• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan pada penderita tumor phyllodes di Sentra Diagnostik Patologi Anatomi FK USU dan Instalasi Patologi Anatomi RS. H. Adam Malik Medan pada tahun 2010-2011, didapatkan:

1. Usia penderita tumor phyllodes mayoritas lebih dari 40 tahun.

2. Keterangan klinis yang menjelaskan riwayat perjalanan penyakit serta dokumentasi gambaran makroskopis tumor phyllodes tidak terdokumentasi dengan baik.

3. Gambaran histopatologi yang diamati sangat bervariasi dan kadang- kadang diagnosis yang karakteristik untuk tumor phyllodes hanya dijumpai secara fokal dalam massa tumor.

4. Mayoritas penderita tumor phyllodes berdasarkan diagnosis histopatologis adalah tumor yang jinak, hanya 8% yang didiagnosis sebagai tumor

borderline dan tidak dijumpai kasus tumor yang ganas.

5. Tumor phyllodes jinak didiagnosis berdasarkan gambaran histologisnya pada semua perempuan dengan kelompok usia penderita kurang dari 25 tahun dan lebih dari 40 tahun semua dengan diagnosis tumor phyllodes. Sebagian besar tumor phyllodes pada kelompok usia 36-39 tahun adalah jinak sedangkan hanya 20% yang didiagnosis borderline.

6. Gambaran histopatologis yang karakteristik untuk tumor phyllodes seperti penonjolan stroma yang selular ke rongga kistik membentuk pola seperti daun dijumpai pada sebagian besar tumor phyllodes jinak dan pada semua tumor phyllodes borderline. Gambaran proliferasi stroma tumor yang membentuk pola seperti daun ini, lebih mudah diamati jika pulasan yang digunakan adalah pulasan Van Gieson tetapi pulasan hematoksilin dan eosin harus tetap digunakan sebagai panduan untuk mengamati keseluruhan gambaran histopatologi tumor.

7. Mayoritas kasus menunjukkan gambaran degenerasi myxoid yang lebih mudah diamati dengan pewarnaan Van Gieson.

8. Variasi gambaran histologis stroma seperti stromal multinucleated giant

cell dijumpai pada kasus tumor phyllodes jinak

9. Gambaran variasi epitel kelenjar hanya dijumpai pada minoritas kasus tumor phyllodes jinak dan variasi yang dijumpai adalah hiperplasia epitel dan adenosis.

5.2. Saran

1. Keterangan klinis yang menjelaskan riwayat perjalanan penyakit serta dokumentasi gambaran makroskopis tumor phyllodes harus terdokumentasi dengan baik karena dapat membantu diagnosis penyakit serta dapat digunakan dalam penelitian lain yang mencari hubungan perjalanan penyakit dengan patogenesis tumor ini.

2. Pada kasus tumor phyllodes, pulasan khusus untuk jaringan ikat seperti Van Gieson dapat digunakan sebagai pulasan tambahan selain pulasan hematoksilin dan eosin, untuk memudahkan pengamatan gambaran proliferasi stroma tumor yang membentuk pola seperti daun, mempertegas gambaran myxoid dan mempermudah mengamati selularitas dan morfologi sel tumor.

3. Penelitian ini adalah penelitian awal yang dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya tetapi pemanfaatannya harus dengan mempertimbangkan sedikitnya jumlah kasus yang diamati dan tidak dijumpainya kasus tumor phyllodes ganas.

DAFTAR RUJUKAN

1. Tse GMK, Tan PH. Recent advances in the pathology of fibroepithelial tumours of the breast. Current Diagnostic Pathology. 2005; 11: 426–34. Tersedia di website:

http://www.upmamaria.net/caso_del_mes/2010/12_Diciembre-

2010/Recent%20advances%20in%20the%20pathology%20of%20fibroepit helial%20tumours%20of%20the%20breast.pdf

2. Bellocq JP, Magro G. The WHO classification of tumours; Pathology and genetics of tumours of breast and female genital organs. In: Fibroepithelial tumours. Tavassoli FA, Devilee P, editor. France: IARC Press; 2003. p. 99-103.

3. Pinder SE, Mulligan AM, O’Malley FP. Breast pathology. In:

Fibroepithelial Lesions, Including Fibroadenoma and Phyllodes Tumors. Second edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011.

4. Mansel RE, Webster DJT, Sweetland HM. Benign disorders and disease of the breast. In: Fibroadenoma related tumours. Third edition. Saunders Elsevier; 2009. p.81-103.

5. Rosen PP. Rosen’s breast pathology. In: Fibroepithelial neoplasms. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins; 2009. p. 188-226.

6. Rosai J. Rosai and Ackerman Surgical Pathology. 10th edition. Mosby Elsevier; 2011.

7. Koss LG, Melamed MR. Koss’s diagnostic pathology. In: Breast. Fifth edition. Lippincott Williams & Wilkins; 2006. p. 1097-98.

8. Jara-Lazaro AR, Tan PH. Molecular pathogenesis of progression and recurrence in breast phyllodes tumors. AJTR. 2009; 1 (1): 23-34. Tersedia di website: http://www.ajtr.org/files/AJTR811004.pdf

9. Tan PH, Jayabaskar T, Chuah KL, Lee HY, Tan Y, Hilmy M, Hung H, Selvarajan S, Bay BH. Phyllodes Tumors of the Breast:The Role of Pathologic Parameters. American Journal of Clinical Pathology. 2005;123:529-40. Tersedia di website:

http://ajcp.ascpjournals.org/content/123/4/529.full.pdf

10.Ducatman BS, Wang HH. Cytology: Diagnostic principles and clinical correlates. In: Breast. Cibas ES, Ducatman BS, editor. Saunders Elsevier; 2009. p.229-31.

11.Wurdinger S, Herzog A, Fischer DR, Marx C, Rabeez G, Scheider A, Kaiser W. Differentiation of phyllodes breast tumors from fibroadenomas on MRI. AJR. 2005; 185: 1317-21. Tersedia di website:

http://www.ajronline.org/content/185/5/1317.full.pdf

12.Pinder SE, Ellis IO, Lee AHS, Elston CW. Muir’s textbook of pathology. In: The breast. Levison DA, Reid R, Burt AD, Harrison DJ, Fleming S, editor. Fourteenth edition. Edward Arnold (Publishers) Ltd; 2008. p. 423- 24.

13.Bishop JA, Duffield A, Molavi D, Rekhtman N. Quick reference handbook for surgical pathologists. In: Grading (and classification) systems. Rekhtman N, Bishop JA, editors. Springer; 2011. p. 77.

14.Davidson SQ, Hodgson N, Elavathil L, Tang S. Borderline phyllodes tumor with an incidental invasive tubular carcinoma and lobular carcinoma in situ component: A case report. Journal of breast cancer. 2011; 14(3): 237-40. Tersedia di website:

http://dx.doi.org/10.4048/jbc.2011.14.3.237

15.Chan YJ, Chen BF, Chang CL, Yang L, Fan CC. Expression of p53 protein and Ki-67 antigen in phyllodes tumor of the breast. 2004; 67: 3-8. Tersedia di website: http://homepage.vghtpe.gov.tw/~jcma/67/1/3.pdf

16.Taira N, Takabatake D, Aogi K, Ohsumi S, Takashima S, Nishimura R et. al. Phyllodes tumor of the breast: stromal overgrowth and histological classification are useful prognosis-predictive factors for local recurrence in patients with a positive surgical margin. Japan journal of clinical

oncology. 2007; 37(10): 730–36. Tersedia di website: http://jjco.oxfordjournals.org/content/37/10/730.full.pdf

17.Stamatakos M, Tsaknaki S, Kontzoglou K, Gogas J, Kostakis A, Safioleas M. Phylloides tumor of the breast: a rare neoplasm, though not that

innocent. International Seminars in Surgical Oncolog. 2009; 6 (6). Tersedia di website: http://www.issoonline.com/content/6/1/6

18.Macdonald OK, Lee CM, Tward, JD, Chappel CD, Gaffney DK. Ganasnt Phyllodes Tumor of the Female Breast. American Cancer Society. 2006; 107(9): 2127-33. Tersedia di website:

http://imap.cancercarenorthwest.com/app/webroot/files/fck_uploads/Ganas nt%20Phyllodes%20Tumor%20of%20the%20Female%20Breast%281%2 9.pdf

19.Jones ML. Theory and practice of histological techniques. In: Connective tissues and stains. Bancroft JD, Gamble M, editors. Churchil Livingstone; 2002. p.139-52.

Data Pasien Tumor Phyllodes

No. No. PA Nama Umur Asal payudara Makroskopis Diagnosis Review

1 b/439/10 S 53 - biopsi, 1,5 cc

2 o/905/10 N 48 - jar mamma 26x24x10cm

3 b/2013/10 E 26 kanan biopsi 1x1x1 cm benign

4 0/1511/10 B 42 - jar. Mamma 14x10x4 cm, massa 5 cm, menyusup ke lemak benign

5 o/3048/10 FHL 27 kanan jar. Mamma 30x23x12, padat+kistik, kuning abu2 borderline

6 o/6281/10 S 37 - jar mamma 8x7x2cm, massa menyusup ke lemak benign

7 o/3051/10 S 37 - jar. Mamma 15x6x5 cm, kuning abu-abu borderline

8 o/4209/10 R 40 - jar. Mamma 12x11x2cm, kuning abu-abu benign

9 o/77/10 N 50 - - benign 10 o/116/10 R 40 - - benign 11 o/31/10 I 35 - - benign 12 o/200/10 R 20 - - benign 13 sb/23/10 S 52 - - benign 14 sb/301/10 S 40 - - benign 15 sb/373/10 S 32 - - benign 16 b/104/10 S 35 - biopsi benign 17 b/200/10 I 40 - biopsi benign 18 b/234/10 E 39 - biopsi benign 19 b/427/10 C 48 - biopsi benign 20 b/122/11 M 56 - biopsi benign

21 b/871/11 N 47 kiri biopsi 3 cc benign

22 b/6147/11 AP 35 kanan biopsi benign

23 b/7559/11 LA 54 - biopsi benign

24 o/203/11 WB 47 - 22x 21x 8 cm. Massa diameter 10 cm. Padat sebagian kistik benign

N o No. PA Nam a Umu r

Gambaran Mikroskopis Stroma Pola

sepert i daun

Peningkatan selularitas Pleomorfisme sel mitosis

stroma miksoid PASH Multinucleate d Giant cell Komponen Heterogen (Sebutkan) Perdarahan ringan sedang berat ringan sedang berat <5/LPB 5-10/LPB >10/LPB

1 b/439/10 S 53 + + - + - + 2 o/905/10 N 48 - + - - - + 3 b/2013/1 0 E 26 + + - - - + 4 0/1511/10 B 42 + + - - - + 5 o/3048/10 FHL 27 + + - - - - 6 o/6281/10 S 37 + + - - - - 7 o/3051/10 S 37 + + - - - - 8 o/4209/10 R 40 + + - - - + 9 o/77/10 N 50 - + - - - + 10 o/116/10 R 40 - - - - - + 11 o/31/10 I 35 + + - - - - 12 o/200/10 R 20 + + - - - - 13 sb/23/10 S 52 + + - - - - 14 sb/301/10 S 40 + + - - - + 15 sb/373/10 S 32 - - - - - - 16 b/104/10 S 35 + + - - - - 17 b/200/10 I 40 - + - - - + 18 b/234/10 E 39 - + - - - - 19 b/427/10 C 48 - - - - - - 20 b/122/11 M 56 - - - - - - 21 b/871/11 N 47 + + - - - - 22 b/6147/11 AP 35 + + - - - + 23 b/7559/11 LA 54 + + - - - - 24 o/203/11 WB 47 - - - - - - 25 o/1228/11 F 47 + + - - - +

No. No. PA Nama Umur Diagnosis Review

Gambaran Mikroskopis Epitel metaplasia

Hiperplasia Epitel (Sebutkan) Karsinoma epitel (Sebutkan) skuamus apokrin 1 b/439/10 S 53 benign - - + - 2 o/905/10 N 48 benign - - - - 3 b/2013/10 E 26 benign - - + - 4 0/1511/10 B 42 benign - - - - 5 o/3048/10 FHL 27 borderline - - - -

6 o/6281/10 S 37 benign - - +adenosis -

7 o/3051/10 S 37 borderline - - - - 8 o/4209/10 R 40 benign - - - - 9 o/77/10 N 50 benign - - - - 10 o/116/10 R 40 benign - - - - 11 o/31/10 I 35 benign - - - - 12 o/200/10 R 20 benign - - - - 13 sb/23/10 S 52 benign - - - - 14 sb/301/10 S 40 benign - - - - 15 sb/373/10 S 32 benign - - - - 16 b/104/10 S 35 benign - - - - 17 b/200/10 I 40 benign - - - - 18 b/234/10 E 39 benign - - - - 19 b/427/10 C 48 benign - - - - 20 b/122/11 M 56 benign - - - - 21 b/871/11 N 47 benign - - - - 22 b/6147/11 AP 35 benign - - - - 23 b/7559/11 LA 54 benign - - - - 24 o/203/11 WB 47 benign - - - - 25 o/1228/11 F 47 benign - - - -

Gambar 1. Gambaran Proliferasi Stroma membentuk leaf like, Degenerasi Myxoid dan Perdarahan Pada Dua Kasus Tumor Phyllodes Jinak.

A. dan B. Gambaran proliferasi stroma membentuk pola leaf like dalam kasus tumor phyllodes jinak. Terlihat juga perdarahan dan degenerasi myxoid. (A. Hematoksilin Eosin 40 x, B. Van Gieson 40x) C. dan D. Gambaran proliferasi stroma membentuk pola leaf like dalam kasus tumor phyllodes jinak.

Gambar 2. Gambaran Proliferasi Stroma Pada Dua Kasus Tumor Phyllodes Borderline. A. dan B. Gambaran proliferasi stroma membentuk pola leaf like dalam kasus tumor phyllodes

bordeline. Terlihat hiperseluraritas sedang. (A. Hematoksilin Eosin 40 x, B. . Hematoksilin Eosin 200x)

C. Gambaran histologis dalam satu kasus tumor phyllodes borderline dengan selularitas sedang, pleomorfisme sedang. (Hematoksilin Eosin 400 x)

D. Gambaran histologis dalam satu kasus tumor phyllodes borderline dengan perluasan massa tumor ke jaringan lemak sekitarnya. (Hematoksilin Eosin 100 x)

E. Gambaran mitosis dalam satu kasus tumor phyllodes borderline dengan selularitas sedang dan pleomorfisme sel sedang. (Van Gieson 800x)

Gambar 3. Gambaran Varias A. dan B. Gambaran stroma

Hematoksilin Eosin 100 C. Gambaran hiperplasia ri

Eosin 100 x)

D. Gambaran proliferasi ep jinak. (Hematoksilin Eos

iasi Stroma dan Hiperplasia Epitelium pada Dua Kas Jinak.

mal multinucleated giant cell yang dijumpai pada tumor 00 x, B. . Hematoksilin Eosin 40x)

ringan epitel kelenjar dalam satu kasus tumor phyllodes epitelium kelenjar membentuk adenosis dalam satu kasu Eosin 100 x)

asus Tumor Phyllodes or phyllodes jinak. (A. des jinak. (Hematoksilin asus tumor phyllodes

Dokumen terkait