KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian eksperimental yang telah dilakukan, nilai KHM tidak dapat diketahui karena tidak terjadi perubahan kekeruhan sehingga tidak representatif untuk mengukur nilai KHM, tetapi nilai KBM dapat diperoleh pada konsentrasi 12,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Fusobacterium nucleatum dengan nilai KBM 12,5%.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan uji fitokimia ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) untuk mengetahui senyawa aktif mana yang berkerja lebih dominan sebagai antibakteri.
2. Perlu dilakukan uji toksisitas ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan sel.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode yang berbeda sehingga nilai KHM dari ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap bakteri F.nucleatumdapat ditentukan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai KBM yang benar-benar minimal terhadap bakteri F.nucleatum antara rentang6,25%-12.5% dalam membunuh bakteri 99,9%.
5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai alternatif medikamen saluran akar secara in vivo sehingga bahan ini dapat digunakan secara klinis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baumgartner JC. Endodontic microbiologyinEndodontic principles and practice. 3rd ed. Philadelphia: WB Saunders Company, 2002:283-7
2. Love RM.Microbiology of caries and dentinal tubule infection inEndodontic Microbiology. USA:Wiley Blackwell, 2009: 22-39
3. Baumgartner JC, Siqueira JF, Sedgley CM, Kishen A. Microbiology of endodontics disease in endodontics. 6th ed. London: BC Decker, 2002: 63-93 4. Bolstad AL, Jensen HB, Bakken V. Taxonomy, biology and periodontal aspects
of Fusobacterium nucleatum. Clin Microbiol Rev 1996; 9(1): 55-9,64-5
5. Peciuliene V, Manaliene R, Balcikonyte E, Drukteinis S, Vygandas R. Microorganisms in root canal infection: a review.Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal 2008; 10(1):4-9
6. Zilm PS, Rogers AH. Co-adhesion and biofilm formation by Fusobacterium nucleatumin response to growth pH. Anaerobe 2007; 13(3-4):
7. Athanassiadis B, Abbott PV, Walsh LJ. The use of calcium hydroxide, antibiotics and biocides as antimicrobial medicaments in endodontics. Aust Dent J 2007; 52(1): 64-8
8. Walton RE, Rivera EM. Pembersihan dan pembentukan saluran akar in Prinsip dan praktek ilmu endodonsi. Edisi 2. Ahli bahasa: Sumawinata N, dkk. Jakarta. EGC, 1997: 263-303
9. Hauman CHJ, Love RM. Biocompatibilitiy of dental materials used in contemporary endodontic therapy: a review. Part 1. Intracanal drugs and substances. Int End J 2003; 36:79-81
10. Gomes et al. In vitro antimicrobial activity of calcium hydroxide pastes and their vehicle against selected microorganisms. Braz Dent J 2002; 13(3):155-61
11. Pitt Ford TR, Rhodes JS, Pitt Ford HE. Endodontics problem solving in clinical practice. London: Martin Dunitz, 2002:116-9
12. Sari LORK. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamananannya. Majalah ilmu kefarmasian 2006; 3(1): 1-7
13. Asaolu MF, Asaolu SS, Adanlawo IG.Evaluation of phytochemicals and antioxidants of four botanicals with antihypertensive properties. Int J of Phar and Bio Scie. 2010; 3(2):844-8
14. Yeap SK, Ho WY, Beh BK, Liang WS, Ky H, Yousr AHN, Alitheen NB. Vernonia amygdalina an ethnoveterinary and ethnomedical used green vegetable with multiple bioactivities. J.Med.Plant research. 2010; 4(25):2787-2812
15. Ibrahim G, Abdurahman EM, Ibrahim H, Ibrahim NDG, Magaji MG. Toxicity and analgesic effects of Vernonia amygdalina Del (Asteraceae) leaf extract on mice. Int J of Adv Pharmaceutic and Biologic Scie. 2011; 1(1): 1-4
16. Tula MY, Azih AV, Iruolaje FO, Okojie RO, Elimian KO, Toy BD. Systematic study on comparing phytochemicals and the antimicrobial activities from different parts of Vernonia amygdalina. African Journal of Microbiology Research. 2012; 6(43):7089-7093
17. Ilondu EM, Arimoro FO, Sodje AP. The use of aqueous extraxts of Vernonia amygdalina in the control of saprolegniasis in clarias gariapinus a freshwater fish. African journal of Biotechnologt 2009; 8(24): 7130-132
18. Anibijuwon II, Oladejo BO, Adetitun DO, Kolawole OM. Antimicrobial activities of Vernonia amygdalina against oral microbes. Global Journal of Pharmacology. 2012; 6(3):178-185
19. Sule IO, Agbabiaka TO. Antibacterial effect of some plant extracts on selected enterobacteriaceae. Ethnobotanical leaflets 2008; 12: 1035-42
20. Okamoto AC, Jardim EG, Chavez VEA, Campos MJA.Influence of subinhibitory concentrations of antimicrobials on hydrophobocity, adgerence and ultra-structure of Fusobacterium nucleatum. Braz J of Microbio 2002;33:178-84
21. Estrela C, Holland R. Calcium hydroxide: study based on scientific evidence. J Appl Oral Sci 2003; 11(4):274
22. Kudiyirickal MG, Ivancakova R Antimicrobial agents used in endodontic treatment. Acta Medica 2008; 51(1): 3-12
23. Siqueira JF, Pinto TG, Rocas IN. Effect of chemomechanical preparation with 2.5% sodium hypoclorite and intracanal medication with calcium hydroxide on cultivable bacteria in infected root canals. J endod 2007; 33(7):800-5
24. Kamat S, Rajeev K, Saraf P. Role of herbs in endodontics: An update, A pub Indian Endon Soc. 2010;22 (1):98-102
25. Kere MC
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2011:40-54
26. Mery. Efek antibakteri ekstrak etanol pegagan (cantella asiatica (L) Urban) sebagai alternative medikamen saluran akar terhadap Fusobacterium nucleatum secara in vitro. Skripsi. Medan:Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2012:26-8
27. Rahma AM. Efek antibakteri powder dan ekstrak etanol aloe vera terhadap Fusobacterium nucleatum atcc 25586 sebagai bahan medikamen saluran Akar secara in-vitro. Skripsi. Medan: USU, 2009:32-5
28. .
2008:40-55
29. Toyang NJ, Verpoorte R. A review of the medicinal potentials of plants of the genus Vernonia (asteraceae). J Ethnopharm 2013; 146: 681-723.
30. Akpaso MI, Atangwho IJ, Akpantah A, Fischer VA, Igiri AO, Ebong PE. Effect
of combined extracts of Vernonia amygdalina (bitter leaf) and
gongronemalatifolium (Utazi) on the pancreatic ß-cells of streptozotocin-induced diabetic rats. British J Medicine & Medical Res 2011; 1(1): 24-34.
31. Aliero AA, Abdullahi L. Effect of drying on the nutrient composition of Vernonia amygdalina leaves. J Phytology 2009; 1(1): 28-32.
32. Nwangwu S, Ofusori DA, Josiah S, Amegor OF, Njoya H, Ayoka AO. The effects of aqueous and ethanolic leaf extracts of Vernonia amygdalina on some vital organs in adult wistars. J Cell Molecular Bio 2011; 9(1): 75-82.
33. Sharma CM, Sharma M. Pharmacognostic and phytochemical screening of Vernonia amygdalina linn againts selected bacterial strains. Middle-east Journal of Scientific research. 2010; 6(5):440-444
34. Oboh F, Masodje HI. Nutritional and antimicrobial properties of Vernonia amygdalinaleaves. International journal of biomedical and health sciences. 2009; 5(2):51-6
35. Uzoigwe CI, Agwa OK. Antimicrobial activity of Vernonia amygdalina on selected urinary tract pathogens. African Journal of Microbiology Research 2011; 5(12:1467-1472
36. Alo MN, Anyim C, Igwe JC, Elom M, Uchenna DS. Antibacterial activity of water, ethanol and methanol extracts of ocimum gratissimum, Vernonia amygdalinaand aframomum melegueta. Advances in applied Science research. 2012; 3(2): 844-8
37. Cowan MM. Plant products as antimicrobial agents. Clin Microbiol.Rev. 1999; 12(4):564
38. Normalina I. Uji sensitivitas dalam divertasi mikroba. Surabaya: Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi 2013:68-73
39. Sampurno, Ritiasa K, Muribat AR, dkk. Parameter starndar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Dapartemen Kesehatan, 2000: 7-20
40. Metzenberg S. Cell Wall and Gram-Negatif Cell
Envelope 24
Lampiran 1. Skema Alur Pikir
• Pada pemeriksaan gigi utuh dengan saluran akar yang terinfeksi, lebih dari 90% bakterinya adalah bakteri anaerob obligat
• Menurut Sundqvist 1994 bakteri yang paling banyak ditemukan pada saluran akar adalah Fusobacterium nucleatum
• Fusobacterium nucleatum merupakan bakteri gram negatif obligat anaerob
• Tujuan utama dari perawatan saluran akar adalah menghilangkan bakteri sebanyak mungkin dari saluran akar dan menciptakan lingkungan dimana organisme yang tersisa tidak dapat bertahan hidup
• Perawatan saluran akar membutuhkan penggunaan bahan medikamen saluran akar untuk mengeliminasi mikroorganisme yang tidak dapat dicapai dengan teknik preparasi chemo-mechanical
• Obat herbal secara umum dinilai lebih aman dibandingkan dengan obat modern, hal ini dikarenakan efek samping yang ditimbulkan oleh obat herbal lebih sedikit dari obat modern.
• Vernonia amygdalina merupakan tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri
yaitu dengan kandungan fitokimia yang dimiliki seperti Flavonoids, Tanmins, Anthraquinones, dan Saponins
• Setiap bagian dari pohon Vernonia amygdalina mempunyai nilai farmakologis • Daun Afrika (Vernonia amygdalina) memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi
dibandingkan dengan batang dan akar.
• Pada penelitian terdahulu menyatakan ekstrak etanol lebih menunjukkan efektifitas daripada ekstrak air.
• Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) merupakan bahan medikamen yang paling sering digunakan sejak tahun 1920 hingga saat ini
• Namun kalsium hidroksida tidak efektif terhadap semua bakteri, salah satu bakteri yang resisten terhadap kalsium hidroksida adalah Fusobacterium nucleatum.
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa daun Afrika (Vernonia amygdalina) memiliki aktivitas antibakteri, namun hingga saat ini belum ada penelitian mengenai daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum sehingga dapat digunakan sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar.
Yang menjadi permasalahan:
Apakah ada daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina)
sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar terhadap Fusobacterium nucleatum dengan mencari konsentrasi minimal ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) yang dapat menghambat dan membunuh Fusobaterium nucleatum
Judul penelitian:
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP PERTUMBUHAN Fusobacterium nucleatum (Penelitian in Vitro)
Tujuan penelitian:
untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina)
sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar terhadap Fusobacterium nucleatum dengan mencari konsentrasi minimal ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) yang dapat menghambat dan membunuh Fusobaterium nucleatum
Lampiran 2. Alur penelitian
1. Alur ekstraksi daun Afrika (Vernonia amygdalina)
Daun Afrika ditimbang sebanyak 2 kg, dicuci dan dikeringkan di lemari pengering
daun Afrika yang telah kering diblender dan diayak
300 gram simplisia direndam dengan pelarut etanol 70% selama 15 menit
Simplisia yang telah direndam dipindahkan ke perkolator dan tambahkan etanol
Perkolator ditutup dengan aluminium foil dan diamkan selama 24 jam
Cairan diteteskan dan ulangi sampai jernih
Ekstrak cair
Diuapkan dengan vaccum rotavapor sampai kental
Ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan
Disimpan dalam botol kaca tertutup, simpan ditempat sejuk
2. Pembuatan media bakteri
12 gram Trypticase Soy Agar+ 250 ml aquadest
Dipanaskan hingga mendidih
Disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit
Disimpan dalam lemari pendingin
Jika akan digunakan, dipanaskan lagi hingga mendidih
Dituang ke dalam petri (20ml/petri)
3. Pembuatan Suspensi Bakteri
Stem cell F.nucleatum dibiakkan pada TSA
1-2 ose biakkan murni F.nucleatum disuspensikan dengan larutan NaCl 0,9%
4. Pengujian daya antibakteri bahan percobaan
1 ml suspensi bakteri Fusobacterium nucleatum
Ekstrak daun Afrika 100% Ekstrak daun Afrika 50% Ekstrak daun Afrika 25% Ekstrak daun Afrika 12,5% Ekstrak daun Afrika 6,25% Ekstrak daun Afrika 3,125%
Diinkubasi dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam
Semua konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika dibandingkan dengan kekeruhan Mc Farland −>KHM
Masing-masing kelompok konsentrasi dicampur dengan menggunakan vorteks
Ambil 50 µl dan teteskan pada media padat TSA Masing-masing direplikasi sebanyak 4 kali
Dimasukkan ke dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam
Hitung jumlah koloni bakteri pada tiap petri
Hasil