• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Belum ada sosialisasi Kepmenkes No.128/2004 dari Dinas Kesehatan Kota Medan sehingga petugas di dinas kesehatan maupun puskesmas tidak mengetahui kebijakan dimaksud. Rapat rutin kepala puskesmas di dinas kesehatan belum membahas mengenai hal ini sehingga kepala puskesmas juga belum pernah mengkomunikasikan Kebijakan Dasar Puskesmas ini kepada seluruh staf puskesmas.

2. Dinas Kesehatan Kota Medan belum menindaklanjuti Kepmenkes No.128/2004 dalam bentuk petunjuk operasional sehingga puskesmas belum optimal melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan swasta. Dinas kesehatan sudah beberapa tahun tidak memasukkan anggaran untuk pelatihan manajerial bagi kepala puskesmas sehingga banyak kepala puskesmas yang baru menjabat tetapi belum menguasai tentang manajemen puskesmas. Tidak adanya sanksi bagi fasilitas kesehatan swasta yang tidak mengirimkan laporannya juga merupakan salah satu hambatan dalam implementasi kebijakan.

3. Pembinaan dan pemantauan program KIA serta program-program lain yang dilaksanakan puskesmas belum berjalan dengan baik. Bidan koordinator dan

petugas penanggung jawab program di puskesmas belum melaksanakan secara efektif pembinaan dan pemantauan program serta kegiatan yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan swasta di wilayah kerja puskesmas. Kegiatan lokakarya mini sudah dilaksanakan secara rutin tetapi belum membahas tentang upaya meningkatkan kualitas dan kelengkapan data SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) yang salah satu komponennya yaitu laporan fasilitas kesehatan swasta.

6.2 Saran

Untuk dapat mengimplementasikan Kepmenkes Nomor 128 Tahun 2004 khsusnya tentang pembinaan dan pemantauan kegiatan KIA yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan swasta, maka :

1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

a. Membuat surat edaran kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang upaya yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan Kepmenkes No. 128/2004.

b. Memberikan bimbingan teknis ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

c. Menyelenggarakan monitoring evaluasi terhadap program KIA dan program-program lain yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota serta tindak lanjut dari Kepmenkes No.128/2004.

2. Dinas Kesehatan Kota Medan

a. Membuat petunjuk operasional sebagai tindak lanjut Kepmenkes No.128/2004 yang isinya juga mencantumkan tentang kewenangan puskesmas dalam melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap fasilitas kesehatan swasta serta sanksi bagi fasilitas kesehatan swasta apabila tidak melaporkan kegiatannya serta mensosialisasikan petunjuk operasional ini kepada seluruh kepala puskesmas di Kota Medan.

b. Pembinaan dan pemantauan terhadap pelaksanaan petunjuk operasional dimaksud dalam bentuk monitoring evaluasi dan supervisi ke puskesmas secara rutin.

c. Menyiapkan sarana dan prasarana serta dukungan untuk pelaksanaan SIMPUS di puskesmas.

3. Puskesmas

a. Kepala puskesmas mensosialisasikan petunjuk operasional dari Kepmenkes No. 128/2004 kepada seluruh staf puskesmas.

b. Bidan koordinator maupun petugas penanggung jawab program di puskesmas mengkoordinir seluruh staf puskesmas sehingga setiap petugas ikut bertanggung jawab dalam pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan swasta.

c. Mendukung pelaksanaan SIMPUS dan melengkapi data di puskesmas sebagai dasar kegiatan pembinaan dan pemantauan terhadap fasilitas kesehatan swasta.

DAFTAR PUSTAKA Achua, 2004. Leadership, Singapore: Prentice Hall.

Ahyar, 2011. Analisa Sistem Informasi Kesehatan Online dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. http://ebookbrowse.com.

Amsyah, Z., 2005. Manajemen Sistem Informasi, Jakarta : Garamedia Pustaka Utama.

Azwar, A., 2004. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Sinar Harapan. Bungin, M. B., 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Dinas Kesehatan Kota Medan, 2012. Laporan Rutin PWS-KIA Tahun 2012.

Hartini, 2002. Pengantar Sistem Informasi, Available (Diakses Tanggal 4 November 2013).

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Indiahono. D., 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys.Yogyakarta: Gava Media

Kementerian Kesehatan RI, 2010. Pedoman Bidan Koordinator, Jakara.

________, 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta.

________, 1990. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84/Menkes/per/II/90 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik, Jakara.

________, 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan, Jakara.

________, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, Jakara.

Kushadiwidjya, 2000. Sistem Informasi Kesehatan, Cetakan Pertama, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

La Monica, Elaine, L., (1998). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman, Jakarta: EGC.

Lumbangaol, J., 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Moleong, J. L., 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muninjaya, Gde A.A., 2004. Manajemen Kesehatan, Cetakan Pertama, Jakarta: EGC. Peraturan Menteri Kesehatan No.920/Menkes/per/XII/86 tentang Upaya Pelayanan

Kesehatan Swasta di Bidang Medik.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.

Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Schein, 2008. Budaya Organisasi, (http://www.majalahpendidikan.com/2011/04), Diakses tanggal 4 Januari 2014.

Singarimbun, M., 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta.

Subarsono, AG., 2009. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi: Perspektif Teoritis. Arti Bumi Intaran. Jogjakarta

Trihono, 2005. Manajemen Puskemas Berbasis Paradigma, Jakarta: Sagung Seto. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Wahab A. S., 2005. Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara,

Widodo, 2010. Moralitas Budaya, dan Kepatuhan Wajib Pajak, Bandung: Alfabeta Wijayanti, Ari. (2008). Strategi Meningkatkan Loyalitas Melalui Kepuasan

Pelanggan : Management Analysis. Journal of Diponegoro University, Wordpress, 2011. Definisi Sistem Informasi Kesehatan,

semarang.wordpress.com. (Diakses Tanggal 9 November 2013). Wursanto, 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN I. Kepala Puskesmas Nama : ……….. Umur : ……….. Jenis Kelamin : ……….. Pendidikan : ……….. Tempat Tugas : ……….. Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Apakah pernah mendapat sosialisasi tentang hal ini?

2. Ada berapa orang staf yang mengelola data SP2TP dan PWS-KIA? Apa saja fasilitas pengolahan data yang dimiliki Puskesmas?

3. Apa pendapat Saudara tentang validitas dan kelengkapan data di Puskesmas? Apakah fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) melaporkan kegiatannya ke Puskesmas? Apa yang telah dilakukan dalam rangka adanya data yang valid dan lengkap di Puskesmas?

4. Berapa jumlah dan SDM yang kompeten di Puskesmas? Apa saja latar belakang pendidikannya? Apakah ada SDM yang jumlahnya sudah berlebih?

5. Ada berapa jumlah bidan dan jumlah fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) di wilayah kerja puskesmas?

6. Bagaimana bentuk sistem pencatatan dan pelaporan KIA yang dilaksanakan selama ini di puskesmas?

7. Apakah Anda tahu fungsi manajemen puskesmas yang salah satunya adalah tentang pemantauan?

8. Apakah mini lokakarya dilakukan secara rutin?

9. Apakah puskesmas melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap kegiatan KIA yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan swasta?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

II. Bidan Koordinator

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Apakah pernah mendapat sosialisasi tentang hal ini?

Pertanyaan

2. Ada berapa orang staf yang mengelola data PWS-KIA? Bagaimana alur pelaporan sampai ke Puskesmas? Bagaimana metode pencatatan dan pelaporan KIA?

3. Apa pendapat Saudara tentang validitas dan kelengkapan data KIA di Puskesmas? Apakah fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) melaporkan kegiatannya ke Puskesmas? Apa yang telah dilakukan dalam rangka adanya data yang valid dan lengkap di Puskesmas?

4. Ada berapa jumlah bidan dan jumlah fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) di wilayah kerja puskesmas?

5. Bagaimana bentuk pencatatan dan pelaporan KIA yang dilakukan di puskesmas? Darimana saja sumber data PWS-KIA?

6. Apakah fasilitas kesehatan swasta ada membuat pelaporan secara rutin ke puskesmas?

7. Apakah ada dilakukan pembinaan ke fasilitas kesehatan swasta, misalnya memberikan format dan tatacara pengisian pelaporan KIA?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

III. Bidan Praktek Swasta

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Apakah pernah mendapat sosialisasi tentang hal ini?

Pertanyaan

2. Ada berapa orang yang mengelola data pelayanan KIA? Bagaimana metode pencatatan dan pelaporan KIA? Pernahkan Anda mengirimkan laporan kegiatan KIA ke puskesmas? Apakah ada diberikan format pelaporan KIA untuk dilaporkan ke puskesmas?

3. Apa pendapat Saudara tentang data pelayanan KIA di BPS atau RB? Apakah merupakan hal yang penting atau tidak? Apa yang telah dilakukan sehubungan dengan data ini?

4. Apa saja pelayanan KIA yang dilakukan di BPS ini?

5. Apakah pernah Kepala Puskesmas atau Bidan Koordinator Puskesmas datang memberikan bimbingan ke BPS ini, yang salah satunya tentang pelaporan KIA secara rutin ke puskesmas?

6. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 900/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

IV. Kabid Yankes

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Pertanyaan yang sama telah diajukan pada kepala puskesmas dan bidan koordinator, jawaban mereka pada umumnya adalah pernah mendengar tapi tidak memahami sepenuhnya. Apakah dinkes pernah mensosialisasikan hal ini atau membahasnya pada rapat Kapus? Kalau belum, apa yang akan dilakukan?

Pertanyaan

2. Sehubungan dengan sumber daya, pada umumnya jumlah SDM di puskesmas sudah memadai meskipun sumber daya lainnya (fasilitas pengolahan data/ komputer) masih belum cukup. Apa tanggapan Saudara? Apa rencana bidang Yankes sehubungan hal ini?

3. Salah satu alasan tidak berjalannya Kepmenkes No.128/2004 adalah karena belum adanya kebijakan lanjutan/ petunjuk operasional di tingkat

Dinkes Kota Medan, apakah hal ini benar? Apa pendapat Saudara tentang hal ini? Apakah ini perlu segera ditindaklanjuti atau bagaimana? Apa upaya yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja puskesmas? 4. Bagaimana struktur di bidang Yankes, ada berapa kepala seksi (sebutkan),

apa saja latar belakang pendidikan kabid dan kasi? Bagaimana proses pelaksanaan program-program, apakah ada dilakukan evaluasi, kapan waktunya? Berapa persentase anggaran untuk Yankes dibandingkan anggaran Dinkes Kota Medan?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

V. Petugas Seksi KIA/KB - Dinas Kesehatan Kota Medan

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Apakah pernah di sosialisasikan ke Puskesmas?

Pertanyaan

2. Ada berapa orang staf yang mengelola data KIA? Apa saja fasilitas pengolahan data yang dimiliki Dinas Kesehatan?

3. Apa pendapat Saudara tentang validitas dan kelengkapan data KIA di Dinas Kesehatan? Apakah fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) melaporkan kegiatannya ke Puskesmas? Bagaimana kalau mereka tidak melaporkan? Apa yang telah dilakukan dalam rangka adanya data yang valid dan lengkap di Puskesmas dan Dinas Kesehatan?

4. Berapa jumlah dan apa saja latar belakang pendidikan SDM di Seksi KIA/KB? Apakah ada SDM yang jumlahnya sudah berlebih?

5. Ada berapa jumlah bidan dan fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) di Kota Medan?

6. Bagaimana bentuk sistem pencatatan dan pelaporan KIA yang dilaksanakan selama ini? Apakah Puskesmas melaporkannya secara tepat waktu?

7. Apakah ada diberikan format pelaporan KIA ke fasilitas kesehatan swasta untuk dilaporkan ke puskesmas?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

VI. Petugas Seksi Perizinan Dinas Kesehatan Kota Medan

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Bagaimana mekanisme penerbitan izin apabila ada yang mau membuka BPS/RB? Apakah rekomendasi dari kepala puskesmas diperlukan?

Pertanyaan

2. Ada berapa orang staf di seksi perizinan? Apakah jumlahnya memadai apabila dibandingkan dengan tugas-tugas yang ada?

3. Pada saat mengumpulkan data di puskesmas ternyata ada BPS/RB yang tetap buka meskipun tidak punya izin. Apakah ada sanksi/tindakan terhadap BPS/RB yang tidak punya izin? Apakah pernah dilakukan pemantauan langsung secara berkala?

DAFTAR PERTANYAAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

OLEH FASILITAS KESEHATAN SWASTA DI KOTA MEDAN

VII. Petugas Pengelola Data - Dinas Kesehatan Kota Medan

Nama : ………..

Umur : ………..

Pendidikan : ………..

Tempat Tugas : ………..

Lama Bekerja : ………..

1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas? Apakah pernah mendapat sosialisasi?

Pertanyaan

2. Ada berapa orang staf yang mengelola data? Apa saja fasilitas pengolahan data yang dimiliki Dinas Kesehatan?

3. Apa pendapat Saudara tentang validitas dan kelengkapan data di Dinas Kesehatan? Apakah anda tahu tentang fasilitas kesehatan swasta (RB dan BPS) yang melaporkan kegiatannya ke Puskesmas? Apa yang telah dilakukan dalam rangka adanya data yang valid dan lengkap di Puskesmas dan Dinas Kesehatan?

4. Apa pendapat Saudara tentang jumlah petugas pengelola data dibandingkan dengan jumlah SDM yang ada di Dinas Kesehatan? Apakah jumlah sudah mencukupi?

5. Bagaimana alur pelaporan dari setiap program khususnya program KIA sehingga akhirnya masuk ke bagian data? Apakah laporan rutin Puskesmas yang langsung dikirim ke bagian data atau pengelola program KIA di Dinas Kesehatan yang memberikan laporan ke bagian data?

6. Apakah laporan yang masuk setiap bulan secara tepat waktu?

7. Apakah ada dilakukan cek silang terhadap data yang masuk, misalnya dibandingkan dengan data BPS?

Dokumen terkait