• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian eksperimental laboratorium ini dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap daun Afrika yang akan digunakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dari hasil identifikasi diperoleh bahwa daun Afrika merupakan salah satu jenis tumbuhan Vernonia amygdalina Del. dengan suku compositae. Setelah mendapatkan hasil identifikasi maka dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak daun Afrika dengan menggunakan 300 gram simplisia daun Afrika yang dilarutkan dengan pelarut etanol 70% hingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 93,537 gram yang diperkirakan cukup sebagai bahan coba dalam pengujian aktivitas antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum.

Pada penelitian ini pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap Fusobacterium nucleatum dilakukan dengan metode dilusi. Dengan metode ini bahan coba dapat berkontak langsung dengan mikroorganisme dan dengan metode ini dapat diketehaui nilai KHM dan KBM dari bahan coba.38Metode dilusi dilakukan dengan cara pengenceran ganda dari konsentrasi awal, sehingga konsentrasi yang didapat adalah setengah dari konsentrasi awal. Dalam penelitian ini konsentrasi yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125%. Yang dimulai dari konsentrasi terbesar yaitu 100%, kemudian dilakukan pengenceran ganda hingga pada konsentrasi 3,125%.. Penentuan konsentrasi tersebut disesuaikan berdasarkan standard konsentrasi pengujian antibakteri yang ada di Laboratorium Pusat Penyakit Tropis , UNAIR.

Berdasarkan hasil penelitian, nilai KHM tidak dapat diketahui karena tidak terjadi perubahan kekeruhan sehingga tidak representatif untuk mengukur nilai KHM. Kekeruhan ini kemungkinan terjadi oleh karena ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) berupa larutan pekat yang berwarna hijau kecoklatan. Warna larutan yang gelap mempersulit dalam mengamati kejernihan tabung-tabung yang mana

pengamatan kejernihan larutan tersebut bermanfaat dalam menentukan KHM sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjutuntuk mengetahui nilai KHM dari ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap Fusobacterium nucleatumdengan metode lain seperti metode difusi. Pada penelitian ini nilai KBM diperoleh pada konsentrasi 12,5% dimana pada konsentrasi tersebut tidak dijumpai adanya pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Namun pada penelitian ini peneliti memiliki kekurangan disebabkan karena tidak memperkecil rentang antara konsentrasi 6,25% dengan 12,5% yang kemungkinan akan memberikan nilai KBM pada konsentrasi yang lebih rendah. Berdasarkan hasil penelitian, maka hipotesis penelitian ini diterima yaitu ada daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap Fusobacterium nucleatum dengan nilai KBM 12,5% meskipun tidak dapat diuji secara statistik disebabkan hasil yang diperoleh adalah 0 dan TBUD.

Di Indonesia telah banyak dilakukan penelitian mengenai pengembangan bahan alami sebagai obat herbal dan juga sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar. Jika dibandingkan dengan bahan alami lainnya, daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) menunjukkan perbedaan dengan daya antibakteri ekstrak etanolbuah mahkota dewa dan ekstrak etanol pegagan terhadap Fusobacterium nucleatum.25,26Pada penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Kere MC (2011) menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota dewa memiliki daya antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum dengan diperolehnya KHM dan KBM pada konsentrasi 3,125%.dan penelitian yang dilakukan oleh Mery (2012) ekstrak etanol pegagan menunjukkan daya antibakteri dengan diperolehnya KBM pada konsentrasi 6,25%. Perbedaan daya antibakteri dari berbagai bahan alami dapat disebabkan oleh karena adanya perbedaan senyawa aktif yang ada pada masing masing bahan alami (Tabel 3).

Aktivitas antibakteri pada daun Afrika (Vernonia amygdalina) diduga karena memiliki kandungan Flavanoids, Anthraquinones, Tannins, dan Saponins. Flavonoids merupakan senyawa fenol yang diduga memiliki aktivitas antibakteri dikarenakan dapat merusak membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan

kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan protein yang terlarut. Tannins merupakan senyawa fenol yang bersifat astringent (zat yang bersifat menciutkan), masuk melalui membran mikroba, membentuk kompleks dengan ion metal.Anthraquinones merupakan senyawa fenol yang berkerja sebagai antibakteri mirip dengan sifat-sifat fenol lainnya, yaitu menghambat bakteri dengan cara mendenaturasi protein. Saponins merupakan zat yang mempunyai sifat seperti sabun yang dapat melarutkan kotoran. Mekanisme kerja Saponins sebagai antibakteri adalah dengan membentuk senyawa kompleks dengan membran sel bakteri melalui ikatan hidrogen yang kemudian dapat menghancurkan permeabilitas dinding sel bakteri yang mengakibatkan kematian sel.37

Tabel 3. Kandungan senyawa aktif yang terdapat pada masing-masing bahan alami Bahan Alami Daun Afrika Pegagan Buah Mahkota Dewa

Kandungan senyawa aktif Anthraquinones Tannins, Flavonoids, dan Saponins Alkaloids, Saponins, Tannins dan flavonoids Tannins, Flavonoids, Saponinsdan Alkaloids.

Beberapa penelitian ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) juga telah dilakukan dengan menguji pada bakteri lain. Beberapa diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Anibijuwon et al(2012), ekstrak etanol daun Afrika terhadap Streptococcus mutans menujukkan KHM pada konsentrasi 30mg/ml dan KBM pada konsentrasi 50mg/ml danterhadapStaphylococcus aureus menunjukkan KHM pada konsentrasi 45mg/ml dan KBM pada konsentrasi 125mg/ml.18Pada penelitian Tula et al(2012), ekstrak etanol daun Afrika memiliki daya antibakteri terhadapShigella sp,Staphylococcus aureus, Salmonella thypi, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa yang menunjukkan KHM pada konsentrasi 150mg/ml efektif terhadap bakteriShigella sp, E.coli, P. mirabilis, K. pneumonia, P. aeruginosa, pada konsentrasi 175 mg/ml efektif terhadap bakteri S.thypi, dan pada konsentrasi 125 mg/ml efektif terhadap bakteri S.aureus.16

Hasil yang diperoleh oleh peneliti memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Ada kemungkinan yang dapat menyebabkan hasil pada penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu sepertikualitas ekstrak yang digunakan dan jenis bakteri yang digunakan. Kualitas ekstrak yang digunakan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor biologis dari tumbuhan yang digunakan seperti perbedaan daerah dan keadaan geografis tanah yang memberi pengaruh pada kadar kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam daun Afrika (Vernonia amygdalina).39Pada penelitian ini, peneliti menggunakan daun Afrika (Vernonia amygdalina) yang berasal dari di Kel Hamdan, Kec. Medan Polonia, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian Anibijuwon et al menggunakan daun Afrika (Vernonia amygdalina) yang berasal dari Oja Oba Market, Ilorin, Kwara State. Dan penelitian Tula et al menggunakan daun Afrika (Vernonia amygdalina) yang berasal dari Adamawa State, Nigeria. Selain perbedaan daerah dan keadaan geografis tanah, umur dan bagian dari tumbuhan yang digunakan juga termasuk faktor biologis yang dapat mempengaruhi kadar kandungan senyawa aktif dari tanaman.

Jenis bakteri yang berbeda juga menjadi salah satu kemungkinan dari penyebab perbedaan hasil daya antibakteri ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) oleh karena adanya perbedaan morfologi dari setiap jenis bakteri. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bakteri Fusobacterium nucleatum yang merupakan salah satu jenis bakteri gram negatif. Penelitian Anibijuwon et al menggunakan bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri gram positif. Penelitian Tula et al menggunakan bakteri gram negatif dan gram positif. Penelitian Anibijuwon et al menunjukkan bahwa ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina) terhadap Streptococcus mutans memiliki nilai KHM pada konsentrasi 30mg/ml atau setara dengan 3% dan KBM pada konsentrasi 50mg/ml atau setara dengan 5%, sedangkan hasil penelitian terhadap Fusobacterium nucleatum memiliki nilai KBM 12,5% hal ini menunjukkan bahwa daun Afrika (Vernonia amygdalina) memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi terhadap bakteri gram positifsesuai dengan pendapat Cos et alcit Yeap (2010) bahwa Vernonia amygdalina lebih efektif terhadap bakteri gram positif dibandingkan dengan gram

negatif.14 Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena bakteri gram negatif memiliki struktur dinding sel yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan bakteri gram positif Bakteri gram negatif memiliki membran tambahan di luar lapisan peptidoglikan yang dipisahkan oleh ruang periplasmik. Bakteri gram negatif memiliki membran luar yang terdiri dari lapisan fosfolipid, lipopolisakarida, lipoprotein dan protein sehingga kemungkinan ekstrak daun afrika kurang sensitif terhadap bakteri gram negatif.40

Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun Afrika (Vernonia amygdalina) memiliki daya antibakteri secara in vitro. Hal ini kemungkinan akan menunjukkan hasil yang berbeda jika diaplikasikan dalam saluran akar karena bakteri yang terdapat dalam infeksi saluran akar adalah polimikrobial danFusobacterium

nucleatum sebagai salah satu bakteri yang terdapat disaluran akar memiliki

kemampuan untuk melekat dan membentuk suatu lapisan biofilm yang homogen. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga daun Afrika (Vernonia amygdalina) dapat digunakan sebagai bahan medikamen saluran akar secara klinis.

Dokumen terkait