• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara nation branding dengan proses keputusan berkunjung wisatawan Australia ke Indonesia maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nation branding di Indonesia mendapatkan penilaian yang tinggi dari wisatawan Australia sesuai dengan garis kontinum nation branding berada pada kategori tinggi. Nation branding itu sendiri terdiri dari tourism, people, dan culture and heritage. Sub variabel yang mendapatkan nilai tertinggi adalah tourism karena Indonesia sudah mampu memposisikan gambaran bahwa pariwisata dan kekayaan alam maupun budaya yang ada di Indonesia dengan baik. Sementara untuk penilaian terendah adalah people karena menurut wisatawan servis yang mereka dapat kurang baik karena kurangnya keterampilan dari karyawan yang ada.

2. Penelitian menunjukkan bahwa sub variabel dari nation branding yang memberikan pengaruh terbesar terhadap proses keputusan berkunjung adalah people, tetapi people mendapatkan penilaian yang cukup kecil dari wisatawan Australia. Hal ini bisa disebabkan kurangnya kepuasan wisatawan akan servis yang diterima.

3. Proses keputusan berkunjung wisatawan Australia ke Indonesia secara umum berdasarkan garis kontinum berada pada tingkat tinggi. Proses keputusan

berkunjung wisatawan dinilai berdasarkan participation decision, tourism budget decision, frequency and length of stay, kind of destination decision, final destination, dan mode of transportation choice. Berdasarkan hasil penelitian, yang mendapatkan penilaian paling tinggi adalah kind of destination, hal ini disebabkan karena pada tahap ini wisatawan mempertimbangkan jenis wisata dan destinasi yang diinginkan, apakah akan memenuhi kebutuhan atau tidak, tahan ini merupakan tahap sebelum pada akhirnya wisatawan memutuskan untuk berkunjung atau tidak. Sedangkan yang memiliki penilaian terendah adalah mode of transportation choice karena kondisi transportasi di Indonesia kurang baik, bertolak belakang dengan banyaknya destinasi yang dapat dikunjungi.

4. Penelitian memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh antara nation branding yang terdiri dari tourism, people, dan culture and heritage terhadap proses keputusan berkunjung wisatawan Australia ke Indonesia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin baik tanggapan wisatawan terhadap nation branding Indonesia maka semakin tinggi proses keputusan berkunjung ke Indonesia.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan masukan bagi perkembangan pemasaran pariwisata di Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

1. Dalam pariwisata, wisata alam ataupun wisata buatan merupakan hal yang terpenting. Indonesia yang kaya akan keindahan alam dan budayanya perlu

mempertahankan dan memperhatikan kondisi di lokasi daya tarik wisata, baik itu kebersihan dan juga keamanannya untuk turis asing. Walau banyak potensi wisata di Indonesia yang belum tergarap, Kemenparekraf perlu memperhatikan, mengelola, dan memelihara daerah wisata yang sudah tergarap, baik itu wisata alam atau wisata budaya.

2. Masyarakat yang ada di suatu negara memainkan peran yang penting dalam hal pemasaran pariwisata di suatu negara, hal ini dikarenakan konsumen mengasosiasikan orang yang memberikan layanan sebagai bagian dari produk itu sendiri. Penilaian people dalam penelitian ini memiliki nilai yang kecil, maka dari itu untuk meningkatkan penilaian wisatawan terhadap masyarakat atau para pelaku pariwisata Kemenparekraf sebaiknya mengadakan pelatihan untuk para pelaku pariwisata. Melalui program Destination Management Organization (DMO), Kemenparekraf sudah melakukan pelatihan untuk pemandu wisata di beberapa daerah wisata, maka sebaiknya menambahkan pelatihan yang ditujukan untuk pelaku pariwisata di hotel atau restoran.

3. Potensi pariwisata yang ada di Indonesia sangat beraneka-ragam, selain bisa untuk menambah devisa negara, hal ini juga bisa meningkatkan perekonomian rakyat setempat. Namun potensi pariwisata baik alam dan budaya tersebut terkendala akibat infrastruktur yang tidak mendukung. Seperti contoh, akses jalan, bandara, atau pelabuhan yang tidak mendukung untuk mencapai lokasi wisata. Kemenparekraf perlu memperbaiki infrastruktur pariwisata di Indonesia dan menyediakan sarana dan promosi yang lebih baik.

4. Berdasarkan penelitian ini, nation branding secara umum terbukti mempengaruhi proses keputusan berkunjung wisatawan Australia ke Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya jika insan pariwisata turut menjaga dan meningkatkan gambaran yang baik akan nation branding Indonesia ini agar sesuai dengan nation branding

pariwisata Indonesia yaitu “Wonderful Indonesia” yang memiliki arti wonderful

nature, wonderful culture, wonderful value of money, wonderful people dan juga wonderful food.

5. Penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih luas mengenai strategi yang dilakukan industri pariwisata, selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian misalnya mengenai positioning pariwisata sebuah destinasi dilihat dari nature, culture, value of money, people dan food terhadap persepsi atau citra wisatawan asing.

Ali Hasan. 2009. Marketing. Jakarta: PT.Buku Kita

Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities and Regions. Basingstoke: Palgrave Macmillan.

________. 1998. „Nation-Brands of the Twenty-First Century‟, Journal of Brand Management, 5(6): 395–406

________. 2003. Brand New Justice. The Upside of Global Branding. London: Butter- worth-Heinemann.

Blackwell, R.D., Engel,J.F., Miniar,P.W. 2006. Consumer Behavior. 9th ed. USA:Harcourt. 134.

Blain, C., Levy, S.E., & Ritchie, J. R. B. (2005). Destination Branding: Insights and Practices from Destination Management Organizations. Journal of Travel Research, 43(4), 328-338.

Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta

Choi, H.C. & Sirakaya, E. 2006. Sustainability indicators for managing community tourism. Tourism Management, Vol. 27, pp.1274-1289.

Chun-An Chen, Hsien-Li Lee, Ming-Huang Lee, Y a-Hui Yang. 2011. How to

Develop Taiwan‟s Tourism Nation Brand. Academic Journal.

Correia Antonia, Adriano Pimpao. 2008. Decision-making Process of Portugese Tourist Travelling to South America and Africa. Faculty of Economic, University of Algarve, Fasro, Portugal.

Csaba, F. 2005. Corporate Branding. Purpose People Process, Copenhagen Business School Press, Copenhagen.

Dinnie,Keith. 2008. Nation Branding: concepts, issues, practice. Amsterdam: Elsevier.

Direktorat Jenderal Pemasaran. 2013. Rakor Sinkronisasi Program Pemasaran Pariwisata Indonesia 2013. Kemenparekraf

Department University of York. 341-354

F. Woo Yee. 2009. Nation Branding: A Case Study of Singapore. University Nevada. Las Vegas.

Fan, Y. 2006. Branding the nation: what is being branded?. Journal of Vacation Marketing, 12, 1, 5-14.

FutureBrand. 2012. Country Brand Index 2011-2012. Future Brand Gudjonsson, H. 2005. „Nation Branding‟, Place Branding, 1(3): 283–298.

Haven-Tang, C., & Jones, E. 2006. Using local food and drink to differentiate tourism destinations through a sense of place. Journal of Culinary Science and Technology, 4(4), 69-86.

Helmi, Jessica. 2011. A Conceptual Framework on the Relationship between Nation Brand Perception and Donation Behaviour. Deakin University.

Hermawan Kertajaya. 2002. Marketing Plus 2000; Siasat Memenangkan Persaingan Global, Jakarta: Granedia Pustaka Utama.

________. 2004. Hermawan Kertajaya on Brand; Seri 9 Elemen Marketing Mark Plus&Co, Bandung: Mizan Pustaka.

________. & Yuwoshadi. 2005. Attracting Tourist Traders Investors. Jakarta : Gramedia.

Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. ________. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisini Edisi Kedua.

Jakarta : Rajawali Pers.

Iliachenko. 2005. Exploring Culture,History, and Nature as Tourist Destination Branding Constructs. Journal of Academic Research.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Management, Vol. 9, No. 4/5, 249-261.

________, Philip, and Garry Amstrrong. 2009. Principles of Marketing 12th Edition. New Jersey : Prentince Hall.

________, Keller. 2012. Marketing Management 14th edition. New Jersey: Prentice Hall.

Lee Kyung Mi. 2009. Nation Branding and Sustainable Competitivenes s of Nations. University Twentw. South Korea.

Lili Adi Wibowo. 2011. Handout Metodologi Penelitian.

Liu, Z.H. 2003. Sustainable tourism development: a critique. Journal of Sustainable Tourism, 11 (6), 459-475.

Marat, Erica. 2009. Nation Branding in Central Asia: A New Campaign to Present Ideas About the State amd The Nation. Europe-Asia Studies. Routledge,Vol. 61, No. 7, 1123-1136.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2011. Pengembangan Pariwisata Nasional. Kemenparekraf

O‟Shaughnessy, J. and O‟Shaughnessy, N. J. 2000. „Testing the Nation as a Brand:

Some Neglected Issues‟. Journal of Macromarketing,20(1):56 – 64.

Olins,W. 2002. „Branding the Nation – the Historical Context‟. Opinion Piece. Journal of Brand Management, 9(4–5): 241–248.

Oorni, A. 2004. Consumer Objectives and the Amount of Search in Electronic Travel and Tourism Markets. In: Mills, J.E. and Law, R. Eds 2004. Handbook of Consumer Behaviour, Tourism and the Internet. Binghamton: Haworth Hospitality Press

Pedersen, Søren Buhl. 2007. Making Space – An Outline of Place Branding in Samfundslitteratur. Frederiksberg, Denmark.. 9-55, 161-203, 255-233

University.

Puczko L. and Ratz T. 2007. “Trailing Goethe, Humbert and Ulysses Tourism:

Cultural Routes in Tourism”. Cultural Tourism: Global and Local

Perspectives. Haworth Press. New York.

Rahela Farooqi. 2009. Nation Branding: A Study of India‟s Brand Equity and Capabiliites in Comparison to Two Other South Asian Countries. Pranjana: The Journal of Management Awareness.

Rasyid Harun. Al. 1994. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung:Unpad.

Sue Jin Lee. 2011. The Korean Wave: The Seoul of Asia. Elon University.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung.

Suharismi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : Alfabeta.

Symons, M. 1999. Gastronomic authenticity and sense of place. In Proceedings of the 9th Australian Tourism and Hospitality Research Conference, Council for Australian University Tourism and Hospitality Education – Part Two (J. Molloy and J. Davies Eds.), pp.333-340, Bureau of Tourism Research. Szondi, G. 2008. Public diplomacy and nation branding: conceptual similarities and

differences Discussion papers in Diplomacy. The Hague: The Netherlands Institute of International Relations “Clingendael”.

________. 2010. From image management to relationship building: A public relations approach to nation branding. Place Branding & Public Diplomacy, 6, 4, 333-343.

Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing: Jawa Timur. Ulber Silalahi. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.Refika Aditama. Uma Sekaran. 2006. Research Method of Business. Salemba Empat. Jakarta.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2013. Program dan Kegiatan Pemasaran Pariwisata 2013. Kemenparekraf

Website:

Akotia, Mathias. 2010. Nation branding and Nation Image. Feauture article 2010-11-14. (Accessed 05-07-12/2.35) [http://www.ghanaweb.com/

GhanaHomePage/NewsArchive/artikel.php?ID=197380]

Anholt, Simon. 2012. (accesed 02-03-12/5.00) [Available at http://www.simonanholt.com ]

Cromwell, T. Why nation brand is important for tourism. (accessed 10-0812/4.45) [Available at http://eastwestcoms.com/Why-Nation-Branding-Is-Important-

For-Tourism.html]

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2012. (accessed 4-10-12/9.55) [Available at http://www.budpar.go.id ]

Markessinis, Andreas. 2010. Nation Branding. (accessed 05-07-12/2.40)

[http://nation-branding.info/tag/andreas-markessinis/ ]

Teslik, L. H. 2007. Nation Branding Explained. (accessed 4-10-12/10.35)

[http://www.cfr.org/publication/]

Tolba, Ahmed. 2010. Nation Branding: The Way To Go. (accessed 4-10-12/3.35)

[http://www.amcham.org.eg/events_activities/committees/ArticleDetails.asp

?AI=33]

United Nations for World Tourism Organization (UNWTO). 2012. Perkembangan Pariwisata Indonesia (accessed 20-1-12/08.44) [Available at

Dokumen terkait