• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Kesimpulan

1. Secara umum, pelaksanaan penyuluhan di kabupaten Pakpak Bharat berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan pencapaian yang sudah didapat. 2. Sesuai dengan undang – undang No. 16 Tahun 2006 pasal 15 ayat ( 1 ), tugas

BPP yaitu:

 Menyusun programa penyuluhan pada tingkat kecamatan sejalan dengan programa penyuluhan kabupaten / kota,

 Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan,

 Menyediakan dan menyebarkan informasi dan teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar,

 Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha,

 Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya, penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan, dan

 Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

Fungsi pokok BPP adalah:

 Pengenalan kebutuhan petani

 Kemampuanpenentuan prioritas pelayanan

 pengembangan program-program penyuluhan yang sesuai kebutuhan dan aspirasi petani

 Sesuai antara prioritas pelayanan danpemecahan masalah dengan kebutuhanmasyarakat petani

 Kesesuaian tugas dan fungsi dengan peraturan yang ada

 Kinerja pelayanan dan informasi

 Kecepatan dalam pemberian pelayanan kepada petani

 Ketepatan materi dan teknik pelayanan informasi dan penyuluhan pertanian. 3. Sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan dengan metode skoring,

kinerja BPP di kabupaten Pakpak Bharat adalah tinggi dengan skore 26,76 dengan persentase 891,6

4. Masalah – masalah yang dihadapi BPP di kabupaten Pakpak Bharat adalah:

 Belum semuanya SDM dan disiplin petugas penyuluhan sesuai standar.

 Pelaksanaan koordinasi antar lembaga masih relatife lemah

 Sarana dan prasarana pendukung kegiatan penyuluhan di masing - masing BPP masih belum memadai

 PPL masih kurang percaya diri dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, karena PPL dituntut menyuluh dalam segala hal seperti tentang perikanan, peternakan, kehutanan, dll. Sementara latar belakang pendidikan PPL hanya dari pertanian saja.

 Pola pemikiran sebagian petani yang masih kaku membuat program penyuluhan tidak maksimal karena system pertanian yang turun-temurun masih dianut.

5. Upaya – upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah yang dihadapi BPP di kabupaten Pakpak Bharat :

 Memanfaatkan anggaran yang tepat sasaran untuk meningkatkan frekuensi pelatihan, studi banding/magang bagi PPL dan pelaku agribisnis.

 Memperbanyak pertemuan antar lembaga pertanian.

 Untuk melakukan penyuluhan yang memerlukan alat, butuh kerja sama dengan BPP lain demi kelancaran kegiatan penyuluhan.

 PPL membuat demplot atau lahan percobaan dan optimalisasi pemanfaatan lahan – lahan potensial.

6.2 Saran

1. Kepada Pemerintah Daerah

Peraturan harus benar – benar melindungi petugas penyuluhan dan masyarakat Pakpak Bharat.

2. Kepada PPL

Tetap semangat dan jangan pernah menyerah memajukan pertanian kabupaten Pakpak Bharat.

3. Kepada Petani

Cara bertani pada masa dulu, kurang tepat diteruskan masa sekarang. 4. Kepada Peneliti Selanjutnya.

Sebaiknya penelitian lanjutan mengenai peran PPL dalam memodernisasi pertanian kabupaten Pakpak Bharat.

DAFTAR PUSTAKA  

Anonimus, 2013: http:/www.litbang.deptan.go.id Anonimus, 2013 : http/www. setkab.go.id/artikel

Arifin, B. 2005. Ekonomi Kelembagaan Pangan. LP3ES. Jakarta

Ginting, M. 200. Program Monitoring untuk Evaluasi Proyek Pembangunan. Fakultas Pertanian USU. Medan

Isbandi Rukminto.et.al., 2007, Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat. Rajawali Press. Jakarta

Kartasapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Mccallum, J. 1990. Kawan dan Bacaan untuk Petugas Penyuluhan. Erlangga. Jakarta

Mokhtar, M.S. 2001. Kinerja lembaga penyuluhan dan adopsi inovasi kedelai serta implikasinya pada pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur.Tesis Program Pasca Sarjana UGM.Program Studi Ekonomi Pertanian. Yogyakarta.

Sastraatmadja, E. 1993. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Alumni. Bandung

Sinar Tani, 2001. Penyuluhan Pertanian. Yayasan Pengembangan Sinar Tani. Jakarta

Soebagjo. 1998. Kinerja Dispenda Tk. II dalam menggali sumber pendapatan asli daerah dalam rangka mewujudkan otonomi daerah. Tesis Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta.

Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan. Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga. Jakarta

Suryabrata, S. 1987. Metodologi Penelitian. Rajawali Press. Jakarta

Vandenban dan Hawskins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Jakarta

Yustina dan Sudrajat. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia pembangunan. IPB Press. Bogor

No. Nama Sampel Kecamatan Fungsi Pokok BPP Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 S1 Salak 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 2 S2 Salak 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 tinggi 3 S3 Salak 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 4 S4 Kerajaan 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26 tinggi 5 S5 Kerajaan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

6 S6 STTU Jehe 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

7 S7 STTU Jehe 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25 tinggi

8 S8 Tinada 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25 tinggi 9 S9 Tinada 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

10 S10 Siempat Rube 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

11 S11 Siempat Rube 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

12 S12 STTU Julu 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

13 S13 STTU Julu 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

14 S14 PGGS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 15 S15 PGGS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 16 S16 Pagindar 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 17 S17 Pagindar 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 18 S18 Salak 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi 19 S19 Kerajaan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

20 S20 STTU Jehe 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

21 S21 Tinada 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

22 S22 Siempat Rube 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

23 S23 STTU Julu 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

24 S24 PGGS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

25 S25 Pagindar 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 tinggi

No Nama sampel Umur ( Tahun )

Jenis Kelamin Jumlah tanggungan Pendidikan terakhir Status Pernikahan ( B/K) 1 S1 58 L 4 Sarjana K 2 S2 32 P 3 Sarjana K 3 S3 30 L - Sarjana B 4 S4 43 L 3 Sarjana K 5 S5 29 L - SMA B 6 S6 42 L 4 Sarjana K 7 S7 27 L - SMA B 8 S8 36 P 2 SMA K 9 S9 28 P - SMA B 10 S10 37 L 4 Sarjana K 11 S11 28 P - SMA B 12 S12 36 L 3 Sarjana K 13 S13 29 L - SMA B 14 S14 35 L 3 Sarjana K 15 S15 28 L - Sarjana B 16 S16 48 P 4 Sarjana K 17 S17 27 P - SMA B 18 S18 42 L 4 SMA K 19 S19 40 L 5 SMA K 20 S20 38 L 4 SMA K 21 S21 36 L 3 SMA K 22 S22 45 L 5 SMA K 23 S23 50 L 4 SMA K 24 S24 47 L 5 SMA K 25 S25 49 L 3 SMA K

No Jenis data Sumber Sampel Wawancara Observasi Pencatatan Dokumen 1 Populasi sampel

( penyuluh )

BP4K

Kab. Pakpak Bharat

- - √

2 Kegiatan BPP BPP √ √ -

3 Identitas penyuluh dalam masing – masing BPP

BP4K √ - √

4 Tugas dan Fungsi pokok BPP BPP √ - √

5 Eksistensi BPP BPP √ - √

6 Kinerja BPP BPP √ - √

7 Keberhasilan dalam pencapaian tugas dan fungsi pokok BPP

BPP √ - √

8 Masalah-masalah yang dihadapi BPP BPP √ - -

No Standar Indikator Skor

1 Pengenalan tentang kebutuhan petani a. Sangat tanggap dan peka dalam mengakomodir aspirasi dan mengenali kebutuhan petani b. Cukup tanggap dalam mengakomodir dan mengenali kebutuhan petani

c. Tidak tanggap dalam mengakomodir kebutuhan petani

3 2 1

2 Kemampuan penentuan prioritas pelayanan a. Sesuai antara prioritas pelayanan dan pemecahan masalah dengan kebutuhan masyarakat petani b. Kurang sesuai antara prioritas pelayanan dan pemecahan masalah dengan kebutuhan petani c. Tidak sesuai dengan prioritas pelayanan dan pemecahan masalah serta kebutuhanpetani

3 2 1

3 pengembangan program-program penyuluhan yang sesuai kebutuhan dan aspirasi petani

a. Menyusun rencana dan mengembangkan program-program penyuluhan yang sesuai kebutuhan dan aspirasi petani

b. Menyusun rencana kerja dan mengembangkan program-program penyuluhan tetapi kurang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi petani c. Menyusun rencana kerja dan mengembangkan program-programpenyuluhan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi petani

3 2 1

4 Kesesuaian kegiatan dengan misi dan tujuan penyuluhan pertanian

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan misi dan tujuan penyuluhan pertanian b. Pelaksanaan kegiatan cukup sesuai dengan misi dan tujuan penyuluhan pertanian c. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan misi dan tujuan penyuluhan pertanian

3 2 1 5 Sesuai antara prioritas pelayanan dan

pemecahan masalah dengan kebutuhan masyarakat petani

a. Realisasi kegiatan sesuai dengan programpembangunan pertanian wilayah setempat, dan perencanaan programa penyuluhan b. Realisasi kegiatan cukup sesuai dengan program pembangunan pertanian wilayah setempat, dan perencanaan programa penyuluhan c. Realisasi kegiatan tidak sesuai dengan program pembangunan pertanian wilayah setempat, dan perencanaan programa penyuluhan.

3

2

1 6 Kesesuaian tugas dan fungsi dengan peraturan

yang ada

a. Tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan yang ada b. Tugas dan fungsi kurang sesuai dengan peraturan yang ada c. Tugas dan fungsi tidak sesuai dengan peraturan yang ada

3 2 1 7 Kinerja pelayanan dan informasi a. Memberikan pelayanan informasi dan penyuluhan yang memuaskan petani

b. Memberikan pelayanan informasi dan penyuluhan yang kurang memuaskan petani, c. Memberikan pelayanan informasi dan penyuluhan yang tidak memuaskan petani,

3 2 1 8 Kecepatan dalam pemberian pelayanan

kepada petani

a. Cepat dalam memberikan pelayanan kepada petani b. Kurang cepat dalam memberikan pelayanan kepada petani c. Tidak cepat dalam memberikan pelayanan kepada petani

3 2 1 9 ketepatan materi dan teknik pelayanan

informasi dan penyuluhan pertanian

a. Tepat materi dan teknik pelayanan informasi dan penyuluhan pertanian b. Kurang tepat materi dan teknik pelayanan informasi dan penyuluhan pertanian

3 2

No Jenis Keberhasilan Nilai/ Volume

Keterangan

1 Peningkatan kelembagaan petani. Pertumbuhan kelompok tani:

a. Kelompok wanita tani b. Kelompok tani dewasa c. Gapoktan

d. Pembentukan asosiasi agribisnis

18 kel 307 kel

51 kel

4 kel Aliansi Pro Agribisnis, Penyuluh Kaupaten, MAJAI, MJI 2 Peningkatan kelas kelompok Tani

a. Pemula b. Lanjut c. Madya d. Utama 322 kel 2 kel 1 kel 3 Peningkatan kesejahteraan petani.

a. Peningkatan produksi dan produktifitas

b. Penerapan teknologi tepat guna

c. Pengembangan tanaman pekarangan dan apotik hidup

d. Pelatihan, magang, dan studi banding

e. Kerja sama dengan pihak ketiga ( NGO f. Kerja sama dengan pemerintah

5 paket 14 paket 6 kec. 8 paket 4 unsur 4 lembaga

Padi sawah, padi gogo Penerapan legowo 4:1

Uji varietas padi sawah dan gogo, pembinaan penangkar benih padi, sawah unggul local Pembuatan demplot, pembuatan pupuk bokhasi, pembuatan pestisida organic. Pengembangan pemanfaatan alat-alat pasca panen

Kec. Kerajaan, kec. STTU Julu, kec. Salak, kec. Siempat rube, kec. PGGS

Budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perikanan, peternakan, kehutanan, pembuatan pestisida organic dan pupuk organic.

LSM, perbankan, Lembaga pendidikan, produsen pupuk dan pestisida BPTP, STTP, USU, LAN

4 Pemberdayaan PPL

a. Peningkatan kapasitas akademik aparatur penyuluhan - Jenjang DIV

- Jenjang S1 - Jenjang S2

b. Peningkatan kapasitas fungsional penyuluh PNS ( non sarjana/ terampil ) - Tingkat pelaksana pemula

- Tingkat pelaksana - Tingkat pelaksana lanjut - Tingkat penyelia

c. Peningkatan kapasitas fungsional penyuluh PNS ( sarjana/ahli ) - Tngkat pertama

- Tingkat muda

d. Peningkatan kapasitas fungsional penyuluh non PNS ( non sarjana/terampil ) - Tingkat pelaksana pemula

e. Peningkatan kapasitas fungsional penyuluh non PNS (sarjana/ahli) - Tingkat pertama

f. Penguatan kelembagaan penyuluh - Rekrutmen penyuluh THL TBPP 26 orang 2 orang 4 orang 9 orang 7 orang - 1 orang 22 orang 1 orang 32 orang 5 orang 28 orang STTP Medan LAN Bandung USU

Dokumen terkait