• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan frekuensi kestabilan, cabai hibrida IPB CH28 memiliki frekuensi kestabilan sebanyak 10 kali sehingga dikategorikan sebagai hibrida yang paling stabil dan memiliki daya adaptasi yang lebih luas pada berbagai lingkungan di bawah 400 m di bawah permukaan laut. IPB CH28 mempunyai bobot per tanaman 418.07 g.

Genotipe IPB CH3 memiliki bobot buah rata-rata per tanaman tertinggi yaitu 555.51 g. IPB CH3 mempunyai umur panen dan umur berbunga lebih genjah dibandingkan dengan genotipe lainnya. IPB CH3 juga mempunyai bobot buah dan diameter buah yang lebih besar dibanding dengan genotipe lainnya. Berdasarkan analisis stabilitas Eberhart dan Russell, IPB CH3 merupakan hibrida yang memiliki kestabilitasan dinamis. IPB CH3 akan memberikan potensi produksi yang lebih tinggi apabila ditanam pada lingkungan yang optimal. Berdasarkan analisis biplot AMMI, IPB CH3 lebih sesuai untuk lingkungan Subang.

Terdapat korelasi antara metode analisis stabilitas Perkins dan Jinks dengan stabilitas Finlay dan Wilkinsons, Francis dan Kannenberg, dan parameter alpha (α) Tai. Metode Shukla berkorelasi dengan Wricke, parameter S2di Eberhart dan Russell berkorelasi dengan parameter lamdha (λ) stabilitas Tai, Shukla, dan Wricke. Metode-metode yang berkorelasi tersebut dapat dipilih salah satunya karena dalam menganalisis stabilitas mengukur aspek yang sama. Metode stabilitas Eberhart dan Russell merupakan metode stabilitas yang paling sesuai untuk menganalisis stabilitas cabai hibrida.

Saran

Perlunya penelitian lebih lanjut dengan musim dan lingkungan yang berbeda agar didapat hubungan yang lebih jelas dan lebih akurat dalam menganalisis stabilitas suatu hibrida dan dapat merekomendasikan lingkungan mana yang sesuai untuk hibrida tertentu.

Alberts MJA. 2004. A comparison of statistical methods to describe genotype x environment interaction and yield stability in multi location maize trials [tesis]. Bloemfontein: University of the Free State.

Akcura M, Kaya Y, Taner S, Ayranci R. 2006. Parametric stability analyses for grain yield of durum wheat. Plant Soil Environ 6:254-261.

Annicchiarico P. 2002. Genotype x Environment Interaction – Challenges and Opportunity for Plant Breeding and Cultivar Recommendations. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Becker HC, Leon J. 1988. Stability analyses in plant breeding. Plant Breeding 101:1-23.

Berke TG. 2000. Hybrid Seed Production in Capsicum. Di dalam: Basra, editor. Hybrid Seed Production in Vegetables: Rationale and Methods in Selected Crops. Haworth Press Inc. hlm 49-67.

Berke TG, Gniffke P. 2006. Procedures for Sweet Pepper Field Evaluation Trials. Taiwan: AVRDC.

Bostland PW, Votava EJ. 2000, Peppers: Vegetable and Spice Capsicum. New York: CABI Publishing. USA. 204 hal.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Produktivitas cabai menurut provinsi 2002 – 2008. htpp://www.bps.go.id. [7 Nopember 2009].

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. Standar Nasional Indonesia Cabai Merah Segar. SNI No. 01 – 448 – 1998. 12 hal.

Comstock RE, Moll RH. 1963. Genoytpe-Environment Interaction. Di dalam: Hanson WD, Robinson HF, editor. Statistical Genetics and Plant Breeding. Washington: NAS-NRC Publ 982. hlm 164-196.

Crossa J. 1990. Statistical analyses of multi location trials. Advances in Agronomy 44: 55-85.

Dascalov S. 1998. Capsicum. Di dalam: Banga SS, Banga SK, editor. Hybrid Cultivar Development. New Dehli: Nalosa Publishing House. hlm 498- 511.

[DEPTAN] Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2003. Pedoman Umum Budidaya Cabai Merah. Jakarta: Direktorat Tanaman Sayuran, Hias dan Aneka Tanaman. 85 hal.

[DEPTAN] Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2008. Luas panen produksi rata-rata hasil tanaman sayuran Indonesia. http://www. hortikultura. deptan.go.id. [12 Nopember 2008].

De Lacy LH, Basford KE, Cooper M, Bull JK, Mc Laren CG. 1996. Analysis of Multi-Environment Trials: An Historical Perspective. Di dalam: Coope M, Hammer GL, editor. Plant Adaptation and Crop Improvement. Wallingford-UK: CAB int, IRRI dan ICRISAT. hlm 39-124.

Eberhart SA, Russel WA. 1966. Stability parameters for comparing varieties. Crop Sci 6:36-40.

Falconer DS. 1952. The problem of environment and selection. Am Nat 86:293- 298.

Fernadez GCJ. 1991. Analysis of genotype x environment interaction by stability estimates. Hort Science 26(8): 947-950.

Finlay KW, Wilkinson GN. 1963. The Analysis of adaptation in a plant breeding programme. Aust J Agric Res 4: 742-754.

Flores F, Moreno MT, Cubero JI. 1998. A comparison of univariate and multivariate methods to analyze G x E interaction. Field Crops Res 56:271-286.

Francis TR, Kannenburg LW. 1978. Yield stability studies in short-season maize. I. A descriptive methods for grouping genotypes. Can J Plant Sci 58:1029-1034.

Freeman GH. 1973. Statistical methods for the analysis of genotype- environmental interactions. Heredity 31:339-354.

Freeman GH, Perkin JM. 1971. Environmental and genotype-environmental components variability: VIII relations between genotypes grown in different environments and measures of these environments. Heredity 27:15-23.

Gauch HG. 1982. Multivariate Analysis in Community Ecology. London: Cambridge Univ Press.

Gauch HG Jr. 1992. Statistical Analysis of Regional Yield Trials: AMMI analysis of factorial designs. Amsterdam: Elsevier Science Publisher. 278 hal. Greenleaf WH. 1986. Pepper Breeding. Di dalam: Baseet MJ, editor. Breeding

Vegetables Crops. Connecticut: AVI Publishing Co. hlm 67-134. Gomez KA, Gomez AA. 1985. Statistical Procedures for Agricultural Research.

Hartuti N, Asgar A. 1992. Kualitas bahan baku dan hasil olahan cabai di tingkat industri komerial dan rumah tangga di Bandung. Bull Hort 26 (2):142 – 150.

Hartuti N, Sinaga RM. 2006. Aspek Panen dan Pascapanen Cabai. Di dalam: A. Santika, editor. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm 66-81. Hill J. 1975. Genotype – environment – a challenge for plant breeding. J Agric Sci

85:477-493.

Hussein MA, Bjornstad A, Aastveit AH. 2000. SASG X ESTAB: A SAS program for computing genotype x environment stability statistics. Agron J 92:454-459.

[IPGRI] International Plant Genetic Resources Institute. 1995. Descriptor for Capsicum (Capsicum spp.). Italy: IPGRI, AVDRC dan CATIE.

Kendall MG, Stuart A. 1961. The Advanced Theory of Statistics Vol. 2. Ed ke-3 London: Griffin & Co.Ltd.

Kusandriani, Y. 1996. Botani Tanaman Cabai Merah. Di dalam: Duriat AS, Widjaja A, Hadisoeganda W, Soetiarso TA, Prabaningrum L, editor. Teknologi Produksi Cabai Merah. Lembang: Balai Penelitian Tanaman Sayuran. hlm 20-27.

Lin CS, Binns MR, Lefkovitch LP. 1986. Stability analysis: Where do we stand?. Crop Sci 26:894-900.

Lin CS, Binns MR. 1988a. A method of analyzing cultivar x location x year experiements: a new stability parameter. Theor Appl Genet 76:425-430. _________________ 1988b. A superior measure of cultivar performance for

cultivar x location data. Can. J Plant Sci 68:193-198.

Mattjik AA. 2005. Interaksi genotipe dan lingkungan dalam penyediaan sumberdaya unggul [orasi ilmiah Guru Besar Tetap biometrika]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mungomery VE, Shorter R, Byth DE. 1974. Genotype x environment interaction and environmental adaptation: I pattern analysis application to soybean populations. Aust J Agric Res 25:59-72.

Perkins JM, Jinks JL. 1968. Environmental and genotype-environmental components of variability: III multiple lines and crossers. Heredity 23:339-356.

Permadi AH, Kusandriani Y. 2006. Pemuliaan Tanaman Cabai. Di dalam: Santika A, editor. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm 22 – 35.

Plaisted RL. 1960. A shorter method for evaluating the ability of selections to yield consistently over locations. Am Potato J 37:166-172.

Plaisted RL, Peterson LC. 1959. A technique for evaluating the ability of selection to yield consistently in different locations or seasons. Am Potato J 36:381-385.

Peto R. 1982. Statistical Aspect of Cancer Trials. Di dalam: Halnan EE, editor. Treatment of Cancer. London: Capman and Hall. hlm 867-871.

Pinthus MJ. 1973. Estimate of genotypic value: A proposed method. Euphytica 22:121-123.

Pitojo, S. 2003. Seri Penangkaran: Benih Cabai. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 79 hal.

Rubatzky VE, Yamaguchi M. 1997. World Vegetables: Principles, Production and Nutritive Values. Ed ke-2. London: Chapman and Hall. 843 hal. Roy D. 2000. Plant Breeding: Analysis and Exploitation of Variation. New

Dehli: Narosa Publishing House. 701 hal.

Sayaka B, Yusastra IW, Sajuti R, Supriyati, Sejati WK, Agustian A, Supriyatna Y, Anugrah IS, Elizabeth R, Ashari, Situmorang J. 2008. Pengembangan kelembagaan partnership dalam pemasaran komoditas pertanian. [ringkasan eksekutif laporan akhir penelitian]. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Departemen Pertanian. 9 hal.

Shukla GK. 1972. Some statistical aspects of partitioning genotype-environmental components of variability. Heredity 29:237-245.

Simmonds NW. 1991. Selection for local adaptation in plant breeding programme. Theor Appl Genet 82:363-367.

Siswanto AB, Sudarman K, Kusumo S. 2006. Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Cabai. Di dalam: Santika A, editor. Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm 82-97.

Sumarni N. 1996. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Di dalam: Duriat AS, Widjaja A, Hadisoeganda W, Soetiarso TA, Prabaningrum L, editor. Teknologi Produksi Cabai Merah. Lembang: Balai Penelitian Tanaman Sayuran. hlm 36-47.

Sumertajaya IM. 1998. Perbandingan model AMMI dan regresi linier untuk menerangkan pengaruh interaksi percobaan lokasi ganda [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tai GCC. 1971. Genotypic stability analysis and its application to potato regional trials. Crop Sci 11:184-190.

Westcott B. 1986. Some methods of analysing genotype-environment interaction. Heredity 56:243-253.

Wricke G. 1962. On a method of understanding the biological diversity in field research. Z Planzenzuchtg 47:92-146.

Yates F, Cochran WG. 1938. The analysis of group’s experiments. J Agric Sci 28:556-580.

Yau SK. 1995. Regression and AMMI analyses of genotype x environment interactions: An empirical comparison. Agron J 87:121-126.

Lampiran 1 Listing SAS analisis stabilitas 12 genotipe cabai hibrida pada 6 lingkungan (Hussein et al. 2000)

Dokumen terkait