• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara keseluruhan pelanggan merasa puas (CSI = 70%) terhadap kinerja atribut produk dan layanan “BreadHouse”. Berdasarkan hasil Importance-Perfomance Analysis, diperoleh empat kuadran yang menunjukkan kriteria masing-masing atribut. Atribut yang perlu mendapatkan perhatian dan harus diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah harga produk, daya tahan produk, kandungan gizi, kemudahan memperoleh produk, dan waktu keliling sales.

2. Hasil identifikasi terhadap faktor internal perusahaan terdapat lima faktor yang merupakan kekuatan perusahaan yaitu : produk yang baik dalam mutu dan kemasan, pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan, produk yang dikembangkan sesuai permintaan permintaan pasar, loyalitas tinggi karyawan terhadap perusahaan, dan terakhir tidak terikatnya perusahaan dengan modal yang berbentuk hutang bank, sedangkan faktor internal perusahaan yang merupakan kelemahan dari perusahaan adalah : kurangnya promosi, pencatatan keuangan yang masih sederhana, kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah dan terakhir kapasitas produksi yang belum optimal. Nilai faktor internal sebesar 2,941. Faktor eksternal perusahaan yang memberikan peluang untuk pengembangan perusahaan ada lima faktor yaitu : perubahan pola konsumsi masyarakat, prospek pemasaran di Depok, Bogor, dan Jakarta yang cukup baik, perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, ketersediaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku yang cukup, sedangkan yang menjadi ancaman perusahaan dalam pengembangan perusahaan adalah berturut-turut sebagai berikut : kondisi politik dan keamanan, adanya pendatang baru dengan produk sejenis, kekuatan tawar menawar pembeli yang besar, dan kenaikan biaya produksi. Dan nilai matriks eksternal sebesar 2,892. Posisi perusahaan pada kuadran V, yaitu growth and stability. Matriks internal dan eksternal menunjukkan bahwa “BreadHouse” merespon peluang dan

ancaman secara serius dan berada pada kondisi internal yang kuat. Berdasarkan data penjualan, menunjukkan “BreadHouse” berada pada fase pengembangan.

3. Berdasarkan hasil analisis IPA dan analisis SWOT telah disusun beberapa alternatif strategi pengembangan usaha bagi perusahaan. Dari hasil kajian matriks IPA yaitu melakukan upaya perbaikan pada skala prioritas dan tetap mempertahankan atribut yang mempunyai kinerja yang sangat baik, digabungkan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman serta peluang perusahaan. Alternatif strategi pengembangan dengan melalui strategi pemasaran berdasarkan bauran pemasaran dapat dilihat sebagai berikut:

a. Strategi Produk, yaitu mempertahankan kondisi citarasa roti “BreadHouse” dan terus melakukan variasi jenis roti dalam berbagai bentuk dan rasa sesuai dengan keinginan konsumen, mempertahankan citra dan posisi perusahaan sebagai penghasil roti dengan kualitas terjamin, tanpa bahan pengawet dan mempertahankan kinerja pelayanan yang ditawarkan, yaitu keramahan dan kesopanan sales, kecepatan pelayanan, dan kemudahan proses pembayaran. Perusahaan juga harus melakukan perbaikan atribut yang berada pada skala prioritas utama yaitu atribut daya tahan produk dan informasi gizi, strategi perusahaan yang dilakukan adalah dengan membuat kemasan yang disesuaikan dengan kemauan pelanggan seperti pencantuman label halal, informasi gizi, masa berlaku (kadaluwarsa) dari produk roti tersebut. Selain itu perusahaan juga harus lebih ketat melakukan pengawasan terhadap mutu produk, sedangkan perbaikan untuk atribut waktu keliling sales perusahaan agar melakukan penambahan waktu keliling sales di pagi hari sesuai dengan keinginan konsumen

b. Strategi harga, strategi ini perlu dilakukan oleh perusahaan karena atribut harga merupakan atribut yang termasuk dalam prioritas utama perusahaan untuk dilakukan perbaikan, strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan meluncurkan paket-paket tertentu agar dapat diperoleh harga yang lebih ekonomis, tetap memberikan ekstra

atau tambahan roti untuk transaksi pembelian dalam jumlah tertentu, melaksanakan potongan harga secara teratur dalam jumlah tertentu, meluncurkan paket khusus untuk menyambut momen-momen khusus. c. Strategi tempat, strategi ini merupakan cara untuk melakukan

perbaikan pada atribut kemudahan memperoleh produk, dimana atribut ini merupakan prioritas utama perusahaan untuk dilakukan perbaikan, strategi yang dapat dilakukan yaitu memperluas dan mengembangkan pasar melalui penambahan jumlah sales dan memperluas areal pemasaran ke wilayah yang saat ini belum terjangkau. Alternatif strategi lain yang dapat dilakukan oleh pihak “BreadHouse” adalah dengan membuka cabang atau outlet baru di tempat lain dimana cabang tersebut dapat outlet atau franchaise.

d. Strategi promosi yaitu dengan melakukan pemasangan iklan di surat kabar atau melakukan penyebaran brosur, selain itu juga perusahaan dapat melakukan promosi melalui hubungan masyarakat dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu di sekolah, atau kegiatan di sekitar perumahan. Strategi lain adalah memberikan pengetahuan kepada para sales tentang cara-cara pemasaran dan strategi pemasaran, dan strategi lain dengan melakukan pembukaan gerai/outlet di tempat-tempat stategis yang mudah dijangkau dan tempat yang nyaman.

B. Saran

1. Dari hasil kajian, skala prioritas dalam upaya perbaikan perusahaan pada Kuadran I matrik IPA adalah :

a. Perusahaan dapat memberikan paket-paket harga tertentu agar diperoleh harga yang ekonomis, melakukan potongan harga dengan teratur dengan jumlah tertentu

b. Pencantuman label mengenai tanggal produksi dan batas akhir serta kandungan gizi pada kemasan produk, dan lebih ketat melakukan pengontrolan terhadap daya tahan produk

c. Memperluas dan mengembangkan pasar melalui penambahan jumlah sales dan memperluas jangkauan pemasaran, membuka cabang atau outlet baru di tempat lain

d. Menambah waktu keliling sales di pagi hari yaitu jam 05.30-06.00 2. Atribut yang dinilai memiliki kinerja yang sangat baik, agar tetap

dipertahankan karena pelanggan merasa puas dengan produk dan layanan yang diberikan

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana hubungan antara kepuasan pelanggan dengan pengembangan bisnis perusahaan

DAFTAR PUSTAKA .

Badan Pusat Statistik, 2004. Statistika Indonesia dalam Angka. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

David, F. R. 1997. Strategic Management. Prentice Hall International, Inc. New Jersey.

Evan, J.R dan B. Berman.1982. Marketing. Macmillan Publishing Co.,Inc New York.

Engel, 1994. Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta.

Hubeis, M 2006. “Pengantar Industri Kecil Menengah.” Modul kuliah, Program Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Handi, I. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT Gramedia Jakarta.

Hiam, A dan C.D. Schewe. 1994. The Portable MBA. Pemasaran. Terjemahan. Binarupa Aksara, Jakarta.

Jain, S.C. 1990. Marketing Planning and Strategy. 3rd edition. South Western Publishing Company, Cincinnati.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Prenhallindo, Jakarta.

Listyari, N.P.W. 2006. “Analisis Keputusan Pembeli dan Keputusan Konsumen Coffee Shop De Koffie Pot, Bogor “. Skripsi Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rangkuti, F. 1998. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Supranto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta. Jakarta.

Syaukat, Y. 2002. Pengembangan Ekonomi Berbasis Lokal. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB dan Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Tjiptono, F.1999. Strategi Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta

Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Dokumen terkait