• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab empat, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki tingkat pembuatan keputusan karir pada kategori sedang. Artinya, secara rata-rata siswa telah mencapai tingkat pembuatan keputusan karir yang belum maksimal pada setiap aspek dan indikator pembuatan keputusan karirnya. Gambaran umum indikator pembuatan keputusan karir Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki hasil: (1) pemahaman diri terhadap kekuatan dan kelemahan terhadap dirinya mencapai kategori sedang; (2) pertimbangan kemandirian terhadap dampak baik dan buruk jika menggantungkan pilihan kelanjutan pendidikan dan pekerjaan pada oran lain, dan kebebasan dalam menentukan pilihan kelanjutan pendidikan dan pekerjaan mencapai kategori sedang; (3) peluang lingkungan yang efektif terhadap pemahaman jurusan di perguruan tinggi dan pekerjaan mencapai kategori tinggi; (4) kesiapan pembuatan keputusan mencapai kategori sedang; (5) penilaian keterlibatan terhadap lanjutan pendidikan dan pekerjaan mencapai kategori tinggi; (6) pilihan aktivitas penunjang terhadap kelanjutan pendidikan dan pekerjaan mencapai kategori sedang. Secara umum pembuatan keputusan karir Siswa SMA Negeri 2 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012 berdasarkan indikator berada pada tingkat pencapaian yang relatif merata, yaitu berada pada kategori sedang.

2. Secara keseluruhan setiap aspek dan indikator pembuatan keputusan karir dijadikan landasan penyusunan program sebagai data awal pengukuran

kebutuhan penyusunan program.Program bimbingan dan konseling yang disusun memuat komponen-komponen seperti rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran program, komponen program, rencana operasional, rencana operasional, pengembangan tema/topik, pelaksana program dan evaluasi program. Secara keseluruhan setiap aspek dan indikator pembuatan keputusan karir dijadikan landasan pengembangan program, namun yang menjadi prioritas adalah indikator-indikator pencapaian sedang pada setiap aspek, yaitu pada aspek pengetahuan tentang diri, seperti: a) pemahaman diri , b) pertimbangan kemandirian; sedangkan pada aspek sikap a) kesiapan pembuatan keputusan, b) pilihan aktivitas penunjang tentang kelanjutan pendidikan dan pekerjaan. Penyusunan program disesuaikan berdasarkan input ketiga penimbang yang menghasilkan perbaikan-perbaikan konten program, seperti penulisan judul, penggunaan huruf kapital (seperti pada: Layanan dasar, seharusnya: Layanan Dasar, dst), penggunaan strategi bimbingan pada Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling (SKLBK) yang belum sesuai dengan pengembangan materi layanan, kesesuaian dasar pemikiran dengan isi program, waktu pemberian bimbingan, manfaat format evaluasi dalam menilai pelaksanaan program, serta menyediakan daftar lampiran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan mengenai pembuatan keputusan karir, berikut ini dikemukakan beberapa rekomendasinya:

1. Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor SMA Negeri 2 Cimahi

Kepada guru bimbingan konseling/konselor peneliti memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan guru bimbingan konseling/konselor dalam memberikan layanan bimbingan kepada

siswa untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan karir Rekomendasi tersebut antara lain:

a. Guru bimbingan konseling hendaknya memverifikasi secara menyeluruh profil pembuatan keputusan karir siswa yang dihasilkan penelitian ini, melakukan pengukuran tingkat pembuatan keputusan kair pada setiap jenjang tahun akademik sebagai analisis kebutuhan penunjang, memberikan layanan bimbingan yang lebih lanjut terhadap siswa yang memiliki pembuatan keputusan karir yang rendah dengan memperhatikan aspek pemahaman terhadap dirinya dan sikap yang mana merupakan kesatuan utuh dalam pembentukan keputusan karir siswa.

b. Guru bimbingan konseling hendaknya membuat dan melaksanakan program khusus yang bekaitan dengan upaya peningkatan pembuatan keputusan karir siswa dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya. Program bimbingan karir yang berhubungan dengan pembuatan keputusan karir yang dipandang relevan dapat diaplikasikan oleh guru bimbingan konseling tersebut serta melakukan sosialisasi hasil perumusan program bimbingan karir untuk meningkatkan pembuatan keputusan karir siswa.

c. Sebelum memberikan treatment baik itu treatment yang berupa konseling individual ataupun kelompok, guru bimbingan konseling dapat berkoordinasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas untuk memperoleh data mengenai kondisi belajar dan keseharian siswa yang berkaitan dengan tingkat pembuatan keputusan karir siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti menggunakan subjek penelitian seluruh kelas X SMA Negeri 2 Cimahi dengan jumlah 269 siswa, dengan menggunakan metode deskriptif, pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dibatasi pada profil pembuatan keputusan karir siswa yang merupakan hasil dari pengetahuan dan sikap.

Kepada peneliti selanjutnya, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi di antaranya, yaitu:

a. Mengembangkan dan melaksanakan uji coba secara empiris program bimbingan karir untuk meningkatkan pembuatan keputusan karir Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Cimahi atau terhadap siswa-siswi di sekolah pada semua jenjang pendidikan lainnya.

b. Melaksanakan uji coba dengan sampel seluruh tingkatan kelas X, XI, XII SMA, menggunakan metode eksperimen.

c. Mengembangkan dan melaksanakan uji coba secara empiris program bimbingan karir berdasarkan profil pembuatan keputusan karir siswa berdasarkan 3 aspek Sharf yaitu aspek pengetahuan, sikap terhadap karir serta keterampilan sebagai aspek pembentuk pembuatan keputusan karir.

Ananda Karina Prameswari, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Budiamin, Amin. ( 2002). Manajemen Layanan Bimbingan Karir pada SMU Negeri di Kabupaten Bandung. Dalam Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Psikopedagogika Vol.2 November 2002, 259-266.

Depdiknas. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Dirjen PMPTK.

Dillard, John Milton. (1985). Life Long Career Planning. Columbus Ohio: A Bell & Howell Company.

Gati, Itamar. (2001). ”High School Students’ Career – Related Decision Making

Difficults”. Dalam Jurnal Of Counseling and Development Vol. 79,331-341.

Hayadin. (2007). Pengambilan Keputusan Profesi pada Siswa. [Online]. Tersedia: http://www.masadepanku..net [10 Februari 2010]

Healy, C. C. (1982). Career Development Counseling Through the Life Stage. Boston: Allyn & Baconv.

Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga.

Munandir. (1996). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Muro, James J & Kottman, Terry. (1995). Guidence and Counseling In Elemetary and Middle School. A Practical Approach. Wisconsin: Wm. C. Brown Communication. Inc.

Natawidjaja, Rochman. (1985). Proses Penyusunan Skala Sikap. Bandung : Depdikbud.

Nurihsan, Juntika dan Yusuf, Syamsu. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Ananda Karina Prameswari, 2013

Nurihsan, Juntika. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagi Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Osipow, John Crites. (1983). Career Counseling Models, Methode and Materials. New York: Mc. Graw-Hill Book Company.

Riduan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Santrock, J. W. (2003). Adolesence. Alih Bahasa. (2003). Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sharf, Richard S. (1992). Applying Career Development Theory f Counseling. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Sutarno. (2009). Teori Kognisi Jean Piaget. [Online]. Tersedia: http//www.psysicsmaster.orgfree.com (4 Januari 2011)

Suherman, Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Madani Production.

Sukardi, Dewa Ketut. (1987). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Supriatna, Mamat. (2009). Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, Abin Makmun. (1981). Modul Psikologi Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Tarsidi, Didi. (2009). Model-model Bimbingan Karir . [Online]. Tersedia : http://.www.Google.com (24 November 2010)

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo.

Winkel, W.S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.

Ananda Karina Prameswari, 2013

Yusuf, S., dkk. (2004). Pengembangan Diri : Materi Bimbingan Bagi Mahasiswa. Bandung: UPT LBK UPI .

Yusuf, Syamsu & Juntika Nurihsan. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Dokumen terkait