KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, yang telah diuraikan dalam bab V, maka dapat ditarik kesimpulan, anatara lain :
1. Berdasarkan penelitian yang dilakuakan, faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah yang berada di YAPENSU adalah kemiskinan. Dimana orang tua responden sebagian besar bekerja sebagai pekerja kasar seperti kuli, supir, buruh, pedangang bahkan ada yang pengangguran. Selain itu anak binaan YAPENSU juga memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang anggota keluarga, sehingga sulit untuk memperbaiki pengasuhan dan pendidikan anak.
2. Dari segi tujuan program pendidikan bagi anak putus sekolah yang berada di YAPENSU dapat disimpulkan bahwa tujuan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah dari keluarga tidak mampu sudah cukup terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya status pendidikan dan prestasi anak setelah mereka mendapatkan pendidikan dari YAPENSU.
3. Dari segi waktu untuk memberikan program pendidikan bagi anak-anak putus sekolah yang berada di YAPENSU dapat disimpulkan bahwa sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian atau pencapaian tujuan telah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Dari segi manfaat dari program pendidikan yang diberikan kepada anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU dapat disimpulkan bahwa program YAPENSU sangat bermanfat bagi anak-anak putus sekolah. Karena anak-anak
putus sekolah yang dibina dapat merasakan manfaat dari program pendidikan yang diberikan seperti bertambahnya wawasan/ilmu pengetahuan dan keterampilan responden.
5. Dari segi kemampuan lembaga/pekerja sosial dalam memberikan program pendidikan kepada anak-anak putus sekolah dapat disimpulkan bahwa sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya kepuasan yang dirasakan anak putus sekolah terhadap pelayanan/bimbingan dan pengajaran yang diberikan pekerja sosial dan pekerja sosial yang mau membina dan membimbing anak-anak putus sekolah dengan sabar dan ramah.
6. Dari kesimpulan dari setiap indikator, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program pendidikan di YAPENSU bagi anak-anak putus sekolah secara umum dapat dikatakan sudah efektif. Karena dari pencapaian tujuan dan waktu dalam mencapai tujuan telah sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan, program pendidikan juga dapat memberikan manfaat bagi anak-anak putus sekolah serta kemampuan lembaga/pekerja sosial yang dapat memberikan kepuasan dalam pelayanan/ bimbingan kepada anak-anak putus sekolah.
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan masukan- masukan yang ditujuan untuk mengoptimalkan kinerja YAPENSU dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah, antara lain adalah:
1. Perlu adanya penambahan fasilitas belajar di YAPENSU. Khususnya buku- buku bacaan yang bisa menambah pengetahuan siswa dan untuk lebih meningkatkan minat baca siswa.
2. Lebih memotivasi anak-anak putus sekolah untuk lebih giat lagi sekolah dan belajar demi tercapainya cita-cita mereka untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
3. Lebih meningkatkan lagi intensitas komunikasi dan perhatian kepada anak- anak bianaan, dikarenakan usia mereka yang masih relatif rentan dan muda. 4. YAPENSU maupun pemerintah harus lebih serius lagi dalam menangani
anak-anak yang putus sekolah karena mereka adalah tunas bangsa yang harus dipedulikan pendidikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Atika, Tuti. 2004. Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak. Jurnal IKS. Medan: Departemen Ilmu Kesejahteran Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unversitas Sumatera Utara.
Arikunto, Suharsinih. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bhineka Cipta.
Bernard, I, Chaster. 1992. Organisasi dan Manajemen Struktur, Perilaku dan Proses.
Jakarta: Gramedia.
Cunningham, J, Barton. 1978. Suatu Sumber Pendekatan Sumber Daya Dalam Evaluasi Keefektifan Oraganisasi. Human Relation.
Gunarsa, D, Singgih. 1987. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: PT. BPk Gunung Mulia. J.P, Cambel. 1989. Riset Dalam Efektifitas Organisasi, terjemahan Sahat Simamora.
Jakarta: Erlangga.
Kasim, Azhar. 1993. Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nawawi, H,H. 1983. Metode Penelitian Dalam Bidang Sosial. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
Parhusip, Marlina & Sudirman. Persepsi Anak Binaan Tentang Program Pendidikan di LSM Empaty Medan. Jurnal IKS Vol.5. Medan: Departemen Ilmu Kesejahteran Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unversitas Sumatera Utara.
Sarwito, 1987. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Siagian, P,S. 2000. Organisasi; Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.
Soehartono, Irwan. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Steers, M, Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Suyanto, Bagong dan Sri Sanituti Hadiari. 2002. Krisis & Child Abuse. Surabaya: Airlangga University Press.
Sweeting,E,M, dan Muchlisoh. 1998. Beberapa Penyebab Murid Menggulang Kelas, Putus Sekolah dan Melanjutkan Sekolah dari SD ke SLTP. Jakarta: Depdikbud. Tjiptoherijanto, prijono. 2003. Upah, Jaminan Sosial dan Perlindungan Anak: Gagasan
Pengembangan SDM Indonesia. Jakarta; Lembaga Penerbit FE UI.
Wadong, Maulana Hasan. 2000. Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak. Jakarta: Grasindo.
Zuhairi & Agus Suriadi. 2006. Analisa Program Yayasan ISCO Terhadap Perkembangan Perilaku Anak Keluarga Miskin. Jurnal IKS Vol.5. Medan: Departemen Ilmu Kesejahteran Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unversitas Sumatera Utara.
Sumber lain :
Dwi Pudji Rijanto. Kemiskinan dan Putus Sekolah. http://
Robet Manurung. 12 Juta Anak Indonesia Putus Sekolah. http://ayo merdeka. word press.com. 25 April 2008.
Aguslan Simanjuntak. Kepala BPS Kota Medan: Sekitar 36.288 Warga Medan Putus
Sekolah.
Oscar Lewis. Sekolah Gratis.
KUESIONER
Isi dan silanglah (X) jawaban yang menurut adik-adik benar. Atas kesedian adik mengisi daftar pertayaan ini terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.
I. Karakteristik Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : 4. Alamat : 5. Pendidikan terakhir :
II. Keadaan Keluarga Responden 6. Apakah adik masih memiliki keluarga?
a. ya b. tidak
7. Apakah adik tinggal bersama keluarga? a. ya
b. tidak, sebutkan ……….
8. Jumlah keluarga adik ………… orang (bapak, ibu, kakak/adik) 9. Bagaimanakah status orang tua adik?
a. bercerai b. tidak bercerai c. ayah/ibu meninggal d. ayah dan ibu meninggal
10. Bagaimana hubungan saudara-saudara adik terhadap keluarga? a. harmonis
b. kurang harmonis c. tidak harmonis
11. Bagaimanakah perhatian orang tua adik terhadap keluarga? a. perhatian
b. kurang perhatian c. tidak perhatian
12. Apakah pekerjaan orang tua adik? a. buruh b. kuli bangunan c. supir d. pedagang e. pengangguran f. lain-lain, sebutkan………
III. Efektivitas Program Pendidikan A. Tujuan
13. Apakah jenis program yang adik ambil? a. pendidikan paket A
b. pendidikan paket B c. pendidikan paket C
d. pendidikan keterampilan (komputer) 14. Darimanakah adik mengetahui Yayasan ini?
a. teman b. orang tua c. pekerja sosial d. tahu sendiri
15. Setelah adik menjadi peserata didik di YAPENSU, apakah adik mampu menulis dan membaca?
a. ya b. tidak
16. Apakah program yang diberikan kepada adik dapat menambah wawasan/pengetahuan adik?
a. ya b. tidak
17. Apakah adik mengikuti program tersebut dengan baik? a. ya
b. tidak, (alasannya,………... ………. 18. Apakah adik tertarik mengikuti program tersebut?
a. ya, (alasan,……… b. tidak, (alasan,………..
19. Bagaimana pandangan adik mengenai program di YAPENSU? a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
20. Apakah adik pernah dipungut biaya dalam kegiatan belajar? a. sering
b. jarang c. tidak pernah B. Waktu
21. Berapa lamakah frekuensi belajar yang adik terima dalam sehari? a. 3 jam
b.4 jam c.5 jam d. 6 jam
22. Setelah dibina di YAPENSU berapa lama waktu yang adik butuh untuk dapat menulis dan membaca?
a. 1 bulan b. 2 bulan c. 3 bulan d. 4 bulan
23. Apakah ada penjadwalan yang diberikan YAPENSU dalam kegiatan belajar? a. ya
b. tidak
24. Apakah program yang diberikan tersebut sesuai dengan jadwal yang diberikan? a. ya
b. tidak
25. Pernahkan pekerja sosial tidak tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar? a. sering
b. jarang c. tidak pernah
26. Menurut adik, apakah perlu ada penambahan jadwal belajar? a. perlu
b. tidak
C. Manfaat
27. Selama adik mengikuti kegiatan belajar/keterampilan, apakah ada perubahan yang adik rasakan di dalam diri adik?
a. ada, sebutkan ………. ……… b. belum ada
28. Apakah adik merasakan manfaat program tersebut? a. ya
b. tidak, (alasannya,………
29. Setelah adik memperoleh pendidikan dan keterampilan, apakah adik sudah memiliki keterampilan/pengetahuan yang nantinya dapat adik jadikan bekal setelah ke luar dari YAPENSU?
a. sudah b. belum
30. Apakah adik pernah merasakan kesulitan dalam setiap kegiatan belajar? a. ya
b. kadang-kadang c. tidak
31. Setelah adik menjadi salah satu peserta didik di YAPENSU, apakah adik pernah memperoleh prestasi?
a. selalu
b. kadang-kadang c. tidak pernah
32. Apakah adik mengerti pelajaran yang diajarkan oleh pekerja sosial? a. mengerti
b. sedikit mengerti c. tidak mengerti
D. Kemampuan
33. Bagaimana pandangan adik mengenai kegiatan belajar yang diikuti selama ini sudah berlangsung dengan baik?
a. baik b. cukup baik c. kurang baik
34. Bagaimana pandangan adik tentang sarana dan kegiatan belajar/keterampilan yang diberikan?
a. lengkap
b. kurang lengkap c. tidak lengkap
35. Menurut adik, apakah perlu adanya penambahan fasilitas guna menunjang kegiatan belajar?
a. perlu b. tidak perlu
36. Apakah adik pernah mengalami kekurangan alat-alat tulis serta perlengkapan sekolah lainnya?
a. ya
b. kadang-kadang c. tidak pernah
37. Apakah adik pernah menerima alat-alat tulis dan perlengkapan sekolah lainnya dari YAPENSU?
a. sering b. jarang c. tidak pernah
38. Bagaimana pendapat adik nengenai pekerja sosial dalam menyampaikan materi pelajaran?
a. jelas
b. kurang kelas c. tidak jelas