• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dermatitis Kontak

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penari studio fantasi di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara tahun 2013, diperoleh kesimpulan:

1. Gambaran penari studio fantasi yang tidak mengalami dermatitis kontak kosmetik sebesar 38,8 % sedangkan yang mengalami dermatitis kontak kosmetik sebesar 61,2% dimana diantaranya 48,2% mengalami dermatitis kontak kosmetik iritan dan 12,9% mengalami dermatitis kontak kosmetik alergi.

2. Berdasarkan hasil uji statistik univariat, diketahui bahwa 85 pekerja yang diteliti :

a. Responden memiliki rata-rata lama kontak selama 4,00 jam/hari dengan lama kontak minimal 1 jam/hari dan lama kontak maksimal 8 jam/hari. b. Responden memiliki rata-rata frekuensi kontak sebesar 2,00 hari/minggu

dengan frekuensi minimal sebanyak 1 hari/minggu dan frekuensi maksimal sebanyak 7 hari/minggu.

c. Responden memiliki rata-rata usia sebesar 22,00 tahun dengan usia inimal 15 tahun dan usia maksimal 38 tahun.

d. Responden memiliki rata-rata masa kerja sebesar 14,00 bulan dengan masa kerja minimal 2 bulan dan masa kerja maksimal 230 bulan.

e. Responden yang memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 35 orang dan yang memiliki jenis kelamin lak-laki sebanyak 50 orang.

f. Responden yang memiliki riwayat alergi sebanyak 37 orang dan yang tidak memiliki riwayat alergi sebanyak 48 orang.

g. Responden yang memiliki riwayat atopik sebanyak 28 orang dan yang tidak meiliki riwayata atopik sebanyak 57 orang.

h. Responden yang memiliki riwayat penyakit sebelumnya sebanyak 49 orang dan yang tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya sebanyak 36 orang.

i. Seluruh responden memiliki personal hygiene yang baik, sehingga tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut karena data yang ada bersifat homogen.

3. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, diketahui bahwa 85 pekerja yang diteliti :

a. Variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak ialah variabel lama kontak, frekuensi kontak, usia, masa kerja, riwayat alergi, riwayat penyakit sebelumnya.

b. Variable yang tidak memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak kosmetik ialah variabel jenis kelamin dan riwayat atopik.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka terdapat beberapa saran, antara lain:

1. Bagi Pekerja

Untuk meminimalisir terjadinya dermatitis kontak kosmetik, pekerja sebaiknya:

a. Dapat lebih memelihara kebersihan kulitnya dengan mencuci wajah ketika sebelum maupun setelah bekerja.

b. Menghindari menggunakan perhiasan berupa anting dan cincin saat bekerja.

c. Menghindari sabun pembersih wajah dengan tingkat keasaman yang tinggi, khususnya bagi pemilik riwayat atopic.

d. Menggunakan pelembab kulit yang memiliki kadar lemak tinggi, bebas parfum dan bahan pengawet setelah selesai bekerja.

e. Lebih menjaga kelembaban kulit dengan kelembaban kira-kira 60%.

2. Bagi Pihak Manajemen

Untuk meminimalisir terjadinya dermatitis kontak kosmetik, maka managemen sebaiknya:

a. Melakukan pengenalan prosedur kerja aman dan memberikan pengontrolan terhadap kesehatan kulit pekerjanya.

b. Lebih menekankan kepada pekerja yang berusia 28 tahun keatas mengenai dermatitis kontak agar lebih ditingkatkan pengawasan kesehatan kulitnya.

c. Memberikan pengetahuan kepada pekerja mengenai perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit dengan harapan pekerja dapat memahami kesehatan kulit dan perawatan kulit masing-masing.

d. Memberikan kuesioner kepada pekerja untuk mendapatkan informasi jenis alergi apa yang dimiiki tiap pekerjanya dan memperoleh hasil apakah tempat sebelumnya bekerja telah mengalami dermatitis kontak kosmetik.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan uji tempel pada responden untuk memperkuat diagnosa mengenai dermatitis kontak kosmetik sehingga dapat menentukan 1 manifestasi klinis saja dan menggunakan desain case control.

b. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat meneliti bahan kimia apa saja yang ada dalam kosmetik (molekul, daya larut dandan konsentrasi) yang benar-benar ddapat mengakibatkan dermatitis kontak kosmetik.

c. Perlu diadakannya peneliti kualitatif untuk memperdalam faktor personal hygiene dangan kejadian dermatitis kontak kosmetik.

132

Adams RM, Maibach HI. 1985 Sebuah studi lima-tahun reaksi kosmetik. J Am Acad Dermatol 13

Afifah, adilah. 2012 Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Kontak Akibat Kerja Para Karyawan Binatu. Universitas Diponogoro, Semarang

Agung M Sumantri, Hertanti Trias Febriani, Sriwahyuni T musa. 2008 .Dermatitis Kontak. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Annisa Mausulli. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada mPekerja Pengolahan Sampah Di TPA Cipayung Kota Depok. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Baumann, Leslie Kenali. 2010. Kandungan Bahan dalam Produk Kosmetik Anda. Florida

Cohen DE. 1999 Occupational Dermatoses In: DiBerardinis LJ, editors. Handbook of Occupational Safety and Health, 2nd edition.Canada.

Departemen Kesehatan RI. 1976. Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan

Diepgen TL, Cocrads PJ. 2000 The Epidemiology of Occupational Contact Dermatitis in Kanerva. Berlin, Heidelberg

Djuanda 1987 Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia. Jakarta 1987

Erliana. 2008 Hubungan Karakteristik Individu dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Paving Block CV. Louksumawe 2008. Thesis. USU

Eiermann HJ, Larsen W, Maibach HI, et al. 1982 Calon studi reaksi kosmetik: 1.977-1.980. Amerika Utara Contact Dermatitis Group. J Am Acad Dermatol 6 (5) :909-17.

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22221/4/Chapter%20II.pdf mengenai dermatitis kontak alergi karena cat rambut. Pada tanggal 12 Oktober 2012, Pukul 15.12 WIB

Farida, ida. 2011. Paraben Dalam Produk Perawatan Kulit. Jakarta. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.

Fransisca, kurniawan P, Suryawati N 2007. Efek Samping Kosmetika Pada Pekerja Salon Kecantikan Di Denpasar. Bali. Udayana Dermato-Venereology E-jurnal.

Hamiton, Tatyan. MD, PhD dan Gillian C. de Gannes, MD, FRCPC 2003 Departemen Ilmu Dermatologi dan Skin, University of British Columbia, Vancouver, BC, Kanada.

Harjanti, Novita, Emi Setiyawati, Dwi Retno Adi Winarni. 2009 Kosmetika kuku: Antara Keindahan dan Keamanan Nail Cosmetics: Between Aesthetic and Safety. Bagian/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Unuicversitas Gadjah Mada/RS Dr. Sardjito Yogyakarta

Info Badan POM mengenai Peraturan Kosmetik Di Indonesia. Nomor HK.00.05.42.1018 pada tanggal 25 Pebruari 2008.

Juju. Diakses dari http://contohlaporan.blogspot.com/2010/01/kulit-lapisan-kulit.html mengenai lapisan kulit. Pada tanggal 11 Oktober 2012, Pukul 19.23 WIB

Kusumawati Fransisca S. 2007 Efek samping kosmetika pada pekerja salon kecantikan. SMF Ilmu Kesehatan Dan Kecantikan Fakultas Kedokteran UNUD

Lestari, Fatma dan Hari Suryo Utomo. 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Dermatitis kontak Pada Pekerja Di PT Inti Panjta Pres Industri. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Leung DYM, Eichenfield LF, Boguniewicz M. 2008 Atopic Dermatitis (Atopic Eczema). In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, David J. Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, VII ed. New York: McGraw-Hill;

Lidya, Yuni. 2010. Frekuensi alergi Fragrance: Studi Retrospektif selama 3 tahun. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada / RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

LPPOM. Diakses dari http://www.halalmuibali.or.id/?p=240 mengenai obat dan kosmetika tanggal 22 September 2012 Pukul 12.10 WIB

Mathias CGT. 1999. Soaps and Detergent in Adms RM. Occupational Skin Desease. Philadephia

Muslimah, Eva. 2012. http://www.slideshare.net/EvaMuslimahFarmasi/makalah-dermatitis-atopik-part-1 mengenai makalah dermatitis atopik diakses 27 maret 2013 pukul 14.30 WIB

Nuraga, Wisnu .2006 Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dermatitis kontak pada pekerja yang terpajan dengan bahan kimia di PT Moric Indonesia tahun 2006. Thesis UI

Nuraga, Wisnu, Fatma Lestari, Meily Kurniawidjaja. 2008 Dermatitis kontak Pada Pekerja Yang Terpajan Dengan Bahan Kimia di Perusahaan Industri Otomotif Kawasan Industri Cibitung Jawa Barat. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Makara, Kesehatan. Vol 12 no. 2

Orton D.I, Wilkinson J.D. 2004 Cosmeik Allergy, incidence, diagnosis and management. Am J Clin Dermatol

Partogi Donna.2008. Dermatitis Kontak Iritan. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK.USU/RSUP H. Adam Malik/ RS. Dr.pirngadi Medan

Prasari Sotya, Novita Hajanti, Ermadi Satrio, Niken Indrastuti. 2006 Profil Dermatitis Kontak Kosmetik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. Sardjito. Yogyakarta

Rosfanty. Diakses dari http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/08/anatomi-dan-fisiologi-kulit.html mengenai anatomi kulit, pada tanggal 24 September 2012 pukul 11.50 WIB

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 045/C/ SK/1977 tanggal 22 januari 1977, tentang penggolongan Kosmetika

Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik

Tratther A, D Slodownik, Jbarah A, A Ingber .2005 Departemen Dermatology, Rabin Medical Center, Petach Tikva dan Sackler Fakultas Kedokteran, Universitas Tel Aviv, Tel Aviv, Israel

Tenggono, R Iswari dan Fatma Latifah. 2004 Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Joshita Djadisastra. Jakarta

Universitas Gadjah Mada Diakses dari

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/151092531.pdf mengenai profil dermatitis kontak kosmetik pada 12 Oktober 2012 pukul 12.15 WIB

Verallo-Rowell VM. 2011. The hypoallergenic divalidasi kosmetik sistem rating: 30-tahun evolusi dan berpengaruh pada prevalensi reaksi kosmetik. Dermatitis.Kanada

Widyasti Ary Bandem , Fajar Waskito 2008. “Artikel Penyakit Kulit”. Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran UGM/RS Dr. Sardjito Yogyakarta

Wigger- Albert W, Live D, Elsner P. 1999 Contact Darmatitis Due To Irritation in : Adam RM Occupational Skin Desease, Philapelphia

World Health Organitation (WHO) 2005. WHO Guidelines on Hand Hygine in Health Care (advance Draft): Asummary, Switzerland: WHO Press

Yusfinah, Sri, Pardede, Kristo A. Nababan, Irma D, Roesyanto Mahadi. 2008. Dermatitis Kontak Alergi Karena Cat Rambut. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan

Responden yang terhormat, saya mahasiswa Fakultas Kedoteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, akan melaksanakan penelitian skripsi. Untuk itu, saya memohon kesediaan anda untuk menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini dengan jujur. Semua jawaban responden akan dijamin kerahasiaannya.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : ...

Usia : ...

Alamat : ...

Telp/Hp : ...

SETUJU Secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian skripsi dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik Pada Penari Studio Fantasi Di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta Utara Tahun 2013” Setelah mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan sadar akan manfaat dan adanya resiko yang mungkin terjadi dalam penelitian ini, saya akan memberikan informasi yang benar sejauh yang saya ketahui dan saya ingat. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun. Jakarta, ... 2013

Responden ( )

Nama dan Tandatangan Peneliti

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Isilah kuesioner ini sesuai dengan kondisi anda saat ini.

2. Pada pilihan ganda, beri tanda silang (X) jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda saat ini.

3. Kode diisi peneliti

4. Kejujuran anda dalam menjawab kuesioner ini, sangat saya harapkan.

No. Pertanyaan Kode

A Masa Kerja

A1 Sejak kapan anda mulai bekerja menjadi penari di Studio Fantasi? Bulan ... , Tahun ...

( )

B Frekuensi Kontak

B1 Dalam seminggu, berapa hari anda bekerja di studio Fantasi? ... hari / minggu

( )

C Lama kontak

C1 Berapa lama anda menggunakan kosmetik saat ekerja di dunia fantasi? ... jam / hari

( )

D Riwayat Alergi

D1 Apakah anda pernah mengalami alergi? 0. Ya

1. Tidak

Jika “Ya” lanjut kepertanyaan “D2” , jika “Tidak” lanjut kepertanyaan E1

( )

D2 Apakah penyebab alergi tersebut? a. Kosmetik

b. Debu

e. Makanan

f. Lainnya, sebutkan ... E Riwayat Atopik

E1 Apakah salah satu keluarga anda pernah mengalami salah satu penyakit yang bersifat keturunan seperti asma, rhinitis alergi atau konjungtivitis alergi?

0. Ya 1. Tidak

( )

F Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya

F1 Apakah anda sebelumnya pernah mengalami / menderita peradangan kulit diwajah?

0. Ya 1. Tidak

Jika “Ya” lanjut kepertanyaan “F2”, jika “Tidak” lanjut kepertanyaan G1

( )

F2 Kemerahan pada kulit wajah? 0. Ya

1. Tidak

( )

F3 Timbulnya bintik-bintik kecil pada kulit wajah? 0. Ya

1. Tidak

( )

F4 Kulit wajah terasa gatal? 0. Ya

1. Tidak

( )

F5 Kulit wajah terasa perih? 0. Ya

1. Tidak

( )

F7 Kulit wajah bersisik atau kasar? 0. Ya

1. Tidak

( )

F8 Kulit wajah mengalami penebalan? 0. Ya

1. Tidak

( )

F9 Kulit wajah terasa terbakar? 0. Ya

1. Tidak

( )

F10 Kulit wajah kering? 0. Ya

1. Tidak

( )

F11 Kulit wajah menghitam? 0. Ya

1. Tidak

( )

F12 Bagaimana cara anda mengobati alergi tersebut? 0. Tidak melakukan pengobatan

1. Melakukan pengobatan

Alasan : ...

( )

G Jenis Kelamin

G1 Apa jenis kelamin anda? 0. Perempuan 1. Laki-laki

Hasil Diagnosis Dokter 0. Dermatitis Kontak 1. Tidak Dermatitis Kontak

( )

Dokumen terkait