• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran untuk kedepan jika ada yang akan melanjutkan pengembangan dari game ini.

5

Bab II Landasan Teori

Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan obyek pembahasan. Penggunaan referensi ditujukan sebagai pijakan penyelesaian masalah.

II.1 Kebakaran

Kebakaran merupakan api yang tidak dikehendaki yang membesar dan tidak terkendalikan yang mengakibatkan kerugian, baik berupa korban manusia, kerusakan property, pencemaran dan kerusakan lingkungan[5].

II.1.1 Pencegahan Kebakaran

Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan, seperti yang tercantum dalam Kepmenaker 186/1999 Pasal 3 ”Pembentukan unit penaggulangan kebakaran, harus memperhatikan jumlah tenaga kerja dan atau klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran”[6]. oleh sebab itu di perlulakan suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan serta penempatan yang baik untuk peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap pakainya maupun dari segi mudah dicapainya.

II.1.2 Kelas Kebakaran

Pengelompokkan kebakaran menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 Bab I Pasal 2, ayat 1 mengkalisikasikan kebakaran menjadi 4 yaitu katagori A,B,C,D. Sedangkan National Fire Protection Association (NFPA) menetapkan 5 katagori jenis penyebab kebakaran, yaitu kelas

6 A, B, C, D dan K. Bahkan beberapa Negara menetapkan tambahan klasikasi dengan kelas E [7]. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelas A

Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh: Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb. Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air .

2. Kelas B

Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.

3. Kelas C

Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik. Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air.

4. Kelas D

Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium, dsb. Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.

5. Kelas K

kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.

7

6. Kelas E

Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent.

II.1.3 Prinsip Pemadaman Kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di udara) Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang Merokok ketika Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar, Pemasangan Tanda-Tanda Peringatan, dan sebagainya. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut. Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin, lalu coba kita tutup dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati karena oksigen yang berada di luar gelas tidak dapat masuk dan oksigen yang berada dalam gelas berubah menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang mematikan api. Ketika kita memadamkan kebakaran dengan mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua permukaan api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api akan mati seperti lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita menggunakan air sebagai media pemadaman maka terjadi reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari

8 kebakaran tersebut. Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran [8]:

Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar

Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.

Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.

II.1.4 Peralatan Pencegahan Kebakaran

Alat Pemadam Api / Alat Pemadam Kebakaran / APAR / Fire Extinguishers / Racun Api Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia[9]. Sedangkan APAR atau alat pemadam api ringan yaitu peralatan portabel yang dapat dibawa dan dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanann yang dapat disemprotkan dengan tujuan memadamkan api[10] alat inilah yang biasa di jumpai di hampir semua gedung termasuk gedung politeknik negeri batam sehingga dalam game kedepan akan mengutamakan pengunaan APAR dibandingkan alat yang lain. Adapun alat pencegahan kebakaran yang lain yaitu :

9 Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air. Detektor Asap / Smoke Detector Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

Fire Alarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat

Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.

II.1.5 Data Kebakaran di Batam

Berdasarkan kantor pemadam kebakaran kota Batam angka kejadian kebakaran pertahun di kota batam cukup tinggi seperti pada tabel 2.1 data kebakaran di kota batam di bawah ini[11]:

10

II.2 Unity 3D

Sebelum mengenal Unity 3D, terlebih dahulu harus mengenal apa itu game engine. Game engine merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sebuah game. Pada game engine terdapat beberapa komponen yang dapat digunakan oleh perancang game dalam membuat sebuah game. Game engine terdiri dari 2 jenis, yakni game engine berbayar (komersial) dan game engine gratis(free). Didalam tugas akhir ini, game engine yang digunakan adalah unity 3D, hal ini dikarenakan unity 3D tergolong game engine yang gratis yang dapat menggunakan fitur secara bebas tanpa dibatasi oleh waktu.

II.2.1 Sejarah Unity 3D

Unity 3D adalah sebuah ekosistem pengembangan game, sebuah mesin rendering yang kuat teritegrasi dengan satu set alat intuitif yang lengkap yang mempunyai alur kerja yang cepat untuk membuat konten 2D atau 3D yang interaktif.

unity memiliki beberapa kelebihan diantaranya, multiplatform yang mudah, aset yang siap pakai dan unity juga memiliki komunitas sendiri untuk berbagi pengetahuan[18].

Unity merupakan game engine yang yang dibangun oleh Unity Technologies yang dirilis pada tahun 2004 oleh David Helgason, Nicholas Francis, dan Joachim Ante di Copenhagen, Denmark. Unity adalah game engine yang mendukung grafis 3D

11 dan saat ini merupakan game engine yang sangat banyak digunakan oleh perusahan perancang dan pengembang game karena mendukung 3 bahasa pemograman yaitu C#, Javascript dan Boo. Unity memiliki kelebihan lain yaitu dapat membangun aplikasi lintas platform sehingga memudahkan pengembang dalam merancang sebuah game. Unity tidak dirancang untuk proses desain atau modeling, maka perancang dan pengembang game membutuhkan 3D editor untuk membuat objek model yang akan digunakan didalam unity, 3D editor yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah 3D maxs. Unity memiliki beberapa komponen yang harus diketahui oleh perancang dan pengembang game, adapun komponen tersebut meliputi :

Asset

Asset pada unity sama artinya dengan bahan – bahan yang akan kita gunakan didalam perancangan game. File seperti gambar, model 3D, suara dan lain – lain pada perancangan game disebut sebagai asset didalam unity Scene

Scene adalah lapisan atau layar yang akan digunakan untuk menampung semua konten dalam game. Didalam scene terdapat satu atau beberapa asset, tergantung dari kegunaan dan fungsi scene itu tersendiri. Scene ini sendiri merupakan tempat untuk memproses bagian game yang akan dipanggil

Game Objek

Game objek adalah hasil penggabungan ketika asset digunakan didalam scene. Ketika asset tersebut dimasukkan kedalam sebuah scene maka unity akan memproses asset tersebut sebagai objek dari game.

Coding

Coding merupakan bagian yang paling penting dalam perancangan sebuah game. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahasa pemograman yang dapat digunakan didalam unity adalah C#, Javascript dan Boo. Penulisan coding

12 dapat menggunakan editor yang sudah disediakan oleh unity yaitu Uniscite.

Komponen

Komponen digunakan untuk menciptakan, mendefinisikan aspek – aspek dari fungsi suatu objek dalam game. Dengan menggunkana komponen dalam unity, perancang dapat menciptakan unsur – unsur sederhana pada game, seperti lampu, kamera, effek partikel, animasi, dan lainnya.

Prefabs

Prefabs merupakan fitur pada unity yang menyimpan asset yang sudah diimport menjadi suatu objek bentuk yang dapat digunakan sebagai template pada scene. Asset yang dibuat menjadi prefabs dapat digunakan secara langsung didalam scene tanpa harus melakukan pengaturan ulang pada asset tersebut.

II.2.2 Peran Unity didalam Pembuatan Game

Proses pembuatan game membutuhkan sebuah tool yang disebut game engine. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game. Mulai dari pengaturan game objek, suara efek, grafik rendering, scripting karakter pemain dan sebagainya. Didalam tugas akhir ini akan digunakan game engine unity dikarenakan unity memiliki beberapa kelebihan didalam perancangan dan pembuatan game. Unity mempunyai kemampuan untuk menampilkan materi game secara menakjubkan, unity termasuk game engine freeware yang dapat digunakan secara bebas, dengan unity perancang game dapat membuat game yang dapat dimainkan pada perangkat komputer, ponsel, dan web. Dengan adanya beberapa kelebihan diatas dipilihlah unity sebagai game engine yang akan digunakan dalam pembuatan Game 3D simulasi evakuasi kebakaran di Politeknik Negeri Batam.

13

II.3 3ds max

Menurut [19] 3d Studio Max (3ds max) adalah software modelling, rendering dan animasi 3 dimensi yang biasa digunakan tv broadcast indonesia. 3ds max berfungsi untuk produksi animasi opening video perusahaan / acara pernikahan, iklan televisi, animasi logo 3d, realistic rendering arsitektur interior, animasi karakter manusia, simulasi fisika, virtual reality, desain produk, car modelling, furniture, game character, desain panggung 3d atau video effects di perfilman.

II.3.1 Sejarah 3ds max

Produk asli 3D Studio diciptakan untuk platform DOS oleh Grup Yost dan diterbitkan oleh Autodesk. Setelah 3D Studio Release 4 DOS, produk tersebut ditulis ulang untuk platform Windows NT, dan berganti nama menjadi "3D Studio MAX." Versi ini juga awalnya diciptakan oleh Grup Yost. Hal ini dirilis oleh Kinetix, yang pada saat itu divisi Autodesk media dan hiburan. Autodesk membeli produk ini di tanda rilis kedua versi 3D MAX Studio dan pengembangan diinternalisasi seluruhnya selama dua rilis berikutnya. Kemudian, nama produk diubah menjadi "3ds max" (semua huruf kecil) untuk lebih sesuai dengan konvensi penamaan Discreet perusahaan, perangkat lunak yang berbasis di Montreal yang telah dibeli Autodesk. Pada rilis 8, produk tersebut lagi dicap dengan logo Autodesk, dan namanya kembali berubah menjadi "3ds max" (atas dan huruf kecil). Pada rilis 2009, nama produk berubah menjadi "Autodesk 3ds max".

II.3.2 Peran 3ds max didalam Pembuatan Game

Dalam sebuah game 3D tidak akan terpisahkan dengan sebuah model atau objek, bisa berupa karakter maupun map sebuah game 3D tersebut. Dalam hal ini salah satu aplikasi yang paling sering digunakan untuk pembuatan model sebuah game 3D adalah 3ds max. Karena dalam aplikasi ini telah mendukung hampir semua teknik pemodelan antara lain:

14 Points dalam ruang 3D, yang disebut simpul, terhubung dengan segmen garis membentuk suatu poligonal mesh. Digunakan, misalnya, oleh Blender. Sebagian besar model 3D saat ini dibangun sebagai model poligonal bertekstur, karena mereka fleksibel dan karena komputer dapat membuat mereka begitu cepat. Namun, poligon adalah planar dan hanya dapat mendekati permukaan lengkung menggunakan banyak poligon.  Pemodelan NURBS

NURBS Surfaces ditentukan oleh kurva spline, yang dipengaruhi oleh tertimbang titik kontrol. Kurva berikut (tetapi tidak perlu interpolasi) titik. Meningkatkan berat badan untuk suatu titik akan menarik kurva mendekati titik itu. NURBS permukaan yang benar-benar halus, bukan pendekatan dengan menggunakan permukaan datar kecil, dan begitu juga sangat cocok untuk model organik. Maya dan Rhino 3d adalah yang paling terkenal software komersial yang menggunakan NURBS aslinya.

Pemodelan Splines & Patch

Seperti NURBS, Splines dan Patch tergantung pada garis lengkung untuk menentukan permukaan terlihat. Patch jatuh di suatu tempat antara NURBS dan poligon dalam hal fleksibilitas dan kemudahan penggunaan. Pemodelan Primitif

Prosedur ini memerlukan geometris primitif seperti bola, silinder, kerucut atau kubus sebagai blok bangunan untuk model yang lebih kompleks. Manfaat yang cepat dan mudah konstruksi dan bahwa bentuk-bentuk secara matematis didefinisikan dan dengan demikian benar-benar tepat, juga definisi bahasa dapat lebih sederhana. Primitif pemodelan yang cocok untuk aplikasi teknis dan kurang untuk bentuk-bentuk organik. Beberapa perangkat lunak 3D bisa langsung render dari primitif (seperti POV-Ray), yang lain menggunakan primitif hanya untuk pemodelan dan mengkonversikannya ke jala-jala untuk operasi lebih lanjut dan rendering.

15 Pemodelan dengan cara Memahat

Masih cukup metode baru untuk 3D modeling mematung telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun yang singkat itu telah sekitar. Ada 2 jenis saat ini, Pemindahan yang paling banyak digunakan di antara aplikasi pada saat ini, dan volumetrik. Perpindahan menggunakan model padat (sering dihasilkan oleh permukaan Subdivision dari kontrol poligon mesh) dan toko-toko lokasi baru untuk posisi dhuwur melalui penggunaan peta gambar 32-bit yang menyimpan lokasi yang disesuaikan. Volumetrik yang longgar didasarkan pada Voxels memiliki kemampuan sama seperti perpindahan, tetapi tidak menderita dari poligon peregangan bila tidak ada cukup poligon di suatu daerah untuk mencapai deformasi. Kedua metode ini memungkinkan untuk eksplorasi sangat artistik sebagai model akan memiliki topologi baru diciptakan atas model sekali bentuk dan mungkin rincian telah diukir. Jala yang baru biasanya memiliki resolusi tinggi asli informasi mesh ditransfer ke perpindahan data atau data peta yang normal jika untuk mesin permainan.

II.4 Javascript

II.4.1 Sejarah Javascript

Javascript pertama kali dikembangkan oleh Brenden Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, dengan nama “Live Script”. Kemudian sejalan dengan adanya kerjasama antara Netscape dan Sun, maka Netscape merubah nama bahasa pemograman “Live Script” menjadi “Javascript”. Javascript merupakan bahasa pemograman yang berjalan disisi klien yang digunakan khusus untuk browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih menarik. Secara perlahan, javascript mulai menjadi standar bahasa scripting. Selain itu menurut [20] JavaScript adalah bahasa (pemrograman) yang hebat, sulit dan kurang begitu dipahami pada bidang bahasa pemrograman di komputer. Akan tetapi, kemampuan inti yang dimiliki oleh JavaScript untuk membuat aplikasi-aplikasi

16 sehingga membuat perubahan dari cara pandang pemakaian Internet pada dekade ini. Salah satu contoh yang baik dari aplikasi tersebut adalah Google Maps.

Keunggulan JavaScript, yang juga dikenal sebagai ECMAScript, hadir pada semua web browser, sehingga memiliki kemampuan untuk menghasilkan keluaran yang sama pada semua platform yang didukung oleh browser. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Google Maps, yang dapat berjalan di atas Linux, Windows dan Mac OS. Dengan pertumbuhan pustaka (library) javascript baru-baru ini, hal ini memudahkan untuk menavigasi dokumen, memilih elemen DOM, membuat animasi, menangani event, dan mengembangkan aplikasi Ajax. Berbeda teknologi terkenal lain yang didorong oleh kepentingan komersial, JavaScript benar-benar teknologi yang cross-platform, bahasa pemrograman client-side yang bersifat bebas (untuk dimodifikasi dan gratis tentunya) dan diadopsi secara universal.

II.4.2 Peran Javascript didalam Pembuatan Game

Pembuatan sebuah game memerlukan proses yang panjang tidak jauh beda dengan membuat sebuah program perangkat lunak yaitu mempunyai beberapa tahap yang dilalui. Adapun tahapan yang dilalui yaitu perancangan, pembuatan flowchart, pemodelan dan menulis source code game. Ada banyak source code yang harus dituliskan didalam perancangan game yang telah dibuat, mulai dari membuat source untuk tampilan awal game, serta fungsi lainya seperti menembak, mengambil sebuah objek benda, hp bar, dan lain sebagainya.

Bahasa pemograman yang dapat digunakan didalam Unity adalah C#, Javascript dan Boo. Didalam tugas akhir ini bahasa pemograman yang digunakan adalah javascript. Dipilihnya bahasa pemograman ini dikarenakan bahasa pemograman ini merupakan standar bahasa scripting dan mudah untuk diimplementasikan.

17

II.5 Metodologi Perancangan Multimedia

Gambar 2. 1 Metologi Perancangan Luter – Sutopo

Metodologi perancangan yang digunakan penulis adalah metodologi perancangan Luter – Sutopo. Penulis memilih metodologi perancangan ini karena metode ini memiliki material collecting dimana saat perancangan sebuah permainan diperlukan pengumpulan material yang cukup banyak. Perancangan yang akan dibuat penulis sesuai dengan flow diagram diatas mulai dari pengkonsepan, perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, pengujian dan pendistribusian oleh sebab itu penulis merasa metodologi ini cukup tepat untuk diterapkan. Berikut penjelasan mengenai metodologi perancangan Luter – Sutopo[16, 17].

Garis putus – putus pada gambar dimaksudkan sebagai optional yang artinya dapat dilakukan dan tidak dilakukan. Jika game ini ingin diperbaharui, maka tanda panah tersebut menjadi tegas. Dan jika produk tidak ingin diperbaharui maka tanda panah menjadi hilang, yang artinya tahapan berhenti dan tidak berputar.

18 Menurut [17], metodologi pengembangan multimedia terdiri dari enam tahap, yaitu pengkonsepan (concept), perancangan (design), pengumpulan bahan (material collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing) dan pendistribusian.

1. Pengonsepan (Concept)

Pada tahap ini ditentukan tujuan pembuatan game, identifikasi audience, serta penentuan ide dan tema cerita.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini mencakup pembuatan sinopsis, tampilan dan storyboard game.

3. Pengumpulan Bahan (Material Collection)

Pada tahap ini mencakup pengumpulan bahan- bahan untuk kebutuhan pembuatan game berdasarkan perancangan yang telah dibuat.

4. Pembuatan (Assembly)

Tahap ini merupakan tahap pembuatan obyek multimedia berdasarkan perancangan yang telah dibuat sebelumnya.

5. Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam perancangan game yang dibuat.

6. Pendistribustian (Distribution)

Pada tahap ini game disimpan dalam sebuah media penyimpanan yang kemudian akan di gunakan kembali sebagai tahap concept pengembangan game selanjutnya.

19

Bab III Metodologi Perancangan

III.1 Pengonsepan (Concept)

Pembuatan objek game ini bertujuan sebagai bahan dasar pembuatan game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran di Politeknik Negeri Batam. Karena dalam game menggunakan lokasi politeknik negeri batam maka objek-objek yang di buat haruslah sesuai dengan kondisi sebenarnya terutama media-media penanggulangan dan evakuasi yang ada agar dapat memberi informasi kepada pemain dengan benar sehingga pemain mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di Politeknik Negeri Batam, baik itu dalam proses penanggulangan maupun evakuasi kebakaran. Obek-objek yang di dibuat dalam hal ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1) Bagian Penanggulangan

Pada bagian ini objek yang di buat adalah objek yang digunkan untuk melakukkan penanggulangan meliputi apar untuk memadamkan sumber api dan masker untuk digunakan saat pemain berada di area yang di penuhi asap akibat kebakaran.

2) Bagian Evakuasi

Pada bagian evakuasi objek yang dibuat adalah objek yang digunakan untuk melakukan langkah penyelamatan atau evakuasi saat terjadi kebakaran di politeknik negeri batam seperti jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tanda assembly point dan area assembly point.

3) Bagian Pendukung Lain

Pada bagian pendukung lain ini objek yang di buat merupakan objek-objek yang ada di game untuk membuat pemain merasa berada di area politeknik negeri batam seperti gedung utama yang terdiri dari delapan lantai lengkap dengan ruang

Dokumen terkait