• Tidak ada hasil yang ditemukan

Game 3D Simulasi. Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran. Di Politeknik Negeri Batam. ( Game Desain )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Game 3D Simulasi. Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran. Di Politeknik Negeri Batam. ( Game Desain )"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Game

3D Simulasi

Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran

Di Politeknik Negeri Batam

(

Game

Desain )

TUGAS AKHIR

Oleh :

Syahril Idwar 4311223013

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma IV

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN POLITEKNIK BATAM

BATAM 2014

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul :

Game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran di Politeknik Negeri Batam (Game Desain)

sebagai syarat kelulusan Diploma IV Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri Batam tahun 2014 telah diterima dan disahkan oleh pembimbim Tugas Akhir

Batam, 14 Agustus 2014 Pembimbing,

Riwinoto, S.T, M.Kom NIP. 197908062012121001

(3)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini, saya:

NIM : 4311223013 Nama : Syahril Idwar

adalah mahasiswa Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Batam yang menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul:

Game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran di Politeknik Negeri Batam (Game Desain)

disusun dengan:

1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data

3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik

Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.

Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Tugas Akhir ini.

Batam, 14 Agustus 2014

Syahril Idwar 4311223013

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada:

1. Kedua orang tua kami tercinta yang selalu mendukung dan melimpahkan kasih sayangnya.

2. Almamater kami, Politeknik Negeri Baram yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu disini.

3. Keluarga dan orang terdekat yang selalu memberikan doa dan dukungan tanpa henti.

4. Sahabat seperjuangan Teknik Multimedia dan Jaringan yang selalu menemani dan memberikan dukungan, semangat, dan bantuan dari awal hingga akhir.

5. Adik tingkat kami, yang dapat menggunakan dan mengembangkan Tugas Akhir kami sebagai acuan nantinya.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan dan rahmat-Nya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan setelah melalui perjalanan waktu yang cukup panjang. Tanpa bimbinga-Nya, mustahil kami dapat menyelesaikan tugas akhir ini di tengah kesibukan kami bekerja yang sangat menguras energi kami setiap hari.

Penulis sadar bahwa dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir ini bayak kesalahan baik yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja dalam segi pengerjaan dan penyajian laporan,Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya. Penulis juga meminta kritik dan saran positif agar memacu penulis untuk memberikan yang lebih baik kedepannya.

Penulis berharap, Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi kepada semua pihak yang ingin mempelajari pembuatan game 3D.

Batam, 14 Agustus 2014

(6)

vi

ABSTRAK

Game

3D Simulasi dan Penanggulangan Kebakaran

di Politeknik Negeri Batam (

Game

Desain )

Penanggulangan dan evakuasi merupakan langkah penyelamatan diri ketika terjadi musibah, terutama musibah kebakaran. Penanggulangan dan evakuasi yang benar sangat penting diketahui karena mengingat angka kebakaran yang terjadi di seluruh Indonesia cukup tinggi. Hal ini harus diketahui oleh orang-orang yang berada di daerah yang rentan terjadi kebakaran, terutama yang berada di gedung-gedung bertingkat. Game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran dikembangkan dengan tujuan agar dapat menginformasikan tata cara penanggulangan dan evakuasi yang baik saat terjadi kebakaran di gedung bertingkat, misalnya di Gedung Politeknik Negeri Batam. Game ini dikembangkan menggunakan 3ds max 2010 sebagai pemodelan objek, Unity 3D

4.0 sebagai game engine, dengan bahasa pemograman javascript. Proses pengembangan game menggunakan metodologi perancangan multimedia Luthor-Sutopo, metodologi perancangan ini dipilih karena metode ini memiliki material collecting dimana saat perancangan sebuah game diperlukan pengumpulan material multimedia yang cukup banyak. Dengan material objek game berupa gedung, fasilitas penanggulangan kebakaran serta jalur evakuasi bencana yang ada di Politeknik Negeri Batam, serta telah melalui tahap pengujian fungsional sesuai dengan keadaan objek sesungguhnya, game ini bisa menjadi media untuk menginformasikan tata cara penanggulangan dan evakuasi kebakaran di Politeknik Negeri Batam.

Kata kunci : Kebakaran, Penanggulangan dan Evakuasi, Game, Metodologi Perancangan Multimedia Luthor-Sutopo

(7)

vii

ABSTRACT

3D

Game

Simulation and Fire

in Politeknik Negeri Batam (

Game

Design )

Prevention and evacuation is one of the step to save ourselves if accidents happen, especially when there's a fire. To know the right step in prevention and evacuation is really important due to the rate of its accident throughout indonesia is quite high. This step must to be known by the people who lives in fire-prone areas, especially who lives in storey buildings. 3D Game of prevention and evacuation fire is developed with purpose to give information about the right way to extinguish fire when it happens in storey buildings, for example in Building of Politeknik Negeri Batam. This game is developed using 3ds max 2010 as object modelling, Unity 4.0 as game engine, and using javascript. Process development of this game is using multimedia design methodology Luthor-sutopo, This methodology is chosen because this method have materials collecting wherein when designing a game requires pretty much of multimedia materials. with material object games such as buildings, facilities of prevention fire and evacuation paths that exist in Politeknik Negeri Batam, and has been through a phase of functional testing in accordance with the actual state of the object, this game can become a media that gives an informations about the procedures of prevention and evacuation fire in Politeknik Negeri Batam.

Keywords: Fire, Prevention and Evacuation, Game, Multimedia design methodology Luthor-sutopo

(8)

viii

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 3

I.3 Batasan Masalah ... 3

I.4 Tujuan ... 3

I.5 Sistematika Penulisan ... 4

Bab II Landasan Teori ... 5

II.1 Kebakaran ... 5

II.1.1 Pencegahan Kebakaran ... 5

II.1.2 Kelas Kebakaran ... 5

II.1.3 Prinsip Pemadaman Kebakaran ... 7

II.1.4 Peralatan Pencegahan Kebakaran ... 8

II.1.5 Data Kebakaran di Batam ... 9

II.2 Unity 3D ... 10

II.2.1 Sejarah Unity 3D ... 10

II.2.2 Peran Unity didalam Pembuatan Game ... 12

II.3 3ds max ... 13

II.3.1 Sejarah 3ds max ... 13

II.3.2 Peran 3ds max didalam Pembuatan Game ... 13

II.4 Javascript ... 15

II.4.1 Sejarah Javascript ... 15

II.4.2 Peran Javascript didalam Pembuatan Game ... 16

(9)

ix

Bab III Metodologi Perancangan ... 19

III.1 Pengonsepan (Concept) ... 19

III.2 Perancangan (Design) ... 20

III.2.1 SinopsisGame ... 20

III.2.2 Script Writing ... 20

III.2.3 StoryboardGame ... 25

III.3 Pengumpulan Bahan (Material Collecting) ... 32

III.3.1 Bahan berupa Gambar ... 32

III.3.2 Bahan berupa Gambar ... 32

III.3.3 Bahan berupa Video ... 32

III.3.4 Bahan berupa Software ... 33

III.3.5 Bahan berupa Hardware ... 34

III.4 Pembuatan (Assembly) ... 34

III.4.1 Pembuatan obyek di 3ds max ... 34

III.4.2 Pembuatan obyek menjadi game di Unity3D ... 42

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

IV.1 Tampilan Antarmuka ... 45

IV.2 Pengujian (Testing) ... 53

IV.2.1 Scenario Pengujian Alfa ... 54

IV.2.2 Hasil Pengujian Alfa ... 55

IV.2.3 Analisa Pengujian Alfa ... 77

IV.2.4 Hali pengujian beta ... 77

IV.2.5 Analisis hasil pngujian beta ... 79

(10)

x

V.1 Kesimpulan ... 81 V.1 Saran ... 81

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Metologi Perancangan Luter – Sutopo ... 17

Gambar 3. 1 Bahan Gambar ... 32

Gambar 3. 2 Bahan berupa video ... 33

Gambar 3. 3 Logo 3ds max dan Unity 3D ... 33

Gambar 3. 4 pembuatan objek Apar ... 35

Gambar 3. 5 pembuatan model kotak masker ... 36

Gambar 3. 6 Pembuatan model tanda jalur evakuasi ... 37

Gambar 3. 7 pembuatan model pintu darurat ... 37

Gambar 3. 8 Pembuatan model tangga darurat ... 38

Gambar 3. 9 Pembuatan model tanda assembly point ... 39

Gambar 3. 10 Pembuatan model area assembly point ... 39

Gambar 3. 11 modeling gedung politeknik negeri batam di 3ds max ... 40

Gambar 3. 12 modeling tempat sampah di 3ds max ... 40

Gambar 3. 13 modeling alarm di 3ds max ... 41

Gambar 3. 14 modeling kursi di 3ds max ... 41

Gambar 3. 15 modeling rak sepatu di 3ds max ... 42

Gambar 3. 16 modeling character di Unity 3D ... 42

Gambar 3. 17 modeling Fiture ESC di Unity 3D ... 43

Gambar 3. 18 modeling Fiture pemadam api di Unity 3D ... 43

Gambar 3. 19 modeling Fiture pemadam api di Unity 3D ... 44

(12)

xii

Gambar 4. 1 Layar Main Menu ... 45

Gambar 4. 2 Layar Home Simulasi ... 46

Gambar 4. 3 Layar Simulasi 1 ... 47

Gambar 4. 4 Layar Simulasi 2 ... 47

Gambar 4. 5 Layar Simulasi 3 ... 48

Gambar 4. 6 Layar Simulasi 4 ... 49

Gambar 4. 7 Layar Simulasi 5 ... 49

Gambar 4. 8 Layar Simulasi 6 ... 50

Gambar 4. 9 Layar Help ... 51

Gambar 4. 10 Layar Help 2 ... 51

Gambar 4. 11 Layar Help 3 ... 52

Gambar 4. 12 Layar About ... 52

Gambar 4. 13 Layar Bermain ... 53

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Script Writing game ... 21

Table 3.2 Storyboard Scene Game Menu ... 26

Table 3.3 Storyboard Scene Game Start ... 27

Table 3.4 Storyboard Scene GameSimulasi ... 28

Table 3.5 Storyboard Scene Game Play ... 29

Table 3.6 Storyboad Scene Game Help ... 30

Table 3.7 Storyboard Scene Game About ... 31

Table 3.9 Spesifikasi Hardware ... 34

(14)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 hasil surfei pemodelan objek media penanggulangan kebakaran ... 78 Grafik 4. 2 hasil surfei pemodelan objek mdedia evakuasi ... 78 Grafik 4. 3 hasil surfei pemodelan objek politeknik neribatam secara umum ... 79

(15)

1

Bab I

Pendahuluan

I.1

Latar Belakang

Evakuasi merupakan langkah penyelamatan diri ketika terjadi musibah, misalnya musibah kebakaran, di suatu tempat. Evakuasi yang benar sangat penting diketahui agar orang-orang yang berada di dalam suatu tempat bisa menyelamatkan diri saat musibah terjadi, terutama orang-orang yang berada di gedung-gedung yang bertingkat. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena mengingat angka kebakaran yang terjadi di seluruh di Indonesia cukup tinggi, contohnya saja di Kota Batam seperti dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Batam bersadasarkan informasi dari kantor pemadaman kebakaran Kota Batam ”...angka kebakaran di Kota Batam dari tahun 2009 sampai 2012 setidaknya terdapat seratusan bahkan lebih kasus kebakaran di kota batam pertahunnya...

[1]. Ditambah lagi pada bulan April tahun 2013 warga Kota Batam kembali di kejutkan dengan berita kebakaran di salah satu mall di kawasan Nagoya yang terbakar seperti di beritakan oleh media online news.okezone.com ”...kebakaran

tidak hanya menghanguskan gerai salah satu operator seluler, namun juga menewaskan satu orang karyawan…” [2]. Kemudian salah satu media online www.news.detik.com juga memberitakan pada Agustus 2013 lalu ”...kebakaran juga kembali terjadi kali ini gudang cat dan bahan chemical milik Toko Sulawesi di Jalan Bawal Batu Ampar, Batam…”[3].

Kebakaran memang sering terjadi didalam gedung bertingkat, hal ini dikarenakan arus listrik yang dirancang atau dibangun kurang bagus, oleh karena itu setiap individu di dalam sebuah perusahaan diharuskan mengetahui pentingnya penanggulangan kebakaran di gedung bertingkat seperti yang dicantumkan didalam Kepmenaker 186/1999 Pasal 2 ”Pengurus atau perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan

kebakaran”[4]. Kebakaran dapat diprediksikan dan resikonya dapat

(16)

2 Penanggulangan kebakaran sangat penting untuk diketahui karena kebakaran berakibat sangat merugikan baik bagi perorangan, perusahaan, maupun lingkungan.

Politeknik Negeri Batam merupakan salah satu perguruan tinggi di Kepulauan Riau yang mempunyai struktur bangunan gedung yang bertingkat. Gedung ini memiliki delapan lantai yang dilengkapi dengan lift dan tangga. Jika terjadi musibah kebakaran, tentunya akan menyulitkan orang-orang yang berada di lantai atas untuk melakukan proses evakuasi. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan untuk melakukan evakuasi secara benar dan sesuai dengan prosedur serta jalur evakuasi yang berlaku.

Namun masih banyak dosen, staff serta mahasiswa/i Politeknik Negeri Batam yang belum mengetahui bagaimana melakukan evakuasi jika suatu saat terjadi musibah kebakaran sehingga dapat menimbulkan korban jiwa apabila terjadi kebakaran. Sehingga diperlukan pendidikan dan pembelajaran untuk mengetahui bagaimana cara melakukan evakuasi yang benar dan sesuai prosedur agar orang-orang yang berada di gedung Politeknik Negeri Batam dapat menyelamatkan diri. Hal ini terbukti di setiap tahun pihak kampus politeknik negeri batam secara rutin melakukan pelatihan simulasi tentang penanggulangan bencana tetapi tidak bisa melibatakan semua dosen, staff serta mahasiswa/i yang ada karena jumlahnya terlalu banyak [21].

Berdasarkan masalah yang telah diungkapkan diatas, maka dengan pembutan objek untuk Game 3D Simulasi penanggulangan dan evakuasi kebakaran ini akan memudahkan penyampaian informasi tentang bagaimana cara melakukan penanggulangan dan evakuasi jika terjadi kebakaran di Politeknik Negeri Batam. Selain itu akan lebih banyak lagi dosen, staff serta mahasiswa/i yang akan memperoleh informasi dengan mudah tanpa harus mengikuti pelatihan yang di adakan pihak kampus politekni negeri batam.

(17)

3

I.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat media simulasi berupa game untuk memperkenalkan alat-alat yang dapat digukanan dalam penanggulangan kebakaran yang ada di gedung politeknik negeri, serta menunjukkan jalur evakuasi yang ada di gedung politeknik negeri batam.

2. Bagaimana cara memodelkan gedung utama Politeknik Negeri Batam, alat penanggulangan kebakaran serta jalur evakuasi yang ada di politeknik negeri batam secara digital?

I.3

Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas maka perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Lingkup jalur evakuasi hanya berada di gedung utama Politeknik Negeri Batam.

2. Kelas kebakaran yang digunkan untuk simulasi dalam game hanya kelas A dan kelas C.

3. Hanya memberi informasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).

I.4

Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Membuat media simulasi penanggulangan dan evakuasi kebakaran di politeknik negeri batam berupa game 3D.

2. Membuat atau memodelkan gedung utama Politeknik Negeri Batam, alat penanggulangan kebakaran serta jalur evakuasi yang ada di politeknik negeri batam secara digital.

(18)

4

I.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang meliputi kebakaran, unity 3D, 3ds max dan Javascript.

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

Bab ini berisi metodologi pengembangan yang di gunakan mulai dari analisis sampai dengan perancangan tampilan sampai perancangan sistem yang akan di gunakan dalam pembuatan game simulasi ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi implementasi atau hasil dari perancangan yang ada di bab 3 beserta penerapanya, selain itu di bab ini juga berisi berisi hasil pengujian dari setiap implementasi yang ada di dalam game ini.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran untuk kedepan jika ada yang akan melanjutkan pengembangan dari

(19)

5

Bab II

Landasan Teori

Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan obyek pembahasan. Penggunaan referensi ditujukan sebagai pijakan penyelesaian masalah.

II.1

Kebakaran

Kebakaran merupakan api yang tidak dikehendaki yang membesar dan tidak terkendalikan yang mengakibatkan kerugian, baik berupa korban manusia, kerusakan property, pencemaran dan kerusakan lingkungan[5].

II.1.1 Pencegahan Kebakaran

Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan, seperti yang tercantum dalam Kepmenaker 186/1999 Pasal 3 ”Pembentukan unit

penaggulangan kebakaran, harus memperhatikan jumlah tenaga kerja dan atau klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran”[6]. oleh sebab itu di perlulakan suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan serta penempatan yang baik untuk peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap pakainya maupun dari segi mudah dicapainya.

II.1.2 Kelas Kebakaran

Pengelompokkan kebakaran menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 Bab I Pasal 2, ayat 1 mengkalisikasikan kebakaran menjadi 4 yaitu katagori A,B,C,D. Sedangkan National Fire Protection Association (NFPA) menetapkan 5 katagori jenis penyebab kebakaran, yaitu kelas

(20)

6 A, B, C, D dan K. Bahkan beberapa Negara menetapkan tambahan klasikasi dengan kelas E [7]. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelas A

Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh: Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb. Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam (busa) dan air .

2. Kelas B

Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng. Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.

3. Kelas C

Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik. Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang menggunakan media air.

4. Kelas D

Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum, alumunium, natrium, kalium, dsb. Alat pemadam yang dipergunakan adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.

5. Kelas K

kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.

(21)

7 6. Kelas E

Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent.

II.1.3 Prinsip Pemadaman Kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari: Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya. Oksigen (tersedia di udara) Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang Merokok ketika Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar, Pemasangan Tanda-Tanda Peringatan, dan sebagainya. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut. Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin, lalu coba kita tutup dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati karena oksigen yang berada di luar gelas tidak dapat masuk dan oksigen yang berada dalam gelas berubah menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang mematikan api. Ketika kita memadamkan kebakaran dengan mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua permukaan api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api akan mati seperti lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita menggunakan air sebagai media pemadaman maka terjadi reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari

(22)

8 kebakaran tersebut. Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran [8]:

 Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar

 Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.

 Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar. II.1.4 Peralatan Pencegahan Kebakaran

Alat Pemadam Api / Alat Pemadam Kebakaran / APAR / Fire Extinguishers / Racun Api Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia[9]. Sedangkan APAR atau alat pemadam api ringan yaitu peralatan portabel yang dapat dibawa dan dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanann yang dapat disemprotkan dengan tujuan memadamkan api[10] alat inilah yang biasa di jumpai di hampir semua gedung termasuk gedung politeknik negeri batam sehingga dalam game kedepan akan mengutamakan pengunaan APAR dibandingkan alat yang lain. Adapun alat pencegahan kebakaran yang lain yaitu :

(23)

9 Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air. Detektor Asap / Smoke Detector Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

Fire Alarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat

Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.

II.1.5 Data Kebakaran di Batam

Berdasarkan kantor pemadam kebakaran kota Batam angka kejadian kebakaran pertahun di kota batam cukup tinggi seperti pada tabel 2.1 data kebakaran di kota batam di bawah ini[11]:

(24)

10

II.2

Unity 3D

Sebelum mengenal Unity 3D, terlebih dahulu harus mengenal apa itu game engine. Gameengine merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat sebuah game. Pada game engine terdapat beberapa komponen yang dapat digunakan oleh perancang game dalam membuat sebuah game. Game engine

terdiri dari 2 jenis, yakni game engine berbayar (komersial) dan game engine

gratis(free). Didalam tugas akhir ini, game engine yang digunakan adalah unity 3D, hal ini dikarenakan unity 3D tergolong game engine yang gratis yang dapat menggunakan fitur secara bebas tanpa dibatasi oleh waktu.

II.2.1 Sejarah Unity 3D

Unity 3D adalah sebuah ekosistem pengembangan game, sebuah mesin rendering yang kuat teritegrasi dengan satu set alat intuitif yang lengkap yang mempunyai alur kerja yang cepat untuk membuat konten 2D atau 3D yang interaktif.

unity memiliki beberapa kelebihan diantaranya, multiplatform yang mudah, aset yang siap pakai dan unity juga memiliki komunitas sendiri untuk berbagi pengetahuan[18].

Unity merupakan gameengine yang yang dibangun oleh Unity Technologies yang dirilis pada tahun 2004 oleh David Helgason, Nicholas Francis, dan Joachim Ante di Copenhagen, Denmark. Unity adalah gameengine yang mendukung grafis 3D

(25)

11 dan saat ini merupakan game engine yang sangat banyak digunakan oleh perusahan perancang dan pengembang game karena mendukung 3 bahasa pemograman yaitu C#, Javascript dan Boo. Unity memiliki kelebihan lain yaitu dapat membangun aplikasi lintas platform sehingga memudahkan pengembang dalam merancang sebuah game. Unity tidak dirancang untuk proses desain atau modeling, maka perancang dan pengembang game membutuhkan 3D editor untuk membuat objek model yang akan digunakan didalam unity, 3D editor yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah 3D maxs. Unity memiliki beberapa komponen yang harus diketahui oleh perancang dan pengembang game, adapun komponen tersebut meliputi :

Asset

Asset pada unity sama artinya dengan bahan – bahan yang akan kita gunakan didalam perancangan game. File seperti gambar, model 3D, suara dan lain – lain pada perancangan game disebut sebagai asset didalam unity  Scene

Scene adalah lapisan atau layar yang akan digunakan untuk menampung semua konten dalam game. Didalam scene terdapat satu atau beberapa asset, tergantung dari kegunaan dan fungsi scene itu tersendiri. Scene ini sendiri merupakan tempat untuk memproses bagian game yang akan dipanggil

Game Objek

Game objek adalah hasil penggabungan ketika asset digunakan didalam scene. Ketika asset tersebut dimasukkan kedalam sebuah scene maka unity akan memproses asset tersebut sebagai objek dari game.

Coding

Coding merupakan bagian yang paling penting dalam perancangan sebuah

game. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahasa pemograman yang dapat digunakan didalam unity adalah C#, Javascript dan Boo. Penulisan coding

(26)

12 dapat menggunakan editor yang sudah disediakan oleh unity yaitu Uniscite.

Komponen

Komponen digunakan untuk menciptakan, mendefinisikan aspek – aspek dari fungsi suatu objek dalam game. Dengan menggunkana komponen dalam unity, perancang dapat menciptakan unsur – unsur sederhana pada

game, seperti lampu, kamera, effek partikel, animasi, dan lainnya.  Prefabs

Prefabs merupakan fitur pada unity yang menyimpan asset yang sudah diimport menjadi suatu objek bentuk yang dapat digunakan sebagai template pada scene. Asset yang dibuat menjadi prefabs dapat digunakan secara langsung didalam scene tanpa harus melakukan pengaturan ulang pada asset tersebut.

II.2.2 Peran Unity didalam Pembuatan Game

Proses pembuatan game membutuhkan sebuah tool yang disebut game engine.

Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game. Mulai dari pengaturan game objek, suara efek, grafik rendering, scripting karakter pemain dan sebagainya. Didalam tugas akhir ini akan digunakan game engine

unity dikarenakan unity memiliki beberapa kelebihan didalam perancangan dan pembuatan game. Unity mempunyai kemampuan untuk menampilkan materi

game secara menakjubkan, unity termasuk game engine freeware yang dapat digunakan secara bebas, dengan unity perancang game dapat membuat game yang dapat dimainkan pada perangkat komputer, ponsel, dan web. Dengan adanya beberapa kelebihan diatas dipilihlah unity sebagai game engine yang akan digunakan dalam pembuatan Game 3D simulasi evakuasi kebakaran di Politeknik Negeri Batam.

(27)

13

II.3

3ds max

Menurut [19] 3dStudio Max (3ds max) adalah software modelling, rendering dan animasi 3 dimensi yang biasa digunakan tv broadcast indonesia. 3ds max

berfungsi untuk produksi animasi opening video perusahaan / acara pernikahan, iklan televisi, animasi logo 3d, realistic rendering arsitektur interior, animasi karakter manusia, simulasi fisika, virtual reality, desain produk, car modelling, furniture, gamecharacter, desain panggung 3d atau video effects di perfilman. II.3.1 Sejarah 3ds max

Produk asli 3D Studio diciptakan untuk platform DOS oleh Grup Yost dan diterbitkan oleh Autodesk. Setelah 3D Studio Release 4 DOS, produk tersebut ditulis ulang untuk platform Windows NT, dan berganti nama menjadi "3D Studio MAX." Versi ini juga awalnya diciptakan oleh Grup Yost. Hal ini dirilis oleh Kinetix, yang pada saat itu divisi Autodesk media dan hiburan. Autodesk membeli produk ini di tanda rilis kedua versi 3D MAX Studio dan pengembangan diinternalisasi seluruhnya selama dua rilis berikutnya. Kemudian, nama produk diubah menjadi "3ds max" (semua huruf kecil) untuk lebih sesuai dengan konvensi penamaan Discreet perusahaan, perangkat lunak yang berbasis di Montreal yang telah dibeli Autodesk. Pada rilis 8, produk tersebut lagi dicap dengan logo Autodesk, dan namanya kembali berubah menjadi "3ds max" (atas dan huruf kecil). Pada rilis 2009, nama produk berubah menjadi "Autodesk 3ds max".

II.3.2 Peran 3ds max didalam Pembuatan Game

Dalam sebuah game 3D tidak akan terpisahkan dengan sebuah model atau objek, bisa berupa karakter maupun map sebuah game 3D tersebut. Dalam hal ini salah satu aplikasi yang paling sering digunakan untuk pembuatan model sebuah game

3D adalah 3ds max. Karena dalam aplikasi ini telah mendukung hampir semua teknik pemodelan antara lain:

(28)

14 Points dalam ruang 3D, yang disebut simpul, terhubung dengan segmen garis membentuk suatu poligonal mesh. Digunakan, misalnya, oleh Blender. Sebagian besar model 3D saat ini dibangun sebagai model poligonal bertekstur, karena mereka fleksibel dan karena komputer dapat membuat mereka begitu cepat. Namun, poligon adalah planar dan hanya dapat mendekati permukaan lengkung menggunakan banyak poligon.  Pemodelan NURBS

NURBS Surfaces ditentukan oleh kurva spline, yang dipengaruhi oleh tertimbang titik kontrol. Kurva berikut (tetapi tidak perlu interpolasi) titik. Meningkatkan berat badan untuk suatu titik akan menarik kurva mendekati titik itu. NURBS permukaan yang benar-benar halus, bukan pendekatan dengan menggunakan permukaan datar kecil, dan begitu juga sangat cocok untuk model organik. Maya dan Rhino 3d adalah yang paling terkenal software komersial yang menggunakan NURBS aslinya.

Pemodelan Splines & Patch

Seperti NURBS, Splines dan Patch tergantung pada garis lengkung untuk menentukan permukaan terlihat. Patch jatuh di suatu tempat antara NURBS dan poligon dalam hal fleksibilitas dan kemudahan penggunaan.  Pemodelan Primitif

Prosedur ini memerlukan geometris primitif seperti bola, silinder, kerucut atau kubus sebagai blok bangunan untuk model yang lebih kompleks. Manfaat yang cepat dan mudah konstruksi dan bahwa bentuk-bentuk secara matematis didefinisikan dan dengan demikian benar-benar tepat, juga definisi bahasa dapat lebih sederhana. Primitif pemodelan yang cocok untuk aplikasi teknis dan kurang untuk bentuk-bentuk organik. Beberapa perangkat lunak 3D bisa langsung render dari primitif (seperti POV-Ray), yang lain menggunakan primitif hanya untuk pemodelan dan mengkonversikannya ke jala-jala untuk operasi lebih lanjut dan rendering.

(29)

15  Pemodelan dengan cara Memahat

Masih cukup metode baru untuk 3D modeling mematung telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun yang singkat itu telah sekitar. Ada 2 jenis saat ini, Pemindahan yang paling banyak digunakan di antara aplikasi pada saat ini, dan volumetrik. Perpindahan menggunakan model padat (sering dihasilkan oleh permukaan Subdivision dari kontrol poligon mesh) dan toko-toko lokasi baru untuk posisi dhuwur melalui penggunaan peta gambar 32-bit yang menyimpan lokasi yang disesuaikan. Volumetrik yang longgar didasarkan pada Voxels memiliki kemampuan sama seperti perpindahan, tetapi tidak menderita dari poligon peregangan bila tidak ada cukup poligon di suatu daerah untuk mencapai deformasi. Kedua metode ini memungkinkan untuk eksplorasi sangat artistik sebagai model akan memiliki topologi baru diciptakan atas model sekali bentuk dan mungkin rincian telah diukir. Jala yang baru biasanya memiliki resolusi tinggi asli informasi mesh ditransfer ke perpindahan data atau data peta yang normal jika untuk mesin permainan.

II.4

Javascript

II.4.1 Sejarah Javascript

Javascript pertama kali dikembangkan oleh Brenden Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, dengan nama “Live Script”. Kemudian sejalan dengan adanya

kerjasama antara Netscape dan Sun, maka Netscape merubah nama bahasa pemograman “Live Script” menjadi “Javascript”. Javascript merupakan bahasa pemograman yang berjalan disisi klien yang digunakan khusus untuk browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih menarik. Secara perlahan, javascript mulai menjadi standar bahasa scripting. Selain itu menurut [20] JavaScript adalah bahasa (pemrograman) yang hebat, sulit dan kurang begitu dipahami pada bidang bahasa pemrograman di komputer. Akan tetapi, kemampuan inti yang dimiliki oleh JavaScript untuk membuat aplikasi-aplikasi

(30)

16 sehingga membuat perubahan dari cara pandang pemakaian Internet pada dekade ini. Salah satu contoh yang baik dari aplikasi tersebut adalah Google Maps.

Keunggulan JavaScript, yang juga dikenal sebagai ECMAScript, hadir pada semua web browser, sehingga memiliki kemampuan untuk menghasilkan keluaran yang sama pada semua platform yang didukung oleh browser. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Google Maps, yang dapat berjalan di atas Linux, Windows dan Mac OS. Dengan pertumbuhan pustaka (library) javascript baru-baru ini, hal ini memudahkan untuk menavigasi dokumen, memilih elemen DOM, membuat animasi, menangani event, dan mengembangkan aplikasi Ajax. Berbeda teknologi terkenal lain yang didorong oleh kepentingan komersial, JavaScript benar-benar teknologi yang cross-platform, bahasa pemrograman client-side yang bersifat bebas (untuk dimodifikasi dan gratis tentunya) dan diadopsi secara universal. II.4.2 Peran Javascript didalam Pembuatan Game

Pembuatan sebuah game memerlukan proses yang panjang tidak jauh beda dengan membuat sebuah program perangkat lunak yaitu mempunyai beberapa tahap yang dilalui. Adapun tahapan yang dilalui yaitu perancangan, pembuatan flowchart, pemodelan dan menulis source code game. Ada banyak source code yang harus dituliskan didalam perancangan game yang telah dibuat, mulai dari membuat source untuk tampilan awal game, serta fungsi lainya seperti menembak, mengambil sebuah objek benda, hp bar, dan lain sebagainya.

Bahasa pemograman yang dapat digunakan didalam Unity adalah C#, Javascript dan Boo. Didalam tugas akhir ini bahasa pemograman yang digunakan adalah javascript. Dipilihnya bahasa pemograman ini dikarenakan bahasa pemograman ini merupakan standar bahasa scripting dan mudah untuk diimplementasikan.

(31)

17

II.5

Metodologi Perancangan Multimedia

Gambar 2. 1 Metologi Perancangan Luter – Sutopo

Metodologi perancangan yang digunakan penulis adalah metodologi perancangan Luter – Sutopo. Penulis memilih metodologi perancangan ini karena metode ini memiliki material collecting dimana saat perancangan sebuah permainan diperlukan pengumpulan material yang cukup banyak. Perancangan yang akan dibuat penulis sesuai dengan flow diagram diatas mulai dari pengkonsepan, perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, pengujian dan pendistribusian oleh sebab itu penulis merasa metodologi ini cukup tepat untuk diterapkan. Berikut penjelasan mengenai metodologi perancangan Luter – Sutopo[16, 17].

Garis putus – putus pada gambar dimaksudkan sebagai optional yang artinya dapat dilakukan dan tidak dilakukan. Jika game ini ingin diperbaharui, maka tanda panah tersebut menjadi tegas. Dan jika produk tidak ingin diperbaharui maka tanda panah menjadi hilang, yang artinya tahapan berhenti dan tidak berputar.

(32)

18 Menurut [17], metodologi pengembangan multimedia terdiri dari enam tahap, yaitu pengkonsepan (concept), perancangan (design), pengumpulan bahan

(material collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing) dan pendistribusian.

1. Pengonsepan (Concept)

Pada tahap ini ditentukan tujuan pembuatan game, identifikasi audience, serta penentuan ide dan tema cerita.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini mencakup pembuatan sinopsis, tampilan dan storyboard

game.

3. Pengumpulan Bahan (Material Collection)

Pada tahap ini mencakup pengumpulan bahan- bahan untuk kebutuhan pembuatan game berdasarkan perancangan yang telah dibuat.

4. Pembuatan (Assembly)

Tahap ini merupakan tahap pembuatan obyek multimedia berdasarkan perancangan yang telah dibuat sebelumnya.

5. Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam perancangan game yang dibuat.

6. Pendistribustian (Distribution)

Pada tahap ini game disimpan dalam sebuah media penyimpanan yang kemudian akan di gunakan kembali sebagai tahap concept pengembangan

(33)

19

Bab III

Metodologi Perancangan

III.1

Pengonsepan (

Concept

)

Pembuatan objek game ini bertujuan sebagai bahan dasar pembuatan game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran di Politeknik Negeri Batam. Karena dalam game menggunakan lokasi politeknik negeri batam maka objek-objek yang di buat haruslah sesuai dengan kondisi sebenarnya terutama media-media penanggulangan dan evakuasi yang ada agar dapat memberi informasi kepada pemain dengan benar sehingga pemain mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di Politeknik Negeri Batam, baik itu dalam proses penanggulangan maupun evakuasi kebakaran. Obek-objek yang di dibuat dalam hal ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1) Bagian Penanggulangan

Pada bagian ini objek yang di buat adalah objek yang digunkan untuk melakukkan penanggulangan meliputi apar untuk memadamkan sumber api dan masker untuk digunakan saat pemain berada di area yang di penuhi asap akibat kebakaran.

2) Bagian Evakuasi

Pada bagian evakuasi objek yang dibuat adalah objek yang digunakan untuk melakukan langkah penyelamatan atau evakuasi saat terjadi kebakaran di politeknik negeri batam seperti jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tanda assembly point dan area assembly point.

3) Bagian Pendukung Lain

Pada bagian pendukung lain ini objek yang di buat merupakan objek-objek yang ada di game untuk membuat pemain merasa berada di area politeknik negeri batam seperti gedung utama yang terdiri dari delapan lantai lengkap dengan ruang kelas, pintu-pintu ruangan yang ada di setiap lantai, kursi, rak sepatu jendela dan atribut gedung lainya.

(34)

20

III.2

Perancangan (

Design

)

Pada tahap ini mencakup pembuatan sinopsis, script writing dan storyboard game. III.2.1 SinopsisGame

Berdasarakan KBBI, 1988:845 sinopsis adalah ”karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan besama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasara sinopsis itu, atau ringkasan atau abstaraksi”[13]. Secara garis besar

game ini menceritakan tentang gedung politeknik negeri batam yang sedang mengalami musibah kebakaran dan mempunyai kendala sistem penanggulangan bencana otomatis di politeknik negeri batam tdak berfungsi dengan baik sehingga dosen, staff serta mahasiswa/i Politeknik Negeri Batam harus melakukan evakuasi serta penanggulangan kebakaran secara manual.

Tokoh atau player dalam game simulasi ini adalah dosen, staff serta mahasiswa/i Politeknik Negeri Batam.

III.2.2 Script Writing

Script writing merupakan urutan proses yang akan dibuat dalam game dari awal hingga akhir dalam game yang akan dibangun, dalam pemubuatan

game ini digunakan script writing yang digunakan mengacu pada[14] seperti pada tabel dibawah ini.

Table 3.1 Script Writing game

INT. Layar Menu Utama

LS, Camera menghadap kedepan layar menu utama dan menampilkan Background Gedung Utama Politeknik Negeri Batam dari sisi Kiri

Pada layar ini terdapat object Gedung Utama Politeknik Negeri Batam yang terbakar sebagai background dari layar menu, layar ini terdapat beberapa pilihan menu berupa text yaitu Start, Help, About dan Exit. Jika pemain mengklik tombol Start maka pemain

(35)

21 akan diarahkan ke layar simulasi, jika pemain mengklik tombol help maka pemain akan diarahkan ke layar help ( cara bermain ), jika pemain mengklik tombol about maka pemain akan diarahkan ke layar dari pembuat dan pengembang game, dan jika pemain mengklik tombol exit maka pemain keluar dari permainan.

[SELECT SCENE] Go To Start

Go To Help Go To About Exit

INT. Layar Simulasi`

MS, Camera menghadap kedepan layar simulasi

Pada layar ini terdapat beberapa text dan gambar yang menjelaskan tentang keterangan dari simulasi yang akan dimainkan oleh pemain, adapun text yang terdapat pada layar simulasi ini adalah simulasi 1, simulasi 2, simulasi 3, simulasi 4, simulasi 5 dan simulasi 6. Dimana tiap text simulasi mempunyai judul, gambar dan penjelasan yang berbeda – beda. Apabila text simulasi 1 diklik maka akan muncul gambar mengenai simulasi 1 serta penjelasan tentang simulasi tersebut. Terdapat juga 2 text utama yang mendapat menjalankan fungsi dari layar simulasi ini yaitu text back dan text start, apabila text back diklik maka pemain akan diarahkan ke layar menu utama, apabila text start diklik maka pemain akan diarahkan ke layar simulasi sesuai dengan simulasi yang telah dipilih oleh pemain

[SELECT SCENE] Go To Simulasi 1

Go To Simulasi 2 Go To Simulasi 3

(36)

22 Go To Simulasi 4

Go To Simulasi 5 Go To Simulasi 6 Start

Back To Main Menu

INT. Layar Help

MS, Camera menghadap kedepan layar simulasi

Pada layar ini terdapat 3 layar help yang membantu pemain untuk mengetahui cara memulai permainan, layar pertama berisi beberapa gambar dan text yang menjelaskan tentang cara menggerakkan karakter didalam permainan, layar pertama memiliki text back dan next, text back digunakan untuk kembali ke layar menu utama sedangkan text next digunakan untuk menampilkan layar help yang kedua.

Layar kedua berisi beberapa gambar dan text yang menjelaskan tentang cara menggunakan suatu barang seperti untuk membuka pintu atau mengambil barang, layar kedua memiliki text back dan next, text back digunakan untuk kembali ke layar menu utama sedangkan text next digunakan untuk menampilkan layar help yang ketiga. Layar ketiga berisi beberapa gambar dan text yang menjelaskan tentang cara memadamkan api atau menggunakan apar, layar ketiga memiliki text back dan text menu, text back digunakan untuk kembali ke layar kedua help sedangkan text menu digunakan untuk kembali ke layar menu utama.

[SELECT SCENE] Go To Help

Go To Help 2 Go To Help 3

(37)

23 Next

Back To Main Menu

INT. Layar About

MS, Camera menghadap kedepan layar about

Pada layar ini terdapat beberapa text yang menjelaskan tentang judul dari permainan ini serta nama dari pembuat dan pengembang permainan. Layar ini memilik text back dan quit, apabila text back diklik maka pemain akan diarahkan ke layar menu utama, apabila text quit diklik maka pemain akan keluar dari permainan.

[SELECT SCENE] Back To Main Menu

INT. Layar Bermain

MS, Camera mengikuti arah pemain, ketika pemain menggerakkan karakter kedepan, belakang maupun kesamping

Pada layar ini terdapat beberapa layar bermain, yaitu layar bermain simulasi 1, simulasi 2, simulasi 3, simulasi 4, simulasi 5 dan simulasi 6. Yang membedakan tiap simulasi adalah logika permainan, posisi karakter, banyaknya titik api yang harus dipadamkan, posisi masker.

Layar bermain ini terdapat beberapa text yang ditampilkan untuk mengetahui nilai dari darah, waktu, posisi simulasi yang dimainkan, banyaknya titik api serta banyaknya titik api yang berhasil dipadamkan.

Layar ini juga terdapat beberapa fungsi dimana ketika pemain menekan tombol esc pada keyboard maka permainkan akan diberhantikan untuk sementara dan pemain juga dapat melanjutkannya kembali dengan menekan tombol esc lagi. Tombol esc ini juga

(38)

24 digunakan untuk memilih simulasi yang akan dimainkan oleh pemain.

Adapun logika yang ada didalam layar bermain sebagai berikut, waktu permainan terus berkurang selama permainan berlangsung, ketika pemain mengenai kobaran api maka darah pemain akan berkurang. Pemain dapat memadamkan api dengan cara mengambil apar yang telah tersedia. Apabila apar telah diambil maka apar yang berada diposisinya akan hilang dan muncul text nilai dari apar yang telah diambil, jika nilai apar tersebut habis maka pemain harus mengambil apar lainnya untuk memadamkan api. Ketika pemain berhasil memadamkan api maka text memadamkan api akan bertambah dan titik api akan berkurang.

Permainan ini dinyatakan telah berhasil diselesaikan apabila pemain berhasil memadamkan seluruh titik api disetiap simulasi atau pemain berhasil sampai di tempat berkumpul evakuasi (Assembly Point), apabila pemain sampai di assembly point maka akan muncul tampilan mengenai keterangan simulasi keberapa yang berhasil diselesikan serta keterangan mengenai luka bakar yang diterima dan jumlah titik api yang berhasil dipadamkan.

[SELECT SCENE] Go To Simulasi

Exit

III.2.3 StoryboardGame

Storyboard merupakan gambaran yang nantinya akan dibuat dalam permainan sesuai dengan script writing yang telah ditulis sebelumnya. Untuk model penulisan Storyboard pada game ini mengacu pada format pembelajaran naskah produksi diploma empat politeknik negeri batam[15] Storyboad game ini dapat dilihat pada tabel dibawah :

(39)

25

Scene Name : game menu Scene No : 01 Page No : 1

Narration Audio : -

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : GAME MENU, START, HELP, ABOUT dan QUIT.

Animation / video description :

Animasi Nyala api beserta asap dan animasi pada saat mengarahkan mouse di teks START, HELP, ABOUT dan QUIT.

Layout description :

Pada Scene game menu ini menampilkan gambar gedung politeknik negeri batam yang berbentuk 3D yang terbakar di beberapa lantainya dan ada bebepara teks pilihan untuk game menu seperti START, HELP, ABOUT dan QUIT untuk melanjutkan permainan atau masuk ke Scene selanjutnya dari game.

(40)

26

Scene Name : game start Scene No : 02 Page No : 2

Narration Audio :-

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : SIMULASI 1-6, BACK dan teks tugas dan informasi yang harus di lakukan dalam simulasi.

Animation / video description :

animasi pada saat mengarahkan mouse di teks-teks SIMULASI yang ada di sebelah kiri dan teks BACK

Layout description :

Pada Scene game start ini menampilakan dua bagian layar yang di mana bagian sebelah kiri berisi pilah simulasi yang ingin di mainkan sebanyak enam simulasi,sedangkan di bagian kanan menampilan tugas dan informasi yang akan menjadi petunjuk dalam memainkan game simulasi ini. Scene ini tampil setelah pemain memilih pilihan START di Scene game menu.

(41)

27

Table 3.4 Storyboard Scene GameSimulasi

Scene Name : game simulasi Scene No : 03 Page No : 3

Narration Audio :-

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : SIMULASI 1-6, BACK, START dan teks yang berisi sekenario yang ada di simulasi yang di pilih.

Animation / video description :

animasi pada saat mengarahkan mouse di teks-teks SIMULASI yang ada di sebelah kiri, teks-teks BACK dan teks START.

Layout description :

Scene simulasi ini masih sama dengan Scene game start sebelumnya hanya saja Scene ini akan muncul setelah pemain memilih salah satu simulasi yang ada di bagian kiri layar, sehingga bagian kanan dari layar akan berubah dan menampilakan informasi berupa judul simulasi yang dipilih beserta informasi berupa sekenario kebakaran yang di buat dalam simulasi tersebut.

(42)

28

Scene Name : game play Scene No : 04 Page No : 4

Narration Audio :

suara pintu terbuka / tertutup, suara ringing alarm.

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : Counter Darah, Counter Waktu, Counter apar,

Animation / video description :

Nyala api beserta asap, semprotan APAR, pintu terbuka / tertutup.

Layout description :

Scene game play ini muncul setelah pemain menekan tombol STARTyang ada di Scene game simulasi, dimana pada Scene ini merupakan layar bermain dari game ini, pada layar akan menampilkan view ruangan sesuai sekenari yang ada pada Scene yang dipilih sebelumnya dan di layar akan ada informasi (Darah dan Waktu) untuk informasi (Masker dan Apar) akan muncul jika pemain menemukan masker dan apar lalu mengambilnya, khusus untuk apar selain menampilkan informasi dilayar juga akan menampilkan objek tangan yang membawa apar seolah-olah pemain membawa apar.

(43)

29 Table 3.6 Storyboad Scene GameHelp

Scene Name : game help Scene No : 05 Page No : 5

Narration Audio :-

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : HELP, BACK dan teks yang berisi tombol keyboard komputer yang di gunakan untk bermain

Animation / video description :

animasi pada saat mengarahkan mouse di teks BACK

Layout description :

Scene game help ini menampilkan sebuah layar yang berisi informasi tentang tombol keyboard yang digunakan untuk bermain berupa gambar tombol keyboard yang di sebelahnya terdapat informasi fungsinya, selain itu di scene ini juga terdapat tombol BACK untuk kembali ke scene game menu. Untuk masuk ke scene game help ini pemain harus memilih help

(44)

30 Table 3.7 Storyboard Scene Game About

Scene Name : game about Scene No : 04 Page No : 6

Narration Audio :-

Frame Size : 1280 x 720 pixel / 800 x 600 pixel

Text : ABOUT, BACK dan teks yang berisi tentang siapa pengembang game 3d simulasi penanggukangan dan evakuasi kebakaran di politeknik negeri batam.

Animation / video description :

animasi pada saat mengarahkan mouse di teks BACK

Layout description :

Scene game about ini menampilkan sebuah layar yang berisi informasi tentang tim yang mengembangkan game simulasi ini, selain itu di scene ini juga terdapat tombol BACK untuk kembali ke scene game menu. Untuk masuk ke scene game about ini pemain harus memilih about yang ada di scene game menu.

(45)

31

III.3

Pengumpulan Bahan (

Material Collecting

)

Pada tahap ini mencakup pengumpulan bahan- bahan untuk kebutuhan pembuatan

game berdasarkan perancangan yang telah dibuat. III.3.1 Bahan berupa Gambar

Pada tahap ini mencakup pengumpulan bahan-bahan berupa gambar yang bertujuan sebagai referensi/acuan pembuatan objek untuk di jadikan aset dalam

game berdasarkan perancangan yang telah dibuat. III.3.2 Bahan berupa Gambar

Bahan berupa gambar adalah gambar yang di dapat dari survei langsung ke lokasi yaitu ke kampus politeknik negeri batam dan di foto lokasi-lokasi yang di anggap perlu, selain itu gambar juga di dapat dari website yang memuat informasi tentang kampus polteknik negeri batam yang ada gambarnya dan yang terakhir gambar juga di dapat dari google map untuk foto politeknik tampak atas. Bahan gambar yang di gunakan bisa di lihat di Gambar 3.1 Bahan gambar

Gambar 3. 1 Bahan Gambar

III.3.3 Bahan berupa Video

Bahan berupa video adalah video yang di dapat dari survei langsung ke lokasi yaitu ke kampus politeknik negeri batam dan di videokan lokasi-lokasi

(46)

32 yang di anggap perlu untek acuan pembuatan objek. Bahan video yang di gunakan bisa di lihat di Gambar 3.2 Bahan video

Gambar 3. 2 Bahan berupa video

III.3.4 Bahan berupa Software

Dalam hal ini untuk software digunakan dua buah software yang mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu 3ds max 2010 untuk pembuatan objek dalam game dan unity 3D untuk geme engine-nya. Logo kedua software terbebut bisa di lihat di Gambar 3.3 logo 3ds max dan Unity 3D

(47)

33 III.3.5 Bahan berupa Hardware

Dalam hal ini untuk hardware digunakan dua buah laptop yaitu Acer 4736Z dan Thosiba Pavilion g4 dengan spesifikasi seperti di di tabel berikut :

Table 3.8 Spesifikasi Hardware

Acer 4736Z Thosiba Pavilion g4

Processor Pentium (R) Dual-Core CPU T4400 @ 2.20GHz

Intel(R) Core(TM) i5-3210M CPU @ 2.50GHz

RAM 3 GB 6 GB

Graphic Card Intel ATI Radeon (TM) HD 7670M

Operating System Windows 7 Ultimate Windows 7 Home Basic

III.4

Pembuatan (

Assembly

)

Tahap ini merupakan tahap pembuatan obyek multimedia berdasarkan perancangan yang telah dibuat sebelumnya, yaitu pembuatan objek digital dari gedung politeknik negeri batam beserta objek lain yang di butuhkan sesuai dengan Pengonsepan (Concept) diatas, selain itu pembuatan objek dalam game simulasi ini mengacu pada Perancangan (Design) yang di buat sebelumnya mulai dari sinopsis, script writing dan yang terakhir storyboard game. sesuai yang ada pada Pengonsepan (Concept) dan Perancangan (Design).

III.4.1 Pembuatan obyek di 3ds max

Pembuatan objek game di 3ds max ini bertujuan sebagai bahan dasar pembuatan

game 3D Simulasi Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran di Politeknik Negeri Batam. Karena dalam game menggunakan lokasi politeknik negeri batam maka objek-objek yang di buat haruslah sesuai dengan kondisi sebenarnya terutama media-media penanggulangan dan evakuasi yang ada agar dapat memberi informasi kepada pemain dengan benar sehingga pemain mengetahui apa yang

(48)

34 harus dilakukan jika terjadi kebakaran di Politeknik Negeri Batam, baik itu dalam proses penanggulangan maupun evakuasi kebakaran.

Obek-objek yang di dibuat dalam hal ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : III.4.1.1 Pembuatan Model Objek-objek Penanggulangan Kebakaran Pada bagian ini objek yang di buat adalah objek yang digunkan untuk melakukkan penanggulangan meliputi apar untuk memadamkan sumber api dan masker untuk digunakan saat pemain berada di area yang di penuhi asap akibat kebakaran.

A. Pembuatan Objek Apar

Apar yang di buat dalam game ini adalah apar yang bisa di temukan di gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di setiap lorong depan kelas berjumlah dua buah tiap lantai, untuk jenisnya yaitu Apar Tepung pemadam (dry powder) berwarna merah seperti yang di buat pada gambar dibawah.

Gambar 3. 4 pembuatan objek Apar

B. Pembuatan Objek Kotak Masker

Kotak Masker yang di buat dalam game ini adalah Kotak biasa yang di beri tanda penggunaan masker yang di letakkan di setiap ruangan berjumlah satu buah.

(49)

35

Gambar 3. 5 pembuatan model kotak masker

III.4.1.2 Pembuatan Model Objek-objek Evakuasi Kebakaran

Pada bagian evakuasi objek yang dibuat adalah objek yang digunakan untuk melakukan langkah penyelamatan atau evakuasi saat terjadi kebakaran di politeknik negeri batam seperti tanda jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tanda assembly point dan area assembly point sesuai yang ada di politeknik negeri batam.

A. Pembuatan objek Tanda Jalur Evakuasi

Objek tanda jalur evakuasi dalam game ini adalah tanda jalur evakuasi yang bisa di temukan di gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di setiap lorong depan pintu darurat berjumlah dua buah tiap lantai, yang berbentuk persegi panjang bergambar seperti yang di buat pada gambar dibawah.

(50)

36

Gambar 3. 6 Pembuatan model tanda jalur evakuasi

B. Pembuatan Objek Pintu Darurat

Objek intu darurat yang di buat dalam game ini adalah pintu darurat yang bisa ditemukan di gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di dua sisi gedung berjumlah dua buah tiap lantai, pintu darurat berwarna merah berbeda dengan pintu kelas seperti yang di buat pada gambar dibawah.

Gambar 3. 7 pembuatan model pintu darurat

C. Pembuatan Objek Tangga Darurat

Objek tangga darurrat yang di buat dalam game ini adalah tangga darurat yang bisa ditemukan di gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di dua sisi gedung berjumlah dua buah tiap lantai, tangga darurat

(51)

37 menghubungkan kedelapan lantai yang ada di gedung, untuk menuju tangga darurat hartus melewati pintu darurat. Tangga darurat memiliki pagar bewarna merah seperti yang di buat pada gambar dibawah.

Gambar 3. 8 Pembuatan model tangga darurat

D. Pembuatan Objek Tanda assembly point

Objek tanda assembly point dalam game ini adalah tanda assembly point yang bisa di temukan di area gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di setiap area terbuka tempat berkumpul ketika terjadi bencana, tetapi dalam game ini di buat hanya di dua tempat yaitu di taman sisi kiri dan kanan gedung utama yang berbentuk persegi bergambar seperti yang di buat pada gambar dibawah.

(52)

38

Gambar 3. 9 Pembuatan model tanda assembly point

E. Pembuatan Objek Area assembly point

Objek area assembly point dalam game ini adalah area assembly point yang bisa di temukan di area gedung Politeknik Negeri Batam yang berada di setiap area terbuka tempat berkumpul ketika terjadi bencana, tetapi dalam game ini di buat hanya di dua tempat yaitu di taman sisi kiri dan kanan gedung utama seperti yang di buat pada gambar dibawah.

(53)

39 III.4.1.3 Pembuatan Model Objek-objek Pendukung Lain

Pada bagian pendukung lain ini objek yang di buat merupakan objek-objek yang ada di game untuk membuat pemain merasa berada di area politeknik negeri batam seperti gedung utama yang terdiri dari delapan lantai lengkap dengan ruang kelas, pintu-pintu ruangan yang ada di setiap lantai, kursi, rak sepatu jendela dan atribut gedung lainya. Seperti pada gambar-gambar dibawah ini :

Gambar 3. 11 modeling gedung politeknik negeri batam di 3ds max

(54)

40

Gambar 3. 13 modeling alarm di 3ds max

Gambar 3. 14 modeling kursi di 3ds max

(55)

41

Gambar 3. 15 modeling rak sepatu di 3ds max

III.4.2 Pembuatan obyek menjadi game di Unity3D

Pada tahap ini adalah pembuatan obyek multimedia yang telah di buat dari 3ds max diatas disusun dan di gabungkan menjadi game di unity 3D yang telah dimasukkan objek-objek yang ada di unity 3D seperti semprotan apar, api serta asap yang seperti gambar-gambar berikut :

(56)

42

Gambar 3. 17 modeling Fiture ESC di Unity 3D

(57)

43

Gambar 3. 19 modeling Fiture pemadam api di Unity3D

(58)

44

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi implementasi atau hasil dari perancangan yang ada di bab 3 beserta penerapan dari objek-objek yang telah di buat sebagai aset penunjang game 3d simulasi penanggulangan dan evakuasi kebakaran di politeknik negeri batam, selain itu di bab ini juga berisi objek game yang talah dijalankan dan menjadi tampilan antarmuka game, skenario pengujian game serta hasil pengujian dari setiap implementasi yang ada di dalam game ini.

IV.1 Tampilan Antarmuka

IV.1.1.1 Layar Main Menu

Pada layar menu tanpak gedung utama politeknik negeri batam bagian luar yang berfungsi menjadi layar menu utama sebelum memulai permainan.

(59)

45 IV.1.1.2 Layar Simulasi

IV.1.1.2.1 Layar Home Simulasi

Pada layar home simulasi menjelasakan tugas-tugas yang harus di lakukkan pemain dalm game simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

Gambar 4. 2 Layar Home Simulasi

IV.1.1.2.2 Layar Simulasi 1

Pada layar simulasi 1 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 1, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

(60)

46 Gambar 4. 3 Layar Simulasi 1

IV.1.1.2.3 Layar Simulasi 2

Pada layar simulasi 2 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 2, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

(61)

47 IV.1.1.2.4 Layar Simulasi 3

Pada layar simulasi 3 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 3, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

Gambar 4. 5 Layar Simulasi 3

IV.1.1.2.5 Layar Simulasi 4

Pada layar simulasi 4 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 4, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

(62)

48 Gambar 4. 6 Layar Simulasi 4

IV.1.1.2.6 Layar Simulasi 5

Pada layar simulasi 5 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 5, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

(63)

49 IV.1.1.2.7 Layar Simulasi 6

Pada layar simulasi 6 ini menjelaskan sekenario dari simulasi 6, yang berisi informasi kejadian kebakaan sihingga pemain bisa mengantisipasi kebakaran dalam simulasi ini. Seperti gambar di bawah :

Gambar 4. 8 Layar Simulasi 6

IV.1.1.3 Layar Help

Pada layar Help ini menjelaskan cara bermain meliputi penggunaan keyboard dan

(64)

50 Gambar 4. 9 Layar Help

(65)

51 Gambar 4. 11 Layar Help 3

IV.1.1.4 Layar About

Pada layar Help ini menampilkan infoemasi pengembang dari game. Seperti gambar di bawah :

(66)

52 IV.1.1.5 Layar Bermain

Pada layar Bermain ini menampilkan kondisi saat permainan/simulasi sedang di jalankan. Seperti gambar di bawah :

Gambar 4. 13 Layar Bermain

IV.2 Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan dengan dua jednis pengujian yaitu pengujian alfa (pengujian yang dilakukan lingkungan internal pengembang game) dan pengujian beta

(pengujian yang dilakukan berdasarkan surfei pengguna yang ada di lingkungan politeknik negeri batam) untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam perancangan objek game yang dibuat. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Gambar

Gambar 2. 1 Metologi Perancangan Luter – Sutopo
Gambar 3. 1 Bahan Gambar
Gambar 3. 2 Bahan berupa video
Gambar 3. 4 pembuatan objek Apar  B.  Pembuatan Objek Kotak Masker
+7

Referensi

Dokumen terkait