• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan media film bisu dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa berada dalam kriteria cukup. Setelah diberikan perlakuan media film bisu terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Hal itu terbukti dari nilai rata-rata mahasiswa sebelum menggunakan media film bisu yaitu 20,1 dari nilai maksimal 30. Nilai tersebut jika dipresentasikan akan menjadi 67% yang berarti dalam kriteria cukup baik. Setelah diberi perlakuan media film bisu, nilai rata-rata mahasiswa dalam keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis meningkat menjadi 23,6 dari nilai maksimal 30. Jika dipresentasikan, nilai tersebut menjadi 78,67% yang berarti berada dalam kriteria baik.

Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima karena media film bisu terbukti efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai thitung sebesar 3,53. Taraf signifikasi yang digunakan

adalah taraf signifikasi (α) 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka

diperoleh nilai ttabel sebesar 2,86 yang berarti thitung > ttabel. Dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara hasil menulis karangan narasi sebelum menggunakan media film bisu dan setelah menggunakan media film bisu.

Penggunaan media film bisu memberikan pengaruh positif pada pola pikir mahasiswa karena dengan menggunakan film bisu mahasiswa dengan cepat dapat

berimajinasi, memahami alur cerita dan mengefektifkan waktu dalam menulis karangan narasi sesuai dengan strukturnya.

Berdasarkan analisis data hasil angket, hampir seluruh mahasiswa berpendapat bahwa media film bisu membantu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis dan hampir seluruh mahasiswa berpendapat bahwa media film bisu cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis.

Adapun pendapat mahasiswa mengenai kelebihan dari media film bisu yaitu membuat kegiatan menulis karangan narasi bahasa Perancis lebih menarik karena dapat mengembangkan imajinasi dan durasi waktu yang digunakan untuk menulis karangan narasi bahasa Perancis menjadi lebih cepat karena mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengembangkan gagasan utama sebuah karangan. Kekurangan dari media film bisu menurut pendapat mahasiswa diantaranya, yaitu adanya sudut pandang yang berbeda-beda karena tidak ada dialog ataupun keterangan sehingga mahasiswa harus lebih berkonsentrasi agar tidak terjadi kekeliruan.

5.2 Rekomendasi

Pada bagian ini, peneliti mencoba mengemukakan rekomendasi-rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat terhadap pembelajaran bahasa Perancis.

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis

Penelitian ini dpaat menjadi referensi bagi pengajar yang akan memberikan pembelajaran keterampilan menulis, mengingat pentingnya keberadaan media pembelajaran dalam pembelajaran, agar dapat tercipatanya pembelajaran bahasa yang menarik. Media film bisu bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pengajar. Media film bisu tersebut diharapkan akan dapat memotivasi dan mempermudah mahasiswa dalam menulis sebuah karangan.

5.2.2 Rekomendasi untuk Mahasiswa

Untuk meningkatkan keterampialn menulis karangan narasi bahasa Perancis, maka peneliti merekomendasikan kepada mahasiswa untuk:

1. Lebih banyak berlatih menulis, agar kegiatan menulis menjadi salah satu kebiasaan sehingga muncul paradigma bahwa menulis adalah hal yang mudah untuk dilakukan

2. Lebih banyak membaca buku atau hasil karya tulis berbahasa Perancis agar dapat menambah sekaligus memperkaya perbendaharaan kata

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lain

Penelitian ini adalah penelitian pertama peneliti tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dalam bidang media pembelajaran dan menulis. Dalam hal ini, peneliti ingin merekomendasikan kepada peneliti berikutnya agar penggunaan media film bisu dapat dikembangkan untuk digunakan dalam keterampilan berbahasa yang lain. Namun dalam pemilihannya, harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan, misalnya media film bisu ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran alternatif untuk digunakan pada pembelajaran menulis karangan narasi.

Daftar Pustaka

Adam, J.M. 1992. Le Texte : Types et Prototypes. Paris : Nathan

Alain, R., Morvan, D., dan Gérardin, F. 2011. Le Robert de Poche Plus Edition Mise à Jour. Paris : Maury-Imprimeur

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Finoza, L. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gronemeyer, A. 1998. Film A Concise History. Great Britain: Laurence King Publishing.

Haryono, A. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dibud.

Keraf, G. 2004. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Komaidi, D. 2008. Aku Bisa Menulis. Jakarta: Sabda.

Novandi, A. 2005. Efektifitas Penggunaan Film Bisu Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Skripsi Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan.

Narbuko, C., dan Achmadi, A. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Pranoto, N. 2004. Creative Writing. Jakarta: Pustaka Prima.

Pratista, H. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta : Gava Media.

Sanaky, H.A.H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Semi, M.A. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

__________. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N., dan Rivai, A. 2011. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tagliante, C. 2005. L’évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zainurrahman. 2011. Menulis : Dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung : Alfabeta

Sitografi

Evantriana, R. 2011. Sejarah Film [online]. Tersedia: http://susanpinter.blogspot.com/2011/06/sejarah-film.html?m=1 [24 Februari 2014]

Rocheleau, J. 1995. Le Concept de Média d’Apprentissage vol. 10 no.2. International Journal of E-Learning & Distance Education [online]. Tersedia: http://www.ijede.ca/index.php/jde/article/view/234/608 [23 Juni 2014]

TN. 2013. Des Ressources Pour Enseigner [online]. Tersedia : http://www2.cndp.fr/archivage/valid/69248-14361-18172.pdf [23 Juni 2014]

TN. 2013. Allo Prof. Le Texte Narratif [online]. Tersedia : http://bv.alloprof.qc.ca/francais/la-grammaire-du-texte/les-types-de-textes-et-leur-structure/le-texte-narratif.aspx [24 Februari 2014]

Werlich. 2001. La Typologie Textuelle [online]. Tersedia: http://www.oasisfle.com/documents/typologie_textuelle.htm [24 februari 2014]

Zanyu, M. A. 2011. Isu Komunikasi. Sejarah Film: Dari Bisu ke Suara [online]. Tersedia: http://isukomunikasi.blogspot.com/2011/02/sejarah-awal-film-dari-bisu-ke-suara.html?m=1 [24 Februari 2014]

Dokumen terkait