• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis balanced scorecard pada koperasi pegawai negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif keuangan tahun 2008 s/d 2012 menggunakan rasio solvabilitas, yang diukur dengan total assets to debt ratio dinilai tidak sehat, sedangkan rasio likuiditas yang diukur dengan current ratio dan rasio rentabilitas yang diukur dengan net profit margin pada tahun 2008 s/d 2012 dinilai sehat. 2. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif

pelanggan tahun 2008 s/d 2012 diukur dengan menggunakan tingkat pertumbuhan pelanggan dinilai kurang baik, dan tingkat kepuasan pelanggan anggota dihitung dengan kuesioner menggunakan skala skor memberikan persepsi rata-rata puas.

3. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif proses bisnis internal diukur dengan menggunakan manufacturing cycle efficiency (MCE) yaitu, proses transaksi simpanan dan permohonan kredit yang dinilai telah berjalan dengan efisien.

4. Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD ditinjau dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan mengunakan produktifitas karyawan dinilai baik, tingkat retensi karyawan dinilai baik, dan tingkat

86

kepuasan karyawan dihitung dengan kuesioner menggunakan skala skor memberikan persepsi rata-rata positif atau puas.

5. Berdasarkan empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, meskipun terdapat tiga aspek yang menunjukan kinerja kurang baik, namun secara umum kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD menunjukan kinerja yang baik.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan atas penilaian kinerja koperasi pegawai negeri (KPN) Karya Bina Sejahtera UNUD tahun 2008 s/d 2012 dari konsep balanced scorecard maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan penilaian perspektif keuangan untuk memenuhi standar KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari perhitungan current ratio perlunya penyaluran aktiva lancar yang melebihi batas standar koperasi berprestai ke unit lain sehingga harta, asset yang dimiliki koperasi tidak melebihi batas koperasi berprestasi. Rasio solvabilitas dinilai tidak sehat karena modal yang dimiliki koperasi lebih kecil daripada hutang koperasi jadi tingkat solvabilitas dapat dipertinggi hanya dengan jalan menambahkan modal sendiri dengan alternatif:

a. Menambah aktiva tanpa menambah hutang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada menambahkan hutang.

b. Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.

87

2. Berdasarkan penilaian perspektif pelanggan, KPN Karya Bina Sejahtera UNUD harus lebih mendekatkan diri pada pelanggan anggota di setiap Fakultas sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan anggota, agar anggota dapat merasakan keuntungan menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

3. Berdasarkan penilaian perspektif proses bisnis internal, KPN Karya Bina Sejahtera UNUD harus tetap mempertahankan proses pelayanan transaksi simpanan dan permohonan kredit, karena dengan proses yang cepat dan tepat akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Berdasarkan penilaian perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, pihak pengurus sebaiknya meningkatkan usaha-usaha yang selama ini dapat menciptakan kepuasan karyawan, yaitu dengan meningkatkan komunikasi antara manajer, pengurus, dan karyawan.

5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain menyangkut strategi pengembangan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

88

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, I. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. BPFE, Yogyakarta. Cohen, Y. 2011. A New Technique for Evaluating the Balanced Scorecard

Dashboard Values. International Journal of Problems and Perspectives in Management. Vol.9.

Depkop dan PPK. 1996. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Departemen Koperasi dan Pembinaan Perusahaan Kecil Direktorat Jendral Pembinaan Koperasi Perkotaan, Jakarta.

Effendi, M. T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo, Jakarta. Gaspersz, V. 2005. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced

Scorecard Dengan Six Sigma. Gramedia, Jakarta.

Gorda, I G. N. 2004. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Ekonomi. Widya Kriya Gematam, Denpasar.

Husein, Umar. 2003. Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat Skripsi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Igit. 2009. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas.

http://igit-10206917.blogspot.com/2009/11/analisis-rasio-likuiditas- solvabilitas.html. Diunduh April 2013.

Kaplan dan Norton (Peter Yosi Pasla: Penerjemah). 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karni, Widya. 2011. Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Setia Nagari Selayo Kacamatan Kubug Kabupaten Solog. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang.

Mulyadi. 2005. Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer untuk MelipatGanda Kinerja Perusahaan. Salemba Empat, Yogyakarta. Nasution, Muslimin. 2002. Evaluasi Kinerja Koperasi Metode Sistem

89

Pratiwi, Umi. 2010. Balanced Scorecard dan Manajemen Strategik. Jurnal Manajemen dan Akuntansi.

Prijambodo, Wiadiaiswara Kementrian Koperasi dan UKM. 2012.

Penerapan Balanced Scorecard (BSC) pada Koperasi.

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&v iew=file&id=308:balanced-scorecard-bsc-pada-

koperasi&Itemid=93. Diunduh Juni 2013

Republik Indonesia. 1992. Pasal 3 UU No 25 Tahun 1992 tentang Tujuan Koperasi. Lembaran Negara RI Tahun 1992. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1992. Pasal 4 UU No 25 Tahun 1992 tentang Fungsi dan Peran Koperasi. Lembaran Negara RI Tahun 1992. Sekretariat Negara. Jakarta.

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke-4. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Ronchetti, J. L. 2006. An Integrated Balanced Scorecard Strategic Planning Model for Nonprofit Organizations. International Journal of Practical Consulting.

Rupa, I Wayan. 2009. Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alternatif Penilaian Kinerja Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama di Tabanan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sikula, A. F. 1998. Personnel Administration and Human Resources Management. New York: A. Wiley Trans Edition, by John Wiley & Sons Inc.

Sinaga, Pariaman. 2004. Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Koperasi dan UKM, Apa Mungkin?. Avaible from URL: http//www.google.com. Diunduh pada 24 maret.

Simpayung, Friska. 2009. Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem Manajemen Strategis. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.2, No.1: 7-14.

Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Raja Grafindo, Jakarta.

90

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta ________. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta ________. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sumarni, M., dan J. Soeprihanto. 1995. Pengantar Bisnis Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan. Edisi Keempat. Liberty. Jogyakarta.

Susanti, Jeni. 2010. Kinerja Koperasi Pasar Srinadi Kabupaten Klungkung Provinsi Bali (Pendekatan Balanced Scorecard). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sisdyani, Eka Ardhani. 2007. “Preventing Bias In The Balanced Scorecard

Implementation For Performance Assesment”. Jurnal Akuntansi dan

Bisnis.

Siwijatno, Djarot. 1982. Koperasi di Indonesia. PFEVI, Jakarta.

Syafri, H Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tunggal, Amin wijaya. 2000. Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard. Jakarta: Harvarindo.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta. Yu, L. 2008. Effectiveness of the Balanced Scorecard: The Impact of

Strategy and Causal Links. International Journal of Business and Manajement.

Yuwono, S. 2004. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dokumen terkait