• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penanaman nilai budaya Sunda pada anak kelompok A dan Kelompok di TK Negeri Pembina Cianjur, Nagrak Jln. Gatot Mangkupraja Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur dapat disimpulkan bahwa :

1. Penanaman nilai budaya Sunda yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Cianjur diterapkan berdasarkan Pemerintah Daerah khususnya Daerah Jawa Barat mempunyai Peraturan daerah tersendiri yang mengatur tentang Penggunaan dan Pelestarian Bahasa, Sastra dan Aksara Sunda, yang tercermin dengan lahirnya Perda Provinsi jabar No 6 tahun 1996 tentang Pelestarian, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan aksara Sunda. Yang kemudian Perda tersebut diperbaharui dengan Perda No 5 tahun 2003 tentang pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah, serta Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda.

112

2. Perencanaan dan pelaksanaan penanaman nilai budaya Sunda pada anak kelompok A dan kelompok B yang diterapkan di TK Negeri Pembina Cianjur tidak dibuat secara sendiri karena nilai budaya Sunda terintegrasi dengan nilai-nilai pengembangan yang ada di TK. Tetapi dalam pelaksanaannya, nilai budaya yang paling menonjol dalam kegiatan di hari rabu tersebut adalah berkomunikasi dengan Bahasa Sunda. Pelaksanaan penanaman nilai budaya Sunda ini dilakukan dengan cara pembiasaan sehari-hari dan dengan secara langsung. Karena metode ini mempermudah anak untuk mengenal dan terus menetap pada anak.

3. Guru memiliki peran yang vital dalam pengembangan penanaman nilai budaya Sunda yang benar pada diri anak, peran guru tersebut yaitu mendidik, mengajar, membimbing dan melatih. Peran-peran tersebut telah dilaksanakan setiap guru dengan baik.

4. Penilaian penanaman nilai budaya Sunda di TK Negeri Pembina Cianjur dilakukan tidak secara tertulis tetapi terintegrasi dengan pengembangan bidang yang terdapat pada pembelajaran keseharian anak khususnya pada hari Rabu dan menjadi suatu acuan bahwa anak sudah mampun mengembangkan budaya Sunda dalam dirinya sendiri, dan sebagai bahan untuk anak dalam aktifitas komuniakasi khususnya diluar sekolah

113

5. Berdasarkan hasil penelitian, penanaman nilai budaya Sunda di TK Negeri Pembina Cianjur memiliki faktor yang mempengaruhi penanaman nilai budaya Sunda pada anak baik faktor keluarga, sekolah dan lingkungan anak berkembang. Tetapi dapat dikatakan sudah cukup baik dalam hal pengenalan penyampaian, dan penanaman nilai budaya Sunda di dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Secara keseluruhan dapat disimpulakan bahwa penerapan penanaman nilai budaya Sunda di TK Negeri Pembina Cianjur sudah cukup berhasil diterapkan, tercermin dalam perilaku setiap anak baik kelompok A dan kelompok B yang mengalami perubahan kearah yang lebih baik yaitu mencoba menggunakan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi sehari-hari anak dalam bersosialisasi baik dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih tua, serta semakin sadarnya orang tua dalam pengembangan nilai budaya Sunda khususnya Bahasa Sunda itu sendiri dan adanya kesadaran untk selalu bekerjasama dengan pihak sekolah.

114

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil penelitian, ada beberepa rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan anak usia dini pada khususnya. Rekomendasi tersebut ditujukan kepada :

1. Pihak sekolah

Dengan penanaman nilai budaya Sunda, sekolah telah banyak mencatat prestasi yang sangat baik, alangkah lengkapnya bila program yang sudah ada semakin dilengkapi dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik pula, agar anak akan semakin mengenali nilai-nilai budaya Sunda yang lain dan akan mempengaruhi perkembangan karakter anak.

2. Guru

Sebagai fasilitator anak dalam proses pembelajaran, guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik, tetapi untuk lebih memaksimalkan seluruh potensi anak alangkah baiknya dalam upaya penanaman nilai budaya Sunda guru lebih mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan budaya Sunda seperti memperbanyak permainan-permainan tradisional yang dapat mengembangkan nilai-nilai kearifan Sunda, dan nilai-nilai-nilai-nilai budaya yang lain yang dapat mempengaruhi ppengembanagn karakter anak.

3. Peneliti berikutnya

Penelitian yang dilaksanakan saat ini masih terbatas dan memiliki banyak kekurangan serta aspek yang belum terungkap sehingga membutuhkan penelitian

115

Peneliti selanjutnya dapat dikembangkan dengan melakukan penelitian mengenai penanaman nilai budaya Sunda yang lebih baik seperti :

1. Hubungan pendidikan karakter dengan kearifan budaya local 2. Pengaruh nilai budaya terhadap perkembangan sosial anak

3. Pengembanagn program bimbingan terhadapa anak yang berdasarkan pengaruh budaya lokal

. DAFTAR PUSTAKA

Al-Khazandar, Madmud Muhammad. (2008) Kejujuran. Islam House.com.

Ardiwinata, Jajat. 2009. Sosiologi Antropologi Pendidikan. Bandung : UPI PRESS.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. (2007).

Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Baswori dan Suwandi, (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman, Nandang. (2006). Memahami Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta:Depdiknas.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Danadibrrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandun: Kiblat dengan UNPAD. Depdiknas (2008). Modul Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini, Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Non-Formal Dan Informal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.

Depkes RI. (2007). Kecakapan Khusus Saka Husada Krida Bina Perilaku Bersih dan Sehat. Jakarta: Depkes RI.

Depsiknas. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas RI. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djahiri, A K (1996). Menelusuri Dunia Afektif – Nilai Moral dan Pendidikan

Nilai Moral Norma. Bandung: Lab PPKN PFIPS IKIP Bandung. Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung. Alfabeta Garna, Judistira K. (2007). Budaya Sunda Melintasi Waktu Menantang Masa

Depan. Bandung: Lembaga Penenlitian UNPAD dan Juditira Garna Foundation.

Gunardi, Gugun. (2011). “Membangun Karakter Anak Sunda: Kajian Ungkapan Bahasa Sunda”, dalam Internasional Seminar on Reformulating and

Haryono, Supri. (2009). Sosiologi. Surakarta: Mitra Pustaka.

Hudayat, Asep. (2011).”Problematika Bageur Dalam Pergulatan Kultur”, dalam

Internasional Seminar on Reformulating and Transforming Sundanase Culture. Bandung: FASA UNPAD.

I Wayan Koyan. 2000. Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Jakarta: Depdiknas.

Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta. Lubis, Mawardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Mariana, Dede dan Paskarina, Caroline. (2006). “Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya

Sunda bagi Penciptaan Local Good Govermence di Jawa Barat”, dalam

Pembangunan Berbasis Budaya Sunda. Bandung: Puslit Kebijakan Publik dan Pembngenbangan Wilayah UNPAD.

Menanti dan Pelly. 1994. Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong, Lexi J. 2006. Metodologi Penelitian Kuatitatif. Bandung : PT Rosdakarya.

Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung : CV Alfabeta.

Rahmat. 2009. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Laboratorium Pkn.

FPIPS. UPI

Satriawinarah, (2011). Pandangan Hidup Orang Sunda.

http://satriawinarah.wordpress.com/2011/06/12/pandangan-hidup-orang-sunda/ [15 November 2011].

Sauri, Sofyan. (2012) Pengertian Nilai Menurut Para Ahli

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, kuantitatif . Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunarni, Nani. (2011). “Eksistensi Budaya Sunda di Tengah Perkembangan

Global”, dalam Internasional Seminar on Refomulating and

Transforming Sundanase Culture. Bandung: FASA UNPAD.

Suryalaga, Hidayat. (2003). Kasundaan Rawayan Jati. Bandung: Sundanet.com. Suryani, Elis NS. (2010). Ragam Pesona Budaya Sunda. Bogor: Ghalia

Indonesia..

Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : DEPDIKNAS.

Syaodih S, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Ernawulan, (2005). Bimbingan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi.

Solehuddin, M. (2004). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI

Tamsyah, Budi Rahayu. (1996) Kamus Lengkap Sunda-Indonesia, Indonesia-Sunda, Sunda-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Gramedia.

Tuasikal, Muh. Abduh. (2008). Jujur, KiatMenuju Selamat http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-selama.htm

[17 april 2012].

Yusuf, Syamsu. (1989). Disiplin Diri dalam Belajar dihubungkan dengan Penanaman Disiplin yang Dilakukan OrangTua dan Guru. Tesis megister pada FPS IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.

Dokumen terkait