• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tentang pembelajaran operasi pada bilangan pecahan terkait dengan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa sekolah dasar adalah:

5.1.1.Kemampuan penalaran matematis siswa lebih berkembang pada sekolah level tinggi dari pada sekolah level sedang dan rendah.

5.1.2.Terdapat pengaruh interaksi antara jenis pembelajaran dengan level sekolah terhadap kemampuan penalaran matematis.

5.1.3.Kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar secara konvensional lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan permainan

5.1.4.Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis secara keseluruhan dan pada sekolah level sedang. 5.1.5.Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi

matematis dengan level KAM secara keseluruhan dan pada level sekolah tinggi.

5.1.6.Siswa disetiap level sekolah merasa senang terhadap pembelajaran matematika dan mereka juga senang belajar matematika menggunakan permainan. Hanya saja mereka takut untuk mengemukakan pendapat di depan kelas, sulit mengajukan pertanyaan selama pembelajaran,dan sulit memahami makna dari soal tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis yang diujikan.

58

5.2.Implikasi

Implikasi dari kesimpulan diatas adalah

5.2.1.Pembelajaran dengan permainan dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran di sekolah level sedang terkait dengan kemampuan penalaran matematis.

5.3.Saran

Untuk peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian tentang permainan, disarankan agar:

5.3.1.Guru yang mengajar sebaiknya guru yang sudah berkompeten baik untuk kelas yang belajar dengan permainan atau kelas konvensional.

5.3.2.Lakukanlah penelitian serupa tetapi kajian analisisnya berkenaan dengan kecemasan siswa terkait dengan penggunaan permainan, problem possing berpadu dengan permainan, dan permainan ditinjau dari segi bahasa atau penelitian etnomatematik.

5.3.3.Mendesain permainan yang lebih sempurna, artinya jika permainan di buat berdasarkan teori belajar, maka diusahakan setiap permainan relevan untuk tiap tahap belajar dalam teori tersebut.

Langkah-langkah dalam mendesain permainan adalah

1. Menentukan teori yang dijadikan pedoman membuat permainan sesuai dengan tahap belajar metematika seperti teori Dienes.

2. Menentukan kemampuan matematis yang akan di tingkatkan sehingga dapat disesuaikan dalam mendesain permainan yang akan dibuat.

59

3. Mendesain permainan yang diawali dengan memahami aturan matematisnya terlebih dahulu baik dalam aljabar, geometri, atau statistika.

4. Menganalisis variabel-variabel dalam aturan tersebut yang dapat dimanipulasi atau diajadikan aktivitas dalam permainan.

5. Mengkolaborasikan dengan permainan yang sudah ada seperti permainan kartu.

6. Peran guru dalam pembelajaran dengan permainan adalah sebagai penengah atau pemandu permainan.

54

Daftar Pustaka

Akinsola, M.K. and Animasahun, I.A. (2007). The Effect Of Simulation-Games Environment On Students Achievement In And Attitudes To Mathematics In Secondary Schools. Dalam The Turkish Online Journal of Educational Technology [Online], Vol 6, Issue 3, Article 11. Tersedia: http://www.eric.ed.gov/PDFS/ED500054.pdf [21 Maret 2010]

Analucia, S, et al. (2003). Algebra Elementary in School. Dalam International Group for the Psychology of Mathematics Education, Paper presented at the 27th International Group for the Psychology of Mathematics Education Conference Held Jointly with the 25th PME-NA Conference [Online], vol 4, hal 127-134. Tersedia: http://ase.tufts.edu/education/ faculty/schliemannAlgebra.pdf [17 Januari 2011]

Bragg, L (2007). Students’ Conflicting Attitudes Towards Games as a Vehicle for Learning Mathematics: A Methodological Dilemma. Dalam Mathematics Education Research Journal [Online], Vol. 19, No. 1, hal 29-44. Tersedia: http://www.eric.ed.gov/PDFS/EJ776252.pdf [17 Januari 2011] Carpenter, TP, et al. (2005). Algebra in Elementary School: Developing

Relational Thinking. Dalam ZDM [Online], vol 36. Tersedia: http://www.edcoe.org/

departments/curriculum_instruction/documents/111208CILC_Relational Thinking.pdf [17 Januari 2011]

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. DePorter, B and Hernacki, M. (2003). Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung

Dienes, ZP. (2001). Six stages with rational Numbers. Dalam Mathematics in School, Vol 30, No 1, Januari 2001, [Online]. Tersedia: http://www.zoltandienes.com/ [29 September 2010]

Hirstein, J. (2007). The Impact of Zoltan Dienes on Mathematics Teaching in The United States. Dalam The Montana Mathematics Enthusiast, Montana Council of Teachers of Mathematics [Online], Monograph 2, hal. 169-172. Tersedia: http://www.math.umt.edu/TMME/Monograph2/Hirstein_ article.pdf [15 Januari 2011]

Indrawati, S.W. et al. (2007). Identifikasi Nilai-Nilai Lokal (Local Wisdom) Dalam Permainan Tradisional Etnis Sunda. [Online]. Tersedia: http://lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Siti%20Wuryan%20I%20(FIP).do c [29 Januari 2011]

55

Molina, M., Ambrose, R. & Castro, E. (2004). In the transition from arithmetic to algebra: misconceptions of the equal sign. Dalam The 28th International Group for the Psychology of Mathematics Education [Online]. Tersedia: www.emis.de/proceedings/PME28/SO/SO110_Molina-Gonzalez.pdf [17 Januari 2011]

National Council of Teachers of Mathematics. Commission on Standards for School Mathematics. (1989). Curriculum Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, V.A:

Novikasari, I. (2009). Aplikasi Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Dasar: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Kecamatan Purwukerto Timur Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2008/2009. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Program Studi Pendidikan Dasar. Bandung: tidak diterbitkan.

Oejeng, S. (1970). New Mathematics (Matematika Modern) Di Sekolah Dasar, “Apakah Benar Belajdjar Berhitung dengan Iin dan Aan” Susunan Nj. Dr. Supartinah Pakasi Metode Matematika Modern?. Bandung: PT. Sanggabuwana

Ortiz, E. (2003). Research Findings from Games Involving Basic Fact Operations and Algebraic Thinking at a PDS. The ERIC Clearinghouse on Teaching and Teacher Education. Washington, D.C. (Non-refereed.).

Partilla, P. (2003). Kamus Matematika Dasar. Bandung: Pakar Raya

Ruseffendi, E.T. (1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PGSD D2, Seri Ke Lima. Bandung: Tarsito.

________. (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran Matematika, untuk Guru dan Calon Guru. Bandung: tidak diterbitkan.

________. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Prorek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. ________. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-eksakta

Lainnya. Bandung: Tarsito.

Shaleh, A.A. (2005). Pembelajaran Melalui Metode Permainan Dienes untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Pengurangan Pecahan di SD NU 10 Wuluhan Kabupaten Jember. Tesis Pascasarjana Universitas

56

Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Matematika SD. Malang: tidak diterbitkan.

Suatini, L. (2002). Pemahaman Aritmetika dan Hasil Hasil Belajar Aljabar Siswa SMU. Dalam Jurnal Pendidikan Penabur. No 01, hal 101-105. [Online]. Tersedia: http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.101 105%20Pemahama n%20Aritmatika%20Dan%20Hasil%20Belajar%20Aljabar%20Siswa%2 0SMU.pdf [29 Januari 2011]

Subramaniam, K dan Banerjee, R. (2004). Teaching Arithmetic And Algebraic Expressions. Dalam Proceedings of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education [Online], Vol 3, halaman 121–128. Tersedia: www.emis.de/proceedings/ PME28/RR/RR200Kalyanasundaram.pdf [17 Januari 2011]

Steinthorsdottir, OB. dan Sriraman, B (2009). Icelandic 5th-Grade Girls’ Developmental Trajectories in Proportional Reasoning. Dalam Mathematics Education Research Journal 2009, Vol. 21, No. 1, 6-30 [Online]. Tersedia: http://www.eric.ed.gov/PDFS/EJ883862.pdf [17 Januari 2011]

Sumarmo, U. (2007). Pembelajaran Matematika. Dalam Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan. Editor Natawidjaya, et al. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Wahyudin. (2007). Aplikasi Statistika danam Penelitian. Bandung: Sekolah

Pascasarjana UPI.

________. (2010). Pembelajaran Matematika dan Pemecahan Masalah. Bandung: Mandiri.

Wardhani, S. (2004). Permasalahan Kontekstual Mengenalkan Bentuk Aljabar di SMP. Dalam Paket Pembinaan Penataran. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat pengembangan Penataran Guru Matematika: Yogyakarta [Online]. Tersedia : http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP04_aljabarSMP .pdf [29 Januari 2011]

Volderman, C. (2009). Kamus Matematika. Solo: Tiga Ananda

Wilson, WS. (2009). Elementary School Mathematics Priorities. Dalam AASA Journal of Scholarship & Practice [Online], V6 No 1, hal 40-49. Tersedia: www.math.jhu.edu/~wsw/papers/PAPERS/ED/ee.pdf [17 Januari 2011]

Dokumen terkait