• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian pada Bab V dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan pestisida pada usahatani yang menerapkan sistem PTT dengan

usahatani non PTT tidak berbeda nyata. Dalam pengendalian hama dan penyakit, usahatani yang menerapkan sistem PTT menggunakan jenis pestisida yang sama dengan usahatani non PTT. Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan pestisida organik di pasar.

2. Penggunaan pupuk pada usahatani yang menerapkan sistem PTT dengan usahatani non PTT berbeda nyata. Usahatani sistem PTT menggunakan pupuk kandang dan jerami padi pada lahan sawahnya, pada usahatani non PTT tidak menggunakan pupuk kandang dan limbah jerami padi. Jerami padi dikumpul kemudian dibakar di lahan sawah yang mengakibatkan kurangnya unsur hara tanaman dan pencemaran udara.

3. Produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sistem PTT dengan usahatani non PTT berbeda nyata. Rata-rata produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah yang menerapkan sistem PTT lebih besar daripada usahatani non PTT.

4. Indeks keanekaragaman makro fauna pada lahan sawah antara usahatani yang menerapkan sistem PTT dengan non PTT secara deskriptif, populasi pada lahan sawah usahatani sistem PTT lebih banyak jumlah dan jenisnya dibandingkan

dengan usahatani non PTT. Menurut perhitungan Simpson (D) indeks keanekaragaman yang menerapkan sistem PTT didapat hasilnya 0,796 dan yang tidak menerapkan sistem PTT didapat hasilnya 0,774. Ini berarti ekosistemnya stabil dari segi serangganya.

5. Nutrien tanah antara usahatani yang menerapkan sistem PTT dengan usahatani non PTT berbeda, di mana nutrien tanahnya terlihat dari C-organik, N dan P, sangat tinggi sedangkan usahatani non PTT C-organik, N sedang bahkan P nya sangat rendah. Hal ini disebabkan pada lahan sawah usahatani yang non PTT, jerami padi dibakar di lahan sawahnya. Ini dapat menyebabkan berkurangnya unsur hara tanaman dan pencemaran lingkungan.

6.2. Saran

1. Untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah, serta menjaga kelestarian lingkungan, sebaiknya usahatani non PTT dapat mengikuti penerapan sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).

2. Untuk mempertahankan kesuburan tanahnya, hendaknya petani menggunakan pupuk kandang dan memanfaatkan jerami padi sebagai pupuk organik daripada membakarnya di lahan sawah yang mengakibatkan kerusakan lahan dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrachman. S, Suparyono, I.N. Widiarta, Udin. S. Nugraha dan A. Hasanuddin. 2000. Lokakarya Padi, Implementasi Kebijakan Strategis untuk Peningkatan

Produksi Padi Berwawasan Agribisnis dan Lingkungan. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan. Sukamandi, 22 Maret 2000.

Adiningsih, Sri J. 1984. Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Penyediaan Kalium Tanah Sawah Daerah Sukabumi dan Bogor. Disertasi. Doktor Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor.

Adiningsih dan Sri Rochayati. 1988. Peranan Bahan Organik dalam Meningkatkan Efisiensi Pupuk dan Produktivitas Tanah. Dalam M. Sudjadi et al. (ed.) Pros. Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk. Puslittan, Bogor

Arafah, 2002. Efektivitas Pemupukan P dan K pada Lahan Bekas Pemberian jerami

Selama 3 Musim Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah. Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan. J. Sains & Teknologi, Agustus 2004, Vol. 4 No. 2: 65-71. ISSN 1411-4674.

Arifin, Z., Suprapto, & A.M. Fagi. 1993. Pengaruh Kalium Anorganik dan Organik Terhadap Hasil Padi Sawah. Balittan, Sukamandi.

Basyir, A. & Suyamto, 1996. Penelitian Padi untuk Mendukung Pelestarian Swasembada Pangan. Pros. Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Balittan Padi. Badan Litbang Pertanian. Buku I.

BPTP, 2004. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Tanaman Terpadu (PTT) Padi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

---, 2004a. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah – Meningkatkan Hasil Panen dan Menghemat Saprodi. Balai Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Padi. Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. International Rice Research Institute.

Budianto, D. 2003. Kebijaksanaan Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu di Indonesia. Prosiding Lokakarya

Pelaksanaan Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) Tahun 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman, Bogor.

Budi H. R, 2004. Pengendalian Kerusakan Lahan, Hutan dan Air. Infomatek Volume 6 Nomor 1 Maret 2004. Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan.

Deptan. 2002. Panduan Teknis Sistem Integrasi Padi-Ternak. Departemen Pertanian, Jakarta.

______. 2003. Petunjuk Teknis Penelitian dan Pengkajian Nasional Tanaman

Pangan. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Dobermann, A; T. Fairhurst. 2000. Rice: Nutrient Disorders and Nutrient

Management. Potash and Potash Institute/Potash and Potash Institute of

Canada.

FAO. 1989. Sustainable Agriculture Production: Implications for International

Agriculture Research. Dalam FAO Research and Technology Paper 4, Rome,

Italy.

Hadiwigeno, S. 1993. Kebijaksanaan dan Arah Penelitian Pupuk dan Pemupukan dalam Menghadapi Tantangan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Masa Datang. J. Litbang Pertanian, XII (1): 10-15.

Istuti Wigati dan Endah R, 2000. Paket Teknologi Usahatani Padi. Proyek Pembinaan Pembangunan Pertanian Terpadu di Kabupaten/Dati II se Jawa Timur Th. 1999/Th. 2000. IPPT Wonocolo. Jawa Timur.

Las, H.M. Toha, dan A. Gani. 2002. Panduan Teknis Pengelolaan Tanaman dan

Sumberdaya Terpadu Padi Sawah Irigasi. Badan Litbang Pertanian,

Departemen Pertanian.

Las, I; A. Gani, dan I.N.Widiarta. 2003. Juknis Litkaji PTT. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Mario, Muljady. 2003. Peningkatan Produksi Padi Melalui Peningkatan Efesiensi Pemupukan P dengan Pemberian Bahan Organik. Jurnal Agroland, edisi khusus Oktober, 2003.

Nasoetion, L. Dan J. Winoto, 1996. Masalah Alih Fungsi Lahan Pertanian dan

Dampaknya terhadap Keberlangsungan Swasembada Pangan, hal 64-82.

Dalam Hermanto (Ed). Prodising Lokakarya Persaingan dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Ford Foundation.

Odum, Eugene P, 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Rochayati, Sri, Mulyadi, dan J. Sri Adiningsih. 1991. Penelitian Efisiensi

Penggunaan Pupuk di Lahan sawah. Hal. 107-143. Dalam Pros. Lokakarya

Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V, Cisarua, 12-13 Nopember 1990. Puslittanak.

Sarwono, Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sharma, A.R.; B.N. Mittra. 1991. Effect of Different Rates of Application of Organic and Nitrogen Fertilizers in a Rice Based Cropping System. J. of Agr.2: 3038. Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. UI Press, Jakarta.

Soepeno. 1997. Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta.

Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Supardjo. 1994. Analisis Permintaan Beras. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sutanto, R. 2002. Gatra Tanah Pertanian Akrab Lingkungan dalam Menyongsong Pertanian Masa Depan. Jurnal Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Sekip Unit I, Yogyakarta.

Suyamto; Abdulrachman S; Wardana Putu I; Sembiring H; Widiarta Nyoman I. 2007.

Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT) Padi Sawah Irigasi – Pedoman Bagi

Penyuluh Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Departemen Pertanian.

Tim Peneliti Badan Litbang Pertanian, 1998. Laporan Hasil Penelitian Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Teknologi untuk Pengembangan Sektor Pertanian dalam Pelita VII. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. 386p.

Widodo, Sri. 2001. Reformasi Pembangunan Pertanian. Sumbangan Pemikiran pada Lokakarya Pada Seri Reformasi Pembangunan Pedesaan. BAPPENAS. Oktober 2000 – Januari, hal 9.

Winoto, 1995. Impact of Urbanization on Agricultural Development In The Northem

Coastal Region of West Java. Michigan State University and University

Microfilm, Inc., USA.

Zaini et, al. 2002. Pedoman Umum Kegiatan Percontohan Padi Terpadu 2002. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Dokumen terkait