• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dalam Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Tenaga Pendidik di Bandar Lampung, maka hasil yang didapat adalah kinerja LPMP Lampung masih kurang hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu:

1. Responsivitas

Kinerja LPMP kurang responsif. Hal itu dilihat dari program-program yang dibuat memang sudah sesuai dengan tugas dan tujuan LPMP dalam melakukan penjaminan mutu pendidikan melalui peningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik. Akan tetapi, LPMP masih kurang tanggap dalam menanggapi aspirasi tenaga pendidik atau harapan tenaga pendidik selaku pihak yang menerima pelayanan dari LPMP karena beberapa program dalam pelaksanaannya LPMP masih terdapat beberapa tenaga pendidik yang mengeluh terkait LPMP dalam pelaksanaan programnya.

2. Responsibilitas

Kinerja LPMP sudah dapat dikatakan responsibel. Hal itu dikarenakan LPMP dalam menjalankan kegiatannya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang didasarkan pada Permendikbud No. 37 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan

112

Tata Kerja LPMP dan standar operasional prosedur yang dimiliki dalam setiap program seperti saja misalnya dalam program sertifikasi dan program in-on-in. 3. Akuntabilitas

Kinerja LPMP Lampung kurang akuntabel. Hal itu dikarenakan pihak eksternal selain Kemendikbud dan instansi terkait, tidak bisa ikut serta dalam melakukan pengawasan dan verifikasi sumberdaya, dana dan output kinerja LPMP yang dilihat dalam bentuk LAKIP. Akan tetapi dilihat dari program-program yang sudah dibuat dan dilaksanakan oleh LPMP dalam upaya peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik, LPMP memang sudah dapat dikatakan akuntabel, meskipun masih terdapat program yang belum terealisasi dengan baik.

4. Faktor-faktor yang menghambat

Masih kurangnya sumberdaya yang dimiliki LPMP terkait anggaran sehingga tidak semua program dapat terlaksana.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

1. Sebaiknya seluruh tenaga pendidik diikutsertakan dalam setiap program pelatihan yang diadakan LPMP. Jika sumberdaya manusia dari LPMP atau tempat tidak memadai, LPMP dapat membuat jadwal bergiliran bagi setiap tenaga pendidik. Jadi bagi tenaga pendidik yang belum mengikuti diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan bergantian dengan tenaga pendidik

113

yang sudah pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Sehingga manfaat dari pelatihan dapat dirasakan oleh seluruh tenaga pendidik di Bandar lampung. Selain itu LPMP juga tidak hanya melakukan pelatihan secara umum, tapi juga dapat melakukan pembinaan secara langsung ke sekolah-sekolah agar LPMP lebih mengetahui dan memahami permasalahan yang dihadapi tenaga pendidik dalam proses belajar dan dapat memberikan solusi dan pelatihan secara langsung bagi tenaga pendidik.

2. Perlunya sosialisasi dari LPMP baik langsung, melalui media cetak seperti di Koran atau maupun online seperti dengan membuat web khusus terkait program beasiswa untuk tenaga pendidik yang ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang S1/S2 dan program-program pelatihan baik dari proses, tujuan dan manfaat dari setiap programnya.

3. Perlunya pengadaan pelatihan penggunaan komputer secara menyeluruh kepada setiap tenaga pendidik dari LPMP atau sosialisai proses uji kompetensi guru secara online dari pihak LPMP sebelum guru mengikuti UKG. Selain itu perlu diadakan evaluasi lebih lanjut terkait kelanjutan dari program UKG ini sehingga output dari program UKG tidak hanya memperlihatkan bagaimana penilaian kinerja dan kompetensi guru, akan tetapi juga dapat memberi masukan kepada LPMP untuk mengambil langkah selanjutnya guna peningkatan kinerja dan kompetensi guru.

4. Dalam memberikan evaluasi kepada seluruh tenaga pendidik, sebaiknya LPMP tidak hanya melakukan evaluasi terkait kompetensi tenaga pendidik melainkan juga evaluasi terkait program belajar mengajar yang telah dilakukan tenaga

114

pendidik setahun terakhir, agar hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan dasar untuk perbaikan kedepannya. Seperti misalnya evaluasi terkait program kurikulum K13.

DAFTAR PUSTAKA

Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet.I.

_______________ . 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi Ke

Lembaga Akademik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPGE UGM.

Mangkunegara, A.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Remaja. Miles, Matthew B. dan A, Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif,

Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU); Perencanaan, Aplikasi, dan Pengembangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Nasucha, chaizi. 2004. Reformasi Administrasi publik : Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Indonesia.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bagor: Ghalia Indonesia.

Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

Prawirosentono, Suryadi. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Menuju Organisasi Kompetitif Dalam Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.

Santosa, Pandji. 2008. Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sembiring, Masana. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi (Perspektif Organisasi Pemerintah). Bandung: Fokusmedia.

Simamora, Sahat. 1997. BIROKRASI/ Guy Benveniste. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono, Prof.Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sulistiyani, Ambar Teguh. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tangkilisan, H.N. 2007.Manajemen Publik. Jakarta: PT.Gramedia. . 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.

Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto dan Titik Triwulan Tutik. 2006. Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban

Pendidik (Menurut UU Guru dan Dosen). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Umaedi. 2004. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah(MMBS/M). Jakarta: CEQM.

Uwes, Sanusi. 1999. Manajemen Pengembangan Mutu Dosen. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. . 2008. Manajemen Kerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sumber lain:

Amanda, E.R. 2015. Implementasi Kebijakan Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Di Kota Bandarlampung. Skripsi. Universitas Lampung (UNILA). Bandarlampung.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen. Bandung: Citra Umbara. 2006.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.Bandung: Citra Umbara. 2006.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21746/2/M.SYUKRON. FITK-BAB%202-5.pdfdiunduh tanggal 10/07/2015.

http://e-dokumen.kemenang.go.id/files/BX32jRZz1284857253.pdfstandar diaksespada tanggal 18/09/2015.

www.kupastuntas .co/?page=berita&&no=25620#VeqaPIXZHqC. Diakses pada tanggal 03/09/2015.

Dokumen terkait