Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi kemandirian anak sebelum diterapkan metode bermain peran
makro masih kurang berkembang dengan baik, dimana kemandirian anak yang sudah berkembang (SB) sebesar 42%, dalam proses (DP) sebesar 32%, dan masih perlu stumulus (PS) sebesar 26%. Kurang berkembangnya kemandirian anak ini kemungkinan disebabkan oleh ketergantungan anak pada orang tua dan kurangnya guru memberikan kesempatan dan pembiasaan kepada anak untuk berusaha menjadi lebih mandiri.
2. Penerapan bermain peran makro untuk meningkatkan kemandirian anak diberikan pada kondisi lingkungan yang kondusif sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan. Hal ini terlihat saat anak bermain peran, anak menunjukkan rasa senang dan atusias yang cukup besar sehingga dalam melakukan aktivitas bermain peran anak mampu mengembangkan kemandiriannya seperti anak lebih termotivasi untuk melakukan tugas-tugas yang belum dikuasainya secara mandiri. Penggunaan metode bermain peran juga dapat mengembangkan daya khayal, menggali kreativitas anak, melatih motorik kasar anak untuk bergerak, melatih penghayatan anak terhadap peran yang dimainkan, dan mampu menggali perasaan anak. Penerapan bermain peran pada penelitian ini dilakukan menjadi 2 siklus dengan 2 tindakan pada setiap siklusnya. 3. Kondisi kemandirian anak setelah penerapan bermain peran mengalami
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kondisi awal. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh pada akhir siklus 2 yaitu anak yang sudah berkembang (SB) sebesar 84%, anak yang dalam proses (DP) sebesar 16%, dan tidak ada lagi anak yang masih perlu stimulus. Kemandirian anak ini terlihat dari kegiatan ruti yang dilakukan di kelas seperti mencuci tangan, membuka dan memakai sepatu dan menyimpan
115
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
ditempatnya, merapikan mainan, mengambil dan menyimpan alat tulis sendiri, membuka tempat makan dan botol minum sendiri, makan sendiri, mengambil makan sendiri dan membukanya, membereskan peralatan makan sendiri, dan membuang sampah pada tempatnya.
B. Rekomendasi
1. Bagi Guru
a. Hendaknya guru selalu berusaha untuk menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak supaya dapat membantu mengembangkan kemandirian anak.
b. Untuk meningkatkan kemampuan perkembangan kemandirian anak, hendaknya guru senantiasa memberikan kesempatan pada anak untuk lebih mandiri, pembiasaan yang rutin, dan bimbingan yang tepat. 2. Bagi Orang tua
a. Hendaknya orang tua bekerjasama dengan guru atau pihak sekolah dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak, khususnya dalam mengembangkan kemandirian anak sehingga usaha yang dilakukan guru untuk membentuk anak lebih mandiri sejalan dengan orang tua di rumah.
b. Sebaiknya orang tua tidak terlalu memanjakan anak dengan menuruti semua keinginan anak dan membantu anak dalam memenuhi setiap kebutuhannya sehingga hal tersebut menjadi penghambat bagi anak untuk mandiri dan menghambat perkembangan anak yang lainnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Sebaiknya peneliti memiliki gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian sehingga dalam penerapan teknik dalam perencanaan maupun pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti perbedaan kemandirian anak dengan metode bermain peran dan metode klasikal.
116
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Y. 2009. Bermain Pengantar Bagi Penerapan Pendekatan Beyond Centers
And Circle Time (BCCT) Dalam Dimensi PAUD. Bandung: Risqi Press
Agustin, M. 2008. Strategi Pengembangan Sosial – Emosional Anak Taman Kanak – Kanak. Bandung: FIP UPI
Amalia, L. 2011. Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Playgroup
Melalui Penerapan Teknik Scffolding. Skripsi Sarjana pada FIP PGPAUD
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, S dkk. 2010. Penelitian TindakanKkelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asmawati, L dkk. 2011. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Basri, H. 2000. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual; Contextual Teaching and Learning. Jakarta. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Depdiknas. 2006. Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers And Circle
Time (BCCT) Pendekatan Sentra dan Lingkaran Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Depdiknas. 2010. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
117
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
Dit. PADU Depdiknas. 2004. Lebih Jauh Tentang Sentra dan Saat Lingkaran:
Bermain Peran. Jakarta: Dit PADU Depdiknas.
Djamarah dan Zain. A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djoehaeni, H. 2008. Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak. Bandung: FIP UPI
Ekawati, N dkk. 2013. Implementasi Metode Bermain Peran Berbasis Lingkungan
Dalam Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Tk Kumara Bhuana II
[Online], Vol 3, 12 halaman. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c ad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpasca.undiksha.ac.id%2F e-journal%2Findex.php%2Fjurnal_pendas%2Farticle%2Fdownload%2F514% 2F306&ei=g9fWUdKoNsXSrQfdlYHAAQ&usg=AFQjCNFezxDQkipo1gZ EP-JjqkPRzFhSfA&sig2=WPwaHeFcP0sjXw96YVfOjQ&bvm=bv.48705608,d .bmk. [5 Juli 2013]
Fitriani, A. 2010. Pengaruh Bermain Peran (Role Playing) Makro Terhadap
Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Taman Kanak-Kanak.
Skripsi Sarjana pada FIP PGPAUD UPI Bandung: tidak diterbitkan
Gea, A. 2002. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputindo
Gunarti, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Handayani, S. 2012. Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini Melalui
Metode Bermain Peran. Skripsi Sarjana pada FIP PGPAUD UPI Bandung:
tidak diterbitkan
Herlina. 2013. Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Kemandirian Perawatan
Diri Anak Usia Sekolah di Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Tesis Megister pada FIK UI. [Online]. Tersedia:
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=Lie%2C%2BA%2Bdan%2BPra sasti%2C%2BS%2B.%2B2004.%2B101%2BCara%2Bmembina%2Bkeman
118
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
dirian%2Bdan%2Btanggung%2Bjawab%2Banak.%2B&source=web&cd=6 &ved=0CDkQFjAF&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%
3Ddigital%2F20334363-T32623-Herlina.pdf&ei=inXjUbqEFs2FrAeI6oCoDw&usg=AFQjCNE9496q7S_0if blywt9r7rOO6pl1Q&cad=rja. [15 Juli 2013]
Hurlock, E.1978. Jilid 1 Perkembangan Anak, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Hurlock, E. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Kamus besar.com. arti mandiri. [Online]. Tersedia: http://www.kamusbesar.com/24799/mandiri[19 Juni 2012]
Kemendiknas. 2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman
Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen MPDM, Dirjen PTKK dan SD
Kunandar. 2008. Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagaipengembangan profesi guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniati, E. 2008. Konsep Dasar Bermain di Taman Kanak-Kanak. Bandung: FIP UPI
Kurnia, E. 2011. Efektivitas Penggunaan Metode Bermain Peran Makro
Terhadap Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda Anak Usia
Taman Kanak – Kanak. Skripsi Sarjana pada FIP PGPAUD UPI Bandung:
tidak diterbitkan
Listiana, A. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: FIP UPI
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta
Muchsinati, N. 2007. Hubungan Urutan Kelahiran Dalam Keluarga Dengan
Kemandirian Anak Usia Dini Di Tk Madinah Malang. Skripsi Sarjana FP
119
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/fullchapter/02410060-neila-muhsinati.ps. [31 Oktober 2012]
Munawar, M dkk. 2011. Model Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru RA
Melalui Pendekatan Pembelajaran BCCT [Online], Vol 1 (1), 17 halaman.
Tersedia: http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/paudia/article/view/ 258/227. [14 Juli 2013]
Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja.
[Online]. Tersedia: www.e-psikologi.com. [15 Juli 2013]
Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media
Nurihsan, A dan Agustin, M. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Refika Aditama
Permen. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009
Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Menteri Pendidikan
Nasional
Putra, K dan Jannah, M. 2013. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini (Usia
4-6 Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Assalam Surabaya [Online], Vol 01
(03), 7 halaman. Tersedia:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/2714/baca-artikel. [15 Juli 2013]
Rachmawati,Y. 2008. Perkembangan Sosial-Emosional Anak TK. Bandung: FIP UPI
Risnawati, V. 2012. Optimalisasi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui
Sentra Main Peran di Taman Kanak-Kanak Padang [Online], Vol 1, 12
halaman. Tersedia:
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3& cad=rja&ved=0CDkQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.unp.ac.id%2Fi ndex.php%2Fpaud%2Farticle%2Fdownload%2F1595%2F1376&ei=YRnsU cLBPMGHrgeD_IDgCg&usg=AFQjCNH3lpc7Ga0JTFlAzSzHGAtCzJv6I
120
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
w&sig2=FbGcovnXdWtJiDAFzspIRg&bvm=bv.49478099,d.bmk. [15 Juli 2013]
Rohmah, T. 2012. Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui kegiatan Practical
Life Kelompok-Adi Ra Al-Ikhlas Medokan Ayu Rungkut Surabaya. [Online],
7 halaman. Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/121585914/Untitled#download
ejournal.unesa.ac.id/article/1709/19/article.pdf. [31 Juli 2003]
Santrock, J. 1983. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga
Septiningtyas, N. 2006. Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak Tunggal Melalui
Pendidikan Dalam Keluarga Skripsi Sarjana pada FIP PGTK UNS.
[Online]. Tersedia: http://ramabie.com/wp-content/uploads/skripsi/SkripsiPGSD6.pdf. [15 Juli 2013]
Siska,Y. 2011. Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) Dalam
Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/4-Yulia_Siska-edit.pdf.
[14 Juli 2013]
Solehuddin, M. 2000. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah.Bandung: FIP UPI
Sunarto, H dan Hartono, A. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta
Suhardjono. 2010. Bagian kedua penelitian tindakan kelas sebagai kegiatan
pengembangan profesi guru (penelitian tindakan kelas). Jakarta: PT bumi
Aksara.
Susanto,A. 2013. Memahami Perilaku Kemandirian Anak Usia Dini. [Online]. Tersdia: http://fipumj.net/artikel8f14e45fceea167a5a36dedd4bea2543-MEMAHAMI-PERILAKU-KEMANDIRIAN-ANAK-USIA-DINI.html. [5 Juli 2013]
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
121
Melati Br. Tarigan, 2014
Meningkatkan Kemandirian Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bermain Peran Makro
Sri, H dkk. 2013. Model Bimbingan Kelompok Dalam Pelaksanaan Kegiatan
Kepramukaan Untuk meningkatkan Kemandirian Siswa: Jurnal Bimbingan
Konseling [Online], Vol 2 (1), 6 halaman. Tersedian:
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3& cad=rja&ved=0CDYQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.unnes.ac.id%2F sju%2Findex.php%2Fjubk%2Farticle%2Fdownload%2F1235%2F1194&ei =fULyUZOcMcW3rAfh74DwAQ&usg=AFQjCNHwQM4KOwskOte9EZy NBh0bRZUTfA&bvm=bv.49784469,d.bmk [26 Juli 2013]
Tim Pustaka Familia. 2006. Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta: Kanisius.
Wijana, W dkk. 2011. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusuf, S. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.