• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1. Kesimpulan

1. a. Lembaga Pertania Sehat telah melaksanakan semua fungsi dari empat subsistem agribisnis padi sehat.

b. Subsistem agribisnis hulu padi sehat dalam penyediaan input pupuk kimia masih tergantung pada kelembagaan dari luar LPS.

c. Subsistem agribisnis hilir padi sehat dalam pengolahan dan pemasaran hasil usahatani padi sehat belum bisa dilaksanakan sepenuhnya oleh jejaring kelembagaan LPS.

2. Penerapan teknologi budidaya padi sehat oleh petani binaan LPS belum sepenuhnya sesuai dengan anjuran LPS dan tidak seragam antar petaninya. 3. a. Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi sehat petani

binaan LPS adalah tenaga kerja, begitu pula variabel dummy berupa jenis varietas dan sistem jarak tanam juga berpengaruh positif dan nyata.

b. Tingkat efisiensi teknik rata-rata petani binaan LPS cukup tinggi dengan pengaruh terhadap variasi pruduksi cukup besar.

8.2. Saran

1. a. Lembaga Pertanian Sehat perlu merumuskan produk baru berupa pupuk organik yang mampu mensubtitusi pupuk kimia atau teknologi budidaya padi yang tidak memerlukan masukan pupuk kimia agar petani tidak tergantung pada pihak luar dalam penyediaan dan harga pupuk kimia. b. Kerjasama pengolahan produk besar SAE perlu diperluas dengan mitra lain

mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi.

2. Harus ditinjau kembali efektifitas teknologi budidaya yang dianjurkan LPS kepada petani dan faktor penerimaan dari petani sehingga teknologi yang dilaksanakan petani benar-benar tepat.

3. Perlu diefektifkan kembali program pendampingan dan dinamika kelompok tani agar tingkat efisiensi teknik petani tetap tinggi dan merata antar anggota.

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, Agus. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta Buana, Tjandra. 1997. Adopsi Teknologi budidaya Padi Sawah Bagi Petani

Penduduk Asli di Sekitar Pemukiman Transmigrasi (Kasus Kecamatan Lambuya, Kendari). Tesis. Program Pascasarjana, institut Pertanian Bogor. Bogor.

Coelli, T.J., 1996. A Guide to FRONTIER Version 4.1: A Computer Program for Stochastic Frontier Production and Cost Function Estimation. CEPA, Department of Econometrics, University of New England Armidale. Australia

Dalim, Yeniwarti. 1990. Pengaruh Faktor Kelembagaan Dalam Peningkatan Produktivitas Padi di Sumatera Barat. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Debertin, David L. 1986. Agricultural Peoduction Economics. Macmillan Publishing Company. New York

Dimyati, Ahmad. 2002. Dukungan Penelitian Dalam Pengembangan Hortikultura Organik. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pertanian Organik. Puslitbang Perkebunan (BALITTRO), Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINI). Jakarta

Direktorat Jenderal Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2005. Revitalisasi Pertanian Melalui Agroindustri Perdesaan., Departemen Pertanian. Jakarta Herdiansyah, Irwan. 2006. Analisis Aspek Ekonomi dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Adopsi Sistem Usahatani Padi Organik (Studi Kasus Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hasan, Hamzah. 1979. Pengaruh Kredit Bimas Terhadap Peningkatan Produksi Padi dan Penyerapan Tenaga Kerja (Kasus Kabupaten Aceh Besar). Laporan Penelitan. Unv. Syah Kuala, Banda Aceh.

Irawan, Bambang. 2004. Kelembagaan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani). Makalah Workshop Prima Tani. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.

Karama, A. Syarifuddin. Perkembangan Pertanian Organik di indonesia. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pertanian Organik. Puslitbang Perkebunan (BALITTRO), Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINI). Jakarta.

Kusumah, Suryani Jaya. 2004. Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran Antara Padi organik dan Anorganik (Kasus Kelurahan Mulyaharja,

Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Ekstensi Manajemen Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lembaga Pertanian Sehat – Dompet Dhuafa Republika. 2005. Profil Organisasi Lembaga Pertanian Sehat.. Bogor

Lembaga Pertanian Sehat – Dompet Dhuafa Republika. 2006. Laporan Akhit Tahun Program Pemberdayaan Petani Sehat. Bogor

Lian, Muchtar. 1987. Pengaruh Teknologi Terhadap Efisiensi Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Petani Padi di Kabupaten Subang (Studi Kasus Desa Citra jaya dan Tanjung Sari, Kecamatan Binong). Tesis. Program Pascasarjana, institut Pertanian Bogor. Bogor.

Maryana, Rina. 2006. Analisis Pendapatan Petani dan Marjin Pemasaran Beras Organik (Studi Kasus Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi Keempat. LP3ES. Jakarta Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta

Nianggolan, S. S. 2001. Analisis Sistem Usahatani Beras Organik di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rohmani, Dina. 2000. Analisis Sistem Usahatani Padi Organik. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pribadi, Yanuar. 2002. Analisis Produksi dan Faktor Penentu adopsi Teknologi Sawit Dupa Pada Usahatani Padi di Lahan Pasang Surut Kalimantan Selatan. Tesis. Program Pascasarjana, institut Pertanian Bogor. Bogor. Partohardjono, Soetjipto. 2002. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

dalam Kaitannya Dengan Sistem Pertanian Organik. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pertanian Organik. Puslitbang Perkebunan (BALITTRO), Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINI). Jakarta.

Pranadji, Tri. 2003. Reformasi Kelembagaand dan Kemandirian Perekonomian Pedesaan (Kajian pada Kasus Agribisnis Padi Sawah). Makalah Seminar Nasional Peluang Indonesia Untuk Mencukupi Sendiri Kebutuhan beras Nasionalnya. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor. Saptana, dkk. 2003. Kinerja Kelembagaan Agribisnis Beras di Jawa Barat.

Makalah Seminar Penyusunan Profil Investasi Dan Pengembangan Agribisnis Beras di Jawa Barat. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat. Bandung

Syahyuti. 2004. Model kelembagaan Penunjang Pengembangan Pertanian di Lahan Lebak. Makalah Workshop Nasional Pengembangan Lahan Rawa Lebak, Balittra, Banjarbaru dan Kandangan, Kalimantan Selatan

Setiawan, Usep. 2005. Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan.

http://www.freelists.org/archives/ppi/01-2005/msg00298.html. (diakses

tanggal 30 November 2007)

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi (Ed). 1989. Metode Penelitian Sorvei. LP3ES. Jakarta.

Singh, Sanjay Kumar dan Anand Venkatesh. 2002. Indian Journal of Transport Management 27(3): 374-391. Comparing Efficiency across State Transport Undertakings: A Production Frontier Approach. India

Sukiyono, Ketut. 2004. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 6, No. 2, Hlm. 104-110. Analisis Fungsi Produksi dan Efisiensi Teknik : Aplikasi Fungsi Produksi Frontier Pada Usahatani Cabai di Kec. Selupu Rejang, Kab. Rejang Lebong. Jakarta

Suryana, Ahmad dan Sudi Mardianto (Ed). 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras. LPEM FEUI. Jakarta

Utama, Satria Putra. 2003. Jurnal Akta agrosia Vol. 6 No.2 hlm 67-74 Jul-Des. Kajian Effisiensi Teknis Usahatani Padi Sawah pad Petani Peserta Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Di Sumatera Barat.

Wijonarko, Arman. 1998. Swasembada Beras Dan Dampak Ekologisnya. Dimensi. Vol. 1. No. 1 Juni 1998 8

Yuliarmi. 2006. Analisis Produksi dan Faktor Penentu adopsi Teknologi Pemupukan Berimbang Pada Usahatani Padi. Tesis. Program Pascasarjana, institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dokumen terkait