• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

1. Objek – objek yang dianggap sebagai ikon budaya visual bagi kota Bandung berasal dari kategori seni patung-monumen, arsitektur dalam bentuk bangunan atau jembatan,logo, benda kriya dalam bentuk alat musik,makanan ringan, Koran, majalah, hingga sebuah media online.Objek tersebut ada ikon budaya visual yang berhubungan dengan sejarah kota Bandung sebagai kota kolonial, ada pula ikon yang berasal dari perkembangan yang terjadi di kota Bandung masa kini. Objek yang menjadi ikon budaya kota Bandung dikukuhkan melalui pengakuan masyarakat kota Bandung sendiri melalui liputan media massa, buku-buku tentang kota Bandung yang diterbitkan oleh swasta atau atas bantuan dana dan persetujuan pemerintah daerah Kota Bandung atau pemerintah daerah provinsi Jawa Barat.

Ikon – ikon budaya kota Bandung saat ini berasal dari kategori ikon yang sudah ada sejak lama, beberapa diantaranya sudah menjadi ikon kota Bandung sejak jaman kolonial, sejak jaman awal kemerdekaan hingga dan ikon budaya yang merupakan produk baru yang rata-rata muncul mulai tahun 2000an.Latar belakang objek – objek tersebut menjadi ikon budaya visual bagi kota Bandung adalah berdasarkan pertimbangan aspek keunikan pada hampir semua ikon, aspek geographical ties pada hampir semua ikon, rata – rata semua ikon budaya visual di kota Bandung memiliki kekuatan dari aspek

specific time.Namun untuk konteks produk komersial aspek konsistensi terjadi karena latar kehidupan objek tersebut bagi keberlangsungan perusahaan.Sedangkan konsistensi pada objek yang bersifat aset pemerintah dibangun dengan sosialisasi dan publikasi dalam bentuk buku, situs resmi yang berkaitan dengan ikon-ikon tersebut.Beberapa ikon lainya muncul secara berantai dalam berbagai objek lainnya yang juga turut menjadi ikon bagi kota

270

Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, hal ini terjadi pada ikon kota bandung, PERSIB, muncul dalam bentuk dua monumen berbeda, lambang yang sama dengan lambang kota Bandung hingga bertransformasi dalam bentuk merchandise bagi pendukungnya.Aspek emosi yang dapat dibagikan, selalu berubah seiring perkembangan jaman, kondisi inilah yang membuat beberapa ikon mampu bertahan karena selain objeknya, mereka memiliki semacam cerita dibalik objek tersebut yang selalu diturunkan ke generasi berikutnya.

Ikon – ikon budaya kota Bandung yang dipetakan dari dokumen resmi Pemerintah Daerah dipersepsi secara berbeda pada beberapa jenis ikon budaya.Perbedaan persepsi terjadi karena objek –objek yang termasuk ke dalam peta ikon budaya visual menurut pemerintah daerah mengacu pada pertimbangan sejarah objek tersebut dan kontribusinya pada masyarakat secara umum dan pemerintah itu sendiri.Sementara remaja kota Bandung yang diteliti ternyata memiliki wawasan yang relatif terbatas mengenai ikon – ikon tersebut.Sehingga pada beberapa kategori mayoritas remaja tidak menyadari keberadaan ikon tersebut di kota Bandung, yang ditunjukkan dengan ketidaktahuannya.Hal ini terjadi pada tokoh atau seniman perupa.

2. Remaja kota Bandung pada umumnya sudah dapat menyadari apa arti ikon budaya visual bagi kota Bandung.Menurut mereka yang dimaksud dengan ikon budaya visual kota Bandung adalah :

 objek- objek visual yang dapat mengingatkan orang pada kota Bandung : tempat dikota Bandung, sesuatu yang ada dikota Bandung; sesuatu yang berasal(sejarah/asal-muasal) dari kota Bandung; sesuatu yang (hanya) di produksi di kota Bandung, sesuatu yang sudah lama ada(“sejak jaman Belanda” atau “sejak jaman orang tua saya”) di kota Bandung, sesuatu yang lazim/ banyak/mudah didapat di kota Bandung.

 sesuatu yang dapat membanggakan kota Bandung : sesuatu yang terkenal; prestasi dari (orang /sekelompok orang (tempat )) Bandung; sesuatu yang berkualitas dari kota Bandung; sesuatu yang unik;sesuatu yang aneh.

271

Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebuah ikon budaya visual ditanggapi sebagai ikon yang kuat kehadirannya sebagai rujukan untuk kota Bandung menurut remaja kota Bandung adalah ikon yang dapat diakses oleh mereka dalam kesehariannya, sesuatu yang berhubungan atau dibutuhkan dengan kehidupan mereka sehari-hari.Aktivitas sehari-hari remaja kota Bandung didominasi oleh kegiatan belajar di sekolah dan belajar di luar rumah untuk kepentingan sekolah sepeti bimbel,kerja kelompok, dan belajar bersama.Sisa waktu mereka pergunakan untuk bersantai, jalan-jalan,berkumpul dengan teman.Umumnya mereka akan memilih tempat – tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pusat jajanan hingga lahan hijau atau taman dalam kota.Dengan ritme aktivitas seperti itu sangat kecil kemungkinan bagi remaja kota Bandung untuk dapat mengakses berbagai jenis ikon.

Kondisi inilah yang membuat mereka memiliki wawasan yang relatif terbatas.Mudahnya mengakses informasi seputar ikon tersebut di media internet juga kurang tergali, karena rata-rata remaja kota Bandung mencari informasi yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari teman sebayanya.Faktor keluarga yang umumnya merupakan keluarga dengan ayah-ibu bekerja, membuat mereka memiliki waktu lebih sedikit untuk berbagi cerita tentang objek-objek yang menjadi ikon kota Bandung tersebut.Kurangnya informasi dari kegiatan pembelajaran di sekolah, membuat remaja –remaja tersebut tidak mendapatkan pemacu untuk dapat melihat kota Bandung secara lebih dekat dan memikirkan bagaimana konteks lingkungan sosial budaya kota Bandung.

Beberapa remaja yang dapat mengenali ikon budaya visual kota Bandung umumnya mendapatkan informasi dari keluarga dekatnya yang lebih tua.Kondisi ini terjadi pada remaja dengan mobilitas tinggi maupun pada kondisi remaja dengan mobilitas rendah.

3. Konstruksi persepsi remaja kota Bandung pada ikon – ikon budaya visual kota Bandung, berasal dari stimulus yang bersifat visual,verbal, dan beberapa harus berupa stimulus tactical hingga dirasakan.Hal yang mempengaruhi reaksi atau

272

Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tanggapan mereka terhadap ikon – ikon budaya visual kota Bandung dilatarbelakangi factor kepentingan.Seberapa jauh kepentingan mereka terhadap ikon tersebut, seberapa penting ikon itu hadir dalam keseharian mereka.Sedangkan hasil proses persepsi menjadi negatif atau positif bergantung pada ekspektasi mereka pada kota Bandung sebagai tempat tinggal mereka saat ini, tempat mereka tumbuh dan berkembang.Tanggapan negatif umumnya terjadi karena ikon itu tidak pernah hadir dalam kehidupan mereka dan mereka tidak membutuhkannya saat ini.Tanggapan positif umumnya terjadi bila mereka memiliki pengalaman positif saat melihat,mengunjungi,membeli atau menggunakan/mengkonsumsi ikon –ikon tersebut.

B.Saran

1. Saran penulis ditujukan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk

membuat saluran komunikasi yang sesuai dengan karakter dan ritme aktivitas remaja Bandung.Banyak ikon kota bandung yng dilupakan remaja kota Bandung terjadi karena mereka tidak diberikan akses yang cukup untuk berinteraksi secara langsung dengan ikon – ikon tersebut.Hal ini diutamakan pada ikon yang berasal dari kategori benda bersejarah.

2. Saran kedua penulis tujukan pada guru-guru seni Budaya dan MGMP Seni Budaya untuk lebih kreatif lagi dalam memilih materi dan bahan ajar seni budaya terutama seni rupa,karena saat ini perekembangan seni rupa mengarah pada hal yang lebih luas yaitu visual culture, kondisi ini dapat menjadi suatu keuntungan tersendiri karena di kota Bandung sendiri banyak sekali sumber ajar berupa berbagai ikon budaya visual yang dapat disajikan di ruang kelas, lebih actual dalam kehidupan sehari-hari siswa.Menyajikan ikon budaya visual kota Bandung turut membangun literasi budaya siswa, pada akhirnya akan membatu upaya mencapai tujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam pendidikan seni rupa yaitu apresiasi dan ekspresi .Melibatkan

273

Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk bertindak asertif dengan terlibat langsung dalam pendidikan di sekolah, mengingat untuk saat ini anggota komunitas semacam itu masih didominasi oleh mahasiswa

3. Saran ketiga, penulis tujukan pada.peneliti lainnya untuk bisa menelaah fenomena remaja kota Bandung dan kota lainnya dalam hal aktivitas belajar dan proses kognisi pada remaja saat ini.Hal ini berdasarkan temuan penulis saat melakukan penelitian adanya gap yang besar antara remaja saat ini dengan remaja generasi sebelumnya dalam memahami dan menyadari

keberadaan ikon-ikon budaya dan hal lain yang ada disekeilingnya, penelitian tentang relevansi kurikulum pendidikan seni budaya dengan konstruksi ikon budaya visual yang ada.

274 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.Chaedar (2011),Pokoknya Kualitatif:Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif, Jakarta : Pustaka Jaya

Badan Pusat Statistik Indonesia,(2012), “Bandung dalam Angka 2012”, BPS. Badan Pusat Statistik , (1984), “Data Penduduk Kotamadya Bandung 1984-1986”,

Bandung, BPS

Bordieu ,Pierre , (1984)The Field of Cultural Production: Essays on Art and Literature : Part III: Outline of a Sociological Theory of Art Perception The Pure Gaze: Essays on Art, Chapter 8, Columbia University Press

Borkowski, Nancy (eds), (2011) Organizational Behavior in Health Care,chapter 3 : Attitude and Perceptions ,UK : Jones and Bartlets Publishing

Braudy , Leo (2011),” Eyesore to Icon”, Yale University Press

Braudy, Leo. (2009)The Hollywood Sign: Fantasy and Reality of an American Icon. New Haven:Yale University Press, 2011.

Bungin Burhan, (2008), Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Penerbit Rajawali Press,Jakarta.

Bimo, Walgito (2001) Pengantar Psikologi Umum, Surabaya: Penerbit Andi Chandler, Daniel (2005),Semiotics for Beginners, diunduh dari www.Semoitics_ for beginner/

De Morentin, Juan Magariños (2011), “Semiotics of the Edges :Notes on Semiotic Methodology”-Translated by Giovanna Winchkler.English Version for lecturing only at University of Buenos Aires, diunduh dari :

www.semioticmethodology.com/Edges.pdf.

Ensiklopedia Jawa Barat vol.1-8,(2011), Penerbit Lentera, Jakarta Halim, DK, (2008),Sosiologi Kota, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara

275 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hickman ,Richard, (2005), Critical Studies In Art & Design Education, NSEAD Inggris

Indrawati, Dra.Lilik, (2010), Pengembangan Model Pembelajaran Apresiasi Seni Berbasis Sikap Estetik pada Seni Tradisi Tari Topeng Malang di SMAK

St.Albertus Malang, Tesis Magister Pendidikan Seni UPI.

Iskandar,Prof.Dr. Tb.Zulriska,(2012), Psikologi Lingkungan Teori dan Konsep, Bandung : Penerbit Refika Aditama.

Ismayanti, (2010), Pengantar Pariwisata, Jakarta: Penerbit Pt.Grasindo

Jenks, C (eds).(1995), The Centrality Of The Eye Of The Western Culture, Routhledge Press

Koentjaraningrat, (1974) ,Kebudayaan, mentalitas dan pembangunan, Jakarta : Penerbit Gramedia

Kunto, Haryanto,(1984), Semerbak Bunga di Kota Bandung, Pt.Granesia

M.Arifin, Tatang, (1986), Menyusun Rencana Penelitian, Penerbit Rajawali Press

Mulyana, Dedi M.A.PHd, (2001), Ilmu KOmunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Marthyn, and Ringham,(2000), Dictionary of Semiotic, versi e-book

Masinambow, E.K.M,et.al, (2001), Semiotik : Mengkaji Tanda dalam Artifak, Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.

Mirzoeff,Nicholas, (1999) The Visual Culture Reader, Routledge.

Mirzoeff, Nicholas, (2005) An Introduction to Visual Culture, Masschacussets Institute Of Technology

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. (2006) Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung:Remaja Rosdakarya

276 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong,Lexy. J, MA, (1990), Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Remaja Rosdakarya,Bandung.

Noth, Winfried,(1990), Handbook of Semiotic,University of Indiana Press

Roberts, Kiefer Reviewed (2011), Review of The Hollywood Sign: Fantasy and Reality of an American Icon. diunduh dari : www.conncoll.edu/media/.. ./Roberts_Braudy_The_Hollywood_Sign.pdf

Rampley,Mathew(eds) ,(2005) Exploring Visual Culture: Definitions, Concepts, Contexts,Edinburgh University Press.

Rose, Gillian, Visual Methodologies: An Introduction to the Intrepretation of Visual Materials,Sage Publications. Tahun tidak diketahui

S.Ekadjati, Edy (2011), Bandung : Peta Wisata Seni Budaya, Kerjasama Bingkai Kreasi Indonesia dan Dinas Pariwisata Kota Bandung.

Street, John (2004), Celebrity Politicians: Popular Culture

and Political Representation, Political Studies Association Published by Blackwell Publishing, Oxford

Santrock, John W,(2007) Remaja Jilid I, Edisi 11, Jakarta : Penerbit Erlangga Suganda, Her,(2011), Jendela Kota Bandung, Jakarta : Penerbit Kompas Grup Sobur, Alex (2006), Semiotika Komunikasi, Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-7. Jakarta: UI Press. 2002

Sunaryo (2002),Pengantar Psikologi Keperawatan, Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC

Walker, John & Sarah Chaplin, (1997) Visual Culture : an Introduction , Manchester University

Wiriamihardja, Obby A.R.(2010), Panduan Bermain Angklung, Jakarta :Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

277 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tesis Dan Disertasi :

Lawrence ,Stephanie(2008), Businesses as Cultural Icons: Their Application towards Understanding Urban Morphology, Dissertation of Graduate Faculty of the University of New Orleans in Urban Studies. Diunduh dari :http://scholarworks.uno.edu/td

Parker, Mike ,(2012), Cultural Icons: A Case Study Analysis of their Formation and Reception , tesis University of Central Lancashire, diunduh dari :www.ucl.edu.

Raharjo, J. Budi (2009), Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) Berbasis Budaya Lokal Dalam KTSP SMA Di Kabupaten Cirebon, Tesis Magister Pendidikan Seni UPI.

van Roosmalen, Pauline K.M. (2008) Ontwerpen aan de stad :Stedenbouw in Nederlands-Indië en Indonesië (1905-1950), a dissertation, Technische Universiteit Delft. Diunduh dari :www.kiltv.nl

Jurnal/Artikel :

Ajmal M. Asir dan Saniya Kokab , (2012) “Perception of Love in Young Adults”,

Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, Government College University, Lahore.

Balkir , Nur (2009),”Perceptions of Visual Culture in Turkish Pre-Service Art Teacher Preparation”,Vol. 3, No. 2 (July 2009),International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning Denton, Texas, USA :University of North Texas diunduh dari http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl

Bateman , John A (2011)” Review of The Language of Colour: an introduction Theo van Leeuwen (2011) “,Linguistics and the Human Sciences Bremen University, Germany, diunduh dari : bateman@uni-bremen.de

Browne, Janet (2003),”Charles Darwin as a Celebrity, Science in Context “,16(1/2), 175–194 (2003). Cambridge University Press , Diunduh dari :

278 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bruce , David (2003), “Mickey Mouse as Icon: Taking Popular Culture Seriously”, Word & World Volume 23, Number 3 Summer 2003 ,Saint Paul, Minnesota , diunduh dari ; www.jstor.com

Callow,Jon (2005), Literacy and the visual: Broadening our vision, English Teaching: Practice and Critique Journal May, 2005, Vol. 4, No.1 diunduh dari http://education.waikato.ac.nz/research/files/etpc/2004v4n1art1.pdf pp. 6-19 Cordero,Steven M. (1997) Cocaine-Cola, the Velvet Elvis, and Anti-Barbie: Defending the Trademark and Publicity Rights to Cultural Icons, Fordham Intellectual Property, Media and Entertainment Law Journal vol.8 issue.2 article 8, The Berkeley Electronic Press (bepress) diunduh dari : http :lawnet.program.edu/ilpj

Damajani, RR. Dhian (2008),” Vernakularisme, Informalitas, dan Urbanisme: Café sebagai Ekspresi Gaya Hidup Kontemporer “,ITB J. Vis. Art & Des., Vol. 2, No. 2, 2008, 141-158 141 , diunduh dari : www.jurnalitb/Jurnal visualart&design/ Damajani, RR. Dhian (2007), Hidden-Order dan Hidden-Power pada Ruang Terbuka Publik, Studi Kasus: Lapangan Cikapundung”, Bandung,Journal of Visual Art and Design ITB, Vol. 1 D, No. 3, 2007, 330-345, diunduh dari : http://jurnaldesain.fsrd.itb.ac.id/page/

Gallison, Peter (2004) Focus: The Elusive Icon:Einstein, 1905–2005 , Chicago Journals History of Science Vol. 95, No. 4 (December 2004), pp. 610-613, diunduh dari : http://www.jstor.org/stable/10.1086/430651

Holly, Lauren (1996), “Visual Culture Questionnaire’, October Vol. 77, Summer 1996, pp.39-41) (1996 :11),diunduh dari : :http://journals.cambridge.org/action/ Jerome, Fred (2004), Einstein, Race, and the Myth of the Cultural Icon,

Chicago Journals History of Science vol.95 no.4 p.627-639, diunduh dari :

http://www.jstor.org/stable/10.1086/430653 .

Kukkonen, Karin ,(2008),Popular Cultural Memory :Comics, Communities and Context Knowledge”, Nordicom Review29 (2008) 2, pp. 261-273

L. Chow , Siu (2011) “Iconic memory or icon? “,Department of Psychology, University of Wollongong, Wollongong, N.S.W., Australia DIUNDUH DARI

http://nrs.harvard.edu/urn-3:HUL

Marvin ,Carlson, (Spring 1989), “The Iconic Stage”, Journal of Dramatic Theory and Criticism, diunduh dari : www.jstor.com

279 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mitchell, WlJ.T. (1995) ,”Interdiciplinary and Visual culture”, Art Bulletin December 1995, volume LXXVII No.4

Simanihuruk, Muba ,(Tahun Tidak Diketahui )Persepsi Dan Perilaku Adaptif Masyarakat Pinggiran ,Jurnal Resipoturi Usu,

Norman Haber ,Ralph (1983), “The impending demise of the icon: A critique of the concept of iconic storage in visual information processing”. Journals.cambridge BBS 6:1–54. Diunduh dari : http://journals.cambridge.org /action/ 67893 76

Pauwels, Luc (2008), Visual Literacy and Visual Culture: Reflections on Developing More Varied and Explicit Visual Competencies, The Open Communication Journal, 2008, 2, 79-85.

Panggabean, Hana (2004)Characteristics of Indonesian Intercultural Sensitivity in Multicultural and International Work Groups, International Association for Cross-Cultural Psychology Journal diunduh dari : http://www.iaccp.org

Pressley, Lauren (13 April 2006),”Teaching Millennials: Library Instruction for the Next Generation”, diunduh dari

Sangkertadi, T. Dan Reny Syafriny, (2010),” Evaluation Of Public Openspace Performance Through The Environmental Perception And Behavior Setting In Manado”, Jurnal Fasc Icule 2 halaman 124,2010.

TEMPO, (2006, 16-22 Oktober) Youthology Hasil riset Ogilvy 2005 :remaja kota Besar, halaman 47-50. Jakarta, diunduh dari http: books.google.co.id

(2011) "Human Relations for the Educator : Chapter 3 : Underestanding Perception and drawing conclusion”, Kendall Hunt Publishing Co.diunduh dari : www.kendallhunt.com/arnett

Dokumen Pemerintah :

Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia, No 265/MENKES/SK II/2010 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pelestarian Seni Tradisional, diunduh dari www.bandung.go.id

Peraturan Daerah Kota Bandung, Nomor 17 Tahun 2004 Tentang Monumen Bandung Lautan Api, diunduh dari www.bandung.go.id

280 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Internet : http://www.arteducators.org/ www.bandung.go.id. www.bandungberisik.co.id http://www.britannica.com/EBchecked/topic/611503/Sir-Edward-Burnett-Tylor http://www.bandungtourism.com/events_e.php?id=2341 www.bragafest.co.id www.daniel_chandler.com/semiotics www.distro99.com www.detikbandung.com www.info_pikiranrakyat.com www.lenteraedukasi.co.id www.mahanagari.co.id www.maicihclogspot.com www.persibbandung.com www.saungangklungudjo.co.id www.Tribunnews.co.id www.pikiranrakyat_online.com http://en.wikipedia.org/wiki/Cultural_icon) https://mooibandoeng.wordpress.com/2013/06/03/pasar-baru-bandung-1/#comment-134 http://ayowisata.wordpress.com/

281 Bayyinah Nurrul Haq, 2013

Ikon Budaya Visual Dalam Persepsi Remaja Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://kbbi.web.id/

ejournal.unpand.ac.id/index.php/dinamika_sains/article/download/.../1

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3843/1/sosiologi-muba.pdf http://www.penataanruang.net/taru/sejarah/BAB%206.1%20footer.pdf

Dokumen terkait