• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ ataupun sel. Oksigenasi merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting,oksigen tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara fungsional. Tubuh tergantung pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas beberapa organ atau sel.

2. Karya tulis ini membahas kasus pada seorang klien yaitu Tn.M yang dilaksanakan pada tanggal 02 − 06 Juni 2014 di RSUD Dr. Pirngadi Medan. 3. Pada klien dilakukan pengkajian ditemukan data subjektif, klien mengeluh

sesak pada daerah dada dan diperparah saat tidur, ada dahak di tenggorokannya dan susah untuk dikeluarkan dan Pasien juga mengeluh sulit tidur dan data objektif Adanya sekret kental di jalan napas, RR: 32 x/ menit, Sesak napas, nyeri, pasien juga Sering menguap, tidur terputus, dan ansietas. Dengan data-data diatas maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan dasar Oksigenasi sebagai masalah prioritas.

B. Saran

1. Untuk Pasien

Mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok, memperhatikan lingkungan kerja terkait dengan polusinya, hindari aktivitas yang terlalu berat. 2. Untuk Rumah Sakit

Diharapkan kepada perawat untuk dapat melakukan tindakan keperawatan yang baik dan benar terutama dalam merawat pasien dengan masalah kebutuhan dasar oksigenasi.

3. Untuk Peneliti

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui secara lebih dalam lagi tentang bronkitis dan asuhan keperawatannya dengan diagnosa prioritas kebutuhan dasar manusia.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ ataupun sel. Oksigenasi merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting,oksigen tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara fungsional. Tubuh tergantung pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas beberapa organ atau sel.

2. Karya tulis ini membahas kasus pada seorang klien yaitu Tn.M yang dilaksanakan pada tanggal 02 − 06 Juni 2014 di RSUD Dr. Pirngadi Medan. 3. Pada klien dilakukan pengkajian ditemukan data subjektif, klien mengeluh

sesak pada daerah dada dan diperparah saat tidur, ada dahak di tenggorokannya dan susah untuk dikeluarkan dan Pasien juga mengeluh sulit tidur dan data objektif Adanya sekret kental di jalan napas, RR: 32 x/ menit, Sesak napas, nyeri, pasien juga Sering menguap, tidur terputus, dan ansietas. Dengan data-data diatas maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan dasar Oksigenasi sebagai masalah prioritas.

B. Saran

1. Untuk Pasien

Mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok, memperhatikan lingkungan kerja terkait dengan polusinya, hindari aktivitas yang terlalu berat. 2. Untuk Rumah Sakit

Diharapkan kepada perawat untuk dapat melakukan tindakan keperawatan yang baik dan benar terutama dalam merawat pasien dengan masalah kebutuhan dasar oksigenasi.

3. Untuk Peneliti

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui secara lebih dalam lagi tentang bronkitis dan asuhan keperawatannya dengan diagnosa prioritas kebutuhan dasar manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Doenges, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. Herdman, T. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi. Jakarta:

ECG.

Hidayat, A. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salamba Medika.

Mubarak, W. I. (2007). Buku ajar kebutuhan dasar manusia, Teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan (Volume 1), edisi 4. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan (Volume 2), edisi 4. Jakarta: EGC.

Somantri, Irman. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan (edisi 2). Jakarta: Salemba Medika.

Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan (edisi 3). Jakatra: Salemba Medika

Wilkinson, J. M. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosis Nanda, Intervensi NIC, Kriteria Hasil Noc (edisi 9). Jakarta: EGC.

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

Dx

Hari/

Tanggal Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi

1. Selasa, 3 Juni 2014 08.00 09.00 10.00 10.30 11.00 12.00 13.00 13.30 − memantau keadaan umum pasien − Memantau terapi oksigen 2L/menit − Mengobservasi adanya secret − Pemberian posisi semifowler

− Mengajarkan batuk dan napas dalam efektif

− Memberi diet pasien (makanan biasa)

− Mengukur tanda-tanda vital

− Memberi terapi cairan NaCl 0,9%

S :

− Pasien mengatakan sulit bernapas.

− Batuk ada dahak di tenggorokan − Sesak napas

O :

− Bunyi napas ronkhi − Terdengar adanya

sekret saat batuk − Batuk efektif (-) − Oksigen 2L − NaCl 0.9% 20 tetes/menit − TD: 120/80mmHg − HR: 84x/i − RR: 32x/i − T: 36.7oC A :

Masalah belum teratasi. − Batuk efektif (-) − Sekret (+)

− Bunyi napas ronkhi P : Intervensi dilanjutkan − Memberikan terapi ventolin+flexotide − Memantau oksigen Pasien

− Memonitor vital sign dan penggunaan otot bantu pernapasan

1, 2

Rabu, 4 Juni 2014

Pukul Implementasi Evaluasi

14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 17.00 18.00 19.00 19.30 − Memantau keadaan umum pasien − Memantau terapi oksigen 2L/menit

− Mengajarkan batuk dan napas dalam efektif

− Mengobservasi jumlah dan karakter sekret pasien Memberikan injeksi − Ventolin 1ampul/12jam − Flexotide 1 ampul/12jam, − Terapi ceftriaxone1 ampul/12jam − Terapi dexametasone 1 ampul/8 jam

− Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (semi fowler)

− Mengukur tanda-tanda vital

− Memberi diet pasien (makanan biasa)

− Mengganti terapi cairan pasien (NaCl 0.9%)

S :

− Pasien mengatakan sulit bernapas O: − Terapi ventolin 1 ampul+flexotide 1 ampul − Terapi ceftriaxone1 ampul/12jam − Terapi dexametasone 1 ampul/8 jam − Posisi semifowler − NaCl 0.9% 20 tetes/menit − Oksigen 2L − TD: 120/70mmHg − HR: 78x/i − RR: 28x/i − T:36.6oC A:

Masalah teratasi sebagian − Sekret dapat

dikeluarkan

− Batuk dan napas efektif (+) P: Intervensi dilanjutkan − Memantau terapi oksigen − Mengajarkan penggunaan teknik relaksasi, misalnya visualisasi, bimbingan imajinasi, dan aktivitas hiburan yang tepat

1,2,3 Jumat, 6 Juni 2014

Pukul Implementasi Evaluasi

14.00 14.30 15.30 16.00 17.00 18.00 19.00 19.30 20.00 − Memantau keadaan umum pasien − Memantau terapi

oksigen dan mengukur skala nyeri

− Mengajarkan batuk dan napas dalam efektif

− Memberikan injeksi − Terapi ceftriaxone1

ampul/12jam

− Terapi dexametasone 1 ampul/8 jam

− Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (semi fowler)

− Mengukur tanda-tanda vital

− Memberi diet pasien (makanan biasa)

− Menentukan kebiasaan tidur dan perubahan waktu tidur yang terjadi selama dirawat di RS − Memberikan suasana tidur yang aman dan nyaman, gunakan pagar tempat tidur untuk memngurangi resiko cedera.

S:

− Sulit tidur jika bising dan nyeri datang O: − Terapi oksigen 2L − Skala nyeri 4 − Teknik relaksasi hiburan (+) − Posisi semifowler − Pagar tempat tidur

terpasang − TD: 120/80mmHg − HR: 80x/i − RR: 24x/i − T: 36.8oC A:

Masalah teratasi sebagian − Skala nyeri 4 − Teknik relaksasi hiburan (+) − Terapi ceftriaxone1 ampul/12jam − Terapi dexametasone 1 ampul/8 jam − P: Intervensi dihentikan.

Dokumen terkait