5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui analisis deskriptif dan verfifikatif dengan menggunakan path analysis, maka berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar wisnus menyatakan bahwa Destination Image Pulau Belitung yang terdiri dari natural resources, general infrastructure, tourist infrastructure, tourist leisure and recreation, culture, history and art, political and economical factors, natural environment, social environment,
dan atmosphere of the place mendapatkan penilaian yang Cukup baik dan sesuai dengan garis kontinum destination image yang berada pada kategori cukup tinggi. Dari kesembilan hal tersebut, Sebagian besar wisnus menilai atmosphere of the place sebagai aspek yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan Pulau Belitung sendiri memiliki atmosfir yang beraneka ragam kepada wisnus sehingga membuat mereka merasa nyaman dan betah untuk berwisata ke Pulau Belitung. Atmosfir yang memiliki nilai paling tinggi adalah pada atmosfir yang rileks. Oleh karena Pulau Belitung jauh dari keramaian maka kesan atmosfir yang rileks benar-benar dirasakan oleh para wisnus. Sedangkan Penilaian terendah diperoleh aspek social environment.. Hal ini dikarenakan wisnus merasa penduduk local tidak begitu ramah kepada mereka ketika berwisata.
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Gambaran mengenai Behavioral intention wisnus di Pulau Belitung secara umum mendapatkan penilaian sangat tinggi dari wisnus dan berdasarkan garis kontinum berada pada tingkat tinggi. Hal ini berarti behavioral intention sudah baik, Behavioral intention dinilai berdasarkan intention to revisit yaitu niat dari wisnus untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung dan willingness to recommend, yaitu kesediaan untuk merekomendasikan Pulau Belitung pada orang lain Dari kedua karakteristik tersebut Indikator yang paling tinggi adalah
intention to revisit yaitu niat dari wisnus untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung. Hal ini dikarenakan tingginya frekuensi wisnus untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung. Sementara indicator
willingness to recommend yaitu kesediaan untuk merekomendasikan Pulau Belitung pada orang lain mendapatkan nilai yang rendah,. Hal ini dikarenakan para wisnus merasa masih banyak destinasi wisata lain yang masih bisa dikunjungi selain Pulau Belitung.
3. Destination Image memiliki pengaruh yang kecil terhadap Behavioral Intention artinya Destination Image yang terdiri dari natural resources, general infrastructure, tourist infrastructure, tourist leisure and recreation, culture, history and art, political and economical factors, natural environment dan social environment tidak memiliki pengaruh terhadap behavioral intention dan atmosphere of the place
hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap behavioral intention.Dengan begitu, apabila terjadi peningkatan pada penilaian
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
destination image maka tidak akan begitu banyak berpengaruh pada
behavioral intention. 5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pihak Disbudpar di Pulau Belitung, baik itu dari Kabupaten Belitung dan Belitung Timur untuk lebih memperhatikan pusat informasi pariwisata yang dirasa kurang. Oleh karena itu Pembangunan Pusat informasi pariwisata sebaiknya harus segera dilakukan secepat mungkin. Pihak Disbudpar juga dharapkan untuk untuk lebih memperhatikan bangunan bersejarah yang ada di Pulau Belitung. Selain mendata kembali bangunan bersejarah tersebut, pihak disbudpar diharapkan dapat mengenalkan bangunan tersebut kepada para wisatawan yang berkunjung kesana dengan cara menyebarkan pamphlet, brosur ataupun media informasi lainnya. Selain itu juga kepada pihak swasta seperti travel agent dan masyarakat agar lebih melengkapi alat wisata olahraga seperti diving/snorkeling sehingga wisnus lebih mudah dalam mencari tempat penyewaan alat bantu tersebut. Rekomendasi selanjutnya adalah memberikan edukasi tentang pelayanan yang baik kepada pihak yang terkait (masyarakat, swasta dan institusi yang berhubungan dengan pariwisata) sehubungan dengan pelayanan kepada para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belitung.
2. Berdasarkan data yang didapat, meskipun Behavioral intention wisnus di Pulau Belitung sudah baik berdasarkan niat untuk berkunjung kembali
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dan kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain, Pihak Disbudpar dan institusi terkait harus tetap membuat strategi agar para wisnus tetap terus berkunjung kembali dan akan terus merekomendasikan Pulau Belitung kepada sanak keluarga atau teman mereka. Penulis merekomendasikan Pihak disbudpar selaku pihak yang berhubungan dengan aspek pariwisata dan kebudayaan di Pulau Belitung untuk terus memberikan inovasi baik itu dari segi produk ataupun jasa. Yang tidak dimiliki oleh destinasi lainnya. Inovasi tersebut bisa berupa pergelaran seni khas Belitung setiap minggunya dan setiap travel agent yang membawa tamu diharuskan untuk membawa wisatawannya ke tempat tersebut, kemudian juga terus mengadakan event-event yang berskala regional, nasional dan internasional. Hal ini tentunya diharapkan berdampak positif pada perkembangan pariwisata di Pulau Belitung. 3. Destination Image secara umum terbukti berpengaruh sangat kecil
terhadap behavioral intention dan hanya satu sub variabel saja yang berpengaruh terhadap behavioral intention yaitu atmosphere of the place.
Untuk itu agar meningkatkan behavioral intention wisnus di Pulau Belitung harus lebih memperhatikan indicator-indikator pada sub variabel tersebut terutama indicator yang mendapatkan penilaian terendah. Indikator-indikator yang telah memiliki penilaian tinggi diharapkan agar terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya baik itu dari segi pelayanan, harga dan efisiensi jasa yang digunakan.
4. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya melakukan survey kepada wisnus yang berkunjung ke Pulau Belitung saja. Rekomendasi untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat meneliti jenis wisatawan
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lainnya seperti wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Belitung dan meneliti variabel lain yang berpengaruh terhadap Behavioral Intention seperti kepuasan, promosi dan dimensi-dimensi lainnya dari
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Aksoy, Ramazan dan Sule Kiyci. 2011. A Destination Image As a Type of Image and Measuring Destination Image in Tourism Amasra case. European Journal of Social Sciences-Volume 20, Number 3 2011
Alegre, Joaquı´N. 2009 Tourist Satisfaction and Dissatisfaction. Annals of Tourism Research. 2010. vol. 37, no. 1, pp. 52–73.
Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Baker, D. A ., & Crompton, J. L. 2000. Quality, satisfaction and behavioral intentions. Annals of Tourism Research, 27 3, 785–804
Beerli, A., & Martin, J. D. 2004. “Factors influencing destination image. Annals of Tourism Research, 313, 657–681.
Baloglu, S. and McCleary, K. W. 2000. A model of destination image formation. Annals of Tourism Research, 264, 868-897.
Comm, Clare L. 1997. “The Use of Scheduling and Inflight Customer Service Quality as Competitive Marketing Tools in the Asian Airline Industry”, Journal of Customer Service in Marketing & Management. Vol.3, No.3. 101-108
Chi, C. G.-Q., & Qu, H. 2008. “Examining structural relationship of destination image, tourist satisfaction and destination loyalty”: an integrated approach.Tourism Management, 29 , 624–63
Chin-Tsai Lin, Ya-Ling Huang. 2009.Mining Tourist Imagery to construct destination image position model. Expert Systems with Applications Volume 36, Issue 2, Part 1, March 2009, Pages 2513–2524
Ching Fu Cheng, Dung Chun Tsai 2007,―How Destination Image And Evaluative Factors Affect Behavioral Intention”, Touris Management 28 Research Article.
Croy, Ryan. 2003. From Motivation to assessment of Destination Image. London : Continuum
Dimitrovic, Tanja. 2007. How to Measure Tourist Satisfaction at the Destination Level: Conceptualisation of a Standard Model. Advances in Tourism Marketing Conference
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Foster, David. 2000 Measuring Customer Satisfaction in the Tourism Industry. pp.1-9
González, M. E. A., Comesaña, L. R., Brea, J. A. F. 2007. Assessing Tourist Behavioral Intentions through Perceived Service Quality and Customer Satisfaction.
Journal of Business Research, 602, 153!160.
Harrison, Shirley. 2005. Marketers Guide to Public Relation. New York: John Willy And Son.
Huh, Jin. 2002. Tourist Satisfaction With Cultural / Heritage Sites: The Virginia Historic Triangle. pp.1-83
Husein, Umar. 2009. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Penerbit ANDI Yogyakarta. Pitana, I Gde, Prof. dan I Ketut Surya Diarta,; 2009, Pengantar Ilmu Pariwisata, Andi
Yogyakarta
Johnston, R. and Clark, G. 2005. Service Operation Management: Improving Service Delivery. London: Ashford Colour Press Ltd., Gosport.
Jose M. Pina, Eva Martinez, Leslie de Chernatony, Susan Drury, 2004 "The effect of service brand extensions on corporate image: An empirical model", European Journal of Marketing, Vol. 40 Iss: 1/2, pp.174 - 197
Kaphferer. 2008. 4th ed. The New Strategic Brand Management. London: Saxon Graphics Ltd.
Keller, Kevin L. 2008. Strategic Brand Management. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, P. and Keller, K L. 2012. Marketing Management. 14th Edition. Prentice Hall, Pearson
Kuenzel,S. and Katsaris, N. 2009. ―A Critical Analysis of Service Recovery processes in the Hotel Industry‖, TMC Academic Journal, Vol. 4, No. 1, pp. 14-24
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Research, 45 4, 402–412.
Lovelock, C., Patterson P. and Walker R. 2001. Services Marketing: An Asia-Pasicific Perspective. Second Edition. Australia: Prentice Hall
Luo, X., & Homburg, C. 2007. Neglected outcomes of customer satisfaction. Journal of Marketing, 71 2, 133–149.
Martina G. Gallarza, Irene G, and Haydée C 2001. Destination image: Towards a Conceptual Framework. Annals of Tourism Research Volume 29, Issue 1, January 2002, Pages 56–78
Middleton, Victor T. C. 2001. 3rd ed. Marketing in Travel and Tourism. Jordan Hill, Oxford Moses Makonjio Okello. 2009. Tourist satisfaction in relation to attractions and implications
for conservation in the protected areas of the Northern Circuit, Tanzania. Journal of Sustainable Tourism. July 2010. 7: 5 pp.605 — 625
Nadeau, John, dkk. 2007. Destination in a country image context, Annals of Tourism Research Volume 35, Issue 1, January 2008, Pages 84–106
Olsen, Michael. 2008. Handbook of Hospitality Strategic Management. Burlington
Pike, Steven. 2008. Destination Marketing. Butterworth-Heinemann
Robert D. Reid, David C. Bojanic, 2009. Hospitality Marketing Management. 5th edition, New.York: John Wiley & Sons, Inc
Russell, J. A., Ward, L. M., & Pratt, G. 1981. Affective quality attributed environment: A factor analytic study. Environment and Behavior, 13, 259-288.
Sekaran, Uma. 2010.Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba
Shahrim Karim, dkk. 2007. Tourist’s Image, Satisfaction And Behavioral Intention Of Malaysian Food: A Preliminary Study Of Culinary Tourism Destination In Malaysia
Shih, Y. and Fang, K.2004, ―The use of a decomposed theory of planned behavior to study Internet banking in Taiwan‖, Internet Research, Vol. 14 No. 3
Shoemaker, S., & Lewis, R. C. 1999. Customer loyalty: the future of hospitality marketing. International Journal of Hospitality Management, 18, 345–370
Panji Priambudi, 2013
Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka
Tosun, C., Temizkan, S.P., Timothy D., Fyall A., 2007. “Tourist Shopping Experiences and
Satisfaction”, International Journal of Tourism Research, Volume 9,
Wootside, A. 2008.Tourism Management: Analysis, Behavior and Strategy.Cambridge Zabkar, Vesna. 2008 Modeling perceived quality, visitor satisfaction and behavioural
intentions at the destination level. Journal Tourism Management 31. 2010 pp.537– 546
Zeithaml, A. and Bitner, M. 2003. Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm. Boston: The McGraw-Hill