• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan pada penelitian di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung mengenai pengaruh instrumen tes terhadap pemahaman konsep dan profil konsepsi, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Secara umum pemahaman konsep siswa belum memenuhi target, Pada kelas kontrol nilai rata-rata siswa 5,3 sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata siswa 6,2 tetapi terdapat perbedaan hasil tes siswa dimana hasil test berbantuan animasi lebih baik dibandingkan hasil paper test, hal ini disebabkan siswa terbantu dengan adanya animasi dalam menjawab soal. Menurut perhitungan uji statistik didapatkan hasil Uhitung = 60 sedangkan Utabel = 116 dengan demikian Uhitung≤ Utabel. Berdasarkan Uhitung dan Utabel, dengan demikian maka hipotesis H0 ditolak karena Uhitung≤ Utabel, dan hipotesis H1 diterima. Hasil uji statistik Mann Whitney menunjukkan bahwa hasil pemahaman konsep terdapat perbedaan signifikan antara Paper and Pencils Test dengan tes berbantuan animasi.

2. Hasil tes pemahaman konsep per sub konsep pada konsep potensial listrik untuk siswa yang mendapatkan Paper and Pencils Test total jawaban responden sebanyak 47 dan pada tes berbantuan animasi total jawaban responden sebanyak 60. Hasil tes pemahaman konsep per sub konsep pada konsep medan listrik untuk siswa yang mendapatkan Paper and Pencils Test total jawaban responden sebanyak 28 dan pada tes berbantuan animasi total jawaban responden sebanyak 30. Hasil tes pemahaman konsep per sub konsep pada konsep energi potensial listrik untuk siswa yang mendapatkan Paper and Pencils Test total jawaban responden sebanyak 25 dan pada tes berbantuan animasi total jawaban responden sebanyak 27. Dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil pemahaman konsep per sub konsep pada tes berbantuan animasi selalu lebih tinggi dibandingkan Paper and Pencils Test.

73

3. Dari data yang didapat, profil konsepsi siswa yang miskonsepsi dan konsepsi paralel untuk tes berbantuan animasi lebih sedikit dibandingkan Paper and Pencils Test, yaitu Paper and Pencils Test yang terindikasi miskonsepsi sebanyak 65 sedangkan pada tes berbantuan animasi sebanyak 48. Pada Paper and Pencils Test siswa yang terindikasi konsepsi paralel sebanyak 101 sedangkan pada tes berbantuan animasi sebanyak 81. Pada Paper and Pencils Test siswa yang terindikasi paham konsep sebanyak 149 sedangkan pada tes berbantuan animasi sebanyak 160. Pada Paper and Pencils Test siswa yang terindikasi tidak paham konsep sebanyak 56 sedangkan pada tes berbantuan animasi sebanyak 106. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen berbantuan animasi memiliki kuantitas yang berbeda dengan Paper and Pencils Test, pada tes berbantuan animasi kuantitas miskonsepsi dan konsepsi paralel lebih sedikit dibandingkan dengan Paper and Pencils Test. Dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa tes berbantuan animasi pada profil konsepsi miskonsepsi dan konsepsi paralel mengalami penurunan. Penurunan miskonsepsi dan konsepsi paralel pada tes berbantuan animasi yang diberikan, karena siswa bisa melihat secara langsung fenomena yang terjadi sesungguhnya. Pada Paper and Pencils Test siswa dalam menjawab soal sulit untuk memahami gambar statis.

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ingin dikemukakan, yaitu:

1. Perlu ditingkatkan kembali pengembangan soal – soal seperti ini karena dari hasil penelitian terbukti bahwa soal bentuk animasi membantu siswa menyelesaikan soal.

2. Perlu dilaksanakan wawancara terhadap siswa untuk keakuratan siswa dalam mengetahui permasalahan yang siswa hadapi dalam pelaksanaan tes.

3. Animasi diharapkan lebih bervariatif agar memudahkan dan menarik perhatian siswa. Namun jangan sampai mengabaikan fungsi dari animasi yaitu sebagai penegas konsep.

74

4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang subjek penelitian dimana untuk siswa yang berada diperkotaan tentu lebih akrab dengan komputer dan sudah tidak asing dalam mengoprasikannya apabila dibandingkan dengan siswa yang berada diluar perkotaan, apakah tes berbantuan animasi efektif untuk siswa yang kurang terbiasa dengan pengguanaan komputer.

Hidayat, Romli. 2014

ANALISIS HASIL PEMAHAMAN KONSEP DAN PROFIL KONSEPSI SISWA SMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN BERBANTUAN ANIMASI PADA KONSEP POTENSIAL DAN MEDAN LISTRIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.up DAFTAR PUSTAKA

Anderson, W. L & Krathwohl, R. D. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Buhari, B. (2011). Four-D model (Model Pengembangan Perangkat pembelajaran dari Thiagarajan dkk). [Online].Tersedia:

http://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/four-d-model-model-pengembangan-perangkat-pembelajaran-dari-thiagarajan-dkk/ [20 September 2014]

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dancy, M.H. dan Beichner, R. (2006). “Impact of Animation on Assessment on Conceptual Understanding in Physics”. The American Physical Society. 2, (7), 1-7.

Dykstra, dkk. (1992). Studying conceptual Changes in Learning Physics. Journal Research in Science Teaching, 74 (5).

Faizin, M. N. (2009). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/A%20-

%20FIP/JUR.%20PEND.%20LUAR%20SEKOLAH/194704171973032%20-%20MULIATI%20PURWASASMITA/35_PENGGUNAAN_MODEL_PEMBELAJA RAN_MULTIMEDIA_INTERAKTIF_(MMI).pdf. [3 Februari 2014]

Fernandez, I. (2002). Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide. Osborn: California.

Hastuti, I., Surantoro. dan Rahardjo, D.T. (2013). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Materi Pokok Kalor pada Siswa Kelas X SMA.[Online]. Tersedia : http://eprints.uns.ac.id/1386/1/1872-4207-1-SM.pdf [3 Oktober 2014]

Linuwih, S. Dan Suhandi, A. (2010). Latar Belakang Konsepsi Paralel Mahasiswa Pendidikan Fisika Dalam Materi Dinamika. [Online]. Tersedia :http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1109/1018. [20 Maret 2014].

Hidayat, Romli. 2014

ANALISIS HASIL PEMAHAMAN KONSEP DAN PROFIL KONSEPSI SISWA SMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN BERBANTUAN ANIMASI PADA KONSEP POTENSIAL DAN MEDAN LISTRIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.up

Mulyana, E. (2005). Asesmen dalam Pembelajaran Sains SD. [Online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/0405edi.html. [ 20 November 2010]

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Purba, J. P. dan Depari, G. (2008). Penelusuran Miskonsepsi Mahasiswa Tentang Konsep dalam Rangkaian Listrik dengan menggunakan CRI dan Interview.[Online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/194710251980 021-JANULIS_P_PURBA/Makalah_Seminar/miskonsepsi_(Invotec).pdf [29 September 2014]

Shen, M.M. (2013). Miskonsepsi dalam pembelajaran disekolah. [Online]. Tersedia : http://lpmpntb.org/serba_serbi.php?/50/MISKONSEPSI_DALAM_PEMBELAJARAN _DI_SEKOLAH. [2 April 2014]

Siswoyo, D. (2013). Indikator Pemahaman Konsep .[Online]. Tersedia : http://dedi26.blogspot.com/2013/05/indikator-pemahaman-konsep.html. [20 Maret 2014]

Suparno, P. (2006). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Suparno, P. (2006). Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Suhandi, A., Nur, M. dan Setiawan, A. (2009). Pengaruh Butir Soal Dalam Bentuk Animasi Terhadap Hasil Pemahaman Konsep Pembiasan Potensial dan medan listrik. [Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN%20IPA/1969081719 94031%20-%20ANDI%20SUHANDI/artikel%203.pdf [3Januari 2014].

Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.

Tn. (2009). Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia. [Online]. Tersedia: http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1251500231 [3 Januari 2014].

Dokumen terkait