan pedoman

khusus untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4. Validasi Desain

Validasi desain ini bertujuan untuk menilai kelayakan pada produk yang telah

dibuat. Produk yang dikembangkan di validasi oleh 2 validator ahli yaitu satu

dosen PGSD Sanata Dharma dan validator yang kedua adalah guru SD pakar

Matematika PMRI. Penilaian dari validator berupa kritik dan saran digunakan

untu mengetahui kekurangan dan kelebihan produk sebagai acuan perbaikan pada

produk.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah produk selesai divalidasi. Revisi desain

dilakukan oleh peneliti berdasarkan penilaian yang diberikan oleh kedua validator

pakar ahli dan berdasarkan pertimbangan dari dosen pembimbing. Revisi desain

ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada produk.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah revisi desain. Uji coba dilakukan untuk

menguji keefektifan produk saat digunakan dalam proses pembelajaran. Uji coba

dilakukan pada seluruh siswa IV karena untuk uji coba produk ini mengharuskan

adanya proses pembelajaran di kelas. Seluruh siswa mengikuti proses

pembelajaran, namun di dalam penelitian ini hanya 5 siswa kelas IV SD Negeri

Deresan yang dijadikan sebagai subjek penelitian dan kemudian datanya diolah

(52)

33 7. Revisi Produk

Revisi produk ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh peneliti.

Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki produk dengan melihat

kekurangan ketika di uji cobakan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Tes

Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran

dan penilaian di bidang pendidikan, dalam bentuk pemberian tugas atau

serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan, atau perintah-perintah yang

harus dikerjakan oleh testee, sehingga data yang diperoleh menghasilkan sebuah

nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi (Sudijono, dalam Taniredja &

Mustafidah, 2011: 49). Menurut Sudjana (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 50) tes

pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

terutama hasil belajar kognitif berkaitan dengan penguasaan bahan pelajaran

sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Adapun bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif

atau pilihan ganda yang berisi soal-soal materi keliling dan luas bangun datar.

3.4.2 Non Tes 3.4.2.1 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

(53)

34 angket, dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang

berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan, disusun, dan

disebarkan kepada responden untuk memperoleh informasi di lapangan (Sukardi,

2003: 76).

Angket atau questionnaire menurut Nasution (dalam Taniredja dan

Mustafidah, 2011: 44) merupakan alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan

untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Keterangan yang

diinginkan terkandung di dalam pikiran, perasaan, sikap atau kelakuan manusia

yang dapat dipancing melalui angket. Sedangkan angket menurut Hadjar

(Nasution (dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011: 44) merupakan suatu daftar

pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek,

baik secara individual maupun kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu.

Menurut Darmadi (2014: 78-79) jenis angket dibedakan menjadi dua yaitu

angket terbuka dan tertutup. Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa dan memberikan kesempatan kepada responden untuk

menuliskan sesuai dengan yang diketahuinya sehingga responden dapat

memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaan yang sebenarnya. Angket

ini digunakan apabila peneliti belum dapat memikirkan atau menduga

kemungkinan alternatif jawaban pada responden. Sedangkan angket tertutup

disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan

tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan. Berdasarkan bentuknya

angket tertutup merupakan rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah

pertanyaan yang telah disediakan kolom-kolom yang menunjukkan

(54)

35 Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup

dalam bentuk skala. Jenis skala yang digunakan adalah skala likert. Sugiyono

(2014: 168) mengemukakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan presepsi seseorang tentang fenomena sosial, di dalam penelitan

fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dan selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat

negatif. Skala disusun dalam bentuk suatu pernyataan yang diikuti dengan pilihan

respon yang menunjukkan tingkatan. Kuesioner ini menggunakan skala likert

pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012: 106), acuan skor yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Tebel 3.1 Acuan Skor Kuesioner Validasi Produk untuk Pakar Ahli

Skor Deskripsi

Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk melalui uji

validasi produk oleh dua validator ahli yaitu dosen pakar Matematika dan guru

SD.

3.4.2.2 Wawancara

Teknik pengumpulan data non tes kedua yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah wawancara. Wawancara adalah kegiatan yang menuntut peneliti

(55)

36 dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang

diinginkan (Suparno, 2007: 50). Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang akan diteliti (Sugiyono, 2011: 188)

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV, dan siswa kelas IV

untuk menganalisis kebutuhan penelitian yaitu buku guru dan buku siswa kelas IV

SD materi keliling dan luas dengan pendekatan PMRI. Teknik wawancara yang

digunakan adalah wawancara semi terstruktur, peneliti sudah menyiapkan bahan

wawancara terlebih dahulu, tetapi peneliti memberikan keleluasaan untuk

menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus pertanyaan atau

bahasan atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selama wawancara

berlangsung dalam rangka melengkapi data-data yang diperlukan.

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes,

lembar kuesioner, lembar daftar pertanyaan wawancara.

3.5.1 Lembar Soal Tes

Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif yaitu

pilihan ganda. Soal tes yang diberikan berisi materi keliling dan luas bangun datar

kelas IV SD sesuai dengan SK dan KD pada kurikulum 2013. Tes diberikan

kepada lima siswa sebelum (pre test) dan setelah (post test) uji coba produk. Tes

ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan produk pada tingkat

Gambar

Gambar 2.1 Literature Map dari Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1  Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Gambar 3.2 Prosedur R & D yang Digunakan Peneliti
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pre test dan Post test
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa SD Negeri 04 Pasa Gadang di wilayah kerja

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur komunitas makrozoobentos serta kondisi faktor fisika-kimia air di Sungai Batang Hari Kabupaten Solok

[r]

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kondisi tenaga kerja tidak lagi sebagai pegawai negara melainkan sebagai pegawai perusahaan yang tidak bertanggung jawab

kmdki F& eF dji hhoi$dhddI.riJFsfryis

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagiaan dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. PADANG

Pihak KFC Padang dapat berfokus pada faktor yang berpengaruh secara significant terhadap loyalitas merek yaitu brand name, harga, promosi dan service quality.. Pihak KFC

[r]