• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi Kerja, Karakter Individu dan Kinerja Karyawan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Motivasi Kerja, Karakter Individu dan Kinerja Karyawan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

MOTIVASI KERJA, KARAKTER INDIVIDU DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. PUTRA SALFAN

PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

OLEH:

RISKA JULIANI 112103016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : RISKA JULIANI

NIM : 112103016

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : MOTIVASI KERJA, KARAKTER INDIVIDU DAN

KINERJA KARYAWAN DI PT. PUTRA SALFAN

PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

Tanggal: Juli 2014 Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP. 19741012200003 2 003

Tanggal: Juli 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec,Ac, Ak, CA)

(3)

penulisanTugasAkhir yang berjudul “MotivasiKerja, Karakter Individu dan

Kinerja Karyawan di PT. Putra Salfan Pangkalan Susu” yang dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaiakan studi pada program studi

Diploma D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. SyahrilPasaribu, D.T.M. & H.,Sc(C.T.M),&Sp.A.(K)

Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. AzharMaksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA

Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program

Studi Diploma D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena LL. Sibarani, SE, Msi selaku Sekretaris Program Studi

Diploma D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(4)

5. Ibu Dra. Friska SipayungMsi merupakan Dosen Pembimbing Penulis yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing

penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai yang membantu penulis selama

menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

7. Bapak Drs. M. Akhyar Nasution selaku Pimpinan di PT. Putra Salfan.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua Ayahanda tercinta Rasidi dan Ibunda

Istiani serta adik-adik saya Nabela Nopita dan M. Irsyad Arya yang

sayangi. Terimakasih telah memberikan bimbingan, dorongan, nasehat dan

doa sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan

studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

9. Sahabat-sahabat penulis di FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara stambuk 2011, khususnya Lili Sabrina, IchaAnisa dan

Megawati. Yang telah menemani selama masa perkuliahan dan selalu

memberikan persahabatan yang indah sampai sekarang, semangat

memotivasi, waktu, tenaga, fikiran, kasih sayang, dan kebersemaan yang

indah.

10.Buat teman-teman dari DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara stambuk 2011 yang tidak bias penulis

sebutkan satu persatu namanya, terimakasih telahmenjadi teman

seperjuangan selama perkuliahan dan membantu dalam menyelesaikan

(5)

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, Juli 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A... Latar BelakangMasalah ... 1

B. ... Rum usanMasalah ... 7

C. ... Tujua nPenelitian ... 7

D... Manf aatPenelitian ... 8

E. ... Siste matikaPenelitian ... 8

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 9

B. StrukturOrganisasi... 12

C. Job Description... 17

D. Jenis Usaha... 22

BAB III PEMBAHASAN A. PengertianMotivasi ... 23

B. Jenis-JenisMotivasi ... 26

C. Teori-TeoriMotivasi ... 27

D. PengertianKarakterIndividu ... 34

E. Faktor-FaktorKarakterIndividu ... 35

F. PengertianKinerja ... 39

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PencapaianKinerja ... 40

H.Jenis-JenisKinerja ... 41

I.Faktor-FaktorPenilaianKinerja ... 46

J. HubunganMotivasiKerja KarakterindividudanKinerjakaryawan ... 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 50

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 3.1 Usia PT. Putra Salfan ... 36

Tabel 3.2 JenisKelamin PT. Putra Salfan ... 37

Tabel 3.3 Status Perkawinan PT. Putra Salfan ... 38

Tabel 3.4 MasaKerja PT. Putra Salfan ... 38

(9)
(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang

bergerak dibidang pabrikan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Satu hal yang harus diperhatikan bersama yaitu bahwa

keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaaan dalam mencapai tujuan

bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia,

sarana ataupun prasarana yang dimiliki melainkan tergantung pada sumber daya

manusia. Faktor yang dapat menyebabkan tujuan perusahaan adalah dari kualitas

sumber daya manusia itu sendiri merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh

perusahaan, terutama bila mengingat era perdagangan bebas akan segera dimulai,

dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa

setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efesien, efektif dan produktif.

Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan persaingan yang

tinggi dalam hal ini berarti perusahaan harus memberikan perhatian dalam aspek

sumber daya manusia. Jadi sumber daya manusia dapat dipandang sebagai faktor

penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya

mewujudkan tujuan perusahaan. Karena persaingan ketat, maka perusahaan harus

memiliki kinerja yang bagus. Kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

(11)

2005:67). Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi

kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang

disajikan. Kinerja karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

karakter individu. Kinerja selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan juga sangat

tergantung oleh karakter individu seperti kemampuan, pengetahuan, kepribadian,

umur dan jenis kelamin, tingkat pendidikan, keterampilan, motivasi, norma, nilai,

keadaan sosial ekonomi, pengalaman terhadap keadaan yanga lalu akan

menentukan perilaku kerja dan produktivitas kerja, baik individu maupun

organisasi. Oleh karena itu strategi peningkatan kinerja adalah cara perusahaan

untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Agar strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan

perlu mengetahui sasaran kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan adalah

karakter individu secara spesifik dalam bidang proyek, proses, kegiatan rutin dan

inti yang akan menjadi tanggung jawab karyawan. Jika sasaran kinerja

ditumbuhkan dari dalam diri karyawan akan membentuk suatu kekuatan diri dan

suatu lingkungan kerja turut menunjang, maka pencapain kinerja akan lebih

mudah. ( Mangkunegara, 2005:68). Karena keberhasilan dalam mencapai tujuan

perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu

perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan

baik pihak internal maupun eksternal. Adapun manfaat dari penilaian kinerja

(12)

3

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,

maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi

suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa

yang akan datang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi

pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

Dalam dunia pekerjaan, unsur yang paling dibutuhkan adalah pembentukan

karakter individu karyawan, karakter individu salah satu faktor motivasi dari

faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi seseorang. Karakter individu

mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dan perilaku untuk

memuaskan kebutuhannya, karena pembentukan karakter merupakan pikiran yang

di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya

(karyawan) merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk

sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa

mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan

prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan

hukum alam.

Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.

(13)

universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.

Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius. Pikiran dari

karyawan tersebut dapat dilakukan dengan kinerja karyawan dan karakter

individu. Hal ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk tahu kemampuan kerja kita

sebagai calon karyawan. Tidak hanya itu melalui karakter individu yang kita

miliki, perusahaan lebih mengetahui posisi apa yang cocok dan tepat untuk kita.

Karena karakter individu sangat di butuhkan untuk mengetahui tipe pekerjaan

seperti apa yang tepat bagi seseorang. Selain itu, karakter yang dimilki seorang

karyawan mampu menjadi petunjuk bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh

mana ia mampu menampilkan diri dan memberikan hasil kerja optimal untuk

perusahaan. Dari karakter yang tampak inilah perusahaan lebih mengetahui

bagaimana bertanggung jawab, menyelesaikan masalah dan mentrasfer informasi

kepada orang lain terkait tugas yang diintruksikan oleh atasannya.

Motivasi dalam bekerja dibutuhkan oleh karyawan perusahaan, terutama yang

bersumber dari lingkungan kerjanya. karyawan menginginkan kebutuhannya

terpenuhi, khususnya kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial sangat penting untuk

karyawan, karena didalamnya terdapat proses komunikasi yang dapat membantu

dalam penyelesaian tugas yang di bebankan pada karyawan. Dilihat dari motivasi

antar karyawan, motivasi yang diberikan dari pimpinan pun sangatlah penting.

pengawasan yang diberikan oleh pimpinan pada karyawan pun dapat

meningkatkan motivasi karyawan. Disamping adanya pengawasan dari pemimpin,

karyawan yang kinerjanya meningkat sebaiknya dihargai oleh pemimpin. Contoh

(14)

5

bonus pada setiap karyawan yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan

hasil yang terbaik di perusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan pimpinan

tersebut akan memberikan kesan pada karyawan bahwa dirinya sangat penting

bagi perusahaan.

PT. Putra Salfan adalah Perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontraktor.

Perusahaan ini sangat bergantung pada sumber daya manusia. Sumber daya

manusia adalah faktor yang sangat berpengaruh didalam perusahaan PT. Putra

Salfan. Begitu pentingnya sumber daya manusia di dalam perusahaan khususnya

di PT.Putra Salfan, maka perlu diperhatikan karakter-karakter individu apa saja

yang harus dimiliki karyawan yang ada didalam perusahaan. Sumber daya

manusia adalah suatu faktor penting yang bisa meningkatkan kinerja karyawan.

Oleh karena itu pengalaman bekerja dengan jangka waktu yang cukup lama juga

bisa meningkatkan kemampuan karyawan, karena akan banyak sekali ilmu yang

didapatkan selama bekerja, entah itu dari pekerjaan karyawan sendiri atau dari

pekerjaan karyawan yang lainnya.

Dengan memperhatikan sumber daya manusia yang bagus dan mempunyai

pengetahuan yang baik, maka perusahaan di PT. Putra Salfan akan mendapatkan

tenaga kerja yang berkualitas dan memiki kemampuan di masing-masing bidang

pekerjaanya. Dengan begitu otomatis kinerja karyawan di perusahaan PT. Putra

Salfan akan mengalami peningkatan yang sangat bagus sekali, dan mempunyai

nama perusahaan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Karyawan PT.

Putra Salfan memiliki kemampuan dan keahlian yang bebeda-beda antara satu

(15)

karyawan yang selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya, tanpa

memandang tingkat pendidikan karyawan yang mereka tempuh. Dan perusahaan

pun akan lebih menghargai karyawan yang berusaha meningkatkan kinerjanya dan

memberikan kontribusi positif pada perusahaan.

Kemajuan teknologi adalah tantangan bagi karyawan di PT.Putra Salfan,

secanggih apapun teknologi yang diterapkan oleh perusahaan jika tidak dibantu

dengan karyawan yang memiliki kemampuan pada bidang teknologi maka tidak

akan bermanfaat. Untuk itu sebagai perusahaan kontraktor yang memiliki tujuan

menjadi perusahaan yang profesional, maka karyawan diharapkan bisa mengikuti

perkembangan teknologi dari waktu ke waktu pasti akan berubah, dengan

memperhatikan dan memahami perkembangan teknologi, maka karyawan

perusahaan jasa kontraktor di PT.Putra Salfan bisa bersaing dengan perusahaan

jasa kontraktor lainnya. Oleh karena itu teknologi pun sangat membantu sekali

bagi pimpinan, karena dengan teknologi untuk mempermudah pimpinan mencari

proyek-proyek, tanpa teknologi pimpinan tidak bisa mencari proyek-proyek yang

diharapkan oleh pimpinan, sehingga dengan adanya teknologi dapat

mempermudah menjalin kerja sama antara perusahaan satu dengan perusahaan

lainnya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul MOTIVASI KERJA, KARAKTER INDIVIDU DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. PUTRA SALFAN PANGKALAN SUSU”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah telah dikemukakan, maka dapat

(16)

7

1. Bagaimana Motivasi Kerja PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera

Utara.

2. Bagaimana Karakter Individu PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera

Utara.

3. Bagaimana Kinerja Karyawan PT. Putra Salfan Pangkalan Susu Sumatera

Utara.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui Motivasi Kerja pada PT. Putra Salfan Pangkalan Susu

Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui Karakter Individu pada PT. Putra Salfan Pangkalan

Susu Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan pada PT. Putra Salfan Pangkalan

Susu Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu:

1. Bagi penulis

Meningkatkan wawasan pengetahuan penulis khususnya mengenai

motivasi kerja, karakter individu dan kinerja karyawan.

2. Bagi akademis.

Dapat memberikan pengetahuan mengenai motivasi kerja, karakter

individu dan kinerja karyawan sehingga dapat berguna dimasa yang akan

(17)

3. Bagi praktisi.

Dapat mengetahui mengenai motivasi kerja dan karakter individu yang di

berikan pada kinerja karyawan.

4. Bagi pihak lain.

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk

menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi tambahan untuk

penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.

E. Sistematika penelitian

Adapun sistematika penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan.

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II Profil Perusahaan

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah berdirinya perusahaan,

struktur organisasi, job description, jenis usaha.

Bab III Pembahasan.

Dalam bab ini penulis menguraikan teori motivasi, karakter individu dan

kinerja karyawan.

Bab IV Kesimpulan dan Saran.

(18)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan.

PT.Putera Salfan didirikan pada tanggal 09 September 2011 dengan akta

pendirian perseroan terbatas nomor 11.PT.putera Salfan berkedudukan di

Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Sebelum menjadi PT (Perseroan Terbatas)

dahulu perusahaan ini berbentuk CV dengan nama CV.Putera Salfan, yang

didirikan dengan akta pendirian perseroan komanditer nomor 13 tertanggal 15

Desember 1994. Perusahaan ini juga telah mengalami beberapa kali mengalami

perubahan dan terakhir dirubah dengan akta pemasukan dan pengeluaran persero

serta perubahan anggaran dasar CV. Putera Salfan, nomor 16 tertanggal 08 juni

2006. Perusahaan ini didirikan oleh :

1. Drs. Muhammad Akhyar sebagai Direktur Utama.

2. Rusydi Andika Pratama sebagai Direktur.

3. Junaidi sebagai Komisaris.

Perusahaan ini didirikan dalam rangka undang-undang

1. Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (Lembaran Negara Tahun

2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4765)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang pemakaian nama

Perseroan Terbatas(Lembaran Negara Tahun 1998Nomor 39, Tambahan

(19)

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang

kedudukan, tugas dan fungsi eselon 1 kementerian Negara.

4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor M.HH-05.0T.01.01 tahun 2010 tanggal 30 desember 2010

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia

5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor M.HH-O2.AH.01.01 Tahun 2009 tentang tata cara pengajuan

permohonan pengesahan badan hukum perseroan, persetujuan perubahan

anggaran dasar, penyimpanan pemberitahuan perubahan anggaran dasar,

dan perubahan data perseroan.

Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

ManusiaRI dengan surat keputusan nomor AHU-53335.AH.01.01 tahun 2011

tentang pengesahan badan hukum perseroan.

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegamh saham tanggal31 desember

2010, yang dikeluarkan oleh direktur CV. Putra Salfan, tertanggal 19 januari

2011, maka aktiva dan pasiva dari CV.Putra Salfan tersebut telah dimasukkan

(inberg) kedalam aktiva dan pasiva PT. Putra Salfan sehingga modal dasar

perseroan berjumlah Rp 1.500.000.000,- terdiri dari 1.500 saham, masing-masing

saham bernilai Rp 1000.000,-

(20)

11

1. Menjalin dan menjaga hubungan bisnis/ kerja dalam ruang lingkup intern

ataupun ekstern.

2. Menjaga dan melindungi pekerja agar dalam menjalankan pekerjaannya

pekerja memperoleh keamanan dan kenyamanan.

3. Aktif dalam pelatihan-pelatihan serta seminar yang mampu menambah

pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Terus menerapkan SOP perusahaan sebagai pembentuk kerjasama team

dalam memberikan layanan jasa atau produk terbaik.

Misi:

Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa konstruksi,

berkembang secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada

karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake holder lainnya.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan

kerjasama dari orang-orang yang mempunyai tujuan sama bagi suatu perusahaan

agar dapat menjalankan usahanya dengan baik, lancar, efesien, menguntungkan

dan dapat member manfaat yang banyak kepada anggota karyawan pada

umumnya.

Karyawan di PT.Putra Salfan dengan pembagian kerja masing-masing yang

(21)

oganisasi yang jelas dan tegas yang menunujukkan garis kewenangan dan

tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.

PT.Putra Salfan dalam pembuatan struktur organisasinya menggunakan

menggunakan metode bentuk lini / garis.

Adapun kebaikan struktur organisasi bentuk garis antara lain:

a) Sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan

b) Kekuasaan dan tanggung jawab masing-masing jabatan

c) Masing-masing bagian bertanggung jawab hanya kepada atasannya

d) Memajukan disiplin dan pengawasan yang dapat cepat dijalankan

Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi bentuk garis antara lain:

1) Beban atasan sangat berat

2) Membatasi inisiatif bawahan

3) Memerlukan pengawasan dengan “skill” yang bermacam-macam karena

harus mengawasi semua bagian.

C. Job Description

Dalam struktur organisasi tersebut dibagi menurut beberapa tugas dan tanggung

jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian, tugas dan tanggung

jawab tersebut akan menyusun uraian sebagai berikut:

(22)

13

Tugas dan wewenang direktur utama

1. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan tata tertib,

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat

menyesuaikan alokasi waktu peritem masalah, menentukan urutan

agenda, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan disemua

bidang, misalnya keuangan, administrasi, dan kepegawaian.

5. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan

peralatan perlengkapan.

2. Direktur

Tugas dan tanggung jawab

1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroam terbatas.

5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan

dan mengawasi pelakasanaan tugas personalia yang bekerja pada

(23)

3. Komisaris

Tugas dan tanggung jawab

1. wajib melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam

menjalankan perseroan serta member nasihat kepada direksi.

2. Menjalankan pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali.

3. Memberikan nasihat dan tanggapan atau persetujuan tepat waktu dan

berdasarkan yang memadai.

Kewajiban komisaris

1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan direksi dalam

menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

2. Komisaris wajib dengan etikat baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugas untuk kepentingan dan uasaha perseroan.

3. Komisaris wajib melapor kepada perseroan tentang kepemilikan

sahamnya beserta keluarganya.

4. Administrasi

Tugas administrasi

1. Melaksanakan kegiatan kantor, menyediakan fasilitas dan layanan

perkantoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk

mendukung kegiatan perusahaan.

Tanggung jawab

1. Melaksanakan aktivitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor

(24)

15

kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis

pekerjaan dan jabatan.

2. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, dokumentasi dan

pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrative bagi

kelancaran kagiatan seluru karyawan.

3. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bualanan

untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang

dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

5.Logistik

Tugas dan tanggung jawab

1. Melakukan order barang.

2. Menerima barang.

3. Infoltusoic atau penagihan.

4. Distribusi.

5. Controling.

6. Mempelajari spesifikasi material dan jadwal penggunaannya.

7. Membuat jadwal material, berdasarkan jadwal penggunannya.

8. Melakukan pengadaan material secara jadwal.

9. Merencanakan dan melaksanakan program panduan pengembangan

rencana kerja dan anggaran kantor.

(25)

Tugas dan tanggung jawab

1. Penerimaan tenaga kerja.

2. Sosialisasi dan kordinasi.

3. Menyiapkan perjanjian kerja baru untuk karyawan baru.

4. Absensi daftar hadir.

5. Membina, mengembangkan sumber daya manusia dan melakukan

administrasi kepegawaian sesuai tanggung jawabnya.

7.Keuangan

Tugas dan tanggung jawab

1. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, untuk

memastikan status utang dan piutang.

2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan

tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

3. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban

administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

4. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi.

5. Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.

6. Melakukan pengelolaan keuangan, investasi financial jangka

pendek dan investasi non financial.

(26)

17

Jenis usaha PT.Putera Salfan adalah perusahaan yang dapat mengerjakan

berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan dibidang :

1. Pembangunan

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan

b. Bertindak sebagai pengembang

c. Pemborong pada umumnya (general contractor)

d. Pemasangan komponen berat/heavy lifting

e. Pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara, dermaga

f. Pemasangan instalasi-instalasi

g. Pengembangan wilayah pemukiman

h. Pemborongan bidang pertambangan umum

i. Pembangunan bidang petrokimia

j. Pembangunan bidang telekomunikasi

k. Pemborongan sarana-prasarana jaringan telekomunikasi

l. Konstruksi besi dan baja

m. Pembangunan lapangan golf

n. Penyelenggaraan proyek jalan tol

o. Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api

p. Usaha penunjang ketenagalistrikan

q. Pemborong (contractor) dibidang pembangunan pabrik untuk industry

kimia (chemical)

r. Pemborongan bidang pertambangan batubara

(27)

t. Pembangunan angkutan vertikal

u. Penyelesaian konstruksi gedung

v. Pemborong industrial estate

2. Perdagangan.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan

b. Export import

c. Perdagangan besar lokal

d. Grossir, supplier, leveransir dan commission house

e. Distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan

f. Perdagangan mobil dan motor

g. Ekspor dan import barang-barang engineering

h. Bertindak sebagai agen, grosir barang-barang engineering

i. Distributor atau perwakilan dari badan, perusahaan barang engineering

j. Perdagangan supermarket/hypermarket

k. Perdagangan cash dan kredit serta jual beli dagang angsuran

l. Export import dan perdagangan peralatan kesehatan

m. Export import dan perdagangan alat tulis kantor (ATK)

n. Export import dan perdagangan pakaian jadi (garment) dan pakaian

adat

o. Export import dan perdagangan makanan minuman

p. Export import dan perdagangan hasil perkebunan

q. Export import perdagangan farmasi dan obat-obatan

(28)

19

s. Export import dan perdagangan meubel/furniture

t. Export import dan perdagangan peralatan informatika dan multimedia

u. Export import dan perdagangan peralatan pertanian dan perkebunan

v. Export import dan perdagangan peralatan pengolahan air bersih dan

limbah

w. Export import dan perdagangan peralatan perikanan

x. Export import dan perdagangan crude palm oil (minyak nabati)

y. Export dan import barang-barang mineral

z. Perdagangan alat-alat keselamatan kerja

3. Perindustrian.

a. Industri air mineral (air minum)

4. Pertanian.

a. Manajemen usaha-usaha dibidang pertanian

b. Agrobisnis (perdaganganhasil-hasil pertanian)

5. Pengangkutan darat.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi

b. Transportasi pengangkutan

c. Transportasi hasil perkebunan

d. Transportasi pertambangan dan batu bara

6. Perbengkelan.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan

b. Perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat berat

(29)

d. Penyewaan alat-alat berat

7. Percetakan.

a. Memberdayakan hasil-hasil dari penerbitan

8. Jasa.

a. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa

b. Jasa persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor

c. Jasa persewaan mesin dan peralatannya

d. Jasa telekomunikasi umum

e. Konsultasi bidang restoran dan makanan

f. Jasa keamanan (securities)

g. Sarana penunjang perusahaan pertambangan

h. Rekruting dan penyaluran tenaga kerja

i. Sarana penunjang perusahaan konstruksi

j. Jasa bidang konstruksi pertambangan

k. Jasa penyewaan peralatan perkebunan dan pertanian

l. Jasa penunjang kegiatan pertambangan

m. Jasa rekreasi

n. Jasa rumah makan/restoran

o. Jasa perbaikan dan pengadaan alat-alat atau mesin-mesin kapal

p. Jasa pembuatan pakaian dan perlengkapan untuk keperluan TNI dan

keperluan kepolisisan republik Indonesia

q. Jasa pemasangan dan perbaikan turbin dan pompa

(30)

21

s. Jasa pengamanan dan penyelamatan

t. Jasa pelayanan dan perawatan alat-alat rumah sakit

u. Jasa penyewaan kendaraan roda empat

v. Jasa pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat kesehatan

w. Perantara perdagangan properti

x. Sarana penunjang bidang pendidikan

y. Mendatangkan artis untuk mensuport acara (event organizer)

(31)

Struktur Organisasi PT. Putra Salfan

[image:31.595.113.513.153.609.2]

Sumber : PT. Putra Salfan Pangkalan Susu (2014) Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Putra Salfan Drs.M.Akhyar Nasution

Direktur Utama

Rusydi Andika P. Nst Direktur

M. IQBAL ALHAQ ADMINISTRASI

TIEN OCTAVIA. R PERSONALIA

TEKNIK SIPIL 1. BAHRUDIN

2. MUHAMMAD ALI

J U N A I D I KOMISARIS

AKBAR RINALDY L O G I S T I K

(32)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi

Menurut Hasibuan (2006:92) motivasi berasal dari kata latin “MOVERE”

yang berarti “DORONGAN atau DAYA PENGGERAK”. Motivasi ini hanya

diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan.Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar

mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan

keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Pada dasarnya perusahaan

bukan saja mengharapkan karyawan yang “mampu, cakap dan terampil”, tetapi

yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil

kerja yang optimal.Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada

artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja dengan mempergunakan

kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.

Menurut Hasibuan (2006:92) Motivasi adalah suatu perangsang keinginan

dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motivasi mempunyai

tujuan tertentu yang ingin dicapai.Motivasi penting karena dengan motivasi ini

diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk

mencapai produktivitas kerja yang tinggi.Kenapa motivasi harus dilakukan

pimpinan terhadap bawahannya?

1. Karena pimpinan membagi-bagikan pekerjaannya kepada para bawahan

(33)

2. Karena ada bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya, tetapi

ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya.

3. Untuk memelihara atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya.

4. Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada bawahannya.

Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada “orang-orang yang mampu” untuk

mengerjakan pekerjaan tersebut bagi orang-orang yang tak mampu mengerjakan

pekerjaan tersebut tidak perlu dimotivasi percuma.Memotivasi ini sangat sulit,

karena pimpinan sulit untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan yang

diperlukan bawahan dari hasil pekerjaannya itu.Orang-orang mau bekerja untuk

dapat memenuhi dan keinginan, baik itu kebutuhan yang disadari maupun

kebutuhan yang tidak disadarinya. Kebutuhan setiap orang adalah “sama”

misalnya setiap orang butuh makan dan minum, tetapi keinginan setiap orang

“tidak sama”, karena dipengaruhi oleh selera, kebiasaan dan lingkungannya.

Dalam memotivasi ini pimpinan hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan, manajer

dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang akan mau bekerja keras

dengan harapan ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginanya

(34)

25

B. Jenis- Jenis Motivasi

Jenis- jenis Motivasi dalam Hasibuan (2006:99)

1. Motivasi Positif (Insentif positif).

manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka

yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan

akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang

baik-baik saja.

2. Motivasi Negatif (Insentif negatif).

manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada

mereka dengan pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi

negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan

meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang

dapat berakibat kurang baik.

Dalam praktek kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh manajer

suatu perusahaan.Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan.

C. Teori- teori Motivasi

Pimpinan perusahaan adalah sosok yang sangat berpengaruh pada peningkatan

motivasi pegawai. Teori motivasi harus dipahami oleh pimpinan, sehingga

mampu mengidentifikasi apa yang memotivasi pegawai bekerja.

Ada beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh ilmuwan yang menekuni

(35)

Teori hirearki menurut Maslow (Arep&Tanjung 2005:25) teori ini digunakan

untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar dia

termotivasi untuk bekerja. Menurut Maslow, pada umummya terdapat lima

hierarki kebutuhan manusia yaitu:

1. Kebutuhan fisiologik (PhsycologicalNeeds)

Misalnya, makanan, minuman, istirahat/tidur, seks.Kebutuhan inilah yang

merupakan kebutuhan pertama dan utama yang wajib dipenuhi pertama-tama oleh

tiap individu.Karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini, orang dapat

mempertahankan hidup dari kematian. Kebutuhan utama inilah yang mendorong

setiap individu untuk melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh

imbalan, baik yang berupa uang ataupun barang yang akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan utama ini.

2. Kebutuhan keamanan/perlindungan (safetyneeds).

Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya, termasuk

keluarganya.Setelah kebutuhan pertama dan utama terpenuhi, timbul perasaan

perlunya pemenuhan kebutuhan keamanan/perlindungan. Contoh sederhana, jika

orang telah memiliki rumah tinggal, maka untuk dapat dirasakan aman dari

gangguan penjahat, dibangun pagar disekeliling rumah itu, apakah sekedar dari

bambu, kayu, tembok, bahkan mungkin ditambah dengan memelihara anjing

galak atau menggaji satpam (bagi orang yang mampu).

3. Kebutuhan akan kebersamaan (SocialNeeds).

Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain.

(36)

27

Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua, jika ia tidak dapat

bergaul dengan pihak lain, maka pasti ia merasakan sangat gelisah hidupnya. Hal

inilah salah satu tujuan mengapa orang mencari pasangan hidup (suami atau istri)

yang dicintai, karena selain pemenuhan kebutuhan biologis, sang istri atau suami

merupakan kawan hidup yang paling dekat untuk dapat mengutarakan segala isi

hati, baik senang maupun susah. Hal ini sangat berbeda dengan hewan yang kawin

hanya semata-mata memenuhi kebutuhan biologisnya agar tidak punah dari muka

bumi ini.

4. Kebutuhan penghormatan dan penghargaan (kebutuhan harga diri).

Sejelek-jeleknya kelakuan manusia, tetap mendambakan penghormatan

penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha melakukan pekerjaan/ kegiatan

yang memungkinkan ia mendapat penghormatan dan penghargaan masyarakat.

Misalnya hebat dibidang tinju, main bola, tari-tarian dan sebagainya.

5. Kebutuhan aktualisasi diri.

Yakni, senantiasa percaya kepada diri sendiri.Inilah kebutuhan puncak yang

paing tinggi, sehingga seseorang ingin mempertahankan prestasinya secara

optimal.Jadi, hal pertama yang harus dipenuhi dulu adalah kebutuhan fisik.Jika

kebutuhan fisik telah terpenuhi, maka kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan

keamanan.Demikianlah seterusnya sampai pada kebutuhan tertinggi, yaitu

kebutuhan aktualisasi diri.

Hierarki kebutuhan Maslow ditunjukkan pada bentuk piramida pada bagian

(37)

Hirearki Kebutuhan Maslow

Sumber: Maslow dalam Arep&Tanjung (2005:67)

Gambar 2.2

Hirearki Kebutuhan Maslow

Teori dua faktor Hezberg dalam Arep& Tanjung (2005:28).

Disini oleh Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah two factor view.

Menurut dia, kepuasan manusia terdiri atas dua hal, puas dan tidak puas.

pitssburgh melakukan studi yang kemudian melahirkan teori two faktor Hygine

Disini ada perasaan negatif atau ketidak puasan kerja. Dalam teori ini terdapat

beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpuasan dikalangan karyawan yaitu:

a. Kebijakan dan administrasi perusahaan.

b. Pengawasan.

c. Hubungan dengan pengawas.

d. Kondisi kerja.

(38)

29

f. Hubungan dengan rekan sekerja.

g. Kehidupan pribadi.

h. Hubungan dengan bawahan.

i. Status,dan keamanan.

Beberapa faktor yang sering memberikan kepuasan kepada karyawan,

yaitu:

a. Tercapainya tujuan.

b. Pengakuan.

c. Pekerjaan itu sendiri.

d. Pertanggung jawaban.

e. Peningkatan.

f. Pengembangan.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi, maka manajer harus

menghilangkan ketidakpuasan dan memberikan peluang untuk pencapaian

prestasi, peningkatan dan tanggung jawab.

Herzberg dalam Hasibuan (2007:108), menyatakan ada tiga hal penting

yang harus diperhatikan dalam memotivasi pegawai yaitu:

1. Hal- hal yang mendorong pegawai adalah “pekerjaan yang menantang

yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan

dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas

semuanya itu”.

2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang

(39)

penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan

lain-lainnya.

3. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan

menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.

Teori motivasi berprestasi Mc. Clelland’s dalam Prabu (2009:67)

Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory dalam Prabu (2009:67) atau

Teori motivasi prestasi dikemukakan oleh David Mc. Clelland’s. Teori ini

berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.Bagaimana

energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi

seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.

Mc. Clelland’s mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat

memotivasi gairah bekerja yaitu:

1. Kebutuhan akan prestasi (NeedforAchievement).

2. Kebutuhan akan afiliasi (NeedforAffiliation).

3. Kebutuhan akan kekuatan (Needfor Fower).

Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat karena seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi mendorong

seseorang untuk mngembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan

serta energy yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal.

Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemunkinan untuk

hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan

(40)

31

besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memiliki serta memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya.

Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi

semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang

merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan:

a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup

dan bekerja.

b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya

penting.

c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal.

d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta seseorang karena kebutuhan akan

afiliasi ini memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan

semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seorang karyawan. Karena itu kebutuhan akan kekuatan ini yang

merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua

kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam

organisasi.

Ego manusia yang ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya sehingga

menimbulkan persaingan.Persaingan ini oleh manajer ditumbuhkan secara sehat

dalam memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat.

Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan peralatan,

(41)

promosi, sehingga memungkinkan para bawahan meningkatkan semangat

kerjanya untuk mencapai kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan

kebutuhan akan kekuatan yang diinginkannya. Karena kebutuhan akan prestasi,

kabutuhan akan afilisai dan kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya

penggerak yang memotivasi karyawan untuk mengerahkan semua potensi yang

dimilikinya.

Dengan data yang bersumber dari wawancara dengan pimpinan, motivasi yang

diberikan pimpinan kepada karyawan yaitu dengan menggunakan motivasi positif

(insentif positif) dan motivasi negatif (insentif negatif). Pimpinan di PT.Putra

Salfan memberikan motivasi positif (insentif positif) kepada karyawan yaitu

dengan cara memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan, selain dengan

memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan. Pimpinan juga memberikan

bonus kepada karyawan ,apabila karyawan mengerjakan pekerjaanya sebelum

waktu yang ditentukan sudah selesai, maka karyawan akan mendapatkan bonus,

karena karyawan cepat selesai melakukan pekerjaanya itu sebelum waktu yang

telah ditentukan. Misalnya karyawan mengerjakan pekerjaanya dengan jangka

waktu yang sudah ditentukan, tetapi karyawan mengerjakan pekerjaan dengan

jangka waktu sebelum ditentukan sudah selesai, maka karyawan akan diberikan

bonus, karena karyawan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang

ditentukan, oleh karena itu otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan,

karena perusahaan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan dan

(42)

33

pekerjaanya cepat selesai sebelum waktu yang ditentukan, sehingga PT.Putra

Salfan dapat di percaya atas kerja sama yang mereka jalankan.

Motivasi negatif (insentif negatif) PT.Putra Salfan selain memberikan

motivasi positif juga memberikan motivasi negatif. Motivasi negatif yang

diberikan pimpinan PT.Putra Salfan yaitu dengan cara, apabila ada karyawan yang

malas-malasan dalam melakukan pekerjaan akan diberi sanksi yaitu diberi

nasehat, apabila karyawan tersebut tidak peduli tetap saja melakukan hal tersebut,

maka akan diberikan surat peringatan, karena telah menghiraukan nasehat yang

telah diberikan pimpinan dan melawan kepada pimpinan yang sedang berbicara,

apabila dengan cara diberi nasehat dan diberi surat peringatan tetap saja tidak

berubah maka dengan cara yang terakhir yaitu dengan dipecat dari perusahaan.

Oleh karena itu dengan cara tersebut membuat karyawan yang bekerja lebih baik

lagi dan tidak malas-malasan dalam bekerja. Dengan cara memberikan motivasi

positif kepada karyawan dengan cara memberikan bonus kepada karyawan yang

bekerja sebelum waktu yang ditentukan maka karyawan akan lebih semangat

dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu dengan memberikan motivasi negatif

kepada karyawan, agar karyawan yang bekerja tetap disiplin dalam melakukan

pekerjaanya.

D. Pengertian Karakter Individu.

Mulyasa (2012:20) menyatakan bahwa, “Faktor-faktor yang mudah

didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi

(43)

karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya

tanggungan dan masa kerja dalam organisasi”.

“Karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari umur, jenis kelamin,

status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja”.

Dari pendapat di atas yang membentuk karakteristik individu dalam organisasi

meliputi: usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja.

E. Faktor-faktor Karakter individu

Ada beberapa faktor dari karakter individu, anata lain:

a. Usia.

Menyatakan bahwa, “Semakin tua usia pegawai, makin tinggi komitmennya

terhadap organisasi, hal ini disebabkan karena kesempatan individu untuk

mendapatkan pekerjaan lain menjadi lebih terbatas sejalan dengan meningkatnya

usia. Keterbatasan tersebut dipihak lain dapat meningkatkan persepsi yang lebih

positif mengenai atasan sehingga dapat meningkatkan komitmen mereka terhadap

organisasi”.

b. Jenis kelamin.

Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, manusia dibedakan menurut jenis

kelaminnya yaitu pria dan wanita.

Menyatakan bahwa, “Tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita

dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan

kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.Namun studi-studi

psikologi telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi

(44)

35

dalam memiliki pengharapan untuk sukses. Bukti yang konsisten juga menyatakan

bahwa wanita mempunyai tingkat kemangkiran yang lebih tinggi dari pada pria”

c. Status Perkawinan.

Menyatakan bahwa, “Status perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria

dan seorang wanita sebagai suami istridengan tujuan membentuk keluarga yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

d. Masa kerja

Menyatakan bahwa, “Masa kerja yang lama akan cenderung membuat seorang

pegawai lebih merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan

diantaranya karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang cukup lama

sehingga seorang pegawai akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab

lain juga dikarenakan adanya kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai

jaminan hidup di hari tua”. Beberapa Karakter Individu di PT.Putra Salfan yaitu

Tabel 3.1 Usia

NO Usia / Tahun Keterangan

1. 17-25 Tahun 19 orang

2. 25-35 Tahun 9 orang

3. 40 Tahun (keatas) 2 orang

Jumlah 30 orang

[image:44.595.134.471.495.693.2]
(45)

1. Usia 17-25 tahun terdiri dari 19 orang yaitu 4 tekhnisi dan 15 pekerja yang

ada dilapangan.

2. Usia 25-35 tahun terdiri dari 9 orang yaitu 1 direktur, 1 komisaris, 1

administrasi, 1 logistik, 1 keuangan, 1 personalia, 2 tekhnik sipil dan 1

pengawas (mandor).

3. Usia 40 tahun (keatas) terdiri dari 2 orang yaitu 1 direktur utama dan 1

pengawas (mandor).

Tabel 3.2 Jenis kelamin

Jenis kelamin Keterangan

Laki-laki 30 orang

Sumber: PT. Putra Salfan (2014)

Diperusahaan PT.Putra Salfan yang bekerja diperusahaan ini yaitu

karyawan laki-laki karena perusahaan ini bergerak dibidang kontraktor jadi jenis

pekerjaan ini sangat tinggi tingkat resiko yang dikerjakan, oleh karena itu

karyawan perempuan tidak ada dikerjakan diperusahaan ini dikarenakan tinggi

tingkat resiko yang dikerjakan, jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh perusahaan

ini adalah PT.Putra Salfan bekerja sama dengan Pertamina Ep yaitu seperti

membuat tabung gas, pipa gas dan lain-lain, sehingga karyawan wanita tidak

(46)

37

Tabel 3.3 Status perkawinan

Sudah menikah Belum menikah

26 orang 4 orang

Sumber: PT. Putra Salfan (2014)

Diperusahaan PT.Putra Salfan yang sudah menikah terdiri dari 28 orang

karyawan Laki-laki dan 2 orang karyawan laki-laki yang belum menikah, yang

sudah menikah dibagian lapangan ada 18 orang dan dikantor ada 6 orang, yang

belum menikah dibagian lapangan ada 1 orang dan dikantor ada 3 orang.

Tabel 3.4 Masa kerja

Lama waktu dalam bekerja Jumlah

Diatas 3 tahun 10 orang

Dibawah 3 tahun 20 orang

Sumber: PT. Putra Salfan (2014)

Diperusahaan PT.Putra Salfan yang bekerja dibawah 3 tahun terdiri dari

Dibagian lapangan 15 orang yang bekerja dilapangan, 2 tekhnisi, 1 pengawas

(mandor), 2 orang tekhnik sipil jadi jumlah yang bekerja 20 orang. Dan diatas 3

tahun terdiri dari 10 0rang terdiri dari 1 direktur utama, 1 direktur, 1 komisaris

pengawas (mandor), 1 personalia, 1 keuangan, 1 logistik, 1 administrasi, 2

(47)

F. Pengertian kinerja karyawan.

Pengertian kinerja atau performance Moeheriono(2009:60) merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang

dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi kinerja dapat diketahui

dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau

standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu,

jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada

seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada

tolak ukur keberhasilannya.

Sebenarnya, karyawan bisa saja mengetahui seberapa besar kinerja mereka

melalui sarana informal, seperti komentar atau penilaian yang baik atau buruk dari

atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, tetapi seharusnya penilaian kinerja harus

diukur melalui penilaian formal dan terstruktur. Namun, apabila penilain kinerja

tersebut mengacu pada pengukuran formal yang berkelanjutan, maka penilaian

justru lebih lengkap dan detail karena sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,

standar kerja, perilaku dan hasil kerja, bahkan termasuk tingkat absebsi karyawan

dapat dinilai.

G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja.

Kemampuan dan motivasi adalah faktor yang mempengaruhi kinerja.

Pendapat yang diutarakan oleh Davis dalam Mangkunegara (2009:13), faktor

yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:

(48)

39

Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi yaitu (IQ) dan

kemampuan realita yaitu (skill). Pimpinan dan pegawai harus memiliki

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan

pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal.

b. Faktor motivasi (motivation).

Motivasi diartikan sebagai suatu sikap yang yang dimiliki pemimpin dan

pegawai terhadap situasi kerja dilingkungan organisasinya. Mereka akan

menunjukan nilai positif atau negatif terhadap situasi kerjanya, dan semua itu bisa

memperlihatkan bagaimana tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki pimpinan

dan pegawai.

Dale Timple dalam Mangkunegara (2009:16), menjelaskan bahwa faktor–

faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal yaitu

faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang.Misalnya saja pegawai itu

memiliki kinerja yang baikkarena memiliki kemampuan yang tinggi, atau pegawai

itu memiliki sifat pekerja keras dan ulet saat mengerjakan suatu pekerjaan.Faktor

eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari

lingkungan kerjanya. Seperti hubungan antar pegawai yang lain, hubungan

dengan atasan, fasilitas kerja dan iklim organisasi.

H. Jenis-jenis kinerja.

Moeheriono (2009 :63 ), menjelaskan bahwa dalam suatu organisasi dikenal

ada tiga jenis kinerja yang dapat dibedakan, yaitu sebagai berikut:

(49)

kinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya yang

digunakan oleh perusahaan, seperti modal, bahan baku, teknologi dan lain

sebagainya.

2. Kinerja administratif (administratif performance).

Kinerja ini berkaitan dengan kinerja administrasi organisasi, termasuk

didalamnya struktur administratif yang mengatur hubungan otoritas wewenang

dan tanggung jawab dari orang yang menduduki jabatan. Selain itu, berkaitan

dengan kinerja mekanisme aliran informasi antarunit kerja dalam organisasi.

3. Kinerja strategik (strategic performance).

Kinerja ini berkaitan atas kinerja perusahaan dievaluasi ketepatan perusahaan

dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi perusahaan, khususnya

secara strategi perusahaan dalam menjalankan visi dan misinya. Sehingga dengan

keberhasilan kinerja strategik , perusahaan bisa mencapai keunggulan

bersaingnya. Dan bisa menjadi perusahaan yang menjadi contoh bagi perusahaan

pesaingnya.

4. Faktor- Faktor Penilaian Kinerja

Moeheriono (2009:106) setelah desain sistem manajemen kinerja selesai

dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan penilaian

kinerja itu sendiri (performance appraisal ). Kemudian, langkah terpenting adalah

menentukan faktor-faktor penilaian. Faktor penilaian adalah aspek-aspek yang

diukur dalam proses penilaian kerja individu. Faktor penilaian tersebut terdiri atas

(50)

41

1. Hasil kerja, yaitu keberhasilan karyawan dalam pelaksanaan kerja (output)

biasanya terukur, seberapa besar yang telah dihasilkan, berapa jumlahnya

dan berapa besar kenaikannya, misalnya omset pemasaran, jumlah

keuntungan dan total perputaran asset, dan lain-lain.

2. Perilaku, yaitu aspek tindak tanduk karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan, pelayanan, kesopanan, sikap, dan perilakunya, baik terhadap

sesama karyawan maupun pelanggan.

3. Atribut dan kompetensi, yaitu kemahiran dan penguasaan karyawan sesuai

tuntutan jabatan, pengetahuan, keterampilan dan keahliannya, seperti

kepemimpinan, inisiatif dan komitmen.

4. Komparatif, yaitu membadingkan hasil kinerja karyawan dengan

karyawan lainnya yang selevel dengan yang bersangkutan, misalnya

sesama sales seberapa besar omset penjualannya selama satu bulan.

Kinerja di PT.Putra Salfan Pangkalan Susu

Pegawai yang memiliki kinerja yang tinggi sangatlah diharapkan oleh

perusahaan. Kinerja pegawai yang tinggi akan berdampak langsung pada kinerja

perusahaan. Dengan nilai kinerja yang baik perusahaan memiliki sebuah harapan

yang besar untuk lebih bersaing dengan perusahaan lainnya. Hasil yang saya

peroleh dari wawancara langsung dengan pimpinan dan beberapa pihak yang ada

di PT. Putra Salfan adalah sebagai berikut :

Ada penilaian kinerja Perusahaan yang umum di gunakan perusahaan PT.

(51)

a.Pola pikir

Pegawai PT. Putra Salfan memiliki pola pikir yang inovatif, sehingga mereka

selalu memberikan ide untuk beberapa kegiatan yang membutuhkan suatu

perbedaan dengan perusahaan yang lain. Selain itu, mereka memiliki inisiatif

untuk melakukan hal-hal yang penting untuk diatasi di perusahaan tanpa terlebih

dahulu diperintah oleh atasan.

b.Sikap

Sikap yang ditunjukkan pegawai PT. Putra Salfan memiliki nilai yang baik,

karena mereka (karyawan) selalu bersikap sopan, santun, dan ramah kepada

siapapun baik pihak yang ada didalam maupun diluar perusahaan. Sehingga jarang

terjadinya konflik yang ada di perusahaan. Sekalipun ada, bisa diselesaikan

dengan kekeluargaan.

c.Loyalitas

Loyalitas yang dimiliki oleh pegawai dinilai cukup tinggi, dibuktikan

kurangnya sikap menghindar dari pelaksanaan kerja lembur yang dilakukan oleh

pegawai dan mereka selalu memberikan kontribusi pada setiap pelaksanaan rapat

suatu kegiatan.

d.Kehadiran

Kehadiran pegawai di perusahaan sangatlah dibutuhkan. Pegawai PT. Putra

Salfan mengutamakan kehadiran di perusahaan, karena adanya pemberian

Tunjangan Kehadiran Karyawan (TKK) sehingga mereka memiliki nilai

kehadiran yang tinggi. Selain itu, pegawai memiliki kedisiplinan yang tinggi,

(52)

43

ditentukan dari Perusahaan. Dengan kata lain, pegawai memiliki kesadaran untuk

tidak pulang terlebih dahulu sebelum pekerjaan selesai dan tanpa ada alasan yang

jelas.

e.Kerjasama

Kerjasama yang dilakukan antara pimpinan dengan karyawan PT. Putra

Salfan dapat dikatakan baik. Hal ini terlihat pada kinerja karyawan yang selalu

menyelesaikan proyek/pekerjaan sebelum waktu yang ditentukan yang akan

meningkatkan kinerja perusahaan.

Prestasi perusahaan PT. Putra Salfan yang sudah dicapai adalah dalam

bidang HSE (Health Safety Environment) turut menjalankan dan menjaga

lingkungan serta kerja aman. HSE bukan merupakan standard. Namun dalam

menerapkan HSE perlu mengadopsi beberapa stansard. Untuk sektor minyak dan

gas, bebarapa sandard tentang HSE yang dapat dipakai adalah:

a.API Rp 750, tentang Process Safety Management

b.OSHA CPR 119.10.110, tentang Process Safety Management

c.OHSAS 18001, tentang Occupational Healt and Safety

d.Kepmenaker tentang SMK3

e.NFPA, National Fire Protection Association

f. NEC, National Electrical Code

g.LSC, Life Safety Code

Sertifikat yang didapat perusahaan PT. Putra Salfan adalah Sertifikat

CSMS (Contractor Safety Management system), adalah sertifikasi profesional

(53)

Sebelum perusahaan mendapatkan sertifikasi, PT. Pertamina Ep

memberikan Tata Cara dan Syarat-syarat Prakualifikasi yang harus diikuti oleh

salah satu pihak perusahaan, yaitu: harus mempunyai pengalaman pengadaan

barang/ jasa sejenis dengan paket pengadaan, di industri perminyakan maupun

diluar industri perminyakan, paling tidak I (satu) kali dalam kurun waktu 7 (tujuh)

tahun terakhir, baik sebagai pelaksana utama maupun sebagai anggota konsorsium

ataupun sebagai sub kontraktor.

Dalam pemasukan dokumen prakualifikasi, calon peserta harus

melampirkan persyaratan administrasi dan teknis sebagai berikut:

1. Surat pernyataan berminat mengikuti prakualifikasi

2. Surat perjanjian kerja sama

3. Surat izin usaha pada bidang usahanya yang di keluarkan oleh pemerintah

yang berwenang yang masih berlaku, seperti Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) atau Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK). Khususnya

untuk pengadaan jasa kontruksi, peserta juga harus menyerahkan Tanda

Daftar Perusahaan (TDP) serta sertifikat badan kontruksi yang

terakreditasi Oleh Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK)

Nasional.

4. Copy Akte Pendirian Perusahaan

5. Copy Neraca Perusahaan minimal 2 tahun

6. Telah melunasi kewajiban pajak

Setelah persyaratan Prakualifikasi terpenuhi, maka proses selanjutnya

(54)

45

kontraktor di Indonesia. Setelah semua persyaratan terpenuhi dan lulus seleksi,

maka pihak Pertamina Ep akan memberikan Sertifikasi CSMS untuk dapat

mengikuti pelelangan kerja yang dikeluarkan oleh PT. Pertamina.

Prestasi lainnya adalah prestasi dalam mendapatkan dan memenangkan

proyek/ tander perusahaan.

Tabel 3.5

Hasil Prestasi Proyek/Tander Perusahaan

No Tahun Banyaknya Proyek Klasifikasi pekerjaan

Nominal (Rp)

1. 2010 3 rendah 875.000.000

2. 2011 4 menengah 1.204.000.000

3. 2012 4 Tinggi 2.850.000.000

4. 2013 5 Tinggi 4.750.000.000

Sumber: PT. Putra Salfan (2014)

Keterangan:

2010: Klasiifikasi Rendah (Rp 50.000.000 – Rp 500.000.000).

2011: Klasifikasi Menengah (Rp 500.000.000 – Rp 1.000.000.000), terdiri dari 2

klasifikasi rendah, dan 2 klasifikasi menengah.

2012: Klasifikasi Tinggi (1.000.000.000 hingga tak terhingga), terdiri dari 2

klasifikasi rendah, 1 klasifikasi menengah, dan 1 klasifikasi tinggi.

[image:54.595.121.506.333.496.2]
(55)

5. Hubungan Motivasi kerja, karakter individu dan kinerja karyawan.

Kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung

jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005:67). Kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga

mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada

instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan kinerja

karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan karakter individu.

Kinerja selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan juga sangat tergantung oleh

karakter individu seperti kemampuan, pengetahuan, kepribadian, umur dan jenis

kelamin, tingkat pendidikan, keterampilan, motivasi, norma, nilai, keadaan sosial

ekonomi, pengalaman terhadap keadaan yang lalu akan menentukan perilaku kerja

dan produktivitas kerja, baik individu maupun organisasi. Oleh karena itu strategi

peningkatan kinerja adalah cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan

agar tujuan dapat tercapai.

Dalam dunia pekerjaan, unsur yang paling dibutuhkan pembentukan karakter

individu karyawan, karakter individu salah satu faktor motivasi dari faktor yang

mempengaruhi tingkat motivasi seseorang.Karakter individu mendorong

seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dan perilaku untuk memuaskan

kebutuhannya, karena pembentukan karakter merupakan pikiran yang didalamnya

terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya (karyawan)

merupakan pelopor segalanya.Program ini kemudian membentuk sistem

(56)

47

mempengaruhi perilakunya.Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan

prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan

hukum alam.

Hasilnya perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.Sebaliknya,

jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip universal, maka

perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.Oleh karena itu,

pikiran harus mendapatkan perhatian serius.Pikiran dari karyawan tersebut dapat

dilakukan dengan kinerja karyawan dan karakter individu.Hal ini menjadi acuan

bagi perusahaan untuk tau kemampuan kerja kita sebagai calon karyawan.Tidak

hanya itu melalui karakter individu yang kita miliki, perusahaan lebih mengetahui

posisi yang cocok dan tepat untuk kita. Karena karakter individu sangat

dibutuhkan untuk mengetahui tipe pekerjaan seperti apa yang tepat bagi

seseorang. Selain itu, karakter yang dimiliki seorang karyawan mampu menjadi

petunjuk bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana ia mampu menampilkan

diri dan memberikan hasil kerja optimal untuk perusahaan. Dari karakter yang

tampak inilah perusahaan lebih mengetahui bagaimana bertanggung jawab,

menyelesaikan masalah dan mentransfer informasi kepada orang lain terkait tugas

yang di intruksikan oleh atasannya.

Motivasi dalam bekerja dibutuhkan oleh karyawan perusahaan, terutama yang

bersumber dari lingkungan kerjanya.Karyawan menginginkan kebutuhannya

terpenuhi, khususnya kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial sangat penting untuk

karyawan, karena didalamya terdapat proses komunikasi yang dapat membantu

(57)

antar karyawan, motivasi yang diberikan pimpinan pun sangatlah

penting.Pengawasan yang diberikan oleh pimpinan pada karyawan pun dapat

meningkatkan motivasi karyawan.Disamping adanya pengawasan dari pemimpin,

karyawan yang kinerjanya meningkat sebaiknya dihargai oleh pemimpin.Contoh

penghargaan yang diberikan pimpinan pada karyawan misalnya memberikan

bonus pada setiap karyawan yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan

hasil yang terbaik di perusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan pimpinan

tersebut akan memberikan kesan pada karyawan bahwa dirinya sangat penting

(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

1. Motivasi yang diberikan oleh PT. Putra Salfan yaitu motivasi positif

(insentif positif) berupa gaji dan bonus. Dan motivasi negatif (insentif

negatif) berupa sanksi yaitu diberikan nasehat terlebih dahulu, apabila

nasehat tersebut tidak diperdulikan, maka diberikan surat peringatan,

apabila hal tersebut tetap saja tidak diperdulikan maka akan dipecat dari

perusahaan.

2. Karakter individu di PT. Putra Salfan sangat dibutuhkan untuk

mengetahui tipe pekerjaan seperti apa yang tepat bagi seseorang. Usia,

jenis kelamin, status perkawinan, dan masa kerja adalah beberapa karakter

individu yang dipertimbangkan.

3. Kinerja karyawan yang dimiliki PT. Putra Salfan berupa prestasi

perusahaan/ karyawan yang diterima dalam bidang HSE ( Health Safety

Environment), CSMS (Contractor Safety Management system) dan

proyek yang didapat dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang sangat

(59)

B. SARAN

1. Diharapkan motivasi yang diberikan di PT. Putra Salfan dapat lebih

ditingkatkan yaitu motivasi positif (insentif positif) dan motivasi negatif

(insentif negatif).

2. Diharapkan karakter individu di PT. Putra Salfan dapat lebih ditingkatkan,

sehingga bisa membentuk sistem kepercayaan yang akhirya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya.

3. Diharapkan kinerja di PT. Putra Salfan dapat lebih ditingkatkan , sehingga

bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.

(60)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arep, Ishak & Tanjung, Anwar. 2003. ManajemenMotivasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Hasibuan, Malayu .2006. Motivasi Kerja Karyawan di PT. Pabrik Gula

Candi Baru Sidoarjo. Skripsi diterbitkan. Surabaya : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Hasibuan,Malayu.2007.Organisasi & Motivasi: Dasar Peningkatan

Produktivitas Bandung: Bumi Aksara

Mulyasa. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Moheriono. 2009. PengukuranKinerja Berbasis Kompetensi: CompetencyBased

HumanResorceManagement, Surabaya: Ghalia Indonesia

Mangkunegara . 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama

Prabu, Anwar . 2009. Kepemimpinan melalui Motivasi Karyawan.

(http://pustaka.Unpad.ac.id./wpcontent/upload/2009/12/kepemimpinan melalui motivasi. Pdf, diakses 10 mei 2014)

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.5

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Stepsen (2001: 88) menjelaskan persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu- individu pengorganisasian dan menafsirkan indera mereka agar dapat

• Guru menyapa peserta didik melalui media komunikasi dan mengajak peserta didik berdoa serta mensyukuri anugerah yang diberikan Tuhan kepada Manusia • Meminta peserta didik

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk Untuk mengetahui strategi

Populasi hama tertinggi yang didapat selama pengamatan adalah: Aphids dengan jumlah rata-rata 4 ekor per unit sampel, populasi musuh alami tertinggi adalah: Coccinelids

Penggunaan sumber daya yang efektif, efisien, dan optimal dalam pengambilan keputusan berbasis EMIS di Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Surabaya

Serapan ini tidak muncul pada sampel S.0 dan S.1, sehingga dapat dipastikan serapan ini merupakan serapan dari rantai alkil pada senyawa HDTMS yang bereaksi dnegan

menu rapat di beberapa instansi tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan alat dan sumberdaya. Peningkatan permintaan jenis kudapan tradisional tersebut tidak diiringi dengan

environment controlled by profitability than by budget. ” Sektor departemen swasta menempatkan penekanan besar fasilitas pada desain, mungkin karena manajer mereka