• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

1. Penyebab pernikahan dini di Kecamatan Kota Pinang ini adalah

a. Faktor Ekonomi : meningkatnya biaya hidup sehari-hari dengan perekonomian keluarga yang kurang maka orang tua menyuruh anaknya untuk melakukan pernikahan dengan tujuan untuk mengurangi beban keluarga.

b. Faktor Media Massa : kurangnya pengawasan atau bimbingan terhadap pemakaian media massa banyak menyebabkan remaja salah menggunakan informasi yang ada sehingga menyebabkan remaja melakukan seks bebas.

c. Faktor Orang Tua/Keluarga : orang tua berpikir apabila tidak segera menikahkan anaknya takut anaknya menjadi perawan tua atau tidak ada yang mau menikahi anaknya.

d. Faktor Pendidikan : kurangnya pendidikan dalam sekolah tentang batas-batasan pernikahan adalah suatu hubungan suami istri yang memiliki keturunan dan bertahan hidup.

e. Faktor Kemauan sendiri : karena remaja menggap menikah dini dapat mengurangi beban keluarga.

2. Dampak kesehatan yang dirasakan remaja akibat pernikahan dini adalah persalinan lama, keguguran dan kurang siapnya fisik dan mental si ibu.

6.2. Saran

1. Kepada remaja diharapkan untuk sekolah lebih tinggi, karena secara tidak langsung dapat mengurangi pernikahan dini.

2. Kepada orang tua agar lebih memperketat pengawasan, penguatan mental, dan pendidikan agama sebagai kekuatan keluarga dan pusat pendidikan. Dan perlu adanya pelajaran sex education, agar remaja dapat memahami resiko yang terjadi akibat pernikahan dini.

3. Bagi TOGA, TOMA atau pemerintah setempat hendaknya memperhatikan masyarakat di Kecamatan ini dengan memberikan sosialisasi UU pernikahan, serta memberikan ceramah-ceramah agama dan pengajian sehingga kontrol sosial dan agama terjaga dengan baik. Bagi petugas kesehatan juga diharapkan memberikan informasi tentang dampak dari pernikahan dini, sehingga menambah pengetahuan masyarakat desa ini. 4. Bagi KUA dan Catatan Sipil hendaknya menjalankan program dan

peraturan pemerintah dengan baik, yaitu dengan memberikan konseling kepada remaja yang akan menikah.

DAFTAR PUSTAKA

Adianingsih, N.U,2010. Seks, Aborsi, HIV/AIDS. http:www.fenomena remaja.com (diakses 20 Februari 2015).

Astuty, Y.S. 2011. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Usia Muda di Kalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

DeliSerdang.Skripsi:FISIPUSU.(Jurnal.usu.ac.id/index.php/ws/article/vie w/2140) diakses 20 Oktober 2013.

Azwar, S, 2009. Sikap Manusia, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.. Bkkbn, 2006. Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Medan.

BkkbN,2007.KesehatanReproduksiWanita.www.bkkbn.go.id/hasil20kesehatan% 20 reproduksi, diakses tanggal 27 Februari 2015.

BkkbN,2011.Pernikahan Usia Dini.www.bkkbn.go.id/hasil%20pernikahan%20 usia.dini,diakses tanggal 22 Februari 2015.

Bunners, A. A, 2006, Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica Andi.

Damayanti, ira. 2012. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Siswi Kelas XI DI SMK Batik 2 Surakarta.http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/01- gdl-iradamayant-33-1-iradama-i.pdf.

Darnita. 2013. Gambaran Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini di Pemukiman Lhok Kaju Kecamatan Indra Jaya Kabupaten PIDIE Tahun 2013.(Simtakp.stm,kubudiyah.ac.id/dockti/DARNITA_darnita_kti_lengka p.pdf) diakses 22 Mei 2015.

Dianawati, A, 2006. Pendidikan Seks Untuk Remaja. PT Kawan Pustaka. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta. Gunadarma, dkk, 2008. Hubungan Perilaku Seks Bebas RemajaPerkotaan.

Gunarsa, D. S., 1997. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Jalal,A.2010. Pengertian Pengetahuan (Knowledge). (http://www.shyoong/tags/pengertian co.id. pengetahuan/) diakses 27 Mei 2015.

Kartono, 2008. Psikologi Wanita. Mandar Maju. Bandung.

Kusmiran, Eni.2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Salemba Medika: Jakarta.

Manuaba, 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: EGC Notoadmodjo,2010. Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Peneltian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta Rohmawati D.A, Lutfiati, A.,Sri M, 2008. Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd

PornoTerhadapPerilakuRemajaDiMasyarakat.Http://kbi.gembira.or.id/p engaruh –pergaulan-bebas dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di Masyarakat/diakses tanggal 29 Februari 2015.

Sarwono,S.W. 2010. Psikologi Remaja. PT.Raja Grafindo Pesada: Jakarta.

Sebayang, M, D, 2005. Persepsi Remaja Putri Tentang Perkawinan Usia Muda di Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005. Skripsi FKM –USU Medan.

Siagian, Matias. 2012. Metode Penelitian Sosial-Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-ilmu Sosial dan Kesehatan, Medan. Grasindo Monoratama. Sugiono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D. Bandung:CV. Alfabeta.

Suprapto, dkk. 2004. Determinan Sosial Ekonomi Pada Pertolongan Persalinan di Indonesia. Majalah Kedokteran Perkotaan. Vol 2, no.2, pp.18-29. Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan.

Menteri Sekretaris Negara RI.

Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

UNICEF. 2008. Tha State Of The Word’s Children 2009. New York : United Nations Children’s Fund.

WHO. 2011. Word Health Statistics 2011.

WHO, 2012. Pernikahan Anak : 39.000 Setiap hari. http://www.who.int/media centre/news/release/2015/child_marriage-2015_20150215/en, diakses tanggal 15 Februari 2015.

Wijayanti, D. 2009. Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogjakarta : Book Marks.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPAN

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “Analisis tentang Pernikahan Dini Pada Remaja Putri Di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten

Labuhan Batu Selatan 2015”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam

penelitian ini, saya lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan yang akan digunakan memuat informasi-informasi yang jelas tentang diri saya. Walaupun demikian, berbagai informasi seperti nama jelas, alamat lengkap, nomor kontak dan informasi lengkap lainnya, hanya saya izinkan untuk diketahui oleh peneliti atau pihak pemerintah Desa Penggalangan tempat saya bertempat tinggal.

Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang akan kami sepakati kemudian antara saya dan peneliti. Dalam melakukan wawancara, saya juga memperkenankan peneliti untuk memakai alat bantu perekam suara untuk menghindari kesalahan dan atau adanya informasi yang tidak lengkap mengenai diri saya yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian tersebut.

Kota Pinang, April 2015

( ) ( )

LAMPIRAN I

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN

A.KARATERISTIK INFORMAN

1. No. Informan :

2. Umur :

3. Umur pertama kali menikah (remaja) :

4. Pendidikan :

5. Agama :

B.PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin

3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi informan

4. Melakukan kontrak wawancara, menawarkan waktu wawancara 20 menit sampai 30 menit.

C. PENGETAHUAN INFORMAN

a. Pernikahan Dini

1. Menurut saudara, berapa usia pernikahan yang ideal? Probing : - Laki-laki

- Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

2. Apa yang dimaksud dengan pernikahan dini? Probing: - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua - Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini

1. Menurut saudara faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini?

Probing : - Ekonomi - Pendidikan

- Orang tua/keluarga - Media Massa/cetak - MBA (hamil diluar nikah)

2. Apa akibat yang ditimbulkan melakukan pernikahan dini? Probing : - Kematian ibu

- Kematian bayi

- Psikologis ibu dan bayi - Resiko melahirkan

- Hambatan terhadap kehamilan dan persalinan - Cacat bawaan

3. Menurut saudara, apa saja cara mencegah agar tidak terjadi pernikahan dini? Probing : - Keluarga

- Pendidikan

- Pengetahuan masalah seks - Tokoh Agama

- Tokoh Masyarakat

4. Menurut bapak faktor apa yang mempengaruhi pernikahan dini dikecamatan ini?

Probing : - TOGA - TOMA

C.Dampak Pernikahan Dini

1. Menurut saudara apa-apa saja dampak yang terjadi akibat melakukan pernikahan dini?

2. Bagaimana komunikasi saudara dengan suami anda setelah anda melakukan pernikahan dini?

3. Apa yang anda rasakan setelah anda mempunyai anak?

4. Apakah anda merasakan ada perubahan-perubahan pada diri anda setelah anda menikah?

D. SIKAP

1. Bagaimana tanggapan saudara tentang pernyataan pernikahan dini merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang dikalangan remaja?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

2. Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena mengurangi beban ekonomi keluarga/orang tua?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

3. Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena akibat seks diluar nikah?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

4. Bagaimana tanggapan saudara jika saudara atau teman ada yang ingin mengikuti untuk melakukan pernikahan dini?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua - Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama E. TINDAKAN INFORMAN

1. Apakah saudara dan pasangan sebelumya menjalani proses pacaran? Probing : - Jika ya, kapan, berapa lama

- Jika tidak, mengapa

2. Apa saja yang saudara lakukan ketika berpacaran? Probing : - Mengapa dilakukan

- Seberapa sering dilakukan - Waktu kapan dilakukan

3. Apakah saudara sering gonta ganti pasangan selama pacaran? Probing : - Jika ya, yang dilakukan tiap berpacaran

- Jika tidak, mengapa

4. Dari mana saudara mendapatkan informasi tentang seks? Probing : - Keluarga,siapa informannya, sejak kapan

- Teman, sejak kapan - Sekolah, seberapa sering

- Media massa, jenis medianya, darimana diperoleh, berapa kali

- Tokoh masyarakat

5. Apakah orang tua menanamkan pendidikan seks, mempriotaskan pendidikan dan adakah anggota keluarga yang menikah dini?

Probing : - Jika ya, mengapa - Jika tidak, mengapa

6. Apakah orang tua lebih mengutamakan saudara berumahtangga di usia muda dibandingkan menlanjutkan sekolah?

Probing : - Jika ya, mengapa - Jika tidak, mengapa

7. Saudara menikah untuk menghidari perbuatan zina atau sudah tuntutan dari orang tua atau keluarga?

Probing : - Jika ya, mengapa - Jika tidak, mengapa

8. Apakah saudara di didik ketat dalam pendidikan agama oleh orang tua? Probing : - jika ya, siapa yang sangat berperan, manfaatnya apa

bagi anda

- Jika tidak, mengapa

9. Adakah tindakan TOGA dan TOMA dalam mencengah pernikahan dini? F. DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI 1. Pada saat hamil apa yang anda rasakan?

2. Apakah anda rutin memeriksakan kandungan kepetugas kesehatan? 3. Pada saat memeriksakan kandungan bagaimana keadaan saudara dan bayi

saudara?

4. Dimanakah anda meelahirkan?

5. Adakah masalah pada saat saudara melahirkan?

6. Apakah setelah melahirkan saudara langsung memberikan ASI kepada bayi anda?

7. Berapa lama waktu yang saudara perlukan untuk pulih seperti biasa setelah melahirkan?

8. Apakah bayi saudara lahir dengan selamat? 9. Berapa berat badan lahir bayi saudara?

10. Adakah masalah pada bayi saudara pada waktu baru lahir? 11. Bagaimana keadaan bayi/anak saudara sekarang?

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA I.KARAKTERISTIK INFORMAN

Informan 1 : “umur saya 16 tahun pas menikah umur saya 16 tahun pendidikan terakhir saya SMP agama islamlah”

Informan 2 : “umur saya 18 tahun pas menikah umur saya 18 tahun pendidikan terakhir saya SMP agama islam”

Informan 3 : “umur saya 18 tahun pas menikah umur saya 17 tahun pendidikan terakhir saya SD agama islam”

Informan 4 : “umur saya 20 tahun pas menikah umur saya 19 tahun pendidikan terakhir saya SMA agama islam”

Informan 5 : “umur saya 17 tahun pas menikah umur saya 17 tahun pendidikan terakhir saya SD”

Lampiran 3

II. PENGETAHUAN INFORMAN

Pertanyaan 1 : Menurut saudara berapa usia pernikahan yang ideal?

Informan 1 :” Menurut saya untuk perempuan yang ideal untuk melakukan pernikahan yaitu pada umur 20 tahun sedangkan laki-laki 25 tahun”

Informan 2 :” 18 tahun untuk perempuan karena sudah dewasa karena pemikirannya sudah matang kalau laki-laki 20 tahun karena udah mampu ngasih makan”

Informan 3 :” Untuk laki-laki umur 24 tahun sedangkan perempuan 19 tahun” Informan 4 :” Pernikahan yang ideal menurut saya dapat dilakukan oleh laki laki

ketika dia sudah berumur 25 tahun sdangkan perempuan 20 tahun”

Informan 5 :” Umur menikah ideal itu ea perempuan umur 20 tahun dan laki-laki umur 25 tahun lah”

Lampiran 3

Pertanyaan 2 : Apa yang dimaksud dengan pernikahan dini? Informan 1 : “Pernikahan yang dilakukan belum cukup umur”

Informan 2 : “Pernikahan yang dilakukan pada usia 15 tahun belum beranjak dewasa karena pacaran, beban ekonomi, hidup susah”

Informan 3 : “Pernikahan yang diakibatkan pergaulan bebas”

Informan 4 : “Pernikahan yang disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan, media sosial dan pergaulan bebas yang dilakukan para remaja” Informan 5 : “Pernikahan dini yaaa... pernikahan dibawah umur atau pernikahan

yang belum waktunya atau belum cukup umurnya untuk melakukan pernikahan”

Lampiran 3

III. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Dini

Pertanyaan 1 : Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini?

Informan 1 : “ Meningkatnya biaya hidup sehari-hari dengan perekonomian keluarga kami saya sering berpikir dengan melakukan pernikahan dini amatlah membantu mengurangi beban tanggungan keluarga dalam membiayai kehidupan kami sehari-hari”

Informan 2 :“Semasa saya masih duduk disekolah saya sering sekali bermain diwarnet dengan teman-teman, dan saya sering menonton film-film yang belum pantas saya lihat semasa saya masih sekolah, karena dengan apa yang telah saya lihat, saya selalu penasaran dengan apa yang saya lihat dan saya ingin mencobanya dan setiap saya jumpa kekasih saya apabila ada kesempatan saya selalu berciuman dengannya”

Informan 3 :”Lingkungan desa kami mayoritas remajanya tamatan SMA dan menurut mereka dengan lulusnya sekolah SMA sudah bisa mengurangi beban orang tua mereka, bahkan saya semasih SMP telah disuruh menikah oleh ke-2 orang tua saya, karena orang tua saya beranggangapan kalau saya tidak menikah cepat takut saya tidak ada yang mau melamar atau tidak ada yang mau menikahi saya”

Informan 4 : “Kurangnya pengetahuan tentang pernikahan dimasa saya sekolah, yang mana saya cuman lulusan SD Saya merasa pernikahan adalah hal yang biasa...jadi dari itu saya menikah dini”

Informan 5 : “Pernikahan dini adalah hal yang membantu saya untuk menggangkat derajat orang tua saya yang mana dulunya orang tua

saya adalah sorang buruh dan sekarang telah memiliki kedai sembangko sendiri”

Lampiran 3

Pertanyaan 2 : Apa akibat yang ditimbulkan melakukan pernikahan dini? Informan 1 :“Sebenarnya saya menyesal tapi gimana lagi saya harus terima

karena saya mau membantu meringankan beban orang tua saya” Informan 2 :“Kalau anak se usia saya ini biasanya jalan-jalan, main-main,

kumpul-kumpul bareng temen, kadang saya merasa iri dengan mereka tapi ya sudahlah karena ini sudah mnjadi nasib saya” Informan 3 :“Sering terjadi pertengkaran seperti saya ini gara-gara hal sepele

bisa bertengkar hebat tidak ada dewasa-dewasanya menghadapi masalah ini”

Informan 4 : “Awalnya mungkin dengan melihat orang yang melakukan pernikahan dini tuh enak, tapi sesudah itu banyak yang bercerai karena bertengkar masalah sepele. Dan apabila wanita itu tertekan batin karena tekanan suami bisa menyebabkan psikologis ibu dan bayi terganggu”

Informan 5 : “Pernah denger-denger kalau orang melakukan pernikahan dini kalau wanita itu hamil daan melahirkan bisa terjadinya kematian bayi dan kematian ibu”

Lampiran 3

Pertanyaan 3 : Apa saja cara mencengah agar tidak terjadi pernikahan dini? Informan 1 :“Kalau menurut saya orang tua jangan paksa anak-anaknya

terutama anak perempuan, orang tua harus tau dengan siapa anaknya bergaul terus jangan terlalu mengengkang anak biarkan si anak bebas tapi bebas tau aturan dan bisa mebedakan mana yang baik dan yang tidak. Terus pengetahuan agama pada anak itu lebih ditingkatkan agar dalam berpacaran dapat mengontrol...tidak terbawa nafsu”

Informan 2 :” Ya pendidikan agama lebih ditingkatkan lagi biar banyak ilmunya dan paham tentang aturan dalam agama”

Informan 3 :” Kalau saya ya kalau bisa ekonomi orang tua harus mapanlah biar anak-anaknya tidak putus sekolah terus tidak dinikahkan cepat terus sekolah tinggi-tinggi biar pengetahuannya luas”

Informan 4:” Ya kalau bisa anaknya dapat disekolahkan tinggi-tinggi terus anaknya tu bener-bener diberikan pendidikan agama sama orang tuanya tentang aturan agama”

Informan 5 :” Orang tua jangan memaksa anaknya untuk menikah dengan pilihannya, kalau bisa anaknya disekolahkan tinggi-tinggi biar pengetahuannya makin luas juga pengetahuan agama ditingkatkan supaya menghindari pergaulan yang tidak baik”

Lampiran 3

IV. Dampak Pernikahan Dini

Pertanyaan 1 : Apa-apa saja dampak yang terjadi akibat melakukan pernikahan dini?

Pertanyaan 2 : Bagaimana komunikasi dengan suami anda setelah anda melakukan pernikahan dini?

Pertanyaan 3 : Apa yang anda rasakan setelah anda menikah?

Pertanyaan 4 : Apakah anda merasakan ada perubahan-perubahan pada diri anda setelah anda menikah?

Informan 1 : “Kalau dampaknya itu banyak sekali kak, terjadinya keguguran terhadap bayi dan kematian ibu yang dikarenakan belum matangnya organ-organ reproduksi karena perempuan melangsungkan pernikahan yang belum cukup umur, keracunan kehamilan, cacat bawaan pada sibayi dan lain-lain lah kak.

Komunikasi saya dengan suami baik-baik saja kak malah romantis, kalau perubahan pada saya saya merasa agak gemukan sedikit lah”

Informan 2 : “Ya kalau dampaknya itu kak gaak ada siech kak menurut saya baik- baik saja.

Ya baik- saja lah komunikasinya. Cuman perubahan pada diri saya agak kurus saya”

Informan 3 :“Apa ea kak dampaknya mungkin adanya hambatan-hambatan dalam persalinan seperti panggul sempit, ibu kekurangan darah dan persalinan yang lama gt lah”

Informan 4 : “Dampaknya apa ea gaak ada lah baik-baik saja. Namanya rumah tangga kadang ada bertengkarnya kadang ea baik-baik saja lah. Perubahan pada diri saya gaak ada biasa-biasa saja”

Informan 5 : “Kalau menurut saya dampak melakukan pernikahan dini gaak ada karena saya ingin membantu kedua orang tua saya ingin meringan kan beban kedua orang tua saya. Baik-baik saja, tidak ada perubahan pada diri saya”

Lampiran 3 V. SIKAP

Pertanyaan 1 : Bagaimana tanggapan saudara tentang pernyataan pernikahan dini merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang dikalangan remaja?

Informan 1 : “Ya tidak lah itu tergantung orang itulah, apakah orang itu memang faktor menyimpang tadi kayak hamil duluan atau hamil sebelum nikah karena pacaranya tidak sehat atau ada faktor lainnya seperti dipaksa menikah sama orang tuanya”

Informan 2 : “Tidak setuju kan tidak semua orang menikah dini itu karena “kecelakaan”, seperti saya inilah untuk membantu meringankan beban tanggungan keluarga.

Informan 3 : “Saya setuju karena banyak remaja sekarang melakukan pernikahan dini karena mereka terpengaruh dengan media massa seperti adanya video-video porno itu”.

Informan 4 : “Tidaklah, mungkin memang takdirnya seperti itu mau diapain lagi”.

Lampiran 3

Pertanyaan 2 : Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena mengurangi beban ekonomi keluarga/orang tua?

Informan 1 : “Ya gak papa lah kak, itu sikap yang bagus, seperti saya ini karena mengurangi utang orang tua saya maka saya terima perjodohan itu. Menurut saya bisa-bisa saja, gaak ada masalah”.

Informan 2 : “Kalau menurut saya sangat lah kasihan kalau ambil jalan seperti menikah dini, karena dia berumahtangga bukan berlandaskan cinta tapi paksaan orang tua. Jadi saya kurang setuju kalau ada seperti itu karena mengurangi beban ekonomi keluarga”.

Informan 3 : ” Setuju saya itu, yaa seperti saya inilah, tapi sekarang banyak dilakukan karena untuk kesenangan sesaat aja”.

Informan 4 : “Saya setuju karena sama saja seperti saya ini

Informan 5 : “Ya kalau mau mengurangi beban orang tua bukan menikah dini, kita bisa bekerjalah! Itu berarti melepaskan tanggung jawab bukan mengurangi beban orang tua”.

Lampiran 3

Pertanyaan 3 : Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena akibat seks diluar nikah?

Informan 1 : “Saya kurang setuju, karena tidak semua orang melakukan pernikahan dini karena akibat hamil duluan atau hamil diluar nikah”.

Informan 2 : “Tidak semua orang melakukan pernikahan dini karena faktor seks dikuar nikah tetapi bisa juga faktor ekonomi atau karena kemauan sendiri”.

Informan 3 : “Yaa...gitu lah, kebanyakan orang melakukan pernikahan dini tadi karena kecelakaan, mau tidak mau harus menikah”.

Informan 4 :” Saya setuju, hal tersebut bisa terjadi”.

Informan 5 : “Bisa saja itu, selagi laki-lakinya mau bertanggung jawab menikah salah satu jalan, kasihan anak yang dikandungnya”.

Lampiran 3

Pertanyaan 4 : Bagaimana tanggapan saudara jika saudara atau teman ada yang ingin mengikuti untuk melakukan pernikahan dini?

Informan 1 : “Saya setuju, tapi saya cerita dulu sama dia baik buruknya melakukan pernikahan dini, biar temen atau saudara itu mengerti dan bisa ambil hikmahnya dari semua masalah ini”.

Informan 2 : “Yaa kalau awalnya untuk mengurangi beban orang tua gaak apa- apa, tapi kalau untuk bersenang-senang gak boleh lah menurut saya itu diharamkan dalam agama”.

Informan 3 : “Kalau bisa sih jangan takutnya ntar menyesal dianya. Ya jangan terikut kayak saya, saya aja udah menyesal”.

Informan 4 : “Ya kalau menurut saya masih bisa dilarang ya jangan lah dulu tapi kalau gak bisa apa boleh buat”.

Informan 5 : “Sebaiknya janganlah dulu tunggu sampai dewasalah, karena kayak saya ini sekarang ada juga merasa menyesal. Ya kalau melihat temen-temen, mereka bisa kemana-mana”.

VI. TINDAKAN INFORMAN

Pertanyaan 1 : Apakah saudara dan pasangan sebelumya menjalani proses pacaran?

Informan 1 : “iya saya pernah pacaran....kurang lebih 2 bulan saja...sebelum saya pacaran sama dia saya juga pernah jalan sama orang

lain....pacaran itu pertemanan mengenal pasangan untuk berumah tangga”.

Informan 2 : “pacaran 2 bulan lah tapi sebelumnya saya pernah juga pacaran dua kali....kalau menurut saya pacaran itu kenal-kenalan biasa saja sama pasangan”.

Informan 3:”saya tidak pacaran....saya dipaksa menikah...pernah 2 kali ganti

Dokumen terkait