• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan untuk menjawab persoalan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhanJejaringSosial GMI Resort SeiBahar Kabupaten Muaro Jambi, Jambi,Secara keseluruhan, kepadatan (density) yang merupakan kepadatan yang menggambarkan seberapa baik semua aktor berinteraksi dan memiliki kedekatan satu sama lain dari jaringan ke-130 aktor tersebut yaitu sebesar 0,024. Angka ini sangat rendah jauh dari jaringan sempurna (nilai=1), dan menggambarkan bahwa relasi maupun kedekatan antar aktor dalam jaringan tidak berlangsung dengan baik. Artinya, ada banyak aktor yang tidak terhubung atau bahkan tidak saling mengenal dalam jaringan. Dalam jaringan ini juga memperlihatkan pola jaringan yang menyebar dimana terdapat aktor yang melakukan interaksi ataupun kedekatan dengan anggota jemaat yang ada di tempat lain.

Aktor yang memiliki outdegree tertinggi ada pada aktor 7, untuk indegree tertinggi dimiliki aktor 96, incloseness tertinggi ada pada aktor 96, dan nilai betweenness ada pada aktor 2. Aktor yang memiliki nilai tertinggi dalam degree centrality, closeness centrality, dan betweenness adalah aktor yang memiliki pengaruh besar dalam jaringan. Jaringan sosial ini memiliki nilai sentralitas lemah (dibawah 50%) dimana terdapat sentralisasi jaringan hanya sebesar 3,810% untuk nilai network centralization outdegree, 9,278% untuk network centralization indegree, dan sebesar 24,73% untuk network centralization index.

Dalam jejaring sosial yang ada di GMI Sei Bahar, khusunya di desa Bungku masih memiliki jaringan yang terhambat atau jaringan yang putus pada pos Efrata desa Bungku. Hal ini berarti pola interaksi dan komunikasi yang terjalin dalam jaringan belum menyeluruh

dikarenakan daerah desa Bungku masih terbentur oleh masalah jarak, lokasi, dan sarana infrastruktur.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini terdapat saran-saran yang perlu diperhatikan agar dapat membangun jaringan sosial GMI Resort Sei Bahar diantaranya :

- Agar komunikasi terjalin perlu adanya cara penyampaian komunikasi yang dapat diterima dengan baik oleh setiap aktor yang terjalin dalam jejaring sosial.

- Dilihat dari kesimpulan bahwa nilai sentralitas yang tergolong rendah menunjukkan pola interaksi dan komunikasi yang belum terjalin dengan baik maka diharapkan setiap aktor aktif dalam menjalin komunikasi demi terjalinnya jejaring sosial.

- Perlu adanya berbagai kegiatan yang menghimpun setiap jemaat agar mendorong keaktifan jemaat tersebut.

- Gereja GMI Resort Sei Bahar ada baiknya memperhatikan hubungan sosial antar jemaatnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan bersama yang menghubungkan GMI se-resort Sei Bahar.

- Untuk pemerintahan setempat perlu melakukan pengadaan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk semua desa yang ada di kabupaten Muaro Jambi, Jambi, hal ini bukan hanya semata kebutuhan para anggota jaringan GMI se-resort Sei Bahar, melainkan juga kebutuhan seluruh warga yang ada di sana, untuk mendorong mobilisasi demi terwujudnya pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Daftar Pustaka

Agusyanto, Ruddy. 2007. Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Anwar, Y dan Adang. 2013. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: PT Refika Aditama.

Aritonang, J .2005. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja. Jakarta : Gunung Mulia.

Azwar, Saiful. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Damar.2011. Sosiologi Ekonomi, cetakan ke-2. Jakarta: Kencana.

Eriyanto.2014.analisis Jaringan Komunikasi: Strategi Baru DalamPpenelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Field, Jhon.2005.Modal Sosial. Medan : Bina Medan Perintis.

Firdahlia, Rizka. 2009. Jaringan Pertemanan di Friendster.com. skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan (Tidak diterbitkan).

Fukuyama, Francis.2002. Trust kebajikan sosial dan penciptaan kemakmuran. Yogyakarta : Penerbit Kalam.

Hasbullah, Jousairi. 2006. Sosial Capital (Menuju Keunggulan Budaya Mansia Indonesia). Jakarta: MR-United Press Jakarta.

Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta Selatan : Ghalia Indonesia.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto.2010. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, edisi ke-4. Jakarta : Kencana

Prasetyo dan Jannah. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Ringo, Riama. 2013. Pemanfaatan Jaringan Sosial dalam pemulihan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana.skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan (Tidak diterbitkan).

Ritzer, George dan Doughlas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Kencana

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala.

Soekanto, Soerjono.2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.

Sunarto, Kamanto.2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Sumber internet

Siagian, T dan Sensuse. Pemetaan dan Analisis knowledgesharing pada situs forum komunitas online kaskus. Jurnal Fakultas Ilmu Komputer UI diakses pada 25 Februari 2015 jurnal.mti.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/

Wirawan Anggre.2012. jaringan sosial dan moral ekonomi pedagang pekanan. diakses pada 21 juni 2014. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37551

http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Methodis_Indonesia diakses pada 21 Juni 2014

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17090/4/Chapter%201.pdf diakses pada 21 juni 2014

http://id.scribd.com/doc/258018846/Beberapa-Contoh-Pemakaian-Ucinet-Dalam-Analisis-Jaringan-Sosial#scribd diakses pada 21 agustus 2015

http://jaubah.blogspot.co.id/2013/04/analisis-jaringan-sosial-knoke.html diakses pada 21 agustus 2015

http://fti.uajy.ac.id/sentika/publikasi/makalah/2013/2013_18.pdf diakses pada 22 agustus 2015

http://www.analytictech.com/free_software.htm diakses pada 21 juni 2015

https://elqorni.wordpress.com/2012/10/03/teknik-pengambilan-sampel/ diakses pada 20 Agustus 2015

LAMPIRAN FOTO

Beberapa jemaat GMI Tanjung Lebar berkumpul dan diskusi diluar masalah ibadah, seperti membicarakan lahan sawit mereka dan bercerita tentang sekolah anak mereka. Hal seperti ini sering mereka lakukan usai ibadah pada hari minggu, yaitu berkumpul di depan halaman gereja. Foto diambil 10-05-2015

Beberapa jemaat GMI Agape Desa Unit 1 berkumpul di salah satu rumah jemaat. Berkumpul, makan bersama ketika ada pendeta yang datang dari luar kota. Mereka berkumpul tidak melakukan ibadah, namun hanya makan bersama dan berdiskusi bertukar informasi. Foto diambil 01-05-2015

GMI Agape Desa Unit 1

Draf Wawancara

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan : Status Dalam GMI : 1. Sudah berapa lama anda menjadi jemaat Methodis? Jawab : ...

2. Dari mana asal gereja anda sebelumnya? Jawab : ...

3. Selain dari kegiatan ibadah apakah anda sering berdiskusi dengan sesama jemaat Methodis? Jawab : ...

4. Masalah apa yang anda diskusikan selain dari masalah ibadah? Jawab : ...

...

...

5. Siapa-siapa saja teman anda dilingkup Methodist yang sering anda ajak diskusi atau berinetraksi serta anda memilih dekat dengan orang tersebut? - Nama :... Alasan dekat :... - Nama :... Alasan dekat :... - Nama :... Alasan dekat :... - Nama :... Alasan dekat :... - Nama :... Alasan dekat :... - Nama :... Alasan dekat :...

6. Bagaimana rasa percaya anda terhadap sesama jemaat, kemudian bagaimana cara anda membangun dan menjaga rasa percaya terhadap sesama jemaat tersebut? Jawab : ...

...

...

...

7. Apa manfaat yang anda rasakan dengan adanya rasa saling percaya? Jawab :...

...

...

8. Menurut anda bagaimana cara memelihara hubungan baik anda dengan sesama jemaat

Jawab: ... ...

Dokumen terkait