• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Dari Hasil Penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa aspek yang

perlu diperhatikan dalam pengembangan program Pendidikan jasmani adaptif

The joy of movement bagi siswa tunagrahita tingkat SMALB di SLB B-C

YPLAB Kota Bandung yang pertama adalah Kebutuhan siswa tunagrahita

dalam pembelajaran pendidikan jasmani adaptif. Dimana aspek pertama ini

terdiri dari kebugaran jasmani, keterampilan gerak dasar, kemampuan teknik

dasar kecabangan, aspek kognitif dan sikap, dan asepek perkembangan

mental, emosional dan keterampilan sosial. Aspek kedua adalah sesuai

dengan ciri pendidikan jasmani adaptif. ciri pendidikan jasmani adaptif

adalah kesesuaian dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa, dapat

membantu dan mengkoreksi kelainan yang disandang oleh siswa, dan dapat

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan jasmani adaptif. Aspek yang

ketiga adalah Makna The Joy Of Movement yang terdiri dari filosofis gerak,

fisiologis gerak, psikologis gerak, sosiologis gerak.

Rancangan pengembangan program pendidikan jasmani adaptif The joy

of movement bagi siswa tunagrahita tingkat SMALB di SLB B-C YPLAB

Kota Bandung dilakukan dengan memperhatikan ketiga aspek besar yaitu

Kebutuhan siswa tunagrahita dalam pembelajaran, ciri pendidikan jasmani

menyusun asesmen pendidikan jasmani adaptif. Pengembangan Program

dilakukan dari hasil asesmen tahap 1 dan tahap 2, peneliti dapat menyusun

analisis skkd, RPP, kegiatan pemanasan yang menyenangkan dan kegiatan

pendinginan yang menyenangkan.

Hasil Focus Grup Discuss terhadap pengembangan Program Penjas Adaptif bagi siswa Tunagrahita tingkat SMALB di SLB BC YPLAB Kota Bandung pertama di dapatkan revisi agar program lebih baik dan didapat beberapa rekomendasi. Pada aspek potensi, perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya adalah dalam pengembangan program yang telah dirancang ini harus lebih disesuaikan lagi dengan kemampuan anak. perlu dikembangkan ke pengelolaan diri sendiri agar tercapainya pola hidup sehat dari aktifitas olahraga tersebut. hal yang pertama adalah Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah dengan masukan SKJ yang sudah dikenal secara nasional di gabung permainan dari daerah, Agar tercapai antara kepentingan nasional dan daerah untuk selamanya. FGD kedua adalah member check kepada dua anggota FGD mengenai Program yang telah diperbaiki berdasarkan rekomendasi yang diberikan saat FGD, dan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan perbaikan, para anggota FGD menyatakan program pembelajaran pendidikan jasmanai adaptif yang telah diperbaiki sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dan sudah dapat diujicobakan.

Hasil uji terbatas Pengembangan program pendidikan jasmani adaptif The joy of movement bagi Siswa Tunagrahita Tingkat SMALB di SLB BC YPLAB Kota Bandung menunjukkan dapat diterima oleh guru dan siswa terlihat ada respon positif siswa setelah mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dengan menggunakan pengembangan program pendidikan jasmani adaptif.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan hasil penelitian, maka dikemukakan

rekomendasi kepada pihak guru, sekolah dan Dinas yang dipandang perlu

sebagai masukan dan tindak lanjut dari penelitian ini.

1. Guru

Diharapkan pihak guru melaksanakan asesemen Pendidikan

jasmani adaptif lebih mendalam lagi dan tidak hanya secara praktek saja

tetapi terdapat dokumen asesmen secara tertulis, sehingga dapat

menjadi rujukan bagi guru pendidikan jasmani selanjutnya untuk

meningkatkan potensi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani

adaptif.

Diharapkan guru memberikan kepercayaan kepada siswa dalam

menyelesaikan tugas pada saat pelaksanaan pembelajaran.untuk dapat

lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Pemanfaatan waktu secara optimal dengan meningkatkan

kedisiplinan anak, yaitu tidak terlambat datang pada saat jam pelajaran

dimulai dan siswa menggunakan pakaian olahraga dengan

menggunakan reward dan punishment.

Mengajarkan pra syarat pembelajaran pendidikan jasmani

adaptif yang mudah dahulu sebelum masuk ke tahap aktivitas jasmani

yang lebih sulit. Menyusun program semenarik mungkin serta dalam

pelaksanaan dapat mengekplorasi dengan menggunakan peralatan yang

2. Sekolah.

Dari pihak sekolah diharapkan kerjasama dari seluruh guru kelas

untuk aktif sebagai pendamping siswa dalam pelaksanaan program

pembelajaran penjas adaptif yang menyumbangkan pemikiran dan

masukan dalam hal evaluasi pelaksanaan program.

Sekolah mengadakan in house training tentang pengembangan

program pendidikan jasmani adaptif The joy of movement.

3. Dinas

Kepada pihak dinas agar mengadakan pelatihan-pelatihan bagi

guru guna meningkatkan profesionalisme dalam mengembangakan

Abduljabar, Bambang. (2012). The Joy Of Movement.Bandung: Rizqi Press.

Amin, Moh. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita, Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Astati. (2011). Pendidikan Anak Tunagrahita, Bandung: Amanah Offset.

Bahagia, Yoyo. (2003). Pembelajaran Atletik Untuk Sekolah Luar Biasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Luar Biasa.

Hendrayana, Yudi. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ibrahim, Rusli. (2001). Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah Bekerjasama dengan Direktori Jenderal Olahraga.

Meimulyani, Yani & Tiswara, Acep. (2013).Pendidikan Jasmani Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT Luxima Metro Media

Moleong, Lexy J.(2004) Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1996. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Payne, J.S. and James R.P. (1981). Mental Retardation, Columbus: a Bell and Howell

Company

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Suntoda, Andi.(2007). Pedoman dan Instrumen Praktikum Tes dan Pengukuran Olahraga.Bandung : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Supartini, Endang.(2012). Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup bagi

Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Tersedia:

[online].

http://jasianakku-sampel.blogspot.com/2012/01/pengembangan-model-pendidikan-kecakapan.html.(30 maret 2012).

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Widya, Mamad. ( ). Modifikasi Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani

Adaptif.Tersedia:[online].http:// file .upi. edu/Direktori /FIP/ JUR PEND._LUAR_BIASA/195208231978031-MAMAD_WIDYA/

KONSEP_DASAR_PENDIDIKAN_JASMANI_ ADAPTIF. pdf . (3 April 2012).

Wrightslaw.(2004). Physical Education (PE) & Adapted Physical Education (APE). Tersedia: [online]. http: //www .wrightslaw .com /info/pe.index.html. ( 3 April 2012 )

Yus S Yusakarim .(2012). telah melakukan penelitian The Implementation of Adaptive

Physical Education (APE) at SPLB Suryakanti (School with mental retarded students) in Bandung Indonesia. Bangi: Fakulti Pendidikan Universiti

Dokumen terkait