• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Kegiatan pariwisata sendiri telah bergerak sangat pesat dan menjadi nilai unggul dalam penghasil devisa di Kota Bandung. Bandung sendiri terkenal sebagai kota yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi, hal ini bisa dilihat dari banyaknya objek wisata di Bandung yang mengaplikasikan nilai seni dan budaya dalam pengembangannya.

Salah satu objek potensi dalam pengembangan wisata kreatif adalah Kampung Wisata Dago Pojok yang memiliki konsep berupa wisata, edukasi, dan industri dengan tujuan untuk mengangkat potensi daerah perkampungan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan budaya. Adanya konsep wisata seperti itu memposisikan Kampung Wisata Dago Pojok sebagai wisata kreatif, dimana wisata kreatif itu sendiri merupakan jenis wisata yang melibatkan wisatawan langsung dalam proses pengembangannya.

Kampung Wisata Dago Pojok sendiri merupakan destinasi wisata yang tergolong baru, diperlukan perencanaan lebih lanjut mengenai potensi yang dapat dikembangkan di Kampung Wisata tersebut, kendala yang dihadapi dalam proses pengoperasian Kampung Wisata Dago Pojok, serta analisis mengenai peran serta masyarakat terhadap kegiatan kepariwisataan yang ada di Kampung Wisata Dago Pojok.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

untuk dikembangkan menjadi wisata kreatif berdasarkan fakta bahwa Kampung Wisata Dago Pojok memenuhi lima kriteria wisata kreatif, yaitu wisatawan menjadi bagian dari pengembangan destinasi itu sendiri, adanya pengalaman otentik yang dirasakan wisatawan, adanya pembelajaran secara partisipatif, interaktif, dan informal, tidak bersifat massal, dan berhubungan erat dengan masyarakat lokal.

2. Berdasarkan potensi sumber daya pariwisata, Kampung Wisata Dago Pojok juga memenuhi kriteria sebagai atraksi wisata yang dapat dipublikasikan, dipasarkan, dikelola serta dikembangkan menjadi kawasan wisata dilihat dari indikator potensi wisata yang ada.

3. Dalam proses pengoperasian Kampung Wisata Dago Pojok, ditemukan kendala-kendala yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan kepariwisataan di kampung tersebut. Kendala yang muncul diantaranya berasal dari faktor pengelola/SDM, faktor ekonomi, faktor politik, faktor lingkungan, sosial, dan budaya

4. Masyarakat Dago Pojok berperan serta membangun Kampung Wisata Dago Pojok. Peran tersebut berupa pengambilan keputusan mengenai kebijakan perencanaan, peran serta dalam proses pengelolaan, desain perencanaan, pemantauan/pengendalian, serta peran serta dalam proses penelitian dan pengembangan.

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok sebagai wisata kreatif berbasis komunitas lokal di Kota Bandung adalah :

a. Masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan kegiatan kepariwisataan dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi masyarakat.

b. Prinsip local ownership , yaitu pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat setempat dan diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana pra-sarana yang ada di kawasan wisata tersebut.

c. Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi tanggungjawab masyarakat setempat, termasuk penentuan biaya untuk wisatawan.

d. Menjalin kerjasama antara masyarakat lokal sebagai creator atraksi wisata dengan operator penjual paket wisata, sehingga perlu dibangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

e. Pariwisata yang tumbuh dan berkembang di masyarakat ini harus mengaplikasikan prinsip optimalisasi bukan pada eksploitasi.

f. Melakukan program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan untuk bidang keahlian pariwisata sehingga dapat dipastikan bahwa pekerja siap untuk bekerja dengan uraian tugas yang telah ditetapkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kepariwisataan akan melahirkan ide-ide terhadap kemajuan kegiatan pariwisata di Kampung Wisata Dago Pojok.

h. Berbagai bentuk kemudahan dalam regulasi berinfestasi dibidang pariwisata akan mempercepat pembenahan keterbatasan fasilitas di di Kampung Wisata Dago Pojok..

i. Perlu dikembangkan berbagai usaha pariwisata lainnya seperti hotel restoran, tranportasi wisata di Kampung Wisata Dago Pojok. yang dikemudian hari dapat meningkatkan pendapatan bagi Pemerintah Daerah Kota Bandung.

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 97

BUKU

Alwi, Hasan. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Best, John, W. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Fandeli, Chafid. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada

Hermantoro, Henky. (2011). “Creative-Based Tourism : Dari Wisata Rekreatif Menuju Wisata Kreatif”. Depok : Aditri.

Ibnu Hajar. (1999). Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif. PT. Raja Grafindo. Persada-Jakarta.

Meleong J, Lexy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Kelimabelas. Bandung : PT. Remaja Rosada Karya.

Margono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta.

Marpaung, H., dan Bahar, H. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pendit, Nyoman, S. (2003). Ilmu Pariwisata. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Pitana, I.G. dan Gayatri, P.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi. Pitana, I.G. dan Diarta, I.K.S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta :

C.V. Andi Offset

Richards, Greg dan Wilson, Julie. (2007). “Tourism, Creativity, and

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 98

Sebagai Kawasan Ekowisata.

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta : Bumi Aksara.

Wardiyanto dan Baiquni, M. (2011). Perencanaan & Pengembangan Pariwisata.

Bandung : Lubuk Agung.

Yoeti, Oka, A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Jakarta : Kompas.

Yoeti, A Oka. (2005). Prencanaan Strategis Pemasaran “Daerah Tujuan Wisata”. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Yoeti, Oka, A. (1985). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa

JURNAL

Anonim. (2004). “Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat”. Kabar Dari

Tim Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinao.Malinao:tidak diterbitkan.

Sastrayuda, G. (2009). Planning the Facilities. Handout Mata Kuliah Konsep Resort. Program Studi Manajemen Resort & Leisure. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Suparwoko. (2010). “Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri

Pariwisata”. Simposium Nasional 2010: Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif : Tidak Diterbitkan.

Suryadi, I.G.I. (2010). Kepariwisataan. Materi Mata Kulia Pengantar Kepariwisataan. STMIK STIKOM. Bali.

Ohridska-Olson, Rossitza dan Ivanov, Stanislav. (2010). Creative Tourism Business Model and its Application in Bulgaria. Bulgaria : tidak diterbitkan.

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 99

Creative Tourism Experiences in Congress Tourism and the Congress

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 100

Desy Chairunnisa, 2012

Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 101

Penulis dilahirkan di Kota Bogor, pada tanggal 16 Desember 1989. Merupakan putra pertama dari dua bersaudara dari bapak Suyadi dan Ibu NR. Jamilah. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN Cibuluh I pada tahun 2002 dan pada tahun yang sama melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Bogor. Setelah menamatkan pendidikan selama tiga tahun, pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum hingga tahun 2008 di SMA Negeri 3 Bogor. Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pada Program Studi Manajemen Resort & Leisure melalui jalur SNMPTN.

Selama masa perkuiahan, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan BEM KM MRL, aktif dalam organisasi Angklung (2010) dan aktif dalam acara-acara seminar yang diselenggarakan oleh program studi. Riwayat pekerjaan penulis yaitu sebagai Resort Host di Banyan Tree Bintan selama 6 bulan.

Dokumen terkait