• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan dari penelitian ini adadalah:

1. Komposisi hasil tangkapan ketiga perlakuan terdiri atas jenis yang sama, yaitu 17 jenis organisme. Trammel net kontrol (TK) menghasilkan 277 individu (7,38 kg), trammel net perlakuan 2 (TP2) 686 individu (21,71 kg) dan trammel net perlakuan 3 (TP3) 581 individu (20,10 kg); dan

2. Perbaikan posisi kekenduran terbukti dapat meningkatkan hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan rata-rata tertinggi diperoleh trammel net TP2 sebesar 19,60, diikuti oleh trammel net TP3 16,60 dan trammel net TK 7,91.

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penyempurnaan penelitian ini adalah: 1. Upaya untuk memaksimalkan hasil tangkapan trammel net, nelayan Lontar

sebaiknya menggunakan trammel net perlakuan 2 (TP2), yaitu trammel net kekenduran pada 2 posisi (bawah dan atas); dan

25

DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor (ID): Yayasan Dewi Sri. 97 hlm.

Badrudin , Aisyah, Ernawati T. 2011. Kelimpahan Stok Sumber Daya Ikan Demersal di Perairan Sub Area Laut Jawa. J Lit Perikan Indo. 17(1):11-21.

Budiman, Supriharyono, Asriyanto. 2004. Analisis Sebaran Ikan Demersal sebagai Basis Pengelolaan Sumbersaya Pesisir Di Kabupaten Kendal. Management of Aquatic Resources 1-7.

Buwono YR, Ardhana LPG, Sudarma M. 2015. Potensi Fauna Akuatik Ekosistem Hutan Mangrove di Kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi. Ecotropic 9(2):28-33.

Dewanti YR, Irwani, Rejeki S. 2012. Studi Reproduksi Ikan Sembilang (Plotocus canius) Betina yang Didaratkan di Pengepul Wilayah Krobokan Semarang.Journal of Marine Research 1(2):135-144.

Ernawati T. 2007. Distribusi dan Komposisi Jenis Ikan Demersal yang Tertangkap Trawl Pada Musim Barat Di Perairan Utara Jawa Tengah. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 7(1):41-45.

Febrianti SS, Boesono H, Hapsari TD. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Ikan Manyung (Arius thalassinus) di TPI Bajomulyo Juwana Pati. Journanl of Fisheries Resources Utilization Management and Tecnology 2(3):162-171.

Genisa AS. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting di Indonesia. Oseana 24(1):17-38.

Hajar 2012. Fish Behaviour Utilization on Capture Process of “Jaring Perangkap Pasif” (Set Net, Teichi Ami) Inmallasoro Bay, Jeneponto Regency. Fisheries Resources Utilization 14.

Hikmawati H, Hartoko A, Sulardiono B. 2014. Analisa Sebaran MPT, Klorofil-a dan Plankton terhadap Tangkapan Teri (Stolephorus Spp.) di Perairan Jepara. Diponegoro Journal Of Maquares 3(2):109-118.

Irhamsyah. 2002. Studi Pembentukan Kantong Pada Trammel net [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 63 hlm.

Jayanto BB, Bambang AN, Boesono H. 2013. Analisis Produksi dan Keragaan Usaha Garuk Udang di Perairan Kota Semarang. Jurnal Saintek Perikanan 8(2):57-65.

Kharobiansyah, Pratomo A, Yandri F. 2014. Analisis Data Sebaran Ikan Teri Nasi (Stolephorus spp.) Periode Satu Bulan di Perairan Desa Dendun dan Sekitarnya. Universitas Maritim Raja Ali Haji 1-5.

Klust G. 1983. Bahan Jaring untuk Alat Penangkapan Ikan.Volume ke-2.Team BPPI Semarang, penerjemah. Semarang (ID): BPPI Semarang. Terjemahan dari: Netting Materails for Fishing Gear.187 hlm.

La Dini, Kasim M, Palupi RD. 2013. Kelimpahan dan Komposisi Ukuran Panjang Udang Ronggeng (Lysiosquilla maculata) pada Habitat yang Berbeda di

Perairan Kauduma Desa Petetea’a Kabupaten Buton Utara. Jurnal Mina Laut

Indonesia 1(1):1-11.

Laevastu T, Hayes ML. 1982. Fisheries Oceanography and Ecology. Fishing News Books Ltd. 199p.

Losanes LP, Matuda K, Koike A. 1990. Estimation of Floating Trammel Net and Semi-Trammel Net. Nippon Suisan Gakkaishi 56(3):467-472.

Mahiswara. 2004. Analisis Hail Tangkapan Sampingan Trawl Udang yang Dilengkapi Perangkat Seleksi TED Tipe Super Shooter [Tesis]. Bogor (ID): Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Mashar A, Wardiatno Y. 2011. Distribusi Spasial Udang Mantis Harpiosquilla raphidea dan Oratosquilla gravieri di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Jurnal Pertanian-UMMI 1(1):2088-8848.

Mastu L. 2015. Adaptasi dan Fisiologi Udang.

www.Laudekhairummastufpik.blogspot.co.id/2012/05/adaptasi-dan-fisiologi udang.html. Diakses Pada Tanggal 10 Maret 2016.

Matjjik AS, Sumertajaya M. 2006. Perancangan Percobaan (dengan Aplikasi SAS dan Minitab). Bogor (ID): IPB Pr. Hlm 98-178.

Matuda Ko. 1963. On The Mechanical Characters of The Sweeping Trammel Net-1. Bulletin of The Japanese Society of Scientific Fisheries 29(2):135-138.

Mulya MB, Bengen DG, Kaswadji RF, Riani E. 2011. Distribusi dan Pola Pertumbuhan Udang Putih (Penaeus merguensis De Man) di Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Sumatera Utara. Omni Akuatik 10(13):49-56. Murachman, Hanafi N, Soemarno, Muhammad S. 2010. Model Polikultur Udang

Windu (Penaeus monodon Fab), Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) dan Rumput Laut (Gracilaria sp.) Secara Tradisional. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari 1(1):1-10.

Nasution AK, Sari TEY, Usman. 2015. Fishing Season Review Bilis/Teri (Stelopherus Spp.) in The District of Asam Waters Strait Meranti Islands Province Riau. 1-10.

Nugraheni DI, Fahrudin A, Yonvitner. 2015. Variasi Ukuran Lebar Karapas dan Kelimpahan Rajungan (Portunus pelegicus Linnaeus) di Perairan Kabipaten Pati. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 7(2):493-510.

Prasetyo W, Rosyid A, Dewi DANN. 2015. Perbedaan Hasil Tangkapan dan Tingkat Keuntungan Nelayan Trammle Net dan Nelayan Gill Net di Perairan Pantai Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Journal of Fishery Resources Utilization Management and Technology 4(4): 116-124.

Purnomo A, Budiman, Suryadi A, Harun. 1997. Identifikasi Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Selatan Kalimantan Tengah dengan KM.SFDP 03. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang.

Puspito G. 2009a. Gaya-gaya Eksternal pada Alat Penangkapan Ikan. Bogor (ID): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB. 63 hlm.

Puspito G. 2009b. Pengaruh arus terhadap tegangan dan bentuk kelengkungan model trammel net. Jurnal Mangrove dan Pesisir 9(1): 38-47.

Puspito G. 2009c. Tegangan dan Bentuk Kelengkungan Model Trammel net. Bogor (ID): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB. 67 hlm. Rochman N, Haeruddin, Afiati N. 2013. Studi Morfometrik dan Faktor Kondisi

Sotong (Sepiella inermis: Orbigny, 1848) yang Didaratkan di PPI Tambaklorok, Semarang. Dipenogoro Journal of Maqueres 2(4):90-99.

Saputra SW, Rudiyanti S, Mahardhani A. 2008. Evaluasi Tingkat Eksploitasi Sumberdaya Ikan Gulamah (Johnius sp.) Berdasarkan Data TPI PPS Cilacap. Jurnal Saintek Perikanan 4(1):56-61.

Sainsburry JC. 1989. Commercial Fishing Methods. England (GB): Fishing News Book Ltd FarnhamSurrey. 207 p.

Soim A. 1996. Pembesaran Kepiting. Jakarta: Penebar Swadaya. 62 hal.

Sparre P, Venema C. 1998. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Jakarta: Terjemahan Puslitbangkan 1999. 438 halaman.

27

Steel RD, Torie JH. 1980. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik.

Soematri Bambang, penerjemah. Jakarta (ID): PT Gramedia. Terjemahan dari:

Princple and Procedures of Statistics. 172 hlm.

Stergiou KI, Moutopoulos DK, Soriguer MC, Puente E, Lino PG, Zabala C, Monteiro P, Errazkin LA, Erzini K. 2006. Trammel net Catch Species Composition, Catch Rates and Metiers in Southern European Waters: A Multivariate Approach. Fisheries Research 79:170–182.

Suharyanto. 2003. Kajian Respon Udang Galah terhadap Kejutan Listrik Arus Bolak Balik dalam Tangki Percobaan Skala Laboratorium [Tesis]. Bogor (ID): Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sulistiono, Kurniati TH, Riani E, Watanabe S. 2001. Kematangan Gonad Beberapa Jenis Ikan Buntal (Tetradon lunaris, T. fluviatilis, T. reticularis) di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 1(2):25-30.

Sulistiono, Sari C, Brojo M. 2007. Kebiasaan Makanan Ikan Lidah (Cynoglossus lingua) di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 17(1):205-214.

Sumartini S. 2003. Kajian Penggunaan Jaring Arad terhadap Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Pantai Kota Tegal [Tesis]. Semarang (ID): Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

Telleng ATR, Labaro IL, Takahelo ED. 2012. Pola Meloloskan Diri Ikan Kuwe dari Alat Tangkap Jala Buang di Perairan Kelurahan Papusungan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2):38-42.

Utami E. Analisis Respon Tingkah Laku Ikan Pepetek (Secutor insidiator) terhadap intensitas Cahaya Berwarna. Akuatik-Jurnal Sumberdaya Perairan 3(2):1-4. Wibowo P, Hartoko A, Ghofar A. 2007. Kepadatan Udang Putih (Penaeus

merguensis De Man) di Sekitar Perairan Semarang. Jurnal Pasir Laut 2(2):1-29.

Wiyono ES. 2009. “Selektifitas Spesies” Alat Tangkap Garuk di Cirebon, Jawa

Barat. Jurnal Bumi Lestari 9(1):61-65.

Wulandari WR, Boesono H, Asriyanto. 2014. Analisis Perbedaan Kedalaman dan Substrat Dasar terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Swimming Crab) dengan Arad Rajungan di Perairan Wedung, Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology 3(4):85-93.

Von Brandt A. 2005. Fish Catching Methods of the Word 4th Edition. England: Blackwell Publishing. 523p.

Yusfiandayani R, Sobari MP. 2011. Aspek Bioteknik dalam Pemanfaatan Sumberdaya Rajungan di Perairan Teluk Banten. JTPK. 1(2):71-80.

29 Lampiran 1 Spesifikasi alat tangkap per lembar

No. Bagian alat tangkap Keterangan 1. Badan jaring

a. Inner net

- Bahan dan mesh size PA ; 1,75 inci

- Tinggi jaring 2 m

- Jumlah mata Horisontal 1.242 mata ; vertikal 45 mata

- Panjang terpasang Atas 25 m ; bawah 33 m - Rasio penggantungan primer Atas 0,45 ; bawah 0,59 - Sinking force + 1,10 kgf

b. Outernet

- Bahan dan mesh size PA ; 7 inci

- Tinggi jaring 1,5 m

- Jumlah mata Horisontal 240 mata ; vertikal 9 mata - Rasio penggantungan primer Atas 0,58 ; bawah 0,77

- Sinking force + 0,60 kgf 2. Selvedge

- Bahan dan mesh size PE ; 1,75 inci

- Jumlah mata Atas 3 mata ; bawah 3 mata - Bouyancy force - 0,40 kgf

3. Tali ris

- Atas Bahan PE ; ø 4 mm ; panjang 25 m

- Bawah Bahan PE ; ø 4 mm ; panjang 33 m

- Bouyancy force - 0,64 kgf

4. Tali pelampung Bahan PE ; ø 4 mm ; Panjang 25 m - Bouyancy force - 0,64 kgf

5. Tali pemberat Bahan PE ; ø 2,5 mm ; Panjang 33 m - Bouyancy force - 0,33 kgf

6. Pelampung

- Bahan dan jumlah Sterofoam; 80 buah

- Jarak pemasangan 46 cm

- Bouyancy force - 0,71 kgf 7. Pemberat

- Bahan dan jumlah Timah hitam ; 100 buah

- Jarak pemasangan 10 cm

- Sinking force + 2,40 kgf

Lampiran 2 Jenis-jenis organisme laut yang tertangkap

Udang putih (Penaeus merguensis) Udang ronggeng (Harpiosquilla raphidea)

Udang windu (Penaeus monodon) Udang kipas (Thenus orientalis)

Gulamah (Johnius sp.) Pepetek (Leiognathus sp.)

Pari (Dasyatis sp.) Sebelah (Psetodes erumei)

31

Lidah (Cynoglossus lingua) Buntal (Tetraodon sp.)

Baji-baji (Grammpolites scaber) Sotong (Sepia sp.)

Rajungan (Portunus sp.) Kepiting (Scylla sp.)

Lampiran 3 Dokumentasi penelitian

Measuring board Timbangan digital

Pelampung Pemberat tambahan (Anchor)

Pelampung tambahan Data sheet penelitian

Selvadge Pemberat

33

Tali ris bawah Badan jaring

Hauling Perahu penelitian

Tampilan jaring pada saat diangkat Proses pengukuran hasil tangkapan

Kondisi di atas kapal Setting

Lampiran 4 Data hasil tangkapan Total jumlah hasil tangkapan

No. Jenis organisme Konstruksi trammel net (individu) Total Kontrol Perlakuan 2 Perlakuan 3

1. Demersal a. Kelompok udang 126 334 262 722 b. Kelompok kepiting 11 41 27 79 c. Kelompok ikan 74 176 148 398 2. Non demersal 66 135 144 345 Total 277 686 581 1.544

Total berat hasil tangkapan

No. Jenis organisme Konstruksi trammel net Total (g) Kontrol Perlakuan 2 Perlakuan 3

1. Demersal a. Kelompok udang 3.272 10.623 7.524 21.419 b. Kelompok kepiting 216 970 525 1.711 c. Kelompok ikan 3.117 8.482 10.394 21.993 2. Non demersal 772 1.635 1.654 4.061 Total 7.377 21.710 20.097 49.184

Jumlah organisme berdasarkan cara tertangkapnya

No. Kelompok organisme Cara tertangkap

Entangled Wedged Gilled

1. Trammle net control

Udang 126 0 0

Kepiting 11 0 0

Ikan demersal 53 17 4

Ikan non demersal 45 16 5

2. Trammle net perlakuan 2

Udang 334 0 0

Kepiting 41 0 0

Ikan demersal 157 14 5

Ikan non demersal 92 23 20

3. Trammle net perlakuan 3

Udang 262 0 0

Kepiting 27 0 0

Ikan demersal 141 5 2

Ikan non demersal 121 9 14

35 Lampiran 5 Hasil pengujian data hasil tangkapan

Uji kenormalan (Kolmogorov-Smirnov) One-sample kolmogorov-smirnov test

Transform_log

N 105

Normal parametersa,b Mean 1.0784

Std. Deviation .28682

Most extreme differences Absolute .081

Positive .071

Negative -.081

Test statistic .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .087c

Uji homogenitas

Levene statistic df1 df2 Sig.

.451 2 102 .638

Rancangan acak lengkap (RAL)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2578.305 2 1289.152 18.626 .000

Within Groups 7059.543 102 69.211

Total 9637.848 104

Beda nyata terkecil (BNT)

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Trammel net kontol 35 7.91

Trammel net perlakuan 3 35 16.60 Trammel net perlakuan 2 35 19.60

Dokumen terkait