• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Penelitian tentang Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Sales Promotion Girl dengan menggunakan metode eksperimen kuasi pada Agensi Eta Pro Comm menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Profil kompetensi komunikasi interpersonal Sales Promotion Girl Agensi Eta Pro Comm secara umum berada pada kategori kompeten.

2. Rumusan hipotetik dan implementasi program bimbingan karir untuk meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal memiliki struktur yang menurut ahli bimbingan dan konseling dinilai memadai untuk diujicobakan. Adapun struktur dan tahapan program bimbingan karir untuk meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal yaitu; (a) Orientasi program; (b) Asumsi program; (c) Dasar kebutuhan; (d) Tujuan program; (e) Peran konselor; (f) Struktur dan tahapan program; (g) Refleksi; dan (h) Indikator keberhasilan. 3. Program bimbingan karir efektif untuk meningkatkan kompetensi komunikasi

interpersonal. Peningkatan terjadi baik secara umum, aspek dan indikator kompetensi komunikasi interpersonal secara signifikan. Indikator kompetensi komunikasi interpersonal yaitu mencakup: (a) jujur terhadap lawan bicara; (b) siap atas segala reaksi lawan bicara; (c) menerima dengan senang hati informasi yang disampaikan; (d) memperhatikan pesan dari lawan bicara; (e)

mengetahui perasaan lawan bicara; (f) menghargai orang lain; (g) memberi semangat; (h) membuka kesempatan berpendapat; (i) menilai positif; (j) menciptakan situasi kondusif; (k) membuat nyaman; dan (l) memandang objektif lawan bicara.

B. Rekomendasi

Rekomendasi penelitian ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut. 1. Bagi konselor perusahaan

Hasil penelitian program bimbingan karir dapat digunakan oleh konselor perusahaan sebagai pedoman dalam meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal pada karyawan. Langkah-langkah konselor perusahaan dalam melaksanakan program bimbingan karir yaitu sebagai berikut.

a. Menyebarkan instrumen tentang kompetensi komunikasi interpersonal b. Memaknai profil atau kondisi awal karyawan di perusahaan hasil dari

penyebaran instrumen.

c. Menganalisis bersama hasil yang diperoleh dari bagian-bagian perusahaan tentang kompetensi komunikasi interpersonal Sales Promotion Girl di lapangan.

d. Membangun relasi yang baik antara konselor dengan Sales Promotion Girl, terlebih dalam pertemuan pertama, karena sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya satu sama lain demi terciptanya suasana kondusif dalam layanan bimbingan karir.

e. Menumbuhkan empati Sales Promotion Girl dengan tujuan membuka perasaan pekanya terhadap orang lain.

f. Sales Promotion Girl dilatih untuk memberikan penghargaan terhadap orang lain.

g. Memotivasi diri Sales Promotion Girl dan orang lain, bertujuan agar menciptakan kondisi nyaman dan tidak ada saling merendahkan satu sama lain.

h. Menciptakan situasi kondusif antara Sales Promotion Girl dan konsumen, hal ini sangat penting dalam memberikan pelayanan yang baik pada konsumen.

i. Refleksi program dilakukan bersama-sama antara konselor perusahaan dan Sales Promotion Girl, dengan memberikan instrumen kompetensi komunikasi interpersonal kembali kepada Sales Promotion Girl dan membandingkan hasil awal dan hasil akhir untuk melihat keberhasilan program bimbingan karir.

2. Bagi Agensi Pengguna Sales Promotion Girl

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk bahan menyeleksi sekaligus meningkatkan kualitas para Sales Promotion Girl yang tergabung dalam Agensi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh Agensi pengguna Sales Promotion Girl yaitu sebagai berikut.

a. Bekerjasama dengan konselor perusahaan untuk memberikan pelayanan bimbingan karir untuk meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal.

b. Menginformasikan kondisi Sales Promotion Girl di lapangan kepada konselor perusahaan sebagai dasar kebutuhan empirik program bimbingan karir.

c. Memberikan semangat pada setiap karyawan yang ingin maju terutama dalam mengembangkan kompetensi komunikasi interpersonal.

d. Melayani Sales Promotion Girl untuk meningkatkan kompetensinya terutama kompetensi komunikasi interpersonal.

e. Menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka pelaksanaan program bimbingan karir untuk meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka rekomendasi untuk peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut.

a.Pengambilan sampel penelitian yang cakupannya hanya pada universitas yang memiliki program studi komunikasi atau perusahaan lain yang membina karyawannya dengan keahlian utama komunikasi interpersonal. b.Memperluas lagi kajian penelitian dengan menggunakan seluruh aspek dan

c.Menggunakan metode penelitian Research and Development yang didasari pada hasil efektivitas program bimbingan karir sebagai acuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

AW Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Barnlund, C. (1968). Interpersonal of Communication. Boston: Hongtong Mefflin. Berlo, K David, (1960). The Process of Communication. An introduction the

theory and practice. New York : Holt Reinhart and Winston

Birdwhistell, Ray L, (1070). Kinesics and Context. Philadephia : University of Pennsylvania Press.

Crites, John. (1981). Career Counseling:Models, Methods, and Materials, New York:McGrawhill Book Company.

De Vito, J A. (1997). Komunikasi Antar Manusia (cetakan kelima). Jakarta: Proffesional Books.

Delozier, M Wayne. (1976). The Marketing Communication, Second Edition. New York: David Mc Kay Company

Effendy, Onong Uchjana (1986). Dimensi-dimensi komunikasi. Bandung: Alumni _______. (2007). Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung : Rosdakarya

Fisher, B. A., & Adams, K. L. (1994). Interpersonal communication: Pragmatics of human relationship (2nd. Ed.). New York: McGeaw-Hill, Inc.

Fuad Mas’ud (2004). Survai Diagnosis Organisasional. Konsep dan Aplikasi.

Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences (Kecerdasan majemuk Teori dan Praktek)Terjemahan Alexander Sindoro. Batam Centre: Interaksa.

Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Yogyakarta: Kanisius

Joni, T. R. (2008). Changing Parenting Style: Nurturing Cultural Diversity Competence in Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.

.

Kottler,Phillip. (1997). Manajemen Pemasaran Marketing Management 9e Analisis,Perencanaan,Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo. Mappiare, A. (2006). Kamus Istilah Konseling & Terapi. Jakarta: Rajagrafindo

Pesada.

Margono, Rahmat Sumarto Purwokusumo (1996). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Partisipasi Pembangunan Masyarakat Di Kalangan Partisipan Organisasi Kemasyarakatan. Disertasi. UNPAD Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Munandir. (1996). Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mulyana, D. (2008). Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintasbudaya.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Nuraeni, Erni (2009). Program bimbingan karir untuk meningkatkan orientasi masa depan pada siswa kelas IX SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay Kab Bandung. Tesis. Program Pascasarjana UPI

Pace, D. F. (2002). Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan kinerja Perusahaan (terjemahan Deddy Mulyana). Bandung: Rosdakarya

Payne, H.J, (2005). “Reconceptualizing Social Skills in Organizations : Exploring the Relationship Between Communication Competence. Job performance

and supervisory roles”. Journal of Leadership & Organizational Studies,

Vol 11, No. 2

PMPTK, D. J. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.

Raharti, Mujiasih. (2001). Manajemen Penjualan dan Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Reardon, K. K. (1987). Interpersonal communication: Where minds meet. California: Wadsworth Inc

Retnasih,Ratna, 2001. Sales Promotion Girl dalam berbagai perspektif. Jakarta: Salemba Raya.

Schramm, Wilbur. Donald F Roberts, 1977. The Process and Effect of MassMedia Communication_Revised Edition. Urbana Chicago London : University of Illinois Press.

Smith, Dennis R, L Keith Williamson. 1982. Interpersonal Coomunication 2nd, Ed Wm.C. Brown Company Publisher, College Division, United States of America

Spitzberg, B. H., & Cupach, W. R. (1984). Interpersonal communication. (http://www.uky.edu/drlane/capstone/interpersonal/competence.htm). 2007. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Uman. (2006). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sujarwo. (2010). Efektivitas bimbingan teman sebaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa. Tesis. Program Pascasarjana UPI Bandung

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar pribadi: Tinjauan psikologis. Yogyakarta: Kanisius

Supriatna, Mamat. 2009. Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Menengah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Trenholm, S., & Jensen, A. (1996). Interppersonal communication (3th. Ed). California: Wadsworth Publishing Company

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

http://www.zona-remaja.com/2011/03/pentingnya-komunikasi.

Dokumen terkait