• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Bertitik tolak dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Kompensasi guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator kompensasi finansial (financial compensation) dan kompensasi non finansial (non-financial compensation) berada pada kategori tinggi.

2. Disiplin kerja pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator komitmen, loyal dan tanggung jawab (commitment, loyal and responsibility), pengarahan diri (self briefing), ketaatan dalam prosedur kerja (obedience in the working procedures), dan tingkat kewaspadaan (the level of vigilance) berada pada kategori sangat tinggi.

3. Kinerja guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung meliputi indikator merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (kegiatan pendahuluan), pelaksanaan pembelajaran (kegiatan inti), pelaksanaan pembelajaran (kegiatan penutup), dan menguasai bahan pelajaran berada pada kategori sangat tinggi.

4. Kompensasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung. Kedua aspek kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung berdasarkan hasil penelitian menunjukkan skor yang cukup kuat untuk guru, artinya bahwa kompensasi cukup kuat mengacu pada kedua aspek tersebut dan berdampak

pada kinerja mengajar guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung.

5. Disiplin kerja guru memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung,besarnya berpengaruh pada disiplin kerja terhadap kinerja mengajar guru dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan pada kategori sangat tinggi, artinya guru yang memiliki disiplin kerja yang baik,akan memberikan dampak yang signifikan pada produktifitas kerja,dan moral pada guru yang lainnya. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa disiplin kerja secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru.

6. Kompensasi dan disiplin kerja secara bersama-sama secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru pada SMP Swasta Terakreditasi A di Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dijelaskan bahwa kompensasi dan disiplin kerja mengajar secara bersama-sama memberi pengaruh secara signifikan terhadap kinerja mengajar guru, artinya jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan tanggungjawab yang diembannya dan guru juga bekerja dengan disiplin kerja yang sangat baik sesuai dengan peraturan yang berlaku,maka akan berdampak pada kinerja mengajar guru.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja mengajar guru, maka dapat penulis kemukakan beberapa rekomendasi antara lain:

1. Pada variabel kompensasi finansial (Finansial Compensation) ada temuan penelitian menunjukkan bahwa biaya mengikuti pelatihan , melakukan penelitian dan melanjutkan pendidikan berada pada kategori paling rendah. Menurut Sonny Sumarsono dalam Sinambela, (2012: 209) pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan tidak hanya menambah pengetahuan,akan tetapi juga meningkatkan kompetensi dengan demikian

akan meningkatkan produktivitas bekerja. Pelatihan adalah suatu proses yang sistimatis untuk mengembangkan ketrampilan individu,kemampuan,sikap atau pengetahuan untuk mencapai tujuan organisasi sekolah sesuai dengan pendapat Ivancevich,lorenzi,skinner,crosby.

2. Pada variabel disiplin kerja menunjukkan adanya indikator yang dikategorikan masih perlu untuk ditingkatkan yaitu ketaatan dalam prosedur kerja. Menurut Tutik Rahmawati ( 2013:104 ) Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian peserta didik yang kuat. Guru di tuntut harus mampu membelajarkan peserta didiknya tentang disiplin diri,belajar membaca,mencintai buku,menghargai waktu dan mematuhi tata tertib. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Guru juga harus mempunya kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru. Aspek

– aspek yang diamati adalah : a) Bertindak sesuai dengan norma agama ,hukum,sosial,dan kebudayaan nasional Indonesia, b) menampilkan diri sebagai pibadi yang jujur,berakhlak mulia,serta menjadi teladan bagi pesrta didik dan masyarakat, c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,stabil,dewasa,arif dan berwibawa, d) menunjukkan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjdi guru,dan rasa percaya diri e) menjujung tinggi kode etik profesi guru.

3. Pada variabel kinerja mengajar guru menunjukkan adanya indikator yang dikategorikan masih perlu di tingkatkan,yaitu dalam menguasai bahan pelajaran. Dalam dimensi memiliki pengetahuan yang sesuai dengan yang diajarkan masih berada dalam kategori baik,sehingga masih perlu ditingkatkan. Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal yaitu yang berkaitan dengan lingkungan,sarana prasarana,serta berbagai latihan yan dilakukan guru. Goble dalam Pupuh (2012:39 ) menyatakan :

Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan masih belum memadai utamanya dalam hal bidang keilmuannya. Misalnya guru biologi dapat mengajar kimia atau fisika. Ataupun guru ips dapat mengajar Bahasa Indonesia. Memang jumlah tenaga pendidik secara kuantitatif sudah cukup banyak,tetapi mutu dan profesionalisme belum sesuai dengan harapan.

Penguasaan guru akan bahan pelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa proses dan hasil belajar siswa tergantung pada penguasaan pelajaran oleh guru dan ketrampilan mengajarnya. Menurut Hilda Taba dalam Udin Syaefudin Saud, ( 2012 : 52 ) bahwa efektifitas pengajaran di pengaruhi oleh : a) karakteristik

guru, b) bahan pelajaran, c) aspek lain yang berkenaan dengan situasi pelajaran. Memang terdapat hubungan yang positif antara penguasaan bahan oleh guru dengan hasil belajar siswa. Artinya makin tinggi penguasaan bahan oleh guru maka makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa. Penelitian dalam bidang pendidikan kependidikan di Indonesia menunjukkan bahwa 26,17 persen dari hasil belajar sangat dipengaruhi oleh penguasaan guru dalam hal materi pelajaran.

Selanjutnya menurut Nawawi,banyak diantara guru yang tidak berkualitas dalam menyampaikan materi. Sehingga kurang mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja mengajar guru hendaknya mengkaji kembali

secara mendalam mengenai permasalahan ketiga variabel tersebut. Kemudian hendaknya peneliti meneliti faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja mengajar guru, serta dapat menambah manfaat,wawasan dan pengetahuan penulis dalam memahami disiplin ilmu administrasi pendidikan.

Alma,Buchari. (2010). Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Akdon, & Hadi, S. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Anwar, Idochi. (2013). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa.

Aritonang, Keke T.”Kompensasi Kerja,Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta.”Dalam Jurnal Pendidikan Penabur No.04/Th.IV/Juli 2005. Amri,Sofan. (2013). Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta:

Pustaka Raya.

Bastian,Indra. (2006). Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Barnawi dan Muh.Arifin. (2012). Kinerja Guru Profesional .Yogyakarta : Ar Ruzz Media.

Casteter, William. B. (1996). The Human Resource Function in Educational Administration (Sixth edition), New Jersey 07632: Prentice Hall, Inc Englewood Cliffs.

Dessler,Gary. (2010). Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta:Index.

Davis, Keith, John W. Newstrom. (1994). Perilaku dalam Organisasi.Terj. Agus Dharma Jakarta: Erlangga.

Davis, Stephen. Et all (2005) School Leadership Study, Developing Successful Principal,the Wallace foundation,Standford Educational Leadership Institute,...(6 mei 2009) Darma Surya. (2004). Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Engkoswara (2011). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah. Bandung : Yayasan Amal Keluarga

__________, (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti,Depdikbud.

Fathurrohman,Pupuh. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama.

Gibson, James L., John M. Ivancevich & James H. Donnelly, Jr. (2010). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Jakarta: Binarupa Aksara Hoy, Wayne K & Miskel, Cecil G. (2008). Educational Administration: Theory, Research,

and Practice. New York: MCGraw Hill.

Helmi, Avin Fadilla. ”Disiplin Kerja” Dalam Buletin Psikologi,Tahun IV,Nomor 2 Desember 1996,Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII

Irianto,Yusuf. (2001) Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya, Penerbit Insan Cendikiawan, Surabaya, Halaman 103

Kadarisman. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Mathis,Robert.L & Jhon H. Jackson. (2009). Human Resource Management. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Mc.Millan, J. H., & Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Concept Introduction. New York and London: Addison Wesley Longman, Inc.

Mulyasa, E. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosda Karya.

_________. ( 2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

_________. (2004:80). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Malayu. S. P., (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. ( 2007 ) Evaluasi Kinerja SDM . Bandung Refika Aditama.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2001) Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Rosda Karya.

Mitchel, T. R. dan Larson. (2008). People and Organization; An Introduction to Organizational Behavior, Singapore: Mc Graw Hill Inc.

Rahmawati,Tutik. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya.Yogyakarta : Gava Media.

Rifai,Veithzal. Et.all. (2011). Corporate Performance Management. Bogor : Ghalia Indonesia.

Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. (2007). Organizational Behavior. Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Prentice-Hall Inc.

Sa’ud,Udin Syaefudin. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

__________. (2005), Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: PT. Rosdakarya.

__________. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Schacter,John. (1998).” Teacher Performance-Based Accountability: Why, What and How”.

Milken Family Foundation 1250 Fourth Street Santa Monica, CA 90401-1353.

Seyfarth, J. T. (2002). Human Resources Management for Effective Schools (3rd Ed.). Virginia, United States of America: Allyn & Bacon: A Pearson Education Company. Stronge, J. H. (2011). What Makes Good Teachers Good ? Virginia: The College of William

and Mary Williamsburg.

Sinambela,Lijan. (2012). Kinerja Pegawai; Pengukuran dan Implikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Simamora, H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sergiovanni. (2006). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2006). Supervisi Bantuan Profesional (Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Bandung: Mutiara Ilmu.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tim dosen Adimistrasi Pendidikan. ( 2007). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uno, B. Hamzah. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. UPI Bandung. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Usman, Moh. Uzer. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Vroom Asmani (2012). Kinerja. Yogyakarta. PT. Remaja Rosdakarya.

Warsidi,(2004). Pengaruh kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru ( Kajian Terhadap Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau).Tesis. PPS UPI Bandung.

Dokumen terkait