• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil analisis yang telah diperoleh mengenai “Program pendampingan pada AKH melalui keterampilan pengolahan limbah plastik”, maka dapat ditarik kesimpulan berkaitan dengan pertanyaan penelitian yaitu evaluasi sumber pendukung, evaluasi pelaksanaan, dan evaluasi hasil pelaksanaan. Berdasarkan penjelasan dan analisis data yang telah dilakukan dan dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai deskripsi dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai Program pendampingan pada AKH melalui keterampilan pengolahan limbah plastik.

A. Kesimpulan

1. Evaluasi penyediaan sumber pendukung dalam pelaksanaan program pendampingan pada Anak Konflik Hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik di Rutan Kelas I Kebon Waru, Bandung

Evaluasi penyediaan sumber pendukung dalam pelaksanaan program pendampingan pada anak konflik hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik mulai dari penyediaan sarana prasarana yaitu penyediaan area belajar, penyediaan fasilitas belajar, dan penyediaan media belajar memperoleh skor 5. Sumber pendukung selanjutnya yaitu fasilitator tetap dan fasilitator relawan dengan perolehan skor 5, begitu juga dengan lingkungan serta dana perolehan skornya adalah 5 dan ini artinya penyediaan sumber pendukung tersebut berhasil/baik.

2. Evaluasi pelaksanaan Program pendampingan pada Anak Konflik Hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik di Rutan Kelas I Kebon Waru Bandung

Pelaksanaan program pendampingan pada Anak Konflik Hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik didalamnya terdapat persiapan, aktivitas dan partisipasi. Persiapan pelaksanaannya meliputi tujuan pelaksanaan program, waktu yang digunakan serta tahapan pelaksanaan. Tujuan pelaksanaan program pendampingan pada anak

konflik hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik ini secara umum adalah untuk mengenali pribadi anak serta memberikan pembelajaran yang tidak mereka dapatkan selama menjalani masa tahanan di Rutan. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program yaitu selama 4 minggu setiap hari rabu dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Tahapan pelaksanaan program pendampingan ini yaitu mengkondisikan anak-anak untuk tertib, absensi, menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan, mendemonstrasikan pengolahan limbah plastikabsensi disini tidak formal hanya sekedar menanyakan siapa saja yang tidak bisa ikut pelaksanaan program pendampingan kemudian penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dengan metode ceramah, setelah itu di demonstrasikan dan di praktekan. Persiapan yang dilakukan cukup baik

Aktivitas selama pelaksanaan program pendampingan meliputi metode yang digunakan, materi yang diberikan dan media yang digunakan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pendampingan sudah sangat tepat dengan pelaksanaan program tersebut karena program yang dilakukan berupa life skill dimana metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode domonstrasi, dan tanya jawab. Namun untuk materi yang diberikan hanya berupa penjelasan mengenai limbah secara umum serta pengolahannya menjadi barang yang bermanfaat sehingga ini menjadi masukan untuk selanjutnya untuk memberikan materi yang lebih beragam mengenai limbah plastik. Selanjutnya yaitu media yang digunakan dalam pelaksanaan program, media yang digunakan dalam pelaksanaan program pendampingan ini berupa lembar petunjuk. Meskipun hanya menggunakan lembar petunjuk pelaksanaan program tetap berjalan dengan baik.

Partisipasi pada pelaksanaan program pendampingan melalui keterampilan pengolahan limbah plastik dapat dilihat dari jumlah warga belajar yang ikut serta dalam pelaksanaan yaitu berjumlah 22 orang dengan jumlah anak konflik hukum sebnayak 24 orang. Ternyata tidak semua warga belajar dapat mengikuti pelaksanaan program. Meskipun

terdapat warga belajar yang tidak mengikuti pelaksanaan program pendampingan namun program pendampingan ini berhasil dilaksanakan dengan baik. Perolehan skor untuk evaluasi pelaksanaan adalah 6, artinya berhasil/baik.

3. Evaluasi hasil pelaksanaan program pendampingan pada anak konflik hukum melalui keterampingan pengolahan limbah plastik

Pelaksanaan program pendampingan ini secara khususnya adalah agar anak mampu memberdayakan diri mereka sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu program pendampingan ini dianggap program paling tepat yang diselenggarakan untuk anak yang berkonflik hukum karena anak-anak yang bergabung di rutan tidak mudah untuk membuka diri mereka untuk itu program pendampingan melalui keterampilan limbah plastik ini merupakan sebuah strategi agar mereka mampu membuka diri serta sebagai pengganti pembelajaran yang tidak mereka dapatkan selama penahanan.

Evaluasi hasil pelaksanaan yang dilakukan mengacu pada 3 ranah, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan teknik pengumpulan data berupa tes, skala sikap, dan observasi mengenai pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar dapat dikatakan meningkat. Peningkatan tersebut ditandai dengan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang bertambah baik. Dari yang awalnnya limbah plastik ternyata bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual hingga akhirnya anak-anak mengetahui bahan-bahan yang harus digunakan, alat-alat yang harus digunakan, cara pembuatan yang baik, serta mendesain warna yang cocok. Hal tersebut terlihat dari hasil tes (pre tes dan post tes) serta observasi yang telah dilakukan. Selain itu juga telah dilakukan pengukuran menggunakan skala sikap mengenai motivasi, harapan, ketekunan, dan kerjasama, yang keseluruhannya telah diukur dan mendapatkan hasil yang positif. Perolehan skor untuk evaluasi hasil adalah 7, artinya dilihat dari hasil, pelaksanaan program bisa dikatakan sangat berhasil.

B. Rekomendasi

Rekomendasi pada penelitian ini disusun berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian yang penulis telah paparkan sebelumnya. Dan rekomendasi yang diberikan penulis pada penelitian ini adalah:

1. Pengelola Program

Hendaknya pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program pendampingan lebih mengoptimalkan dalam penyediaan sumber pendukung yang belum sepenuhnya berfungsi dengan baik khusunya penyediaan media belajar, serta materi yang diberikan lebih beragam. Dengan demikian program pendampingan dapat lebih memenuhi kebutuhan warga belajar akan pembelajaran yang bernilai positif.

2. Instansi Terkait

Instansi yang terkait dalam program ini adalah Rumah Tahanan Kelas I Kebon Waru, Bandung. Hendaknya lebih mengoptimalkan pada pembinaan, motivasi, dan memberikan solusi/pemecahan masalah-masalah yang dihadapi agar bisa meningkatkan potensi keterampilan di bidang pengolahan limbah plastik menjadi barang yang bermanfaat serta memberikan kemudahan akses pengadaan alat dan bahan dalam membantu kelancaran pelaksanaan program pendampingan yang selanjutnya.

3. Peneliti yang Akan Datang

Penulis merasa jika dalam penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan, adanya temuan yang sangat positif pada program pendampingan pada anak konflik hukum melalui keterampilan pengolahan limbah plastik dan akan lebih sempurna lagi jika peneliti yang akan datang untuk dapat melakukan penelitian lebih mendalam pada bagaimana tindaklanjut yang dilakukan agar program yang dilaksanakan tidak berhenti ditengah jalan.

Daftar Pustaka

Arikunto, S. Jabar, C. (2010). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Frechtling, Joy. A. (2007). Logic modeling program evaluation. (1st ed). Jossey Bass. United State of Amerika. John Wiley & Sons. Inc. Hisrich, R.D., dkk. (2005). Kewirausahaan (Entrepreneurship). Edisi keenam. New York: Mc.Graw Hill.

Hikmat, H. (2010). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Humaniora

Kamil, Mustofa (2009). Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfabeta.

Komar, Oong. (2006). Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: CV Pustaka Setia

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Cet.VI: Bogor : Ghalia Indonesia.

Pranarka dan Vdhyandika M. (1996). Pemberdayaan. Jakarta: CSIS.

Purwadarminta. (1994).Model Pembelajaran Pendampingan. BPPLSP Jayagiri.

Sihombing, Umbirto. (1999). Pendidikan Luar Sekolah dan Masa Depan. Jakarta: Mahkota.

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Nonformal. Bandung : Falah Production

Sudjana, D. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Cet.II: Bandung:Rosdakarya

Sumber lain:

...(2007). Panduan pendamping pemberdayaan perempuan. Depsos RI Dirjen Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Keluarga.

Sumber dari skripsi:

Nurlela, Imas. (2010) proses pendampingan konflik hukum dalam meningkatkan kepercayaan diri anak. Skripsi Sarjana Pada Jurusan PLS UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Rasyida, R. (2010) penerapan Appreciative Inquiry Dalam Pengembangan Identitas Remaja Yang Berkonflik Dengan Hukum. Skripsi Sarjana Pada Jurusan Kurtek FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Sudrajat, A. (2008). Konsep Sumber Belajar. [online] . Tersedia :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/15/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/. [07 September 2013]

Sudrajat, A. (2008) Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/ [07 September 2013]

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Suharto, E. (2006). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : Refika Aditama

Yarrizzamroni. (2011). Penelitian Evaluasi. [Online]. Tersedia :

http://yarizzamroni1991.wordpress.com/2011/09/13/penelitian-evaluasi/. [07 September 2013]

Dokumen terkait