• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan temuan dan pembahsan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka bab V ini peneliti akan merumuskan beberapa kesimpulan sebagai intisari dari kajian hasil penelitian ini. Selanjutnya, pada bagian akhir penulis mengajukan saran atau rekomendasi kepada pihak yang terkait sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Bahwa SMP Negeri 7 Bandung melaksanakan pengembangan karakter jujur siswa melalui program model kantin kejujuran yang didukung oleh program-program sekolah lainnya seperti toilet kejujuran dan perpustakaan kejujuran.

2. Kesimpulan Khusus

Di samping kesimpulan umum di atas, kesimpulan khusus dari pembahasan hasil penelitian, yakni:

a. Berdirinya kantin kejujuran di SMP Negeri 7 Bandung merupakan penerapan dari salah satu program “seven habit” sekolah yang didukung oleh program pemerintah dari 3 kementrian yaitu Kementerian Peendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Agama, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dimana kantin ini didirikan untuk melatih perilaku jujur siswa melalui proses pembiasaan saat transaksi berbelanja dan lokasi kantn kejujuran di tempat yang terbuka. Kantin kejujuran SMP Negeri 7 Bandung ini juga memilki peran yang significant dalam membentuk karakter jujur siswa.

b. Pelaksanaan teknis interaksi dalam model kantin kejujuran di SMPN 7 Kota Bandung bagi pengembangan karakter jujur siswa adalah pelaksanaanya oleh tim kantin kejujuran SMP Negeri 7 Kota Bandung dengan pengelola guru dan OSIS. Karakter jujur yang muncul berupa mengambil barang tanpa ada penjaga kantin, menaruh uang di kotak, dan

98

98

Sely Lamtiur, 2014

Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengambil uang kembalian sendiri sudah terlihat dari proses interaksi di kantin kejujuran yang sudah berjalan dengan baik walaupun kantin kejujuran pernah rugi. Hal ini menyatakan bahwa model kantin kejujuran berdampak bagi pengembangan karakter jujur siswa.

c. Kendala dalam model kantin kejujuran dalam pengembangan karakter jujur siswa di SMP Negeri 7 Bandung yakni (1) kendala yang muncul dari diri siswa, dimana siswa memiliki perilaku yang berbeda-beda (faktor internal). (2) kelompok pada teman sebaya pun sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dimana dalam hal ini pastilah seorang anak memiliki kelompok bermain atau sahabat-sahabat terdekat yang dapat menghasut siswa berbuat tidak jujur di kantin kejujuran. (3) kendala yang selanjutnya adalah sarana dan prasarana di kantin kejujuran yang kurang bervariasi dan komplit terkadang mengurungkan niat siswa untuk berbelanja di kantin kejujuran.

d. Cara mengatasi kendala-kendala dalam model kantin kejujuran di SMP Negeri 7 Kota Bandung bagi upaya pengembangan karakter jujur siswa yaitu (1) memberi contoh atau teladan yang dimulai dari dalam diri sendiri, (2) terus mengadakan evaluasi baik mengenai kaleng tempat pembayaran dan barang-barang yang dijual di kantin kejujuran, (3) pembinaan yang berkesinambungan pada peserta didik baik di luar kelas dan di dalam kelas melalui mata pelajaran yang mengembangkan karakter seperti agama, PKN, dan BK.

B. Saran

1. Dinas Pendidikan Kota Bandung

a. Hendaknya pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung memberikan dukungan atau bantuan fasilitas untuk pengembangan kantin kejujuran di SMP Negeri 7 Bandung.

99

99

Sely Lamtiur, 2014

Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pihak Sekolah (SMP Negeri 7 Bandung)

a. Sekolah diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk terus berperilaku jujur dengan pembinaan berkelanjutan dan program-program sekolah yang medukung hal tersebut.

b. Meningkatkan menajemen yang lebih efektif dan efisien dalam pengembangan karakter jujur siswa dalam pengelolaan kantin kejujuran.

3. Guru

a. Guru diharapkan dapat menjadi contoh atau teladan bagi para murid untuk berperilaku jujur.

b. Guru hendaknya menyelipkan motivasi mengenai karakter jujur dalam proses pembeljaran di kelas.

4. Siswa

a. Siswa diharapkan dapat lebih terlibat dalam pengelolaan kantin kejujuran tidak hanya OSIS saja namun seluruh siswa.

b. Siswa diharapkan terus mengembangakan karakter jujur siswa baik di sekolah ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

5. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan lebih meningkatkan pengembangan model-model pembelajaran berbasis role atau pembiasaan melalui program.

b. Mendukung penelitian lebih lanjut dalam pengembangan karakter melalui kantin kejujuran.

6. Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian lebih lanjut dalam pengembangan karakter tanggung jawab melalui kantin kejujuran.

100

Sely Lamtiur, 2014

Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal. (2012). Buku panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Baharuddin. (2009). Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Kewarganegaraan untuk membangun

Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, Dasim dan Kokom Komalasari. (Eds) (2011). Pendidikan

Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa (Penghargaan dan Penghormatan 70 Tahun Prof. Dr. H Endang Somantri, M.Ed). Bandung: Widya Aksara Press, Laboratorium PKN UPI.

Budiningsih, Asri. (2004). Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik

Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Bunawi dan M.Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Jogjakarta: rzzmedia

Chandratua. (2012). Refleksi Karakter Moral Kejujuran. Jakarta: Buku Seri Oase Bangsa.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Fitri, Agus Zaenul. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Estika di

Sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Ganeswara, Ganjar. (2002). Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Rosda.

Kesuma, Dharma dkk. (2012). Pendidikan karakter Kajian teori dan Paraktik di

Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Lickona, Thomas. (2012). Education For Character: Bagaimana Sekolah dapat

101

Sely Lamtiur, 2014

Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jakarta : Bumi Aksara.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. (2011). Pendidikan karakter Perspektif Islam. Bandung: Rosda

Megawangi, Ratna. (2004). Pendidikan Karakter (solusi yang tepat untuk

membangun bangsa). Jakarta: BPMIGAS

Mu’in Fathcul. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoretik dan Praktik: Urgensi Pendidikan Progresif dan Revitalisasi Peran Guru dan Orangtua.

Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Akasara Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Nasution, S. (2001). Metode Research. Jakarta: Bumi Akasara.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Syamsuddin, A.Makmum. (2007). Psikologi Kependidikan (Perangkat System

Pengerjaan Modul). Bandung: Rosdakarya.

Syarbini, Amirulloh. (2012). Buku Pintar Pendidika Karakter: panduan lengkap

Mendidik Karakter Anak di Sekolah, Madrasah dan Rumah. Jakarta:

As@-prima Pustaka.

Yandianto. (2000). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S

Sumber Dokumen

Asri, Ade (2013). Penerrapan Metode Ceramah Bervariasi untuk Meningkatan

Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pkn. Skripsi Sarjana

Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Grand Design Pendidikan Karakter.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Programa Kerja Kantin Kejujuran SMPN 7 Kota Bandung 2012 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2007

102

Sely Lamtiur, 2014

Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Yudhistira, Riyan. (2013). Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa di

Sekolah Alama Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan

FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sumber Internet

Adistian, Karina. (2010). Kantin Kejujuran. Tersedia [online]:

//http://wajibbelajar.com/2010/06/kantinkejujuran/2010/06/kantinkejujuran . [8 Januari 2014]

Dwiantinia. 2012. Kantin Kejujuran. Tersedia [online]:

http://dwiantiniadutdut.blogspot.com/2012/11/kantin-kejujuran.html. [8 Januari 2014 ].

Fransori. (2012). Kantin Kejujuran. Tersedia [online]:

http://nenggelisfransori.wordpress.com/2012/09/12/membentuk-karakter-dan-membina-akhlak-siswa-melalui-kantin-kejujuran/. [5 Mei 2013].

Jalius, HR. Pengertian Jujur. Tersedia [online]:

http://jalius12.wordpress.com/2010/03/28/pengertian-jujur/. [8 Januari 2014].

Mahardika, Genta. 2012. Kantin Kejujuran Untuk Pembangunan Moral,

Profesional Manajemen Dan Entrepreneurship Bangsa Indonesia Yang

Berkelanjutan. Tersedia: [online]:

http://mm.feb.ugm.ac.id/index.php/2012-02-16-08-39-43/laporan- pembangunan-berkelanjutan/2953-kantin-kejujuran-untuk-pembangunan- moral-profesional-manajemen-dan-entrepreneurship-bangsa-indonesia-yang-berkelanjutan. [14 Januari 2014]

Zaini, Fawaid. (2013). Kantin Kejujuran. Tersedia [online]: http://kantin kejujuran/skripsi-kualitatif.html//. [8 Januari 2014]

Dokumen terkait