• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk kemajuan objek penelitian.

34

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuntitatif, dengan maksud untuk mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Melalui metode ini penulis diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada.

2.2. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah dilakukan pada kantor Camat Medan Helvetia, jalan Beringin X No.2 Medan.

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditrik kesimpulannya, (Sugiyono, 2005:90). Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terdapat pada kantor Camat Medan Helvetia yang berjumlah 42 orang pegawai.

2.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data. Menurut Arikunto (2002:112) apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka diambil diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor Camat Medan Helvetia yakni yang berjumlah 42 orang pegawai.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi, keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang diperlukan penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian.

a. Metode Angket (kuesioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban.

b. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang berkaitan dengan fokus penelitian.

2. Pengumpulan Data Sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

a. Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literature yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data dan melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan penulis mupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.

2.5.Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

36

Adapun penetuan skor dari setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berbeda, yaitu :

1. Untuk alternatif jawaban ”a” diberi skor tertinggi : 5

2. Untuk alternatif jawaba ”b” diberi skor : 4

3. Untuk alternatif jawaba ”c” diberi skor : 3

4. Untuk alternatif jawaba ”d” diberi skor : 2

5. Untuk alternatif jawaba ”e” diberi skor : 1

Kemudian untuk menentukan jawaban responden terhadap masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka

dapat ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai berikut : Skor tertinggi – skor terendah

Banyak bilangan

Maka diperoleh:

5 – 1

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00 = 0,8

5

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing responden, yaitu :

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20

c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40

d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80

Untuk kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah

pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.

2.6.Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk menguji hubungan variable bebas (x)

dan variable terikat (y), yaitu dengan menggunakan instrument :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variable maka digunakan rumus sebagai berikut :

Rumus :

∑ ∑

=

]

2

)

(

2

][

2

)

(

2

[

)

)(

(

.

y

y

N

x

x

N

y

x

y

x

N

r

XY Keterangan :

rxy = Angka indeks korelasi

N = Ukuran Sampel

∑xy = Jumlah hasil pekalian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut, maka dapat dirimuskan sebagai berikut :

a. Nilai r positif menunjukakkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel satu diikuti oleh nilai variabel positif lainnya.

b. Nilai r negative menunjukkan hubungan kedua variabel negative, artinya menurunnya variabel satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel lainnya.

38

c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan dua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lainnya berubah.

Tabel 1

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,19 Sangat Rendah

0,20-0,39 Rendah

0,40-0,59 Sedang

0,60-0,79 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Dengan nilai r yang diperoleh, maka kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh memiliki hubungan atau tidak. Tabel mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5% bila nilai r tersebut signifikan, maka hipotesis tersebut dapat diterima.

2. Koefisien Determinan

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

D =(r²) x 100%

Keterangan :

D = Koefisien Determinan

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum

Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu pemekaran Kecamatan dari 8 ( delapan ) Kecamatan di Kotamadya Medan yang dimekarkan .Kecamatan Medan Helvetia terdiri dari 7 ( tujuh ) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Tanjung Gusta 2. Kelurahan Helvetia

3. Kelurahan Helvetia Tengah 4. Kelurahan Helvetia Timur 5. Kelurahan Sei Sikambing C-II 6. Kelurahan Dwikora

7. Kelurahan Cinta Damai

Kecamatan Medan Helvetia memiliki luas sekitar 11,55 km 2 dengan batas – batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Petisah

40

Nama Pejabat Definitif Camat Medan Helvetia Sejak Tahun 1974 yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2. Nama – nama Camat Di Kecamatan Medan Helvetia dan Masa Bakti

NO NAMA CAMAT MASA BAKTI

1 2 3

1 Nur Hana Siagian BA 6 tahun

2 Drs.Zainal Azhar 4 tahun

3 Drs .Sahid Chaidir 2 tahun

4 Dra.Siti Mahrani Hasibuan 5 tahun

5 H.M. Reza Hanafi,S.STP,MAP 1 tahun s/d sekarang Sumber : Kantor Kecamatan Medan Helvetia

Kecamatan Medan Helvetia yang dipimpin oleh seorang camat, saat ini terdiri dari 7 kelurahan yang terbagi atas 88 lingkungan, 139 RW, 346 RT dan 391 blok sensus.

3.2 Visi dan Misi Pembangunan 3.2.1 Visi

Adapun yang menjadi visi dari Kecamatan Medan Helvetia adalah : “ Menciptakan Kecamatan Medan Helvetia Yang Bersih, Indah, Hijau , Aman Dan Tertib “, melalui Pemberdayaan Kelurahan dengan memberdayakan masyarakat disegala bidang.

3.2.2 Misi

Untuk mendukung visi yang telah ada maka diperlukan misi – misi antara lain: 1. Memberdayakan Kelurahan dengan Memberdayakan Masyarakat

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

3. Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat 4. Meningkatkan Kebersihan

5. Meningkatkan Penghijauan

6. Meningkatkan Kamtibnas yang Kondusif 7. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

3.3 Arah dan Kebijakan Umum Bidang Pembangunan yang Dikelola

Sebagaimana disebutkan dalam Bab II, pasal 2 Keputusan Walikota Nomor 63 Tahun 2001 bahwa Camat mempunyai kedudukan sebagai Perangkat Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Selanjutnya berdasarkan Pasal 3 Camat mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Disamping itu kedudukan dan tugas pokok , Camat mempunyai fungsi:

1. Melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah 2. Menyelenggarakan pelayanan Pemerintah Kecamatan.

3. Menyelenggarakan tugas – tugas pemerintahan , pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan

4. Memantau dan mengendalikan program kerja kelurahan

5. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan Kepala Daerah.

Dengan demikian untuk mewujudkan kegiatan yang telah di Intruksikan oleh Walikota Medan dengan No 141/1417/Inst Tahun 2001 Tentang Tugas Dan Tanggung Jawab Camat dalam membina dan mengawasi langkah – langkah strategis sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembinaan secara langsung kelapangan untuk membenahi , menertibkan , kekurangan dan kelemahan yang ada baik kondisi fisik, kebersihan, ketertiban dan keamanan maupun pelayanan masyarakat.

2. Melaksanakan pengawasan ( Cek dan Fisik ) tentang kondisi dan hasil pembinaan yang dihasilkan baik dari segi kualitas dan objektivitas hasil kerja, terutama dibidang:

 Pelayanan KK / KTP/ Surat – surat Keterangan penduduk ( waktu penyelesaian dan biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku)

 Kehadiran dan keaktifan kerja perangkat kecamatan dan kelurahan ( sesuai dengan ketentuan yang berlaku )

 Kebersihan , ketertiban dan keamanan sesuai dengan Intruksi Walikota Medan No.141/079/Ins/2001 tanggal 9 Februari 2001.

 Penyelesaian masalah secara tuntas

42

 Instansi terkait untuk menuntaskan permasalahan kebersihan, ketertiban dan keamanan di kecamatan dan kelurahan

 Tim Pembina/ Pengawasan Pelaksanaan Pemberdayaan Kelurahan Pemerintahan Kota Medan Terhadap temuan- temuan bidang kebersihan , ketertiban , keamanan serta pelayanan masyarakat

 Muspika dan Tokoh – tokoh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Pemberdayaan Kelurahan.

4. Melaksanakan evaluasi hasil pembinaan dan pengawasan bidang kebersihan , ketertiban , keamanan , dan pelayanan masyarakat bersama Muspika, Lurah, dan Tokoh masyarakat.

5. Menyampaikan Laporan tertulis yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Walikota Medan dan Dinas – Dinas/ Instansi terkait.

3.4 Potensi Wilayah Kecamatan Medan Helvetia 3.4.1 Data Penduduk

Penduduk kecamatan Medan Helvetia sampai dengan 2011 adalah sebanyak 144.257 penduduk terdiri dari 70.705 orang laki – laki serta 73.552 orang perempuan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. Jumlah Kepala Keluarga ( KK ), Jumlah Penduduk dan Jumlah Lingkungan di Wilayah Kecamatan Medan Helvetia

NO KELURAHAN LUAS WIL JLK KK JUMLAH PENDUDUK L P L+P 1 CINTA DAMAI 180 Ha 1434 8375 8711 17086 2 SEI KAMBING CII 98 Ha 1829 6071 6288 12359

3 DWI KORA 200 Ha 2782 11318 13014 24332

4 HELVETIA TIMUR 182 Ha 2738 11724 12337 24061 5 HELVETIA TENGAH 150 Ha 3589 12886 13821 26707

6 HELVETIA 125 Ha 3747 5519 5839 11358

7 TANJUNG GUSTA 220 Ha 4856 12281 14055 29336

Tabel 4. Data Penduduk Di Kecamatan Medan Helvetia berdasarkan Suku / Etnis

NO JENIS SUKU / ETNIS JUMLAH

1 JAWA 43.474 2 MELAYU 5.726 3 MANDAILING 11.119 4 BATAK 13.026 5 KARO 4.622 6 MINANG 8.735 7 ACEH 2.401 8 NIAS 2.01 9 INDIA 395 10 CHINA 15.022 11 LAIN LAIN 26.976 TOTAL 133.131

Sumber: Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Dari tabel 4 diatas dapat tergambar kemajemukan masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Helvetia dan dapat diketahui variabel persentasenya, yakni suku Jawa sebanyak 32,6 % , Melayu sebanyak 4,3 %, Mandailing sebanyak 8,3 % , Batak sebanyak 9,8 % , Karo sebanyak 3,4 % , Minangkabau sebanyak 6,5 %, Aceh sebanyak 1,8 % , Nias sebanyak 1,5 % , India sebanyak 0,3 % , China sebanyak 11, 3 % , dan suku lain lain sebanyak 20,2 %. Dari variabel yang telah ddiuraikan diatas terlihat jelas , bahwa suku Jawa lebih dominan di Kecamatan Medan Helvetia.

44

Tabel 4. Data Penduduk Di Kecamatan Medan Helvetia Berdasarkan Agama

NO AGAMA JUMLAH 1 ISLAM 57.617 2 KRISTEN 21.921 3 KATHOLIK 10.726 4 HINDU 419 5 BUDHA 2215 TOTAL 92.898

Sumber : Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Dari tabel 5 diatas dapat diketahui persentase agama yang dianut oleh masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia dengan variabel sebagai berikut: penduduk yang beragama Islam sebanyak 62,02 %, Kristen sebanyak 23,59 %, Katholik sebanyak 11,54 %, Hindu sebanyak 0,45 % dan yang beragama Budha sebanyak 2,38 %. Dari variabel diatas dapat diketahui , bahwa masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia mayoritas beragama Islam.

Tabel 5. Data Penduduk Di Kecamatan Medan Helvetia Berdasarkan Mata Pencaharian

No JENIS PEKERJAAN JUMLAH

1 Pegawai Negeri / ABRI 4.759

2 Pegawai Swasta 8.129 3 Buruh 0 4 Wiraswasta 0 5 Pedagang 2.121 6 Petani 169 7 Lain 39.808 Total 54.986

Sumber :Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Dari tabel 6 diatas dapat diketahui persentase mata pencaharian masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Helvetia dengan persentase sebagai berikut: Pegawai negeri / ABRI sebanyak 8,66 %, Pegawai swasta sebanyak 14.78 %, Pedagang

sebanyak 3,85 % , Petani sebanyak 0,3%, dan Lain lain sebanyak 72,39 %. Dari variabel diatas dapat diketahui, bahwa persentase terbesar penduduk di Kecamatan Medan Helvetia bermata Pencaharian sebagai Lain lainnya.

Tabel 6. Data Penduduk Di Kecamatan Medan Helvetia Berdasarkan Pendidikan

No TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 SEKOLAH 15.070 2 TIDAK SEKOLAH 9

TOTAL 15.079

Sumber: Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Dari Tabel 6 diatas dapat diketahui persentase tingkat pendidikan masyarakat yang ada di Kecamatan Medan Helvetia dengan variabel sebagai berikut: yang Sekolah sebanyak 99,94 % dan yang tidak sekolah sebanyak 0,05 % Dari variabel diatas dapat diketahui bahwa persentase tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia terbesar adalah yang Sekolah.

Tabel 8. Sarana Pendidikan Di Kecamatan Medan Helvetia

NO JENIS JUMLAH 1 TK 29 2 SD NEGERI 21 3 SD SWASTA 32 4 SLTP NEGERI 3 5 SLTP SWASTA 26 6 SLTA NEGERI 1 7 SLTA SWASTA 35 8 TSANAWIYAH 0

9 AKADEMI / PERGURUAN TINGGI 1

TOTAL 148

46

Tabel 9. Rumah Ibadah Di Kecamatan Medan Helvetia

No JENIS JUMLAH 1 MESJID 46 2 LANGGAR/MUSHOLA 28 3 GEREJA 20 4 KLENTENG/WIHARA 1 TOTAL 95

Sumber: Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Tabel 10.Sarana Kesehatan Di Kecamatan Medan Helvetia

NO JENIS JUMLAH 1 RUMAH SAKIT 3 2 PUSKESMAS 3 3 KLINIK 7 4 PRAKTEK DOKTER 12 TOTAL 25

Sumber: Profil Kecamatan Medan Helvetia 2013

Tabel 11.Sarana Olahraga Di Kecamatan Medan Timur

NO JENIS JUMLAH

1 GEDUNG OLAHRAGA 0

2 LAPANGAN SEPAK BOLA 5

3 LAPANGAN VOLLEY 18

4 LAPANGAN BULU TANGKIS 8

5 KOLAM RENANG 1

6 LAIN - LAIN ( LAP. SOCCER) 15

TOTAL 47

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan menyajikan data – data yang diperoleh dari hasil penelitian pada Kantor Camat Medan Hevetia, sesuai dengan metode yang digunakan yaitu melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai dan masyarakat yang pernah berurusan langsung dalam pelayanan publik.

Kuisoner yang disebarkan sebanyak eksemplar sesuai dengan jumlah sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan , telah dikumpulkan sejumlah data yang diperlukan , yang pada dasarnya meliputi data mengenai identitas responden , data mengenai Kepemimpinan Camat sebagai variabel bebas ( X ) dan mengenai Etika Kerja Pegawai sebagai variabel terikat ( Y ). Dan selanjutnya penulis akan menganalisa data tersebut.

Adapun hasil yang diperoleh, sebagai berikut: 4.1 Deskripsi Identitas Responden

1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin pria.Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Distribusi Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase ( % )

1 Pria 24 60,00

2 Wanita 16 40,00

Jumlah 40 100

Sumber:Hasil Penelitian 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden pada Kantor Camat Medan Timur yang meliputi pegawai kantor tersebut dan masyarakat lebih banyak berjenis kelamin Pria yaitu sebanyak 24 orang ( 60,00% ), sedangkan responden wanita hanya sebanyak 16 orang ( 40,00 % )

48 2. Identitas Responden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 31-40 tahun kemudian didikuti yang berusia 20-30 tahun, berusia 41 – 50 tahun dan berusia 51 – 60 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 13. Distribusi Data Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase ( % )

1 20 - 30 8 20,00

2 31 - 40 12 30,00

3 41 - 50 15 37,50

4 51 - 60 5 12,50

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

2. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden berpendidikan SMU, kemudian diikuti berpendidikan sarjana. Dan hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Frekuensi Persentase ( % )

1 SMU 14 35,00

2

Sarjana ( Sarjana Muda,S1 dan

S2 ) 26 65,00

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden pada Kantor Camat Medan Helvetia yang meliputi pegawai kantor tersebut dan masyarakat lebih banyak yang berpendidikan Sarjana ( Sarjana Muda, S1 dan S2) yakni sebanyak 26 orang ( 65,00 % ), dan yang berpendidikan SMU sebanyak 14 orang ( 35,00 % ).

3. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu para pegawai kantor camat memiliki lama bekerja 6 – 10 tahun, diikuti masa kerja 21 – 25 tahun, diikuti masa kerja 16 -20 tahun, diikuti masa kerja 26 tahun keatas dan terendah 11 – 15 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 15. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Frekuensi Persentase ( % ) 1 6 - 10 tahun 16 40,00 2 11 - 15 tahun 4 10,00 3 16 - 20 tahun 6 15,00 4 21 - 25 tahun 10 25,00 5 26 tahun keatas 4 10,00 Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lebih banyak responden pegawai pada Kantor Camat Medan Helvetia memiliki masa kerja 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 16 orang ( 40,00 % ) , disusul dengan pegawai yang memiliki masa kerja 21 – 25 tahun sebanyak 10 orang ( 25,00 % ) , kemudian dengan masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 6 orang ( 15,00 % ) dan yang terendah dengan masa kerja 11 – 15 tahun tahun sebanyak 4 orang ( 10,00 % ), masa kerja 26 tahun ke atas 4 orang (10,00 %).

4. Identitas Responden Berdasarkan Pangkat Golongan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden bergolongan III dan disusul dengan golongan II ,dan golongan honorer dan sisanya golongan I dan IV.

50

Tabel 16. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pangkat / Golongan

No Pangkat / Golongan Frekuensi

Persentase ( % ) 1 Honorer 2 5,00 2 Gol.I 2 5,00 3 Gol.II 12 30,00 4 Gol.III 23 57,50 5 Gol.IV 1 2,50 Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas , dapat dilihat bahwa responden yaitu pegawai Kantor Camat Medan Helvetia lebih banyak bergolongan III yaitu sebanyak 23 orang ( 57,50 %) , disusul yang bergolongan II sebanyak 12 orang ( 30,00 % ) dan kemudian yang bergolongan Honorer sebanyak 2 orang ( 5,00 %) dan yang bergolongan I sebanyak 2 orang ( 5,00 % ) dan sisanya golongan IV yaitu 1 orang ( 2,50% ).

2 Data Jawaban Responden

1. Data Jawaban Responden terhadap Kepemimpinan Camat

1.1 Tanggapan Responden mengenai Pemimpin Memberikan Pengarahan yang Jelas dan Dapat Dimengerti Oleh Pegawai Dalam Melakukan Pekerjaan Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas dan dapat dimengerti oleh pegawai dalam melakukan pekerjaan harus dilaksanakan pada semua tingkat dan lini pemerintahan serta semua kegiatan yang seharusnya dilakukan di Kantor Camat Medan Helvetia dari susunan organisasinya sehingga sesuai dengan prinsip - prinsip Kepemimpinan. Berdasarkan pengamatan di lapangan secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden tentang Pemimpin Memberikan Pengarahan yang Jelas dan Dapat Dimengerti Oleh Pegawai Dalam Melakukan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ( % )

1 Sangat jelas dan dimengerti 12 30

2 Jelas dan dimengerti 28 70

3 Cukup jelas dan dimengerti - -

4 Tidak jelas dan dimengerti - -

5 Sangat tidak jelas dan dimengerti - -

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sangat jelas dan dimengerti 12 orang ( 30 %) dan 28 orang ( 70 %) responden sepakat bahwa Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas dan dapat dimengerti oleh pegawai dalam melakukan pekerjaan sudah terlaksana pada semua tingkat dan lini pemerintahan serta pada semua kegiatan di Kantor Camat Medan Helvetia.

1.2 Tanggapan Responden mengenai Komunikasi sebagai cara yang Dilakukan Dalam Proses Pekerjaan Sehingga Pegawai Mau Bekerjasama

Kondisi yang diinginkan dalam penyelenggaraan Kepemimpinan yang baik , harus memiliki komunikasi sebagai cara yang dilakukan dalam proses pekerjaan sehingga pegawai mau bekerjasana di Kantor Camat Medan Helvetia yang melakukannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

52

Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden tentang Komunikasi sebagai cara yang Dilakukan Dalam Proses Pekerjaan Sehingga Pegawai Mau Bekerjasama

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ( % )

1 Sangat terlaksana 12 30

2 Terlaksana 25 62,50

3 Cukup terlaksana 3 7,50

4 Tidak terlaksana - -

5 Sangat tidak terlaksana - -

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas , mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang ( 62,50 % ) mengatakan bahwa komunikasi sebagai cara yang dilakukan dalam proses pekerjaan sehingga pegawai mau bekerjasama sudah terlaksana. Sedangkan sebanyak 3 orang ( 7,50 % ) menjawab bahwa komunikasi sebagai cara yang dilakukan dalam proses pekerjaan sehingga pegawai mau bekerjasama cukup terlaksana.

1.3 Tanggapan Responden mengenai Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab yang dilakukan Camat dalam Pengambilan Keputusan kepada Pegawai dalam Meyelesaikan Pekerjaan

Dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan , baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Orang – orang penerima delegasi itu harus diyakini meupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden tentang Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab yang dilakukan Camat dalam Pengambilan Keputusan kepada Pegawai dalam Meyelesaikan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ( % )

1 Sangat sering 10 25

2 Sering 22 55

3 Cukup sering 8 20

4 Tidak pernah - -

5 Sangat tidak sering - -

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas , sebanyak 22 orang ( 55 % ) responden menjawab bahwa sering dilakukan Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab yang dilakukan Camat dalam Pengambilan Keputusan kepada Pegawai dalam Meyelesaikan Pekerjaan, sedangkan yang menjawab sangat sering sebanyak 10 orang ( 25 % ) selebihnya 8 orang ( 20 % ).

1.4 Tanggapan Responden mengenai Kepemimpinan Camat selalu Memberikan Bimbingan, Dorongan dan Pengawasan kepada Bawahan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Pemimpin harus mampu memberikan dorongan yang baik kepada anak buahnya. Berilah kepada anggota – anggota kelompok atau bawahan satu dorongan atau satu kompleks motif – motif tertentu, maka pasti mereka bersedia melakukan perbuatan – perbuatan besar , atau perbuatan kepahlawanan lainnya.

54

Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden tentang Kepemimpinan Camat selalu Memberikan Bimbingan, Dorongan dan Pengawasan kepada Bawahan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ( % )

1 Sangat sering 20 50

2 Sering 25 62,50

3 Cukup sering 5 12,50

4 Tidak pernah - -

5 Sangat tidak sering - -

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sering 25 orang ( 62,50 % ) , 20 orang ( 50 % ) menyatakan sangat sering dan 5 orang ( 12,50 % ) menyatakan cukup sering Kepemimpinan Camat selalu Memberikan Bimbingan, Dorongan dan Pengawasan kepada Bawahan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

2. Data Jawaban Responden terhadap Etika Kerja Pegawai

2.1 Tanggapan Responden mengenai dalam Melaksanakan Kerja Pegawai Memiliki Rasa Tanggung Jawab dalam Melaksanakan Pekerjaan dan Fungsinya.

Dimana seorang Pemimpin dituntut memiliki sikap moral yang bertanggung jawab , berdasarkan otonomi, yang menuntut agar dia selalu bersikap kritis dan realistis.

Tabel 22.Distribusi Jawaban Responden tentang dalam Melaksanakan Kerja Pegawai Memiliki Rasa Tanggung Jawab dalam Melaksanakan Pekerjaan dan Fungsinya.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase ( % )

1 Sangat memiliki 30 75

2 Memiliki 10 25

3 Cukup memiliki - -

4 Tidak memiliki - -

5 Sangat tidak memiliki - -

Jumlah 40 100

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 30 orang ( 75% ) menyatakan sangat memiliki dan sebanyak 10 orang ( 25 % ) menyatakan memiliki responden sepakat dalam Melaksanakan Kerja Pegawai Memiliki Rasa Tanggung Jawab dalam Melaksanakan Pekerjaan dan Fungsinya.

2.2 Tanggapan Responden mengenai dalam Memberikan Rasa Tanggung Jawab dalamMelaksanakan Pekerjaan Memberikan Manfaat dan Berguna Bagi Diri Sendiri atau Pihak Lainnya

Yang dimaksud tindakan disini adalah Tanggung jawab terhadap dampak atau akibat dari tindakan dari pelaksana profesi tersebut terhadap dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasinya /perusahaan dan masyarakat umum lainnya, serta keputusan

Dokumen terkait