• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai analisis pengaruh nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga terhadap return dan volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan dan tiap sektor di Bursa Efek Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga yang digunakan sebagai

variabel untuk analisis return pada indeks harga saham gabungan,

perdagangan dan pertambangan di pasar saham, signifikan mempengaruhi

return pada indeks tersebut.

2) Pada analisis tiap sektor aneka industri, barang konsumsi, industri dasar dan manufaktur menunjukkan bahwa return sahamnya tidak dipengaruhi oleh nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga.

3) Pada sektor infrastruktur dan pertanian menunjukkan bahwa nilai tukar US$/Rupiah signifikan positif dan suku bunga tidak signifikan mempengaruhi

return saham di kedua sektor tersebut.

4) Pada sektor keuangan dan properti, nilai tukar US$/Rupiah tidak signifikan mempengaruhi return dan untuk tingkat suku bunga berpengaruh signifikan negatif mempengaruhi return saham di kedua sektor tersebut.

5) Nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga yang digunakan sebagai variabel untuk analisis terhadap volatilitas return menunjukkan bahwa pada

IHSG sebagai indikator pasar saham dipengaruhi signifikan oleh nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga.

6) Untuk sektor aneka industri dan infrastruktur menunjukkan bahwa nilai tukar US$/Rupiah signifikan positif dan tingkat suku bunga tidak signifikan mempengaruhi volatilitas return pada kedua sektor tersebut.

7) Pada sektor barang konsumsi dan manufaktur menunjukkan bahwa nilai tukar US$/Rupiah signifikan negatif dan tingkat suku bunga signifikan positif mempengaruhi volatilitas return pada kedua sektor tersebut.

8) Pada sektor industri dasar menunjukkan hanya nilai tukar US$/Rupiah signifikan negatif mempengaruhi sektor tersebut

9) Untuk sektor keuangan, properti dan perdagangan menunjukkan bahwa hanya tingkat suku bunga signifikan positif mempengaruhi ketiga sektor tersebut

10) Untuk sektor pertanian dan pertambangan menunjukkan nilai tukar

US$/Rupiah dan tingkat suku bunga tidak mempengaruhi pada kedua sektor. 5.2. Saran

Adapun saran mengenai analisis pengaruh nilai tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga terhadap return dan volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan dan tiap sektor di Bursa Efek Indonesia, sebagai berikut:

1) Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi investor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika ada perubahan suku bunga dan nilai tukar US$/Rupiah, investor harus meninjau komposisi portofolio mereka, dimana dalam penelitian ini menunjukan perubahan tingkat suku bunga signifikan negatif mempengaruhi return beberapa indeks saham (indeks gabungan,

keuangan, perdagangan, pertambangan, dan properti). Hal tersebut berarti jika ada kenaikan tingkat suku bunga yield maka investor mengalihkan dananya ke pasar uang (obliasi pemerintah) yang lebih menguntungkan. Lain halnya untuk perubahan nilai tukar US$/Rupiah menunjukkan signifikan positif mempengaruhi return pada beberapa indeks saham (indeks gabungan, infrastruktur, perdagangan, pertambangan, dan pertanian) yang menunjukkan bahwa pada saat trend Rupiah mengalami penguatan terhadap US$ terjadi

capital inflow ke bursa saham sehingga menciptakan kenaikan indeks saham, yang sejatinya pada jangka panjang dapat menciptakan sebuah return saham. Sehingga disarankan bagi para investor untuk menanamkan dananya ke bursa saham pada saat Rupiah mengalami apresiasi atau penguatan terhadap US$. 2) Pemerintah sebaiknya juga memperhatikan dua faktor makroekonomi (nilai

tukar US$/Rupiah dan tingkat suku bunga) melalui kebijakan-kebijakan yang diambil. Salah satu kebijakan yang tepat, yaitu pada saat bursa saham mengalami penurunan penjualan yang dikarenakan oleh kenaikan tingkat suku bunga, pemerintah dapat melakukan kebijakan penurunan tingkat suku bunga, dengan tujuan agar menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan bursa saham kembali bergairah.

DAFTAR PUSTAKA

Alder, M. and B. Dumas, 1984. “Exposure to Currency Risk: Definition and Measurement. Volume 13 (Financial Management) : 41-50.

Aloui, C, 2007. Price and Volatility Spillovers Between Exchange Rates and Stock Indexes for the pre- and post-euro Period. Quantitative Finance 7, No:6. Ang, R, 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta

Bollerslev, T., 1986. “Generalised Autoregressive Conditional Heteroscedasticity”. Volume 31 (Journal of Economometrics) : 307-28.

Dornbusch, Rudiger and Stanley F. 1992. ”EKONOMI MAKRO”. Jakarta,

Erlangga

Enders, W. 2004. Applied Econometric Time Series. United States of America. Phoenix Color Corp, University of Alabama.

Engle, R . 1982. ”Autoregressive Conditional Heterocedasticity with Estimates of the Variance of United Kingdom Inflation”. Volume 50 (Econometrica) : 987-1007.

Firdaus, M. 2006. Analisis Deret Waktu Satu Ragam. IPB press, Bogor.

Gaynor, P.E. and R.C.Kirkpatrick. 1994. “Introduction to Time-Series Modeling and Forecasting in Business and Economics”. McGraw-Hill,inc.

Hashemzadeh, N. and Taylor, P. 1988. “Stock Price, Money Supply, and Interst Rate: The Question of Causality”. Volume 20 (Applied Economic): 1603-1611.

Hyde, S. 2007. “The Response of Industry Stock Returns to Market, Exchange Rate and Interest Rate Risks”. Manchester Business School Working Paper. Jogiyanto, 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE, Yogyakarta Luehrman, T.A. 1991. “Exchange Rate Changes and The Distribution of Industry

Value”. Volume 22 (Journal of International Business Studies) : 619-649. Modigliana, F. and Cohn, R. A., 1978. “Inflation, Rational Valuation, and The

Pasaribu, S.H .2003. Eviews Untuk Analisis Runtut Waktu (Time Series Analysis). Bogor.

Putra, Mario D. 2009. “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Volatilitas Return di Pasar Saham Bursa Efek Indonesia”. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Raghavan Mala and Dark Jonathan. 2008. “Return and Volatility Spillovers Between the Foreign Exchange Market and the Australian All Ordinaries Index”. Volume 14 (The ICFAI Journal of Applied Finance) : 41-48.

Suad, Husnan. 1998. “Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan Buku II, Edisi 4”. BPFE, Yogyakarta.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pasar Modal. Edisi kedua. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Tandelilin, E. 2001. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”. Yogyakarta, BPFE.

Vardar, G., Aksoy, G., and Can, E. 2008. “Effects of Interest and Exchange Rate on Volatility and Return of Sector Price Indices at Istambul Stock Exchange”.

European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences 11.

Widoatmodjo, Sawidji. 2009. “ Pasar Modal Indonesia”. Ghalia Indonesia, Jakarta. _____, Building Confidence in The Global Market Turbulence : laporan tahunan

2008 annual report, [pdf], (http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/About Us/AnnualReport/FileDownload/Annual-Report_2008.zip,diakses tanggal 8 Mei 2011)

_____, Indeks BEJ, [pdf], (http://www.vibiznews.com/knowledgelib/stocks/I NDEKS%20BEJ.pdf, diakses pada tanggal 12 April 2011)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Stasioneritas

Indeks Gabungan

Industri Barang Konsumsi

Keuangan

Perdagangan

Lampiran 2 Model ARIMA Terbaik

Indeks Gabungan ARIMA (1,0,2)

Aneka Industri

Industri Barang Konsumsi ARIMA (2,0,2)

Industri Dasar ARIMA (3,0,3)

Infrastruk ARIMA (

ktur (1,0,2)

Keuangan ARIMA (

n (2,0,2)

Manufaktur ARIMA (1,0,2)

Perdagan ARIMA (

ngan (3,0,2)

Pertambangan ARIMA (3,0,2)

Pertanian ARIMA (3,0,3)

Properti

Lampiran 3 Pengujian Efek ARCH

Indeks Gabungan

Industri Barang Konsumsi

Infrastruktur

Manufaktur

Pertambangan

Lampiran Indeks Ga GARCH n 4 Model abungan (1,1) GARCH

Aneka Industri GARCH (1,2)

Industri Barang Konsumsi GARCH (1,1)

Industri Dasar GARCH (1,1)

Infrastruk GARCH

ktur (1,1)

Keuangan GARCH (1,1)

Manufaktur GARCH (1,1)

Perdagangan GARCH (1,1)

Pertambangan GARCH (1,1)

Pertanian GARCH (1,1)

Properti GARCH (1,1)

Lampiran 5 ARCH LM-Test

Indeks Gabungan

Industri Barang Konsumsi

Infrastruktur

Manufaktur

Pertambangan

Dokumen terkait