• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan setelah mendapat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif yang ditunjukkan dengan kesesuaian dengan rencana yang ditetapkan, dengan besarnya persentase keterlaksanaan pada pertemuan I, II dan III mencapai 80%, 87%, dan 92%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

2. Pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan rata-rata gain ternormalisasi dari hasil tes pemahaman konsep siswa sebesar 0,32 dengan kategori sedang (lampiran D).

3. Motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai rata-rata skor motivasi sebesar 95,97 dengan kategori sedang (lampiran D).

4. Tanggapan siswa setelah dilakukan pembelajaran berbantuan multimedia interaktif pada materi kalor menunjukkan multimedia tersebut sangat mendukung siswa dan suasana pembelajaran lebih menyenangkan (Lampiran D).

83

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat di ajukan beberapa saran, antara lain:

1. Keterlaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan setelah mendapat pembelajaran berbantuan multimedia interaktif pada penelitian ini adalah pertemuan I, II dan III mencapai 80%, 87%, dan 92%. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran akan dapat mencapai 100%, apabila peneliti selanjutya jauh lebih baik dalam menerapkan fase-fase pembelajaran sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat tanpa melewatkan salah satu kegiatan satupun yang ada pada recana pembelajaran tersebut. Sehingga keterlaksaan pembelajaran akan dicapai dengan nilai sempurna yakni sebesar 100%.

2. Nilai rata-rata gain ternormalisasi pemahaman konsep siswa yang diperoleh pada penelitian ini hanya berkategori sedang dengan nilai N-gain sebesar 0,32, Nilai N-gain tersebut akan lebih tinggi apabila penelitian dilakukan dengan menggunakan multimedia interaktif materi kalor yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan multimedia interaktif yang digunakan pada penelitian ini. Seperti halnya kelengkapan item alat praktikum yang diperkenalkan sau persatu, dan item alat praktikum dapat dikendalikan sesuai aturan praktikum sebenarnya.

84

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Motivasi belajar yang diperoleh pada penelitian ini hanya berkategori sedang, hal ini dapat ditingkatkan kategori motivasinya apabila siswa diberikan multimedia interaktif yang jauh lebih menunjang dan menarik bagi siswa dibandingkan multimedia interaktif pada penelitian ini.

4. Tanggapan siswa terhadap multimedia interktif pada materi kalor diperoleh pada penelitian ini berkategori sangat memuaskan dan memuaskan denga persentase tanggapan berkisar antara 70% - 92%. Hal ini menunjukkan tanggapan siswa mengenai multimedia interaktif pada materi kalor dapat lebih meningkat bahkan mencapai 100% apabila mutimedia yang diberikan jauh lebih baik daripada multimedia interaktif yang ada pada penelitian ini dengan menambahkan item alat praktikum pada materi kalor yang dapat bergerak sesuai percobaan yang sebenarnya dan penjelasan materi serta hasil percobaan yang lebih lengkap sehingga siswa dapat lebih tertarik untuk mempelajari multimedia interaktif pada materi kalor yang tersedia.

85

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mulyani.et al.(2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

---. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arias. (2008). Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran.[Online]

Tersedia: http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/02/12/panduan pengembangan-multimedia-pembelajaran/ [23 Februari 2011]

Azhar. A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. .Yogyakarta : Gavamedia.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. (2007). Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. (1999).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R. R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Tes Data For Introductory Physics Course. Am. J. Phys. 66 (1) 64-74

Karli, Hilda dan Hutabarat, Odita R. (2007). Implementasi KTSP dalam

Model-Model Pembelajaran. Bandung: Generasi Info Media.

Koes, S. (2003). Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang.

86

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komala, Ratih. (2008). Implementasi Model Pembelajaran Novick Sebagai Upaya

Untuk meningkatkan pemahaman Konsep Fisika Siswa SMKN. Skripsi

Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Makmun, A.S. (2001). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Munaf, S. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia.

Muslich, M. (2008). KTSP berbasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi aksara.

Panggabean, L. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Bandung.

Panggabean, L, P. (2001). Statistika Dasar. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Fisika. Saduloh, U. (2007). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Samsudin, A. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Inteaktif

(MMI) Optika Geometri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa. Tesis Magister Pada SPs UPI Bandung :

Tidak diterbitkan.

Saputra, M.D. (2010). Multimedia Pembelajaran Interaktif [Online].Tersedia :

http://tik-learning.blogspot.com/2010/01/multimedia-pembelajaran-interaktif/ [23 Februari 2011].

Sudrajat, A. (2008). Media Pembelajaran [Online]. Tersedia : http:// akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/media-pembelajaran. [23 Februari 2011].

Sudjana. (2000). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga I (Edisi Ke Lima). Bandung: Tarsito.

87

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D). Bandung : ALFABETA.

Sunardi, D. (2010). Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa

Pada Konsep Cahaya Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Menggunakan Simulasi Komputer (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii A Salah Satu Smp Negeri Di Kota Bandung). Skripsi

Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sukmana, R. W. (2010). Multimedia Ilustrasi Statis atau Animasi [Online]. Tersedia : http://rikawidya.multiply.com/journal/item/6/MultimediaIlustrasi atauAnimasi. [23 Februari 2011].

Syah, M.T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

(Problem Based Instruction) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Mengetahui Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fisika. Skripsi

Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Ulfah, M. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inquiry untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran Fisika.

Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Uno, H.B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Gorontalo : Bumi Aksara.

Utami, R. T. (2011). Penerapan Video-Based Laboratory Pada Model

Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMP. Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak

diterbitkan.

Wicaksono, H. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif

dalam Pembelajaran Cahaya untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMP. Skripsi Sarjana Pada FPMIPA UPI

Bandung. Tidak diterbitkan.

Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wijaya, Y.P. (2010). Pengertian Multimedia Interaktif.[Online]. Tersedia: http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-multimedia-

88

Rizky Amalia, 2013

Implementasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu interaktif/ [ 15 Maret 2011].

Dokumen terkait