• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Pembuatan Game Bergenre Simulasi Berjudul "Conqueror Fire" Tentang Cara Mengatasi Kebakaran Hutan Sebagai Media Informasi Untuk Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Pembuatan Game Bergenre Simulasi Berjudul "Conqueror Fire" Tentang Cara Mengatasi Kebakaran Hutan Sebagai Media Informasi Untuk Remaja."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA INFORMASI UNTUK REMAJA

TUGAS AKHIR

Program Studi

DIV KOMPUTER MULTIMEDIA

Oleh:

DANNY FEBRIAWAN IKRANEGARA 12.51016.0011

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Batasan masalah... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 Jenis Kebakaran Hutan ... 6

2.2 PengertianGame... 7

2.3 Pengertian Genre Game ... 8

2.4 JenisGenre... 8

2.5 Pengertian Genre Simulasi... 9

2.6 Manfaat Bermain Game... 10

2.7 Kebakaran Hutan ... 10

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 11

3.1 Metodologi... 11

3.2 Pengumpulan Data ... 12

3.3 Studi Eksisting ... 17

3.5 STP... 19

3.6 Keyword... 21

3.7 DeskripsiKeyword... 23

3.8 Perancangan Karya ... 23

(3)

x

3.9 Jadwal Rencana kegiatan ... 33

3.10 Rencana Anggaran ... 34

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA... 35

4.1 Produksi ... 35

4.1.1 Pembuatan Assets ... 35

4.1.2 Pembuatan Level Game ... 36

4.1.3 Development ... 44

4.1.4Test Play... 46

4.2 Pasca Produksi ... 46

BAB V PENUTUP... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA... 51

BIODATA PENULIS... 54

(4)

1.1 Latar belakang

Kasus pembaka

saat ini hutan seluas

Riau, Jambi, Kalimant

selaku Kepala Seksi D

68 titik panas api terse

titik, Bengkulu 9 titik,

dan Provinsi Kepulau

memasuki musim ke

menyebabkan api suli antan Barat dan Kalimantan Tengah, menurut

ksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanba

ersebar di wilayah Riau sebanyak 28 titik, Sum

tik, Nanggroe Aceh Darussalam 7 titik, Sumat

pulauan Riau 1 titik. Wilayah di pesisir selatan

kemarau lebih cepat dibandingkan wilayah

sulit di padamkan.

Gambar 1.1 Grafik pantauan titik panas

Sumber : www.google.com

kian marak terjadi,

di Sumatera Utara,

nurut Slamet Riyadi

nbaru menjelaskan

umatera Utara 17

atera Barat 6 titik

n Riau cenderung

(5)

Terhitung kebakaran hutan sudah ada sejak tahun 1982 hingga sekarang

masih belum bisa teratasi berdasarkan data dari Direktorat Pengendalian

Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mencatat 18 juta hektar hutan telah habis karena terbakar dan total kerugian

Negara mencapai 700 milyar.

Kebakaran hutan semakin di perparah dengan bertambahnya jumlah titik api

diakibatkan oleh badai El Nino, badai El Nino yaitu suatu gejala penyimpangan

kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di

Samudera pasifik khususnya di bagian tengah dan timur. Karena lautan dan

atmosfer adalah 2 sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut

ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada

akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim.

Masalah kebakaran hutan merupakan kejadian yang setiap tahun terjadi

tetapi belum juga bisa diantisipasi dengan tepat, peran serta masyarakat sangat

dibutuhkan untuk membantu memerangi kebakaran hutan yang disengaja oleh

oknum-oknum tertentu sehingga merugikan dari berbagai segi, sehingga penulis

mengangkat kasus ini sebagai judul Tugas Akhir untuk membantu memberikan

informasi mengatasi kebakaran hutan dalam bentukgamebergenresimulasi.

Game ber genre simulasi sangat cocok untuk mengedukasi tentang cara

mengatasi kebakaran karena pemain tidak harus langsung terjun ke tempat

(6)

3

Menurut JOHN C.BECK dkk (2013: 24)gamemerupakan penarik perhatian yang telah terbukti hal itu disampaikan, karena mediagamesangat mempengaruhi

seseorang untuk melakukan sesuatu dan berpengaruh untuk ke depannya.

DalamGamedibutuhkan suatugenreagargametersebut agar sesuai dengan

konsep tentang mengatasi kebakaran hutan sehingga pemain bisa lebih paham dan

mengerti. Genre game sendiri mempunyai banyak jenis, contohnya adventure,

puzzle, simulation, RPG dan masih banyak lagi. Dalam game ini penulis

menggunakangame genre simulation,Menurut RITA KUMAR (2007: 314).

“Simulation games replicate elements of a more difficult situation allowing player to study and enjoy the replicated elements and version is something they can experience and enjoy”.

terjemahan: “Game simulasi meniru elemen yang lebih sulit yang memungkinkan pemain untuk belajar dan menikmati elemen direplikasi”.

Sedangkan menurut M.Abouzeid (2001: 73) pengertian genre game adalah klasifikasi game yang didasari interaksi pemainnya visualisasi juga menjadi

ukuran klasifikasigenreini, namun untuk beberapa kasus pengembangangameini menjadi kompilasi antara beberapagenre.

Dengan dikemas berbentuk game yang menarik diharapkan simulasi

mengatasi kebakaran hutan ini bisa menjadi game yang diminati semua golongan dan bisa diterapkan secara langsung secara terus menerus sehingga hutan yang

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah yang

dikaji antara lain:

1. Bagaimana membuat suatu game genre simulasi tentang mengatasi

kebakaran hutan yang dikemas dengan menarik?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir game simulasi ini diantara lain:

1. Pembuatangamesimulasi tentang cara mengatasi kebakaran hutan. 2. Gameterdiri dari 4 level.

3. Gameyang dimainkan secaraSingle Player.

4. Gameyang dimainkan berbasisPC(Personal Computer). 5. Gamemenggunakan modelPixel Art

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan game simulasi tentang

mengatasi kebakaran hutan dalam Tugas Akhir ini antara lain adalah:

1. Membuatgamesimulasi tentang mengatasi kebakaran hutan.

(8)

5

1.5 Manfaat

Manfaat dalam pembuatan game simulasi tentang mengatasi hutan dalam

Tugas Akhir antara lain adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat digunakan sebagai referensi keilmuan pembuat game ber genre

simulasi.

b. Dapat digunakan sebagai bahan pengembangan keilmuan lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Genre simulasi yang digunakan dalam game ini membantu agar masyarakat bisa lebih mengerti dan menerapkan tentang bagaimana

mengatasi kebakaran hutan.

b. Diharapkan mampu menjadi game simulasi yang bukan hanya memberikan hiburan tetapi juga mengedukasi, melalui pesan yang

(9)

6

Dalam landasan teori ini menjelaskan tentang konsep dan teori yang

menunjang Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat

diuraikan.

2.1 Kebakaran Hutan

Pengelompokan kebakaran menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 Bab 1 Pasal 2, Ayat 1 Mengklasikfikasikan

kebakaran menjadi 4 yaitu kategori A, B, C, D. Klasifikasi tersebut sebagai

berikut:

1. Kebakaran Kelas A

Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam.

Contoh : Kebakaran kayu, plastic, kertas dan kain.

Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran dengan

menggunakan pasir,foam(busa), tepung pemadam dan tanah/lumpur.

2. Kebakaran Kelas B

Kebakaran bahan cairan atau gas yang mudah terbakar.

Contoh : Kerosine, solar, premium dan LPG.

Alat/media pemadam yang tepat dengan menggunakan : Tepung pemadam

(10)

7

3. Kebakaran Kelas C

Kebakaran instalasi bertegangan.

Contoh : Breaker listrik.

Alat/media pemadam yang tepat dengan menggunakan : Carbon dioxsida

(CO2), Tepung kering (Dry Chemical). 4. Kebakaran Kelas D

Kebakaran pada benda-benda logam padat.

Contoh : Magnesium, Aluminium, Natrium dan Kalium.

Alat/media pemadam yang tepat dengan menggunakan pasir halus danDry Powderkhusus.

2.2 PengertianGame

Menurut para ahli tentang pengertiangame: 1. Rouse Margaret

Gameis the running of specialized application known as electronic games, especially on machine designed for such programs and, in a more recend trend”.

Terjemahan: “game adalah menjalankan aplikasi khusus yang dikenal sebagai permainan eletronik, terutama pada mesin yang dirancang untuk program tersebut dan dalam trend baru” .

2. Subrahmanyam

Bermain game jangka panjang mempunyai efek pada pelajar dalam pelajaran.

3. Prensky

(11)

2.3 Pengertian Genre game

Genre game adalah klasifikasi game yang di dasari interaksi pemainnya

visualisasi juga menjadi ukuran klasifikasinya genre ini, namun untuk beberapa kasus pengembangangameini menjadi kompilasi antara beberapagenre.

2.4 Jenis-JenisGame (genre)

Menurut Wolf (2000) game computer dikelompokan dalam berbagai genre

atau jenis permainannya, antara lain:

1. Side Scrolling game

Dalam game ini, pemain dapat menggerakan karakter kekanan, kekiri, atas dan bawah.

Contoh :Mario Bros

2. Shooting game

Pemain harus mencari dan menembak musuh untuk mencapai tujuan

tertentu. Game jenis ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: First Person ShootingdanThird Person Shooting.

Contoh :Counter Strike

3. Role Playing Game (RPG)

Pada game ini pemain diminta untuk memerankan suatu karakter dan

mengemban misi khusus. Game ini terhitung memiliki komplesitas frame yang cukup tinggi.

(12)

9

4. Simulation

Merupakangameyang mensimulasikan sesuatu keadaan riil.

Contoh :Flight SimulatodanFire Fighter 5. Racing

Merupakangametentang sebuah balapan otomotif. Contoh :AsphaltdanNascar Rumble

6. Fighting

Merupakangametentang sebuah pertarungan. Contoh :Street FighterdanMortal Combat 7. Real Time Strategy (RTS)

Sebuah game tentang peperangan yang pemainnya diharuskan menyusun sebuah strategy berperang dan mempertahankansebuah kerajaan dari musuh.

Contoh :Clash ofClans, Clashof LorddanClash of King

8. Sporty

Game yang bertemakan olahraga dengan bermacam-macam jenis olahraga.

Contoh :PESdanNBA

2.5 GameSimulasi

Menurut Marczewski. Andrzej (2013) game simulasi merupakan game

dimana pemain bisa berinteraksi seperti keadaan sebenarnya.

“A simulator is where you are interacting with a virtual version of something real” .

(13)

2.6 Manfaatgamesimulasi

Menurut Hafidz Fadli (2012) manfaat darigamebergenreyaitu :

1. Sangat mendidik, karena kita bisa mengetahui dan mempelajari cara take off, landing.

2. Objek dan keadaan, objek yang sangat mirip dengan kehidupan nyata.

2.7 Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan merupakan sebuah tindakan yang illegal dan apabila tetap

dilakukan maka pelaku akan dikenakan hukuman berupa pembekuan atau

pencabutan izin perusahaan dan untuk individu akan diberikan sanksi ringan

berupa peringatan tertulis atau rehabilitasi kerusakan, retorasi, serta permintaan

maaf melalui media publik serta berjanji tidak mengulanginya.

Sedangkan untuk sanksi berat perusahaan atau individu dikenakan sanksi

denda, menjalani proses hokum dipengadilan dan masuk daftar hitam atau

Blacklist. Kegiatan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru merugikan

banyak pihak baik bagi Negara sendiri maupun Negara lain dengan asap yang

mengepul dan pekat membuat penglihatan dan kesehatan terganggu.

Dengan diberikannya sanksi yang berat diharapkan membuat perusahaan

atau individu jerah dan tidak mengulanginya, sehingga hutan yang ada bisa tetap

(14)

11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

Pada bab III ini diuraikan serta dijelaskan tentang metode yang digunakan

dalam pengolahan data dan perancangan dalam pembuatan Tugas Akhir yang

berjudul pembuatan game ber genre simulasi berjudul “Conqueror Fire” tentang

cara mengatasi kebakaran hutan sebagai media informasi untuk remaja.

Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini menjadi dasar rancangan karya. Metode penelitian dalam proses pembuatan game ini dilakukan

berdasarkan penelitian dengan beberapa tahapan yang digunakan yaitu

perencanaan, analisa, desain, dan implementasi. Berikut adalah uraian detail dari

setiap bagian.

3.1 Metodologi Penelitian

Pada metodologi dan perancangan karya ini akan dijelaskan dengan metode

yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam

pembuatan game ini. Metode penilitian dalam proses pembuatan game ini

dilakukan berdasarkan penilitian dengan tahapan-tahapan yang digunakan

diantaranya adalahplanningatau perencanaan, analisa, desain, implementasi.

Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian secara kualitatif, di

mana penelitian kualitatif menurut Hariyanti (2012: 22), penelitian kualitatif

mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan

(15)

sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian

penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.

3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam kegiatan pembuatan gamesimulasi ini dilakukan agar dalam proses analisis data tidak terjadi penyimpangan materi serta tujuan

yang dicapai dengan metode observasi, studi pustaka, wawancara, studi eksisting

dan studi literatur yaitu:

1. GameSimulasi

Pada tahapan ini, pengumpulan data lebih terarah kepada genre simulasi.

Pengumpulan data dilakukan untuk menemukan keyword yang digunakan sebagai pedoman pembuatan Tugas Akhir ini

a. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 2 orang yaitu bapak Pandu Rukmi Utomo dan

bapak Assaji Tjahjadi, beliau adalahArtistdanProgrammer di studio game

Mojiken yang berada di Surabaya. Dari hasil wawancara kepada 2 orang

tersebut dapat disimpulkan game bergenre simulasi adalah sebuah game

yang menirukan keadaan riil baik yang sedang terjadi atau tidak, yang

dijadikan dalam sebuah game yang bertujuan untuk memberikan langkah-langkah serta membantu menambah kepekaan masyarakat untuk mengatasi

(16)

Keyword: Men

eniru, Kepekaan, dan Mengatasi

Gambar 3.1 Screenshot Steam

Sumber : Olahan Penulis, 2016

elakukan observasi dengan me review

powered.com. Hasil review menunjukan gam

sudah cukup banyak ada ini menunjukan game

keadaan yang ada cukup di minati. Game tentan asyarakat untuk melatih kepekaan, lebih cepa

tasi masalah.

eniru, Kepekaan dan Mengatasi

Hutan

n ini, pengumpulan data lebih terarah pa

n data dilakukan untuk menemukan keyword y

an Tugas akhir.

13

iew pada situs

game ber genre game yang bersifat

ntang simulasi juga

epat dan tanggap

pada permainan.

(17)

a. Observasi

Gambar 3.2 Kebakaran hutan di Australia.

Sumber : www.google.com/kebakaranhutanaustralia

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam penulis melakukan

observasi. Hasil observasi didapatkan kelalaian manusia serta kemarau

panjang yang menyebabkan kebakaran hutan karena kemarau yang tidak di

antisipasi menyebabkan pohon mudah terbakar sehingga menimbulkan asap

yang menganggu kesehatan dan membuat negara menderita kerugian.

Keyword: Kelalaian, Kesehatan dan Kerugian

b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari

referensi diperlukan yang berkaitan dengan pembuatan game dalam tugas akhir ini.

(18)

15

Dalam buku Panduan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut

(2004: 68) karangan Wahyu Catur Adinugroho dijelaskan, penyebab

terjadinya kebakaran hutan selama ini faktor kelalaian manusia untuk

membuka lahan perkebunan baru yang berdampak matinya flora dan fauna,

menimbulkan asap yang mengandung Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2) dan Karbon Monoksida (CO) yang dapat menyebabkan penyakit ISPA dan dapat membuat jarak pandang terbatas sehingga

menimbulkan kerugian bagi negara.

Keyword: Kelalaian, Kesehatan dan Kerugian

3. Remaja

Pada tahapan ini, pengumpulan data lebih terarah kepada remaja.

Pengumpulan data dilakukan untuk menemukan keyword yang digunakan sebagai pedoman pembuatan Tugas Akhir ini.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada bapak Mochamad Sigit Widodo, beliau

adalah seorang dosen bagian bimbingan konseling di Universitas PGRI Adi

Buana. Beliau mengatakan bahwa remaja adalah anak yang sudah duduk di

bangku SMP-SMA, masa remaja merupakan masa perubahan yang

signifikan terutama perubahan jasmani dan rohani. Seiring perubahan

tersebut tidak mungkin para remaja tidak terlepas dengan masalah

kenakalan yang sekarang ini banyak terjadi. Karena perubahan tersebut

(19)

perlu adanya extra perhatian agar tidak terjadi penyimpangan. Remaja juga

identik dengan mencari jati diri sehingga kehidupan remaja saat ini bisa

dibilang butuh perhatian yang cukup extra dikarenakan perkembangan

jaman sudah modern terutama teknologi, jaman sekarang internet mudah

sekali diakses di gadget sehingga banyak konten yang perlu adanya

pembekalan terlebih dahulu supaya remaja yang mengaksesnya dapat

membedakan konten yang sesuai dengan batasan umur. Gaya hidup remaja

saat ini juga beda dengan remaja jaman dulu, remaja sekarang mudah sekali

terpengaruh dengan lingkungan.

Keyword: Labil, Jati Diri dan Lingkungan

b. Studi Literatur

Pada tugas akhir ini penulis mencari data melalui internet, adapun data yang

dicari yaitu data mengenai media pembelajaran anak terutama pada

perkembangan anak usia dini. Pada hasil literatur didapatkan bahwa pada

dasarnya terdapat beberapa perkembangan anak yaitu: aspek perkembangan

kognitif, aspek perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional dan

aspek perkembangan fisik motorik, setiap aspek dapat berpengaruh dalam

menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak.

Remaja saat ini juga identik dengan mencari jati diri sehingga mereka

mudah sekali diperngaruhi oleh lingkungan mereka.

(20)

17

3.3 Studi Eksisting

Studi eksisting merupakan salah satu sarana referensi dalam mengerjakan

Tugas Akhir ini. Dalam studi eksisting ini di pilih game yang sudah ada untuk di analisa kelebihan dan kekuranganya. Dalam hal ini, dipilih game mengatasi

kebakaran hutan dengangenresimulasi yang berjudulFire Flying.

Fire Flying merupakan game dengan genre simulasi ini mempunyai background story yaitu sebuah hutan yang sedang mengalami kebakaran (lihat

gambar 3.3).

Gambar 3.3Fire Flying.

(21)

Tabel 3.1 Kelebihan dan kekurangangame

2. Grafik cukup menarik

1. Merupakan game yang menggunakan pemodelan 2D 2.Gameplayyang kurang menarik

Sumber : Olahan penulis, 2016

3.4 Analisis Keyword

Setelah melakukan pengumpulan data maka proses selanjutnya adalah

analisis data, data yang telah didapat dari berbagai sumber dikualifikasikan

menurut darimana data itu didapat. Lalu diolah dengan mencari mana yang paling

identik atau yang selalu ada saat proses pengumpulan data dalam bentuk tabel.

Dari wawancara, studi literatur, studi pustaka dan observasi yang telah

dilakukan (lihat tabel 3.2), didapatkan keyword berupa Meniru, kepekaan dan mengatasi.

Tabel 3.2 PengumpulanKeyword gamesimulasi

Wawancara Observasi Keyword

Meniru Meniru Meniru

Kepekaan Kepekaan Kepekaan

Mengatasi Mengatasi Mengatasi

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Dari observasi dan studi pustaka yang telah dilakukan (lihat tabel 3.3) di

(22)

19

Tabel 3.3 PengumpulanKeywordKebakaran hutan

Observasi Studi Pustaka Keyword

Kelalaian Kelalaian Kelalaian

Kesehatan Kesehatan Kesehatan

Kerugian Kerugian Kerugian

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Dari hasil studi pustaka dan observasi yang telah dilakukan (lihat tabel

3.4), didapatkankeywordberupa Labil, Jati diri dan Gadget. Tabel 3.4 PengumpulanKeywordRemaja

Wawancara Studi Literatur Keyword

Labil Labil Labil

Jati diri Jati diri Jadi diri

Lingkungan Lingkungan Lingkungan

Sumber: Olahan Penulis, 2016

3.5 STP

Kegunaan dari STP ini adalah untuk membatasi segmentasi, target serta

positioningagar lebih jelas dan tidak terlalu melebar (lihat tabel 3.6 Analisa STP).

Tabel 3.5 Analisa STP

STP Kebakaran hutan

Segmentasi

&

Targeting

Geografis Surabaya

Demografi Usia : Remaja

(23)

perempuan

Psikografis Game yang mudah dipahami dan dimainkan karena

gameplayyang simple

Positioning Menjadi media sarana

informasi untuk membantu

mengatasi kebakaran hutan

Sumber : Olahan Penulis, 2016

Segmentasi dan targeting dari sisi geografis di tujukan untuk masyarakat.

Untuk psikologinya kelas sosial menengah, karena teknologi modern saat ini

mulai berkembang pesat dan nantinya game ini menjadi bisa diterapkan secara

langsung kedepannya. Sedangkan positioning dalam STP ini dimaksudkan untuk

menjadi sarana membantu mengatasi kebakaran hutan.

Dari hasil analisa data didapatkan dari tiga yang ada didalam judul tugas

akhir, Simulasi, Kebakaran hutan dan remaja menjadi tema dari game ini. Berdasarkan analisa data tentang game simulasi disimpulkan keyword berupa

(24)

21

3.6 Keyword

Tabel 3.6Keyword

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Keyword yang didapatkan ini berasal dari hasil wawancara dan observasi. Menurut Margaret E. Gredler (1990: 573) mengatakan bahwa game simulasi

adalah:

“Educational games and simulations are experiential exercises that transport learners to another world, there they apply their knowledge, skills and strategies”. Unlike games, simulations are evolving case studies of a particular social or physical reality. The goal instead of winning is to take

(25)

bona fide role,address the issues, threats or problems arising in the simulation and experience the effects of one’ s decisions.”

Terjemahan: Permainan pendidikan dan simulasi latihan pengalaman yang mengangkut peserta didik ke dunia lain, di sana mereka menerapkan pengetahuan, keterampilan dan strategi ". Tidak seperti game, simulasi yang berkembang studi kasus dari realitas sosial atau fisik tertentu. Tujuan bukannya menang adalah untuk mengambil peran bonafide, mengatasi masalah, ancaman atau masalah yang timbul dalam simulasi dan mengalami efek dari keputusan seseorang”.

Dari kedua keyword tentang game simulasi tersebut, disimpulkan menjadi

keyword "Aktivitas" hal ini didukung oleh pengertian aktivitas menurut website

http://www.kbbi.we.id, yang menyatakan bahwa arti dari aktivitas adalah:salah

satu kegiatan kerja, dari arti tersebut dapat dihubungkan dari pengertian kata

meniru, kepekaan dan mengatasi dengan sumber yang sama.

Dari hasil analisa data tentang remaja ini lebih diarahkan ke arah bermain,

hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan hasil dari tugas akhir yaitu sebuah

game. Keyword yang di dapat dari anak anak berupa labil, jati diri dan gadget

dimana ketiga keyword tersebut merupakan hasil dari wawancara dan studi literatur. Dari ketigakeywordtersebut dapat disimpulkan menjadi sebuahkeyword

yaitu gaya hidup. Menurut http://www.kbbi.we.id, pengertian dari gaya hidup adalah pola tingkah laku manusia sehari-hari dalam masyarakat.

Di dalam analisa data tentang kebakaran hutan, keyword yang didapat dari

kebakaran hutan adalah kelalaian, kesehatan dan kerugian. Dari ketiga keyword

tersebut dapat disimpulkan menjadi dampak, menurut http://www.kbbi.web.id

pengertian dari dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik

(26)

23

3.7 DeskripsiKeyword

Kedua keyword kesimpulan dari hasil analisis data game simulasi,

kebakaran hutan dan remaja, dapat disimpulkan menjadi keyword akhir yaitu cerdas. Menurut http://www.kbbi.web.id arti dari cerdas adalah sempurna

pengembangan akalnya untuk berpikir dan mengerti..

Setelah melakukan analisa dan mengerucutkan keyword-keyword yang ada maka dipilih kata Cerdas sebagai kata kunci dari tugas akhir ini. Kata cerdas

sebagai kesan visual yang akan ditimbulkan dalam game ini dan sebagai dasar darigameplay.

3.8 Perancangan Karya

Pemilihan perancangan yang efektif agar konten yang akan disampaikan

dalamgameini sesuai dengan daya tangkap dan imajinasi konsumennya.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Edi (2012). Terdapat tahapan

membuat game yang akan dibagi menjadi beberapa proses dengan bagan seperti berikut (lihat tabel 3.7).

Tabel 3.7 Bagan Perancangan Karya

Pro produksi Produksi Pasca Produksi

Riset dan penyusunan

konsep awal

Penyusunan aset dan

level design

Ui initial balancing

Perumusan gameplay Test play Rilis

(27)

3.9 Pra Produksi

Berdasarkan gambar tahapan perancangan karya. Pada tahap ini penulis

mempersiapkan aspek-aspek penting yang akan menjadi dasar dalam perancangan

karya. Berdasarkan permasalahan dan informasi yang telah dipaparkan dibab-bab

sebelumnya. Maka disusunlah ide dan konsep berikut ini.

3.9.1 Riset dan Penyusunan Konsep Dasar 1. Ide dan Konsep

a. Ide

Ide dari game ini berasal dari pengamatan penulis yang melihat maraknya pembukaan lahan perkebunan baru secara ilegal dengan cara membakar

hutan yang menyebabkan kerugian dari segi moril maupun materi. Dari

hasil pengamatan maka penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah

game sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang cara mengatasi

kebakaran hutan.

b. Konsep

Berdasarkan keyword yang didapat, berupa kata "cerdas". Maka

implementasi kata cerdas itu didalam gameini berupa konsep sebuahgame

simulasi dimana para pemain akan bermain game yang sesuai dengan

kondisi riil yang sedang terjadi. Pada awal gameplay pemain akan memadamkan api dengan diberi batasan waktu maka pemain diharuskan

(28)

25

2. Sinopsis

Dalam sebuah game dibutuhkan suatu ringkasan cerita agar pemain dapat

mengerti tentang game yang sedang ia mainkan. Pada game ini , pemain diberi waktu dan tantangan untuk memadamkan api secepat mungkin.

3. Skenario

Skenario pada game ini berisi tentang tahapan bermain game ini. Pada awal

game terdapat beberapa tahapan yaitu opening, ketika memasuki game start

yang harus pemain lakukan adalah mengklik tombol play, lalu tahap

selanjutnya adalah main menu, didalam main menu terdapat beberapa pilihan

yaitu play, option dan exit. Jika pemain ingin memulai permainan maka memilih tombol play tapi jika pemain ingin melihat cara bermain maka

pemain harus memilih option, pada saat pemain kalah akan muncul tombol restart apabila pemain ingin mengulang permainan kembali maka pemain bisa

memilih tombol restart jika tidak maka pemain memilih tombol main menu dan apabila pemain ingin keluar dari permainan maka pemain memilih exit

(29)

4. Karakter Game ini merup

keyword yang

ini harus mence

memiliki satu ka

yang dengan me

Gambar 3.4 Flowchart

Sumber: Olahan Penulis, 2016

rupakan game yang didesain untuk remaja dan g didapat, maka desain karakter yang digunaka

ncerminkan seorang anak-anak yang senang. G

u karakter yaitu dani. Karakter tersebut melamba

n menggunakan helm pemadam kebakaran (lihat

dan sesuai dengan

unakan untuk game

. Game ini hanya mbangkan pemuda

(30)

Untuk memilih

Kuisioner dilakuka

angkatan 2012 da

Tabel 3.8 Kuisioner de

Nama Karakte

Dani

Sumber: Olahan Penul

Dari hasil kuisione

ini adalah (lihat

Gambar 3.5 Desain Sket Dani

Sumber: Olahan Penulis, 2016

lih karakter yang tepat, maka penulis melakuka

lakukan kepada mahasiswa D4 Multimedia St

n 2012 dan beberapa mahasiswa angkatan 2013 (liha

r desain karakter

kter A B

5 4

nulis, 2016

kuisioner yang dilakukan maka karakter yang terpi

hat gambar 3.6):

Gambar 3.6 Desain Sket yang Terpilih

Sumber: Olahan Penulis, 2016

27

lakukan kuisioner.

Stikom Surabaya

hat tabel 3.8).

(31)

5. Game Level

Pada game ini akan dibuat 4 game level . Dimana setiap level memiliki

tingkat kesulitan yang berbeda dan batasan waktu yang berbeda.

a. Level 1

Padalevel 1 tingkat kesuliatan masih sangat mudah pemain diberi waktu 60 detik dan jumlah titik api hanya 10.

b. Level 2

Pada level 2 tingkat kesulitan ditambah dengan mempersingkat waktu menjadi 40 detik dengan jumlah titik api bertambah menjadi 20.

c. Level 3

Padalevel3 kesulitan semakin ditingkatkan dengan terus mempersingkat batasan waktu menjadi 30 detik dan jumlah titik api menjadi 25.

d. Level 4

Pada level4 atau level terakhir waktu dipersingkat menjadi 15 detik dan

jumlah titik api menjadi 30.

6. Tipografi

Didalam sebuah game dibutuhkan tulisan dibeberapa bagian, seperti nama

game, informasi, ui dan lain – lain. Berdasarkan keyword yang didapatkan

yaitu cerdas, maka font yang digunakan dalam game ini adalah font

(32)

7. Warna

Sesuai denganK

ini menggunaka

yang bersifat ding

Kobayashi menj

warna yang bersi

Gambar 3.7 Font Verdana

Sumber: www.verdanafont.com

n Keyword yang didapat yaitu cerdas, maka w

unakan warna hijau, warna hijau termasuk dala

dingin, didalam bukuColorist(1999: 45) karanga enjelaskan warna yang sesuai dengan kata cerd

bersifat dingin .

Gambar 3.8 Warna hijau

Sumber: www.google.com/warnahijau

29

warna pada game

dalam warna-warna

rangan Shigenobu

(33)

warna-3.8.2 PenyusunanGameplay

Pada awal gameplay akan nada bunyi alarm yang menandakan sedang

terjadi kebakaran maka pemain akan memilih menggunakan helikopter atau mobil

untuk memadamkan api dengan diberi batasan waktu dan jumlah air maka pemain

diharuskan untuk cepat dan tepat untuk mengatasi kebakaran. Pada level pertama

pemain akan diberi waktu 60 detik dan jumlah titik api 10 begitu juga denganlevel

selanjutnya waktu akan terus dipersingkat dan jumlah titik api akan terus

bertambah.

3.8.3 Pasca Produksi.

Pasca produksi adalah tahap dimana game telah selesai dibuat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan kemasangamedan kegiatan publikasi.

1. Kemasan

Game yang sudah jadi ini diburn pada kepingan CD. Setelah diburn,

kepingan CD dimasukkan dalam CD-Case. Agar kepingan CD dan

CD-Casetidak terkesan polos,maka dibuatlah desain untuk labelCD dancover

(34)

31

Gambar 3.9 Sketsa Label CD

Sumber: Olahan Penulis, 2016

b. Desain Cover Case

Gambar 3.10 Sketsa Cover Case Bagian Depan

Sumber: Olahan Penulis, 2016

2. Publikasi

Kegiatan publikasi meliputi playtesting, pembuatan poster, promosi di media sosial serta pembuatan merchandise berupa sticker dan pin. Berikut adalah hal-hal yang terkait dengan pembuatan poster dan pembuatan

(35)

1. Poster

a. Konsep poster pada game ini berupaenvironmentdi dalamgame. Desain

sket poster ini menggunakan desain pada tiap level dari game (lihat gambar 3.11).

b. Sketsa Poster

Gambar 3.11 Sketsa Poster

(36)

2. Merchandise

Pembuatan merc

gamekepada ma stiker.

Ga

3.9 Jadwal kegiatan

Di dalam pem

dibuatlah jadwal kegia

erchandise dilakukan untuk mendukung kegia

masyarakat. Untukgameini dipilihmerchandise

Gambar 3.12 RancanganMerchendiseberupa S Sumber: Olahan Penulis, 2016

atan

pembuatan TA ini membutuhkan waktu dan

giatan sebagai berikut:

Gambar 3.13 Jadwal kegiatan

Sumber: Olahan Penulis, 2016

33

giatan pengenalan

handisedalam bentuk

a Stiker

(37)

3.10 Rencana Anggaran

Pada pembuatan TA ini dibutuhkan biaya, maka penulis membuat anggaran

biaya agar mempermudah penulis di dalam menyediakan dana yang di perlukan.

Tabel 3.9 Rencana Anggaran

Sumber: Olahan penulis, 2016

Pra Produksi( Riset & Hunting )

Transportasi ( BBM + Sepeda Motor ) Rp.

50.000,-Beli makanan pedagang ( Sate Ayam, dll ) Rp.

100.000,-Administrasi ( ATK, Tinta, Kertas a4, dll ) Rp.

230.000,-Jilid Proposal TA Rp.

50.000,-Fotocopy Proposal TA Rp.

15.000,-Total Pra Produksi Rp.

445.000,-Produksi

PC Rp.

-Laptop Rp.

-Game Engine Rp.

-Total Produksi Rp 0

Paska Produksi

Pembuatan Laporan TA(4) Rp.

200.000,-Cetak Publikasi(CD, Poster, Souvenir, dll) Rp.

500.000,-Total Paska Produksi Rp.

(38)

1.145.000,-35

BAB IV

IMPLEMENTASI KARYA

Pada Bab Implementasi Karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses

pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap produksi dan tahap pasca produksi

4.1 Produksi

Tahap produksi memiliki beberapa elemen yang penting untuk dikerjakan.

Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak

ada makagametidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatangame

simulasi meliputi pembuatan asset, pembuatan game level, test play dan

development.

4.1.1 PembuatanAssets

Gameini memerlukanassets agargamebisa dimainkan dengan baik.Assets

yang berada didalamgameini terdiri dari:

1. Karakter

Pada game ini terdapat satu karakter, yaitu Dani. Sesuai dengan hasil kuisioner yang dilakukan pada sket desain Dani, maka hasil dari kuisioner

(39)

2. LevelDesain Leveldesain dal

a. Level 1

Berdasarkan desa

desain karakter

Gambar 4.1 Desain Karakter Dani

Sumber: Olahan Penulis, 2016

dalamgameakan dikelompokkan 4levelyaitu :

desain yang telah dirancang pada bab III maka

er (lihat pada gambar 4.2).

Gambar 4.2 Desain Karakter Dani

Sumber: Olahan Penulis, 2016

tu :

(40)

37

Sprite sheetkarakter Dani (lihat pada gambar 4.3).

Gambar 4.3 DesainSprite SheetDani Sumber: Olahan Penulis, 2016

Sprite sheet enemyyang terdiri dari api dan burung (lihat pada gambar 4.4).

Gambar 4.4 Desain sprite sheet enemy

Sumber : Olahan Penulis, 2016

(41)

Gamba

b. Level 2

Berdasarkan des

enemy.

Sprite enemymusa

G

bar 4.5 Pembuatan DesainBackgroundlevel 1 Sumber: Olahan Penulis, 2016

desain yang telah dirancang pada bab III maka

musang (lihat pada gambar 4.6).

Gambar 4.6 Desain sprite sheetmusang

Sumber: Olahan Penulis, 2016

l 1

(42)

Sesuai dengan

bertemakan huta

Gamba

c. Level 3

Berdasarkan des

spriteair (lihat pa

n tema yang diambil dari level 2, maka desa hutan (lihat gambar 4.7).

bar 4.7 Pembuatan DesainBackground Level2 Sumber: Olahan Penulis, 2016

desain yang telah dirancang pada bab III maka

hat pada gambar 4.8).

Gambar 4.8 Desain sprite sheetair Sumber: Olahan Penulis, 2016

39

desain background

el2

(43)

Sesuai dengan

bertemakan huta

Gamba

d. Level 4

Berdasarkan des

desain kambing

G

n tema yang diambil dari level 3, maka desa hutan dengan jalan naik turun (lihat gambar 4.9)

mbar 4.9 Pembuatan DesainBackgroundhutan Sumber: Olahan Penulis, 2016

desain yang telah dirancang pada bab III maka

ng (lihat pada gambar 4.10).

Gambar 4.10 Desainsprite sheetkambing Sumber: Olahan Penulis, 2016

desain background

4.9).

hutan

(44)

Sesuai dengan

bertemakan huta

Gamba

3. Animasi

n tema yang diambil dari level 4, maka desa hutan dengan jalan naik turun (lihat gambar 4.11

bar 4.11 Pembuatan DesainBackgroundlevel 3 Sumber: Olahan Penulis, 2016

Gambar 4.12Spriteorang berlari Sumber: Olahan Penulis, 2016

Gambar 4.13Spriteapi Sumber: Olahan Penulis, 2016

41

desain background

4.11).

vel 3

(45)

4. UI

Ui (user interf

berhubungan de

tombol yang ada

tombol play unt bermain dalamgam

Gambar 4.14Spriteair Sumber: Olahan Penulis, 2016

nterface) adalah sebuah objek yang dapat di

n dengan pengguna. Pada sebuah game, biasa ada padagametersebut (lihat gambar 4.15).

Gambar 4.15 Desain UIButton

Sumber: Olahan Penulis, 2016

untuk memulai permainan, tombol option unt mgamedan tombolexituntukmenutup/keluar da

t digunakan atau

asanya UI berupa

untuk melihat cara

(46)

43

5. Sound Effect

Agar menambah kesan nyata saat bermain, maka perlu ditambahkan

suara-suara pendukung yang sesuai dengan hal yang sedang dilakukan pemain.

Padagame ini sound effect hanya digunakan ketika menekan tombol (lihat

gambar 4.16).

Gambar 4.16 Sound effect kaki melangkah

Sumber: Olahan Penulis, 2016

6. PembuatanLevel Game

Untuk membuatlevelbisa dimainkan dengan baik dibutuhkangame engine.

Dalam game engine tiap-tiap sprite dan elemen penting diberi behavior sesuai

(47)

Gambar 4.17Game Engine GameMaker Studio 1.4

Sumber: Olahan Penulis, 2016

6. Development

Pada tahap ini, elemen-elemen game mulai dikembangkan. Desain

antarmuka diterapkan dalamgame engine, spritedisatukan (lihat gambar 4.18).

Gambar 4.18 Halaman UtamaGamepadaGameMaker Studio1.4 Sumber: Olahan Penulis, 2016

Sebelum memasuki permainan pastinya setiap game memiliki halaman utama. Pada gambar 4.19 merupakan gambar menu utama ketika bermain game

ini, dari menu utama ini kita akan menuju main menu, dengan cara mengklik

(48)

Gambar

Setelah memasuki

game ini dibuat sim gambar 4.20).

Gambar 4.20 Sy

bar 4.19 Main Menu padaGameMaker Studio1.4 Sumber: Olahan Penulis, 2016

asuki halaman utama, menu utama dalam Gam

simpel agar pemain bisa lebih mudah mema

System Utama PadaGamepadaGameMaker St

Sumber: Olahan Penulis, 2016

45

o1.4

ameMaker Studio,

mainkannya (lihat

(49)

4.2 Pasca Produksi 4.2.1 UX Initial Balancing

Pada Tahap ini semua komponen game yang telah disatukan dan disempurnakan di tes kembali, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui jika

didalam game yang tilah diperbaiki masih terdapat bug atau tidak, biasanya pada tahapan inigameakan diuji olehgametester.

4.2.2Play Testing

Play testing dilakukan untuk menguji kelancaran gameplay serta berbagai

konsep yang tersusun dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan (lihat gambar 4.21).

Play testingmenggunakan 2 caraplay testerteman dan pameran.Play tester

teman dilakukan menggunakan mahasiswa DIV Komputer Multimedia Stikom

Surabaya, sedangkanplay testerpameran diadakan di Royal Plaza pada tanggal

5-7 Agustus 2016.

(50)

47

Gambar 4.22Play testerpameran di Royal

Sumber: Olahan Penulis, 2016

4.2.2 Rilis

Pada tahap ini terdapat dua aspek, yaitu pembuatan kemasan dan

merchandise sebagai media publikasi kepada masyarakat yang merupakan hasil dari implementasi gambar sket pada bab III.

1. Pembuatan Kemasan

Game yang sudah jadi ini diburn pada kepingan CD. Setelah diburn,

kepingan CD dimasukkan dalam CD-Case. Agar kepingan CD dan

CD-Casetidak terkesanplain,maka inilah hasil dari desainnya.

(51)

Gambar 4.23 Cover CDGame

Sumber: Olahan Penulis, 2016

b. CoverGame

Gambar 4.24 CoverGame

Sumber: Olahan Penulis, 2016

2. Publikasi

Kegiatan publikasi meliputi pembuatan poster, pembuatan merchandise

berupa stiker dan gelas serta kegiatan pameran sebagai sarana mengenalkan

game ini. Berikut adalah hasil jadi dari merchandise dan kegiatan

(52)

a. Poster

b. Stiker

Gambar 4.25 Poster

Sumber: Olahan Penulis, 2016

Gambar 4.26 Stiker

Sumber: Olahan Penulis, 2016

(53)

50

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan proses pengerjaan Tugas Akhir ini. Maka diambil

kesimpulan bahwa pembuatan game rhythm tentang lagu anak-anak Indonesia terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan asset, pembuatan level game, test play, development, UX initial balancing, dan rilis.

Game ini telah memiliki visualisasi yang dapat merangsang pertumbuhan

anak.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman penulis saat pengerjaan Tugas Akhir ini. Maka

didapat saran penelitian lanjutan sebagai berikut:

1. Perbaikan dalam segi visual.

2. Peningkatan systemgameplay.

3. Penambahan variasigameplayagar pemain tidak cepat bosan.

4. Memperluas platformOperation System (OS).

Masih banyak kekurangan yang ada dalam pengerjaan karya. Tugas akhir

ini masih terkendala masalah pengaturan waktu pengerjaan. Demikian saran yang

(54)

51

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abouzeid, M. 2000: 73. Mengenal Macam-macam Game, Jakarta. PT Grasindo.

Beck, C. John. 2013: 24. Definisi Game, USA. Harvard Review Press.

Gredler, E. Margaret. 1994. GAMES AND SIMULATIONS AND THEIR RELATIONSHIP TO LEARNING, Germany. Gulf Publishing Company

Kobayashi, Shigenobu. 1999: 45. Colorist, Japan. Kodansha America.

Kumar, Rita. 2007. Pengertian Game Simulasi, Italy. Mondadori.

Marczewski, Andrzej. 2013: 66. Simulation of Games, London. Bloomsbury.

Rouse, Margaret. 2007. Gaming, New York. Gordon and Breach Science.

Thiaragajan, Sivasaliam. 2000. INSTRUCTIONAL SIMULATION GAMES, London. Developer Stucture.

Wolf. 2001. Definition Genre Game. New York. Game Developers.

(55)

Sumber Internet

Fadli, Hafidz. 2012. http://www.kompasiana.com/manfaat-game-simulasi. Diakses 30 Oktober 2015

Felisitas, Johan. 2012. http://www.ilmugrafis.com/warna-dingin. Diakses 31 Oktober 2015

Hariyanti, Fitri. Kualitatif. 2012. Internet. http://kompasiana.com/kualitatif. Diakses 21 Oktober 2015

Prensky. 2001. http://www.etunas.com/pengertiangame. Diakses 26 Oktober 2015

Subrahmanyam. 2001. http://www.etunas.com/pengertiangame. Diakses 26 Oktober 2015

(56)

53

Sumber Wawancara

Assadji Tjahjadi,Genre Simulasi, Wawancara Langsung, April 2016. Mochamad Sigit Widodo, S.Pd,Remaja, Wawancara Langsung, April 2016

Gambar

Gambar 1.1 Grafik pantauan titik panas
Gambar 3.1 Screenshot Steam
Gambar 3.2 Kebakaran hutan di Australia.
gambar 3.3).
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa mengingat ketentuan Pasal 41 ayat (5) Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ditetapkan bahwa setiap penyertaan modal Pemerintah

of Malaya.. Dengan cara ini robot dapat m c n e nt uka n arah Jaluan yang akan diikuti dahulu dan mengaitkannya dengan persekitaran yang diper lehi daripada pengesan yang

Dalam eksepsinya Tergugat mengatakan bahwa Pengadilan Agama tidak berwenang mengadili perkara tersebut, karena secara nyata gugatan yang diajukan oleh para Penggugat berpijak pada

Pendidik meminta setiap kelompok mencatatkan informasi yang ingin diketahui dari topik bacaan pada kolom W1. Pendidik memberikan pertanyaan yang ingin diketahui dari topik bacaan

Yang bisa saya simpulkan dari menonton video-video teman-teman saya mengenai contoh- contoh Akhlak terpuji adalah, agama Islam selalu mengajarkan kaumnya untuk menjadi manusia

– Petak yang bersebelahan dengan wumpus berbau busuk (smelly) – Petak yang bersebelahan dengan pit (lubang) terasa angin (breezy) – Petak tempat emas berada bercahaya (Glitter).

digunakan berdasarkan standar internasional DNV RP-F105, pemodelan 3D menggunakan data dari multibeam echosounder dan side scan sonar, analisis identifikasi ada

Ketepatan dosis stimulansia cair yang digunakan di Afdeling Sumber Jambe sudah sesuai standar yang dianjurkan yaitu 1 g/pohon/bulan tetapi ketepatan waktu aplikasi