• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Perlakuan sistem tanam berpengaruh tidak nyata pada tiap peubah amatan tinggi tanaman (cm), jumlah anakan, panjang daun bendera (cm), berat malai per sampel (g), berat 1000 bulir (g), berat gabah per malai (g) dan berat produksi per sub plot (kg).

2. Perlakuan varietas berpengaruh nyata pada peubah amatan tinggi tanaman 2, 3, 6 dan 7 MST, jumlah anakan 2, 3 dan 5 MST, panjang daun bendera (cm), berat malai per sampel (g), berat 1000 bulir (g), berat gabah per malai (g) dan berat produksi per sub plot (kg).

3. Interaksi antara sistem tanam dan varietas berpengaruh nyata pada peubah amatan tinggi tanaman 2, 3 dan 6 MST, jumlah anakan 2, 5 dan 6 MST dan berat gabah per malai.

4. Perlakuan varietas V1(Ciherang) memiliki berat produksi per sub plot tertinggi yaitu sebesar 3,84 kg dan terendah pada varietas V3 (IR 64) yaitu sebesar 2,92 kg.

Saran

Dalam penelitian ini, dianjurkan untuk menggunakan varietas Ciheranguntuk mengoptimlakan pertumbuhan dan produksi di lahan sawah tadah hujan Desa Sendang Rejo. Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.

Guswara,A. 2013. Sistem Tanaman Legowo. Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian.Di akses pada tanggal 19 November 2014.

Ariwibawa,I.B. 2012. Pengaruh System Tanam Terhadap Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah Dataran Tinggi Beriklim Basah.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Denpasar.

Badan Litbang Pertanian. 2012. Varietas Padi Unggulan. Agroinovasi. Jawa Barat.

BPS.2014.Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2013 Dan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013.Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara.

BPTP.2013. Teknologi Tanaman Padi Jajar Legowo di Lahan Sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Banjar Baru.

Departemen Pertanian. 2014. Budidaya Padi Sistem Tanam Jajar Legowo. http://cybex.deptan.go.id. Di akses pada tanggal 20 November 2014.

Hanum, C. 2008. Ekologi Tanaman. USU Press. Medan

Ismunadji, M., S. Roechan, S. Patoharjono, M. Syam dan Widiono, A., 1988. Padi Buku I. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor. Ishaq, I. 2012. Komponen Teknologi Penciri PTT PenunjangPeningkatan Hasil

Padi Sawah.Agroinovasi. Jawa Barat.

Jannah, A., Rahayu, Y., S. Dan Sulanjari, K. 2007. Respon pertumbuhan dan produksi padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang pada pemberian kombinasi dosis pupuk anorganik dan pupuk kandang ayam.

Kartasapoetra, A.G., 2003. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta.

Karim, W. 2014.Keterkaitan Antara Karakter Panjang Daun Bendera Denganpreferensi Burung Pipit, Kualitas Biji, Dan Daya Hasil Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Universita Gajah Mada. Yogyakarta. Mahmud, Y., dan Purnomo, S.,S. 2014. Keragaman Agronomis Beberapa Varietas

Unggul Baru Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Modal Pengelolaan Tanaman Terpadu. Jurnal ilmiah UniversitasSingaperbangsa karawang. Vol 1 (1).

Mangoendidjojo, W., 2003. Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius Yogyakarta. Pujiharti,Y., Barus,J., dan Wijayanto,B. 2008. Teknologi Budidaya Padi. Balai

Ratmini, NP.S. dan Yohanes. 2013.Kajian Tanam Sistem Sonor terhadap Varietas Unggul Padi di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan (Studi Kasus di Daerah Pasang Surut Telang).Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Sumatera Selatan.

Ristek. 2000. Tentang Budidaya Pertanian Padi (Oryza sativa L.).

Sastrosupadi, A., 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.

Saeroji. 2013. Sistem Jajar Legowo Dapat Meningkatkan Produktivitas Padi.Balai Besar Pelatihan Pertanian. Malang.

Sirappa, M.P. 2011.Kajian Perbaikan Teknologi Budidaya Padi Melalui Penggunaan Varietas Unggul Dan Sistem Tanam Jajar Legowo Dalam Meningkatkan Produktivitas Padi Mendukung Swasembada Pangan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Maluku.

Siregar,H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Hudaya. Bogor. Steenis, C.G.G.J. 1978. Flora, Untuk Sekolah Di Indonesia. PT Pradnya Paramita.

Jakarta.

Suharno.2005. Dinas Pertanian Provinsi DIY. http://distanpemda-diy.go.id. Diakses tanggal 28 November 2014.

Suparyono dan Setyo, A. 1997. Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suparyono, Suprihanto, dan Sudir., 2010. Pemanfaatan Benih Sehat dan Mikroorganisme Terbawa Benih Sebagai Komponen Utama PHT Beberapa Penyakit Penting Tanaman Padi. Laporan hasil penelitianBalitpa.

Suparwoto. 2010. Penerapan Sistem Tanam Legowo Pada Usaha Tani PadiUntuk Meningkatkan Produksi Dan Pendapatan Petani. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumsel. Palembang.

Suprihatno, B., Aan, A. D., Satoto., Baehaki, S.E., Widiarta, I. N., Agus, S.,Indrasari, S. D., Ooy, S. L.,dan Hasil, S. 2009. Deskripsi Varietas Padi.

BalaiBesar Penelitian Tanaman Padi.http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/desk

ripsipadi. Diakses pada tanggal 19 September 2014.

Tobing, M.T., Opor G., Sabar, G.dan R.K Damanik. 1995. Agronomi Tanaman Makanan. USU Press. Medan.

Yoshida, S. 1981. Fundamentals Of Rice Crop Science dalam Makarim, A. K. dan Suharti, E. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Padi. Bogor.

Penelitian ini dilakukan di lahan sawah tadah hujan, dusun III, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten langkat dengan ketinggian 50 – 60 mdpl pada bulan April 2015 sampai denganbulan Agustus 2015.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah benih padivarietas Ciherang, Mekongga, IR 64 sebagai bahan tanam, pupuk Urea, SP36, ZA dan pupuk NPK 15:15:15 sebagai bahan penambah unsur hara pada tanah, pestisida yang terdiri dari herbisida, insektisida dan molukisida sebagai bahan pengendali gulma dan hama, aquades untuk merendam benih.

Alat yang digunakan adalah cangkul sabagai alat bantu pembuatan media semai, ember sabagai wadah benih untuk proses penyemaian, hand traktor sebagai alat bantu mengolah tanah, mesin air sebagai alat bantu dalam pengaiaran lahan penelitian, sprayer sebagai alat untuk membantu pengaplikasian pestisida, jaring sebagai perangkap atau pelindung tanaman padi dari burung pemakan bulir padi, sabit sebaga alat pemanen, meteran untuk mengukur tinggi tunas, timbangan analitik untuk menimbang tanaman,kamera sebagai alat dokumentasi dan alat alat lainnya yang mendukung penelitian ini.

Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah dengan metode RPT(Split Plot Design) faktorial yaitu:

Faktor I : Sistem tanam jajar legowo

S2 : Sistem tanam jajar legowo 2 : 1 ( 10 x 20 cm) S3 : Sistem tanam jajar legowo 4 : 1 (10 x 20 x 20) Faktor II :Varietas tanaman padi

V1 :Varietas Ciherang V2 :Mekongga

V3 : IR 64

Sehingga didapat9 kombinasi yaitu :

S1VI S1V2 S1V3

S2V1 S2V2 S2V3

S3V1 S3V2 S3V3

Jumlah Ulangan = 3

Jumlah Petak Utama = 9

Jumlah Anak Petak = 27

Ukuran Petak Utama = 5,5 x 3 m

Ukuran Anak Petak = 1,5 x 3 m

Luas Lahan = 10,6 x 18,5 m

Jumlah Tanaman per Anak Petak (S0) = 102 tanaman Jumlah Tanaman per Anak Petak (S1) = 150 tanaman Jumlah Tanaman per Anak Petak (S2) = 108 tanaman Jumlah Tanaman Petak Utama (S0) = 216 tanaman Jumlah Tanaman Petak Utama (S1) = 450 tanaman Jumlah Tanaman Petak Utama (S2) = 324 tanaman Jumlah Sampel per Anak Petak = 5 tanaman Jumlah Sampel Seluruhnya = 135 tanaman

berikut:

Yijk = μ + Bk + Ti + εik + Vj + (TV)ij + σijk i = 1, 2, 3, j = 1, 2 , 3 k = 1, 2, 3 Keterangan:

Yijk : Nilai pengamatan karena pengaruh faktor sistem tanam jajar legowo taraf ke-i dan faktor Varietas taraf ke-j pada ulangan ke k

μ : Nilai tengah umum Bk : Efek blok ke-k

Ti : Pengaruh faktor sistem tanam jajar legowo yang ke-i

εik : Pengaruh sisa untuk petak utama atau pengaruh sisa karena pengaruh faktor T taraf ke-i pada kelompok ke-k

Vj : Pengaruh faktor Varietas yang ke-j

(TV)ij : Pengaruh interaksi faktor sistem tanam jajar legowo yang ke-i dan Varietas yang ke-j

σijk : Pengaruh sisa untuk anak petak atau pengaruh sisa karena pengaruh faktor sistem tanam jajar legowo taraf ke-i dan Faktor varietas ke-j pada kelompok ke-k

Terhadap sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji Rata-Rata BNT dengan taraf 5 % (Sastrosupadi, 2000).

PELAKSANAAN PENELITIAN

Dokumen terkait