• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan.

PT.Putera Salfan didirikan pada tanggal 09 September 2011 dengan akta pendirian perseroan terbatas nomor 11.PT.putera Salfan berkedudukan di Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Sebelum menjadi PT (Perseroan Terbatas) dahulu perusahaan ini berbentuk CV dengan nama CV.Putera Salfan, yang didirikan dengan akta pendirian perseroan komanditer nomor 13 tertanggal 15 Desember 1994. Perusahaan ini juga telah mengalami beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir dirubah dengan akta pemasukan dan pengeluaran persero serta perubahan anggaran dasar CV. Putera Salfan, nomor 16 tertanggal 08 juni 2006. Perusahaan ini didirikan oleh :

1. Drs. Muhammad Akhyar sebagai Direktur Utama. 2. Rusydi Andika Pratama sebagai Direktur.

3. Junaidi sebagai Komisaris.

Perusahaan ini didirikan dalam rangka undang-undang

1. Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4765)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang pemakaian nama Perseroan Terbatas(Lembaran Negara Tahun 1998Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3740)

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas dan fungsi eselon 1 kementerian Negara.

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-05.0T.01.01 tahun 2010 tanggal 30 desember 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-O2.AH.01.01 Tahun 2009 tentang tata cara pengajuan permohonan pengesahan badan hukum perseroan, persetujuan perubahan anggaran dasar, penyimpanan pemberitahuan perubahan anggaran dasar, dan perubahan data perseroan.

Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRI dengan surat keputusan nomor AHU-53335.AH.01.01 tahun 2011 tentang pengesahan badan hukum perseroan.

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegamh saham tanggal31 desember 2010, yang dikeluarkan oleh direktur CV. Putra Salfan, tertanggal 19 januari 2011, maka aktiva dan pasiva dari CV.Putra Salfan tersebut telah dimasukkan (inberg) kedalam aktiva dan pasiva PT. Putra Salfan sehingga modal dasar perseroan berjumlah Rp 1.500.000.000,- terdiri dari 1.500 saham, masing-masing saham bernilai Rp 1000.000,-

Visi dan Misi PT.Putera Salfan Visi:

11

1. Menjalin dan menjaga hubungan bisnis/ kerja dalam ruang lingkup intern ataupun ekstern.

2. Menjaga dan melindungi pekerja agar dalam menjalankan pekerjaannya pekerja memperoleh keamanan dan kenyamanan.

3. Aktif dalam pelatihan-pelatihan serta seminar yang mampu menambah pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Terus menerapkan SOP perusahaan sebagai pembentuk kerjasama team dalam memberikan layanan jasa atau produk terbaik.

Misi:

Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa konstruksi, berkembang secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake holder lainnya.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang mempunyai tujuan sama bagi suatu perusahaan agar dapat menjalankan usahanya dengan baik, lancar, efesien, menguntungkan dan dapat member manfaat yang banyak kepada anggota karyawan pada umumnya.

Karyawan di PT.Putra Salfan dengan pembagian kerja masing-masing yang dipimpin oleh kepala bidang masing-masing.Maka sangatlah diperlukan struktur

oganisasi yang jelas dan tegas yang menunujukkan garis kewenangan dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.

PT.Putra Salfan dalam pembuatan struktur organisasinya menggunakan menggunakan metode bentuk lini / garis.

Adapun kebaikan struktur organisasi bentuk garis antara lain:

a) Sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan

b) Kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing jabatan

c) Masing-masing bagian bertanggung jawab hanya kepada atasannya d) Memajukan disiplin dan pengawasan yang dapat cepat dijalankan

Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi bentuk garis antara lain:

1) Beban atasan sangat berat 2) Membatasi inisiatif bawahan

3) Memerlukan pengawasan dengan “skill” yang bermacam-macam karena harus mengawasi semua bagian.

C. Job Description

Dalam struktur organisasi tersebut dibagi menurut beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian, tugas dan tanggung jawab tersebut akan menyusun uraian sebagai berikut:

13

Tugas dan wewenang direktur utama

1. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan tata tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat menyesuaikan alokasi waktu peritem masalah, menentukan urutan agenda, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan disemua bidang, misalnya keuangan, administrasi, dan kepegawaian.

5. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

2. Direktur

Tugas dan tanggung jawab

1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. 3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroam terbatas.

5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelakasanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.

3. Komisaris

Tugas dan tanggung jawab

1. wajib melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan serta member nasihat kepada direksi.

2. Menjalankan pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali.

3. Memberikan nasihat dan tanggapan atau persetujuan tepat waktu dan berdasarkan yang memadai.

Kewajiban komisaris

1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

2. Komisaris wajib dengan etikat baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan uasaha perseroan.

3. Komisaris wajib melapor kepada perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.

4. Administrasi

Tugas administrasi

1. Melaksanakan kegiatan kantor, menyediakan fasilitas dan layanan perkantoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendukung kegiatan perusahaan.

Tanggung jawab

1. Melaksanakan aktivitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan

15

kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.

2. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrative bagi kelancaran kagiatan seluru karyawan.

3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bualanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

5.Logistik

Tugas dan tanggung jawab

1. Melakukan order barang. 2. Menerima barang.

3. Infoltusoic atau penagihan. 4. Distribusi.

5. Controling.

6. Mempelajari spesifikasi material dan jadwal penggunaannya. 7. Membuat jadwal material, berdasarkan jadwal penggunannya. 8. Melakukan pengadaan material secara jadwal.

9. Merencanakan dan melaksanakan program panduan pengembangan rencana kerja dan anggaran kantor.

Tugas dan tanggung jawab

1. Penerimaan tenaga kerja. 2. Sosialisasi dan kordinasi.

3. Menyiapkan perjanjian kerja baru untuk karyawan baru. 4. Absensi daftar hadir.

5. Membina, mengembangkan sumber daya manusia dan melakukan administrasi kepegawaian sesuai tanggung jawabnya.

7.Keuangan

Tugas dan tanggung jawab

1. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, untuk memastikan status utang dan piutang.

2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu. 3. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban

administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

4. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi. 5. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.

6. Melakukan pengelolaan keuangan, investasi financial jangka pendek dan investasi non financial.

17

Jenis usaha PT.Putera Salfan adalah perusahaan yang dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan dibidang :

1. Pembangunan

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan b. Bertindak sebagai pengembang

c. Pemborong pada umumnya (general contractor) d. Pemasangan komponen berat/heavy lifting

e. Pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara, dermaga f. Pemasangan instalasi-instalasi

g. Pengembangan wilayah pemukiman h. Pemborongan bidang pertambangan umum i. Pembangunan bidang petrokimia

j. Pembangunan bidang telekomunikasi

k. Pemborongan sarana-prasarana jaringan telekomunikasi l. Konstruksi besi dan baja

m. Pembangunan lapangan golf n. Penyelenggaraan proyek jalan tol

o. Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api p. Usaha penunjang ketenagalistrikan

q. Pemborong (contractor) dibidang pembangunan pabrik untuk industry kimia (chemical)

r. Pemborongan bidang pertambangan batubara

t. Pembangunan angkutan vertikal u. Penyelesaian konstruksi gedung v. Pemborong industrial estate 2. Perdagangan.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan b. Export import

c. Perdagangan besar lokal

d. Grossir, supplier, leveransir dan commission house

e. Distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan f. Perdagangan mobil dan motor

g. Ekspor dan import barang-barang engineering

h. Bertindak sebagai agen, grosir barang-barang engineering

i. Distributor atau perwakilan dari badan, perusahaan barang engineering j. Perdagangan supermarket/hypermarket

k. Perdagangan cash dan kredit serta jual beli dagang angsuran l. Export import dan perdagangan peralatan kesehatan

m. Export import dan perdagangan alat tulis kantor (ATK)

n. Export import dan perdagangan pakaian jadi (garment) dan pakaian adat

o. Export import dan perdagangan makanan minuman p. Export import dan perdagangan hasil perkebunan q. Export import perdagangan farmasi dan obat-obatan r. Export import dan perdagangan kerajinan kayu dan besi

19

s. Export import dan perdagangan meubel/furniture

t. Export import dan perdagangan peralatan informatika dan multimedia u. Export import dan perdagangan peralatan pertanian dan perkebunan v. Export import dan perdagangan peralatan pengolahan air bersih dan

limbah

w. Export import dan perdagangan peralatan perikanan

x. Export import dan perdagangan crude palm oil (minyak nabati) y. Export dan import barang-barang mineral

z. Perdagangan alat-alat keselamatan kerja 3. Perindustrian.

a. Industri air mineral (air minum) 4. Pertanian.

a. Manajemen usaha-usaha dibidang pertanian b. Agrobisnis (perdaganganhasil-hasil pertanian) 5. Pengangkutan darat.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi b. Transportasi pengangkutan

c. Transportasi hasil perkebunan

d. Transportasi pertambangan dan batu bara 6. Perbengkelan.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan b. Perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat c. Penyediaan suku cadang alat-alat berat

d. Penyewaan alat-alat berat 7. Percetakan.

a. Memberdayakan hasil-hasil dari penerbitan 8. Jasa.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa

b. Jasa persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor c. Jasa persewaan mesin dan peralatannya

d. Jasa telekomunikasi umum

e. Konsultasi bidang restoran dan makanan f. Jasa keamanan (securities)

g. Sarana penunjang perusahaan pertambangan h. Rekruting dan penyaluran tenaga kerja i. Sarana penunjang perusahaan konstruksi j. Jasa bidang konstruksi pertambangan

k. Jasa penyewaan peralatan perkebunan dan pertanian l. Jasa penunjang kegiatan pertambangan

m. Jasa rekreasi

n. Jasa rumah makan/restoran

o. Jasa perbaikan dan pengadaan alat-alat atau mesin-mesin kapal

p. Jasa pembuatan pakaian dan perlengkapan untuk keperluan TNI dan keperluan kepolisisan republik Indonesia

q. Jasa pemasangan dan perbaikan turbin dan pompa r. Jasa landclearing, pembibitan, penanaman dan drainase

21

s. Jasa pengamanan dan penyelamatan

t. Jasa pelayanan dan perawatan alat-alat rumah sakit u. Jasa penyewaan kendaraan roda empat

v. Jasa pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat kesehatan w. Perantara perdagangan properti

x. Sarana penunjang bidang pendidikan

y. Mendatangkan artis untuk mensuport acara (event organizer) z. Memproduksi sarana acara (backdrop, banner, sign)

Struktur Organisasi PT. Putra Salfan

Sumber : PT. Putra Salfan Pangkalan Susu (2014) Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Putra Salfan Drs.M.Akhyar Nasution Direktur Utama Rusydi Andika P. Nst Direktur M. IQBAL ALHAQ ADMINISTRASI TIEN OCTAVIA. R PERSONALIA TEKNIK SIPIL 1. BAHRUDIN 2. MUHAMMAD ALI J U N A I D I KOMISARIS AKBAR RINALDY L O G I S T I K

AGUS NINA WATI. R KEUANGAN

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi

Menurut Hasibuan (2006:92) motivasi berasal dari kata latin “MOVERE” yang berarti “DORONGAN atau DAYA PENGGERAK”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan.Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang “mampu, cakap dan terampil”, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal.Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.

Menurut Hasibuan (2006:92) Motivasi adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.Kenapa motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya?

1. Karena pimpinan membagi-bagikan pekerjaannya kepada para bawahan untuk dikerjakan dengan baik.

2. Karena ada bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya, tetapi ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya.

3. Untuk memelihara atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

4. Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada bawahannya. Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada “orang-orang yang mampu” untuk mengerjakan pekerjaan tersebut bagi orang-orang yang tak mampu mengerjakan pekerjaan tersebut tidak perlu dimotivasi percuma.Memotivasi ini sangat sulit, karena pimpinan sulit untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan yang diperlukan bawahan dari hasil pekerjaannya itu.Orang-orang mau bekerja untuk dapat memenuhi dan keinginan, baik itu kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadarinya. Kebutuhan setiap orang adalah “sama” misalnya setiap orang butuh makan dan minum, tetapi keinginan setiap orang “tidak sama”, karena dipengaruhi oleh selera, kebiasaan dan lingkungannya. Dalam memotivasi ini pimpinan hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan, manajer dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang akan mau bekerja keras dengan harapan ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginanya dari hasil pekerjaannya.

25

B. Jenis- Jenis Motivasi

Jenis- jenis Motivasi dalam Hasibuan (2006:99) 1. Motivasi Positif (Insentif positif).

manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

2. Motivasi Negatif (Insentif negatif).

manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka dengan pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam praktek kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh manajer suatu perusahaan.Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

C. Teori- teori Motivasi

Pimpinan perusahaan adalah sosok yang sangat berpengaruh pada peningkatan motivasi pegawai. Teori motivasi harus dipahami oleh pimpinan, sehingga mampu mengidentifikasi apa yang memotivasi pegawai bekerja.

Ada beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh ilmuwan yang menekuni kegiatan pengembangan teori motivasi. Berikut beberapa teori motivasi:

Teori hirearki menurut Maslow (Arep&Tanjung 2005:25) teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar dia termotivasi untuk bekerja. Menurut Maslow, pada umummya terdapat lima hierarki kebutuhan manusia yaitu:

1. Kebutuhan fisiologik (PhsycologicalNeeds)

Misalnya, makanan, minuman, istirahat/tidur, seks.Kebutuhan inilah yang merupakan kebutuhan pertama dan utama yang wajib dipenuhi pertama-tama oleh tiap individu.Karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini, orang dapat mempertahankan hidup dari kematian. Kebutuhan utama inilah yang mendorong setiap individu untuk melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh imbalan, baik yang berupa uang ataupun barang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama ini.

2. Kebutuhan keamanan/perlindungan (safetyneeds).

Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya, termasuk keluarganya.Setelah kebutuhan pertama dan utama terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan kebutuhan keamanan/perlindungan. Contoh sederhana, jika orang telah memiliki rumah tinggal, maka untuk dapat dirasakan aman dari gangguan penjahat, dibangun pagar disekeliling rumah itu, apakah sekedar dari bambu, kayu, tembok, bahkan mungkin ditambah dengan memelihara anjing galak atau menggaji satpam (bagi orang yang mampu).

3. Kebutuhan akan kebersamaan (SocialNeeds).

Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain. Selama hidup manusia didunia ini tak mungkin lepas dari bantuan pihak lain.

27

Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua, jika ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka pasti ia merasakan sangat gelisah hidupnya. Hal inilah salah satu tujuan mengapa orang mencari pasangan hidup (suami atau istri) yang dicintai, karena selain pemenuhan kebutuhan biologis, sang istri atau suami merupakan kawan hidup yang paling dekat untuk dapat mengutarakan segala isi hati, baik senang maupun susah. Hal ini sangat berbeda dengan hewan yang kawin hanya semata-mata memenuhi kebutuhan biologisnya agar tidak punah dari muka bumi ini.

4. Kebutuhan penghormatan dan penghargaan (kebutuhan harga diri).

Sejelek-jeleknya kelakuan manusia, tetap mendambakan penghormatan penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha melakukan pekerjaan/ kegiatan yang memungkinkan ia mendapat penghormatan dan penghargaan masyarakat. Misalnya hebat dibidang tinju, main bola, tari-tarian dan sebagainya.

5. Kebutuhan aktualisasi diri.

Yakni, senantiasa percaya kepada diri sendiri.Inilah kebutuhan puncak yang paing tinggi, sehingga seseorang ingin mempertahankan prestasinya secara optimal.Jadi, hal pertama yang harus dipenuhi dulu adalah kebutuhan fisik.Jika kebutuhan fisik telah terpenuhi, maka kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan keamanan.Demikianlah seterusnya sampai pada kebutuhan tertinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Hierarki kebutuhan Maslow ditunjukkan pada bentuk piramida pada bagian berikut:

Hirearki Kebutuhan Maslow

Sumber: Maslow dalam Arep&Tanjung (2005:67)

Gambar 2.2

Hirearki Kebutuhan Maslow

Teori dua faktor Hezberg dalam Arep& Tanjung (2005:28).

Disini oleh Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah two factor view. Menurut dia, kepuasan manusia terdiri atas dua hal, puas dan tidak puas. pitssburgh melakukan studi yang kemudian melahirkan teori two faktor Hygine

Disini ada perasaan negatif atau ketidak puasan kerja. Dalam teori ini terdapat beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpuasan dikalangan karyawan yaitu:

a. Kebijakan dan administrasi perusahaan. b. Pengawasan.

c. Hubungan dengan pengawas. d. Kondisi kerja.

29

f. Hubungan dengan rekan sekerja. g. Kehidupan pribadi.

h. Hubungan dengan bawahan. i. Status,dan keamanan.

Beberapa faktor yang sering memberikan kepuasan kepada karyawan, yaitu:

a. Tercapainya tujuan. b. Pengakuan.

c. Pekerjaan itu sendiri. d. Pertanggung jawaban. e. Peningkatan.

f. Pengembangan.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi, maka manajer harus menghilangkan ketidakpuasan dan memberikan peluang untuk pencapaian prestasi, peningkatan dan tanggung jawab.

Herzberg dalam Hasibuan (2007:108), menyatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi pegawai yaitu:

1. Hal- hal yang mendorong pegawai adalah “pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya itu”.

2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan,

penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain-lainnya.

3. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan. Teori motivasi berprestasi Mc. Clelland’s dalam Prabu (2009:67)

Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory dalam Prabu (2009:67) atau Teori motivasi prestasi dikemukakan oleh David Mc. Clelland’s. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.

Mc. Clelland’s mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:

1. Kebutuhan akan prestasi (NeedforAchievement). 2. Kebutuhan akan afiliasi (NeedforAffiliation). 3. Kebutuhan akan kekuatan (Needfor Fower).

Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat karena seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi mendorong seseorang untuk mngembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energy yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal.

Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemunkinan untuk hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang

31

besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan:

a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja.

b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting.

c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal.

d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta seseorang karena kebutuhan akan afiliasi ini memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seorang karyawan. Karena itu kebutuhan akan kekuatan ini yang merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.

Ego manusia yang ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya sehingga menimbulkan persaingan.Persaingan ini oleh manajer ditumbuhkan secara sehat dalam memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat.

Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yang baik dan memberikan kesempatan untuk

promosi, sehingga memungkinkan para bawahan meningkatkan semangat kerjanya untuk mencapai kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuatan yang diinginkannya. Karena kebutuhan akan prestasi, kabutuhan akan afilisai dan kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya penggerak yang memotivasi karyawan untuk mengerahkan semua potensi yang dimilikinya.

Dengan data yang bersumber dari wawancara dengan pimpinan, motivasi yang diberikan pimpinan kepada karyawan yaitu dengan menggunakan motivasi positif (insentif positif) dan motivasi negatif (insentif negatif). Pimpinan di PT.Putra Salfan memberikan motivasi positif (insentif positif) kepada karyawan yaitu dengan cara memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan, selain dengan memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan. Pimpinan juga memberikan bonus kepada karyawan ,apabila karyawan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan sudah selesai, maka karyawan akan mendapatkan bonus, karena karyawan cepat selesai melakukan pekerjaanya itu sebelum waktu yang

Dokumen terkait