• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Rata-rata skor DMFT pada masyarakat dewasa usia 20-40 tahun di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe yaitu 3,26±2,47; rata-rata Decay 1,69±1,23, Missing 1,53±2,07 dan Filling 0,04 ± 0,21.

2. Rata-rata skor PUFA pada masyarakat dewasa usia 20-40 tahun di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe yaitu 1,17±1,48, dengan rata-rata Pulpitis 1,17±0,48, Ulserasi 0, Fistula 0, dan Abses 0,0±0,07.

3. Responden yang memiliki kualitas hidup kategori baik 94,80%, yang memiliki kualitas hidup kategori sedang 5,20%, dan tidak ada responden dengan kategori kualitas hidup buruk.

4. Skor DMFT mempunyai hubungan dengan kualitas hidup pada pada masyarakat dewasa usia 20-40 tahun di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe (p<0,05). Responden dengan skor DMFT rendah kualitas hidupnya dalam kategori baik 98,10% dan kategori sedang 1,90%, sedangkan responden dengan skor DMFT tinggi kualitas hidupnya dalam kategori baik 40,00% dan kategori sedang 60,00%.

5. Skor PUFA mempunyai hubungan dengan kualitas hidup pada masyarakat dewasa usia 20-40 tahun di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe (p<0,05). Responden dengan skor PUFA rendah (0-2) persentase kategori kualitas hidup baik 98,30% dan kategori sedang 1,70% dan responden dengan skor PUFA tinggi (6-8) persentase kualitas hidup kategori baik 33,30% dan kategori sedang 66,70%.

6.2 Saran

1. Diharapkan Puskesmas Desa Deli Tua dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakatnya mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masayarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Diharapkan masyarakat Desa Deli Tua agar lebih peduli dan menjaga kesehatan rongga mulut yang baik dengan melakukan sikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat serta melakukan kunjungan berkala ke Puskesmas ataupun dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat. Medan: USU Press, 2008: 4-24.

2. Wangsarahardja K. Kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat berpenghasilan rendah. M I Kedokteran Gigi 2007; 22(3): 90.

3. National Institute of Dental and Craniofacial Research. Dental Caries (Tooth Decay) in Adults (Age 20 to 64). 4. Depkes RI, 2008. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta.

5. Iriani F, Ninawati.Gambaran kesejahteraan psikologis pada dewasa muda ditinjau dari pola attachment. J Psikologi 2005; 3 (1): 44,50.

6. Fatimah SN. Dinamika konsep diri pada orang dewasa korban child abuse. Emphaty 2012; 1 (1): 135-6.

7. Monse B, Heinrich-Weltzien R, Benzian H, Holmgren C, van Palenstein Helderman W. PUFA – An index of clinical consequences of untreated dental caries. Community Dent Oral Epidemiol 2010; 38: 77–8.

8. National Health and Social Care Information Centre. Urgent condition-a report from a Adults Dental Health Survey 2009. England 2011: 6-7.

9. Mudjari I, Susilowati. Dampak maloklusi terhadap kualitas hidup. J Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi 2011; 8(1): 41-3.

10.Dorri M, Sheiham A, Tsakos G. Validation of a Persian version of the OIDP index. BMC Oral Health 2007; 7 (2): 3.

11.Musadad A, Irianto J. Pengaruh penyediaan air minum terhadap kejadian karies gigi usia 12-65 tahun di provinsi Kep. Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan 2009; 8 (3): 1032-3.

12.Garcȋa-Cortes JO, Medina-Solis CE, Loyola-Rodriguez JP, Mejía-Cruz JA, Medina-Cerda E, Patiňo-Marín N, Pontigo-Loyola AP, et al. Dental caries’ experience, prevalence and severity ini Mexican adolescents and young adults. Rev Salud Publica 2009; 11 (1): 83.

13.Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup. <http:library.usu.ac.id/download/e-book/Nurmala%20Situmorang.pdf> (29 Agustus 2013).

14.Grossman LI, Oliet S, Delrio CE. Ilmu Endodontik dalam praktik. Alih bahasa Subiyono R. Jakarta: EGC, 1995: 70-7, 86-7.

15.Widodo T. Respons imun humoral pada pulpitis. Dent J 2005; 38 (2): 49.

16.Coulthard P, Horner K, Sloan P, Theaker ED. Oral and maxillofacial surgery, radiology, pathology and oral medicine. Spanyol: Elsevier, 2003: 59,165.

17.Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan praktik ilmu endodonsia. Alih bahasa Sumawinata N. Jakarta: EGC, 2008: 34-8, 50-1.

18.Baginska J, Stokowska W. Pulpal Involvement-Roots-Sepsis Index: A new method for describing the clinical consequences of untreated dental caries. Med Princ Pract 2013; 10: 558.

19.International agency for research on cancer. Traumatic ulcer. http:// screening. iarc.fr/atlasoral_list.php?lang=1&cat=f11. (24 Juli 2013)

20.Suryantoro R. Gigi 21 abses apikalis kronis. http:// ceritapasienrio. com/ 2012/04/20/ kasus-27-2/

21.Janjua S. Dental caries and periapical abscess. http: (13 Juli 2014)

imagedetail.cfm?topLevelID=1347&imageID=3176&did=6 (13 Juli 2014)

22.Marya CM. A text book of public health dentistry. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd, 2011: 204-5.

23.Mehta A. Comprehensive review of caries assessment systems developed over the last decade. RSBO 2012; 9(3): 319.

24.Oziegbe EO, Esan TA. Prevalence anda clinical consequences of untreated dental caries using PUFA index in suburban Nigerian school children. Eur Arch Paediatr Dent 2013; 14: 228.

25.Silitonga R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita penyakit Parkinson di poliklinik saraf RS DR Kariadi. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2007: 17-8.

26.Dewi O. Analisa hubungan maloklusi dengan kualitas hidup pada remaja SMU kota Medan tahun 2007. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2008: 30-5. 27.Fitriana NA, Ambarini TK. Kualitas hidup pada penderita kanker serviks yang

menjalani pengobatan radioterapi. J Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental 2012; 1 (2): 125.

28.PrimardiA, Hadjam MNR. Optimisme, harapan, dukungan social keluarga, dan kualitas hidup orang dengan epilepsi. J Psikologi 2010; 3 (2): 124.

29.Sutikno E. Hubungan antara fungsi keluarga dan kualitas hidup lansia. Jurnal Kedokteran Indonesia 2011; 2 (1): 75.

30.Sriyono NW. Pencegahan penyakit gigi dan mulut guna meningkatkan kualitas

hidup.

31.Naito M, Suzukamo Y, Ito H, Nakayama T. Development of a Japanese version of the oral impact on daily performance (OIDP) scale: a pilot study. J Oral Sci 2007; 49 (4): 259.

32.Khodadadi E, Motallebnejad M, Alizadeh M. Oral health related quality of life among adults reffered to dental clinic of Babol Faculty of Dentistry in 2009-2011. Caspian J Dent 2012; 1 (2): 55.

33.National Health and Social Care Information Centre. Outcome and impact - a report from the Adult Dental Health Survey 2009. England 2011: 7-16.

34.Ravaghi V, Avval NF, Locker D, Underwood M. Validation of the Persian short version of the oral health impact profile (OHIP-14). Oral Health Prev Dent 2010; 8 (3): 229-300.

35.White D.A, Tsakos G, Pitts NB, Fuller E, Douglas GVA, Murray JJ, Steele JG, et al. Adult Dental Health Survey 2009: common oral health conditions and their impact on the population. Br Dent J 2012; 213: 567-571.

36.Ganesh R, Jhon J. A correlation between dental caries and dental impact on daily living: a cross sectional study. Indian J Oral Health 2013; 4(2): 72.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

HUBUNGAN SKOR DMFT/ PUFA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA USIA 20-40 TAHUN DI DESA DELITUA KECAMATAN

NAMORAMBE DELI SERDANG

No. kartu:

Pemeriksa:

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Umur / Tanggal lahir :

4. Pemeriksaan DMFT dan PUFA

PUFA DMFT DMFT PUFA 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 3 2

Indeks DMFT D 4 M 5 F 6 DMFT 7 Keterangan : • D (Decayed) : gigi yang karies • M (Missing) : gigi yang hilang atau dicabut akibat karies Mi (missing indicated) adalah gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan harus dicabut, yaitu karies gigi yang meluas, gigi tinggal radiks serta karies dengan polip pulpa. Me (missing extracted) merupakan gigi tetap yang sudah dicabut • F(Filling) : gigi sudah ditambal karena karies. Tabel Indeks PUFA P 8 U 9 F 10 A 11 PUFA 12 Keterangan :

• Pulpitis (P) : Kamar pulpa telah terbuka dan kelihatan, struktur korona gigi telah hancur dan hanya akar atau fragmen akar yang tertinggal.

• Ulserasi (U) :Daerah berwarna merah pada bagian lidah atau mukosa bukal dan terlihat di daerah antagonisnya adanya fragmen sisa akar yang tajam. • Fistula (F) : Nanah yang keluar dari saluran sinus

• Abses (A) : Pembengkakan pada daerah sekitar gigi yang karies dan mengandung pus. Skor D Skor M Skor F Skor DMFT Skor P Skor U Skor F Skor A Skor PUFA

Pengukuran Tingkat Kualitas Hidup dengan OHIP-14 No Pertanyaan Frekuensi 0 Tidak pernah 1 Sangat jarang 2 Kadang -kadang 3 Sering 4 Sangat sering

1. Apakah Anda mempunyai kesulitan dalam mengucapkan kata-kata yang disebabkan karena masalah gigi atau mulut Anda ?

2. Apakah Anda merasa sulit dalam mengecap rasa makanan akibat masalah pada gigi atau mulut Anda ? 3. Apakah Anda merasakan sakit pada

mulut anda ?

4. Apakah Anda merasa tidak nyaman saat memakan setiap makanan karena masalah pada gigi atau mulut Anda ? 5. Apakah Anda tahu/sadar ada masalah

pada gigi atau mulut Anda ? 6 Apakah Anda merasa tertekan atau

tegangkarena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

7. Apakah saat makan Anda terasa tidak/kurang memuaskan karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

8. Apakah Anda pernah tiba-tiba berhenti saat makan karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

9. Apakah Anda merasa sulit untuk bersantai karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

10. Apakah Anda pernah merasa sedikit malu karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

11. Apakah Anda mudah marah/ tersinggung pada orang lain karena masalah pada gigi atau mulut Anda ? 12. Apakah Anda mempunyai kesulitan

dalam melakukan pekerjaan karena masalah pada gigi

13. Apakah anda merasa hidup anda secara umum kurang memuaskan karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

14. Apakah Anda menjadi tidak berdaya karena masalah pada gigi atau mulut Anda ?

8. Jumlah skor OHIP-14 : 13

9. Kategori Kualitas Hidup OHIP-14:

a. Baik : < 28

b. Cukup : 28-42 c. Buruk : > 42

Dokumen terkait