• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan penelitian.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Transmission Control Protocol (TCP)

TCP adalah suatu protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki perbedaan karakteristik dari segi hardware ataupun

software. TCP merupakan protokol yang paling sering digunakan dalam operasi jaringan. TCP terdiri dari dua protokol utama, yaitu Transmission Control Protocol.

Meskipun software TCP selalu melihat segment yang di kirim maupun diterima, tidak ada field yang berisi nomor segment di headersegment. Namun ada dua field yang disebut sequence number dan acknowledgement number. Dua field

tersebut merujuk pada byte number dan bukan segment number. TCP memberi nomor pada setiap byte data yang dikirim dalam sebuah koneksi. Penomoran tersebut bebas dilakukan pada setiap arah. Ketika TCP menerima byte data dari proses, data tersebut akan dimasukkan ke dalam sending buffer dan penomoran data dimulai. Penomoran tidak harus dimulai dari 0. TCP membuat nomor secara acak antara 0 sampai 232-1 untuk penomoran pertama pada byte data. Sebagai contoh, jika nomor acak yang dipilih adalah 1057 dan total data yang dikirim adalah 6000 byte, byte tersebut akan diberi nomor dari 1057 sampai 7056. Penomoran tersebut nantinya akan digunakan untuk flow dan error control.[7]

8

Setelah semua byte diberi nomor, TCP membuat sequence number pada setiap segment yang dikirim. Sequence number pada setiap segment adalah nomor dari byte pertama yang dibawa segment tersebut.

Gambar 2.1 TCP Header

2.1.1 Congestion Control

Congestion (kongesi) merupakan masalah yang serius dalam jaringan yang dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan jumlah paket yang hilang. Selain itu kongesi juga menyebabkan lambatnya koneksi yang diakibatkan padatnya jalur sehingga apabila tidak ditangani dengan baik maka akan terjadi kelumpuhan pada jaringan tersebut. [2]

Algoritma kontrol kongesti TCP menentukan bagaimana TCP mencegah dan bereaksi terhadap terjadinya kongesti. Tidak seperti UDP, TCP memperhitungkan kongesi pada jaringan. Jumlah data yang dikirim oleh pengirim tidak hanya dikendalikan oleh penerima (flow control), tetapi juga ditetapkan oleh tingkat kongesi pada jaringan Algoritma ini juga mencatat performansi TCP bila terjadi kesalahan. Dua variabel utama yang terlibat dalam kontrol kongesti TCP adalah

9

congestion window (cwnd) dan slow start threshold (sstresh). Saat membangun koneksi baru, cwnd diinisialisasikan dengan 64KB (maksimum window size). Variabel ini digunakan untuk mengontrol sejumlah data yang dikirim dengan algoritma kendali kongesti, slow start, congestion avoidance dan fast recovery. Slow start menaikkan cwnd, fast recovery menyesuaikan cwnd saat loss, dan congestion avoidance menaikkan dengan perlahan cwnd.

Gambar2.2 Congestion Control

10

2.1.1.1. Flow Control

Perbedaan TCP dengan UDP adalah pada TCP terdapat flow control. Penerima (receiver) data akan mengontrol jumlah data yang akan dikirim oleh pengirim. Hal ini dilakukan untuk mencegah penerima mengalami kebanjiran data. Penomoran yang dilakukan TCP memungkinan TCP untuk menggunakan

flow control berorientasi byte.[6]

2.1.1.2. Slow Start

Slow start mengizinkan TCP memeriksa kondisi jaringan dengan menaikkan secara perlahan data yang diinjeksikan ke dalam network. Algoritma slow start menggunakan congestion window, untuk mengontrol flow data. Cwnd diinisialisasi ke satu segmen, biasanya 512 bytes. Prinsip slow start sederhana, bahwa untuk setiap ACK yang diterima menambahkan satu segmen ke cwnd.

Pengirim dapat mengirim congestion windows minimum, atau ssthresh. Ssthresh di inisialisasi ke window yang diperlihatkan penerima. Saat cwnd lebih besar atau sama dengan nilai ssthresh, koneksi memasuki fase congestion avoidance. Jika kapasitas jaringan dapat dipenuhi sebelum cwnd lebih besar dari ssthresh, maka gateway akan memberi sinyal kongesti dengan membuang segmen dan TCP akan memasuki fase retransmit setelah tiga ACK duplikat.

11

Gambar2.4 slow start

2.1.1.3. Congestion Avoidance

. Kongesti terjadi saat volume segmen dapat melampaui buffer space gateway. Gateway akan terus membuang segmen sampai buffer space tersedia. Proses ini memberi sinyal kongesti pada koneksi TCP melalui ACK duplikat atau retransmission timeout. Saat kongesti terjadi, koneksi melakukan recovery lalu memasuki congestion avoidance. Jika retransmission timeout terjadi, cwnd diset ke satu MSS. Saat cwnd > ssthresh, fase slow start selesai dan congestion avoidance mengambil alih. Congestion window menaikkan cwnd dengan:

Saat fase congestion avoidance, cwnd tidak akan pernah dipecah lebih dari satu segmen per RTT, jika semua segmen dalam window telah di-ACK. Ini merupakan laju pertumbuhan linear bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan eksponensial slow start.[6]

12

2.1.1.4. Error Control

Untuk menyediakan layanan yang baik, TCP menggunakan mekanisme error control. Error control terdiri dari sebuah segment sebagai unit data untuk mendeteksi kesalahan. Error control merupakan byte-oriented.

2.1.1.5. Sack (Selective Acknowledgments)

TCP SACK (Selective Acknowledgments) mendeteksi beberapa paket yang hilang, dan re-transmisi lebih dari satu paket yang hilang per RTT.

Menurut Mathias, Mahdavi, Floyd, & Romanow (1996), Selective Acknowledgement (SACK) adalah strategi yang mengoreksi dalam menghadapi kehilangan beberapa segmen. Dengan selective acknowledgment, penerima data dapat menginformasikan pengirim tentang semua segmen yang telah berhasil tiba,sehingga pengirim perlu mengirim ulang hanya segmen yang benar-benar telah hilang. Pada metode pengiriman dengan menggunakan Selective Repeat terdapat kelemahan yaitu saat terdapat suatu paket data yang hilang, maka paket-paket data selanjutnya harus dikirimkan ulang lagi oleh karena itu dikenalah sebuah metode yang bernama Selective Acknowledgment (SACK).

Menurut Stretch (2010), SACK bekerja dengan cara menduplikasi paket acknowledgment yang mengandung urutan data yang telah diterima dan SACK yang memberitahukan bahwa telah berhasil menerima data yang lainnya. Dalam kata lain, Client mengatakan “Saya hanya menerima paket #1 saat pengiriman, tetapi saya juga telah menerima paket #3 dan #4”. Dengan demikian server dapat mengkirimkan ulang hanya paket yang gagal terkirim ke client.

13

Diagram dibawah menggambarkan koneksi TCP yang terjadi antara klien dan server dipisahkan oleh jaringan. Waktu berlangsung secara vertikal dari atas ke bawah sebagai paket yang dikirim.[20]

Gambar2.5 gambar pergerakan SYN

Tahap satu, klien mengirimkan paket sinkronisasi (SYN flag set) untuk inisialisasi koneksi. Paket dianggap valid kalau niali sequence numbernya misalnya x. bit SYN menunjukkan permintaan koneksi. Bit SYN panjangnya satu bit dari segmen header TCP. Dan sequence number panjangnya 32 bit.

Tahap dua, host yang lain menerima paket dan mencatat sequence number x dari klien dan membalas dengan acknowledgement (ACK flag set). Bit control ACK menunjukkan bahwa acknowledgement number berisi nilai acknowledgement yang valid. ACK flag panjangnya satu bit dan Ack number 32 bit dalam segmen TCP header. Sekali koneksi terbentuk, ACK flag diset untuk semua segmen. ACK number nilainya menjadi x + 1 artinya host telah menerima semua byte termasuk x dan menambahkan penerimaan berikutnya x + 1. [20]

14

Tahap tiga, klien meresponnya dengan Ack Number y + 1 yang berarti ia menerima ack sebelumnya dan mengakhiri proses koneksi untuk session ini. Pada IP, paket–paket data yang akan dikirimkan akan diubah ke dalam suatu bentuk datagram oleh protokol IP.

2.1.2 TCP RTT

Round Trip Time adalah waktu yang dibutuhkan paket dari pengiriman sampai dengan diterimannya Ack. Setiap protocol TCP pasti memiliki RTT , karena TCP bersifat Reliable yang tidak mengijinkan adanya paket yang hilang.[18]

2.1.3 TCP RTO

RTO Atau Request Time Out adalah ketika Komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien setelah beberapa lama (jangka waktu timeout bervariasi). TCP memulai waktu pengiriman ulang ketika masing-masing segmen outbond diserahkan ke IP. Jika tidak ada pengakuan telah diterima untuk data dalam segmen diberikan sebelum timer berakhir, segmen tersebut ditransmisikan ulang, hingga nilai TcpMaxDataRetransmissions. Nilai default untuk parameter ini adalah 5.

Waktu pengiriman diinisialisasi ke tiga detik ketika koneksi TCP didirikan. Namun, hal ini disesuaikan dengan cepat untuk menyesuaikan karakteristik koneksi dengan menggunakan merapikan Putaran Waktu perjalanan (SRTT) perhitungan seperti yang dijelaskan dalam RFC793. Timer untuk segmen diberikan dua kali lipat setelah setiap retransmission segmen itu.

15

Secara default, setelah waktu pengiriman ulang sampai 240 detik, bahwa nilai transmisi dari setiap segmen yang harus dikirim kembali. Hal ini dapat menyebabkan penundaan yang lama untuk klien untuk time-out pada link lambat.

Gambar2.6 timeout

2.1.4 Throughput

Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps.

16

2.1.5 TCP Retransmission

Retransmisi merupakan salah satu mekanisme dasar yang digunakan oleh protokol yang beroperasi pada jaringan komputer untuk menyediakan komunikasi yang handal (seperti yang disediakan oleh aliran byte yang dapat diandalkan, misalnya TCP).

Retransmisi, pada dasarnya mengulangi permintaan otomatis dengan pengiriman ulang paket yang telah rusak atau hilang.

Gambar2.7 retransmissi

2.1.6 TCP Byte in flight

Adalah jumlah data yang telah dikirim namun belum diakui. Jika kapasitas receiver window adalah 64k, dan sudah ada pengiriman sebanyak 48k yang belum diakui, maka hanya bisa mengirim 16k lagi sebelum mengisi receive window.

17

Lalu setelah ACK diterima dengan window size yang sudah di update, maka kita baru bisa mengirim lebih banyak data lagi.

Gambar2.8 receive window

2.2. Tcp aplikasi 2.2.1. FTP server

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua

18

komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum pengiriman data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk membuat sebuah koneksi antara klien dan server, untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mengirim data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

2.3 Wired dan Wireless

Definisi dari telekomunikasi adalah mendistribusikan informasi dari satu titik ke titik lain. Jika kita tambahkan kata “tele” di depan kata “komunikasi” maka pengertiannya menjadi komunikasi jarak jauh. Dalam hal ini, jauh tidak dijelaskan seberapa jauh jaraknya, apakah itu sepersekian senti, meter atau bahkan kilo, karena relatif. Semisal dua perangkat HP yang dihubungkan melalui bluetooth, walaupun jaraknya hanya sepersekian senti atau meter, itu sudah disebut telekomunikasi. Untuk telekomunkasi, manusia pada dasarnya memerlukan alat bantu, seperti halnya pesawat radio, televisi maupun telepon dan lain sebagainya. Dari segi bentuk, telekomunikasi dibagi menjadi dua bagian; fisik (wired) dan non fisik (wireless).[20]

19

2.3.1. Wired

Dalam bahasa yang simpel ialah pendistribusian informasi melalui kawat.Wired menggunakan kabel sebagai media penghubung.Singkatnya perangkat tersebut dapat dilihat dan diraba, makanya dari itu disebut juga telekomunikasi fisik.

Kelebihan: Data yang ditransfer melalui kabel lebih sediki gangguan yang menyebabkan data hilang saat ditransfer,kecepatan transfer data lebih stabil,harga perangkat yang relative murah,tidak ada masalah dengan interferensi halangan tembok maupun lainnya.

Kekurangan: semakin banyak perangkat yang digunakan, semakin banyak juga kabel yang terpasang,saat terjadi petir, besar kemungkin perangkat yang tersambung ke dalam kabel jaringan juga akan terkena dampaknya,mobilitas yang kurang,jangkauanakses clientnya terbatas,keamanan pada kabel LAN akan hilang pada saat kabel jaringan dipotong.[20]

2.3.2. Wireless

adalah kebalikan dari wired, tidak bisa dilihat, yaitu melalui gelombang. Jaringan nirkabel ini merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik. Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang radio yang di set untuk bekerja di bidang frekwensi tertentu sesuai dengan standar.[19]

20

Agar terbentuk link wireless yang bagus, gangguan ini harus dihindari. hal pertama yang harus dilakukan dilakukan adalah site survey terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi lapangan secara fisik maupun penggunaan frekuensi yang sudah ada. Misalnya, adanya halangan berupa bukit, gedung, pohon, tembok, kaca dsb yang harus dihindari. Kita harus mengetahui juga frekuensi - frekuensi yang ada disekitar. jadi nantinya bisa dihindari penggunaanya agar tidak interferensi/overlapping.

Alokasi frekuensi sudah diatur dalam regulasi di setiap wilayah dan negara. Di Indonesia, untuk keperluan wireless LAN sudah dalokasikan dalam ISM Band pada frekuensi 2,4GHz dan 5,8GHz. Lebih detail nya, untuk 2,4GHz dibagi dalam beberapa channel dengan lebar channel masing - masing 22MHz.

Kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya pertukaran data sebagaimana yang bisa kita lakukan pada jaringan kabel. Peluang gangguan atau interferensi pada jaringan wireless lebih besar dibanding jaringan kabel. Alasan utamanya ialah karena menggunakan media udara yang sifatnya public atau dapat digunakan oleh siapapun. Meskipun media yang digunakan adalah udara, yang mana kita tidak bisa secara penuh mengaturnya, kita tetap bisa kok melakukan optimasi sinyal dan konektivitas wireless.

Untuk wireless 802.11 b/g/n yang mana dengan frekuensi 2.4 GHz, terdapat 14 channel yang dapat kita pergunakan. Di suatu area bukan tidak mungkin ada banyak jaringan wireless yang terpasang, dan tentunya setiap jaringan wireless tersebut sudah ada yang mengatur channel-nya masing-masing,

21

yaitu sang administrator. Apabila channel antara wireless yang satu dengan yang lainnya sama atau saling bersinggungan tentunya hal ini akan menimbulkan interferensi yang bisa saja menyebabkan kualitas dari sinyal wireless yang dihasilkan menjadi tidak [7]

2.3.2.1. Access point dan Wireless LAN

Wireless LAN dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem komunikasi data fleksibel yang dapat digunakan untuk menggantikan atau menambah jaringan LAN yang sudah ada untuk memberikan tambahan fungsi dengan konsep jaringan komputer pada umumnya. Fungsi yang ditawarkan di sini dapat berupa konektivitas yang andal sehubungan dengan mobilitas user. Wireless Local Area Network (Wireless LAN/WLAN) di mana hubungan antar teminal atau komputer seperti pengiriman dan penerimaan data dilakukan melalui udara dengan menggunakan teknologi gelombang radio (RF). [17]

Dengan Wireless LAN memungkinakan para pengguna komputer terhubung tanpa kabel (wirelessly) ke dalam jaringan. Suatu laptop atau PDA (Personal Digital Assistant) yang dilengkapi dengan PCMCIA (Personal Computer Memory Card Industri Association) dapat digunakan secara mobile mengelilingi sebuah gedung tanpa perlu mencolokkan (plug in) kabel apa pun.

Wireless LAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) yang memiliki tujuh lapisan ( layers ), dimana lapisan

22

pertama adalah sebagai lapisan fisik yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan dengan media transmisi.

Wireless LAN menggunakan radio frekuensi yang membutuhkan media rambat yang juga harus bersih atau tanpa gangguan. Gangguan bisa berupa halangan seperti pohon,gedung,tembok,kaca atau interferensi frekuensi dari perangkat lain di sekitarnya.

Gambar2.9 sederhana Jaringan WLAN [17]

Hotspot adalah sebuah wilayah terbatas yang dilayani oleh satu atau sekumpulan access point standar 802.11a/b/g/n. Di mana pengguna (user) dapat masuk ke dalam access point secara bebas dan mobile dengan menggunakan perangkat sejenis notebook, laptop, pda. Biasanya hotspot dioperasikan di tempat umum, seperti cafe, mall, dan kampus. Access point yang digunakan umumnya tidak dimodifikasi antenanya, sehingga kemampuannya memang dibatasi hanya untuk ruangan terbatas saja.[17]

23

Wifi, kependekan dari wireless fidelity, adalah standar yang dibuat oleh konsorium perusahaan produsen peranti WLAN.

access point

Sesuai namanya, access point bertindak sebagai penghubung agar client dapat bergabung ke dalam sistem jaringan. Access point dapat menghubungkan client-client wireless dengan jaringan kabel dan aceess point lainnya.

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Perancangan

Start

Menentukan Spesifikasi Alat

Konfigurasi Software Dan Alat

Pengujian

Mengambil Data byte in flight,RTO,RTT,Retransmission,throughput Benar/salah Analisis Data Selesai tidak Ya

25

3.2. Spesifikasi Alat

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisis unjuk kerja TCP pada FTP

Server. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat sebagai berikut:

3.1.1 Spesifikasi Hardware

3.1.1.1. Linksys WRT320N

Linksys WRT320N berfungsi sebagai router AP yang berfungsi menerima dan menyebarkan alamat IP dari server

26

3.1.1.2. Mobile Station / Client

Laptop yang digunakan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 spesifikasi client

3.1.1.3. Server/PC

Komputer yang digunakan untuk pengambilan data sebagai

server adalah:

OS windows7

RAM 2GB

System Type 32bits

Processcor Intel COREi3

Harddisk capacity 500GB

Network Gigabyte ethernet/wireless

Tabel 3.3 spesifikasi server

3.1.1.4. Kabel

Kabel yang digunakan dalam pengambilan data ini adalah kabel jenis UTP(Unshielded Twisted Pair), hanya lilitan antar kabel untuk

OS Ubuntu 14.04

RAM 3GB

System Type 32bits

Processcor Intel COREi3 Harddisk capacity 500GB

27

menghindari crosstalk, tidak ada perlindungan interferensi atau induksi sinyal dari luar kabel. cat5e dengan model cross. Kecepatan transfer data maximal 350Mhz atau setara 1Gbit/s. Selain itu cat5e mempunyai noise yang sedikit jika dibandingkan dengan cat5, hal ini dapat dilihat dari delay respon ketika mengirimkan data besar.

3.1.2 Spesifikasi Software 3.1.2.1FTP Server

FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP. Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengngunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server.

3.1.2.2Wireshark

Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer

yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya terrmasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis.

28

Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang melintas dalam sebuah jaringan. Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa yaitu dengan memakai sniffing , dengan sniffing diperoleh informasi penting seperti

password email account lain.

Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi professional jaringan,administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak jaringan.

29

3.1.3 Penjelasan Topologi

Topologi jaringan dasar yang dibangun sebagai berikut. Gambar dibawah ini memperlihatkan topologi jaringan yang dibangun.

AP

PC Client FTP Server

Gambar 3.3 topologi dasar

3.1.3.1Server

Server yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan server FTP. Server digunakan sebagai source untuk mendowload file untuk mendapatkan data

Throughput,TCP RTT, TCP Byte in Flight,TCP RTO dan TCP Retransmission.

3.1.3.2Acces Point

Access point pada gambar diatas adalah Linksys WRT320N.

3.1.3.3Client

Client berfungsi untuk mendowload file dari server melalui FTP server local. Client disini juga berfungsi untuk melakukan sniffing data.

30

3.1.4 Skenario Pengujian

Dalam proses pengambilan data pada penelitian ini, penulis menggunakan skenario pengujian sebagai berikut :

Pengujian akan dilakukan dengan melaukan proses download dari server ke client. Pengujian dibedakan menjadi 6 skenario. Selama proses download pada skenario wireless mobile, client bergerak menjauhi dan mendekati AP

3.1.4.1Skenario Pengujian I

AP

PC Client FTP Server

Gambar 3.4 skenario pertama

Skenario pengujian pertama adalah client melakukan download file

50Mb ke FTP server melaui AP dengan koneksi wired. Pengujian

menggunakan Operating System Ubuntu 14.04 untuk mengambil data

melalui wireshark dengan kondisi tanpa SACK.

3.1.4.2Skenario Pengujian 2

AP

PC Client FTP Server

31

Skenario pengujian ke-dua adalah client melakukan download file

50Mb ke FTP server melaui AP dengan koneksi wired. Di pengujian

keempat ini client menggunakan Operating System Ubuntu 14.04 untuk

mengambil data melalui wireshark dengan kondisi menggunakan SACK.

3.1.4.3Skenario Pengujian 3

AP

PC Client FTP Server

Gambar 3.6 skenario ketiga

Skenario pengujian ke-tiga adalah client melakukan download file 50Mb ke FTP server melaui AP dengan koneksi wireless secara static dalam jarak terdekat dan terbaik. Di pengujian kelima ini client menggunakan

Dokumen terkait