• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN MEDAN AREA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN MEDAN AREA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM

KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN MEDAN AREA

Oleh Sufiatni abstrak

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana Di Kecamatan Medan Area. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk Untuk mengetahui strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) terhadap masyarakat di Kecamatan Medan Area. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Reduksi data (data reduction) Penyajian data (data display) Penarikan kesimpulan (conclusion). Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi komunikasi yang dipilih adalah KIE yakni Komunikasi Informasi dan Edukasi yang berupa penyuluhan dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan mengunjungi rumah-rumah sekolah dan madrasah untuk mengikuti program KB, mengantisipasi kehamilan dini, mengatur jarak kelahiran dan menurunkan angka kematian bayi.

keywords: Strategi Komunikasi, Penyuluhan, Keluarga Berencana

PENDAHULUAN Konteks Masalah

Program KB mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan serta merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Senada dengan hal tersebut, dimana wilayah Kota Medan yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara memiliki tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi. Kepadatan penduduk tidak seimbang, struktur penduduk yang sangat bervariasi serta masalah imigrasi penduduk yang menyebabkan Kota Medan menjadi daerah dengan tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi.

(2)

Dari uraian di atas, perlu adanya suatu strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Medan yang tepat untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada komunikan. Hal yang menarik adalah kecamatan Medan Area dan petugas penyuluh lapangan yang bertugas mensosialisasikan program keluarga berencana di kecamatan tersebut kerap menjadi juara saat diadakan perlombaan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan. Strategi komunikasi yang baik tentu menjadi salah satu faktor penentu tersampaikannya pesan-pesan yang diinginkan oleh pemerintah dalam hal ini BPPKB Kota Medan terkait dengan keluarga berencana.

Berdasarkan dari uraian konteks masalah di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) terhadap masyarakat di Kota Medan, khususnya di Kecamatan Medan Area.

Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Medan Area?”

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan

(3)

dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) terhadap masyarakat di Kecamatan Medan Area”

KAJIAN LITERATUR

Teori Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti rapat, pertemuan, konfrensi, seminar dan sebagainya. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Mulyana : 2005).

Strategi Komunikasi

Ahmad (1996) mendefinisikan strategi komunikasi adalah suatu cara yang dikerjakan demi kelancaran suatu komunikasi. Istilah lain strategi komunikasi merupakan metode atau langkah- langkah yang dianggap paling tepat untuk diambil untuk keberhasilan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku, baik secara langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Salah satu peranan terpenting strategi komunikasi dalam menunjang proses komunikasi yaitu pemilihan penggunaan bahasa. Fungsi bahasa dalam arti kehidupan manusia adalah sebagai alat yang dapat melahirkan berbagai macam perasaan dan sebagai alat komunikasi.

METODE PENELITIAN Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif hanya memaparkan

(4)

situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pola Strategi Komunikasi dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan pada beberapa kelurahan di Kecamatan Medan Area. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan Kecamatan Medan Area merupakan kecamatan yang menjadi salah satu wilayah kerja Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB).

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Teknik Pengumpulan Data Primer Wawancara

Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.

(5)

Teknik Pengumpulan Data Sekunder  Penelitian Kepustakaan

 Studi Kontemporer Teknik Analisis Data

Adapun proses analisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga fase (Kriyantono, 2010: 196), yaitu:

 Reduksi data (data reduction)  Penyajian data (data display)  Penarikan kesimpulan (conclusion)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi Penelitian

Kecamatan Medan Area merupakan salah satu kecamatan yang menjadi bagian Pemerintah Daerah Kota Medan. Kecamatan Medan Area terdiri dari 12 Kelurahan dan 172 Lingkungan yang dihuni oleh masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang, suku, agama, tingkat pendidikan serta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2

Kelurahan dan Luas Wilayah tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Area

No Kelurahan Lingkungan Luas / Ha

1 Kota Matsum I 34 33,07 2 Kota Matsum II 16 27 3 Kota Matsum IV 17 27 4 Sukaramai I 17 13,07 5 Sukaramai II 16 32,2 6 Tegal Sari I 12 25,05 7 Tegal Sari II 8 24

8 Tegal Sari III 10 25

9 Sei Rengas II 11 35,78

10 Sei Rengas Permata 8 25,37

11 Pandau Hulu II 10 47,55

12 Pasar Merah Timur 13 75,02

(6)

Sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Area sangat besar yakni berkisar 121.758 jiwa dengan total 27.369 kepala keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Jumlah KK dan Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Area

No Kelurahan Jumlah KK Jumlah Penduduk

1 Kota Matsum I 2.959 13.056 2 Kota Matsum II 2.029 8.830 3 Kota Matsum IV 3.432 16.579 4 Sukaramai I 2.865 11.046 5 Sukaramai II 1.724 8.195 6 Tegal Sari I 2.912 12.147 7 Tegal Sari II 1.557 6.931

8 Tegal Sari III 2.402 10.895

9 Sei Rengas II 1.447 6.127

10 Sei Rengas Permata 961 4.065

11 Pandau Hulu II 2.368 10.473

12 Pasar Merah Timur 2.713 13.234 Hasil Observasi Lapangan 2012

Tabel diatas menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kecamatan Medan Area cukup tinggi yang tentu membutuhkan strategi komunikasi yang tepat guna mencapai tujuan penyelenggaran program KB secara tepat. Observasi lapangan juga menunjukkan bahwa Kecamatan Medan Area kerap menjadi juara saat dilakukan perlombaan-perlombaan yang berkenaan dengan program kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kota Medan.

Salah satu media sosialisasi program keluarga berencana dapat dilakukan melalui KIE atau Komunikasi Informasi dan Edukasi baik secara kelompok maupun individu. Tujuan dari KIE, yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.

(7)

3. Meletakan dasar bagi mekanisme sosio cultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan

4. Untuk mendorong terjadinya proses perubahan prilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai prilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

Selain KIE, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan juga menggunakan media konseling sebagai salah satu sosialisasi program keluarga berencana. Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan.

Pelaksanaan sosialisasi program keluarga berencana tidak lepas dari peran serta media, baik itu media massa maupun media komunikasi lainnya. Media yang digunakan dalam sosialisasi program keluarga berencana diantaranya adalah penyuluhan, pelatihan, pembinaan dan pameran. Sosialisasi program keluarga berencana juga menggunakan media massa dalam penyebaran informasinya seperti menggunakan radio, televisi, koran dan bahkan sekarang telah menggunakan media yang berbasis IT seperti web online yang bisa diakses oleh masyarakat.

Strategi komunikasi yang telah dilakukan dalam sosialisasi program keluarga berencana yang mengunakan media massa diantaranya seperti siaran radio, iklan di televisi, spanduk, brosur, dan pamflet. Selain itu, sosialisasi program keluarga berencana tersebut juga dilakukan dengan cara membagikan buku-buku panduan yang dilakukan pada saat sosialisasi di puskesmas atau posyandu.

(8)

PENUTUP Kesimpulan

Strategi komunikasi yang dipilih adalah KIE yakni Komunikasi Informasi dan Edukasi yang berupa penyuluhan dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan mengunjungi rumah-rumah sekolah dan madrasah untuk mengikuti program KB, mengantisipasi kehamilan dini, mengatur jarak kelahiran dan menurunkan angka kematian bayi.

Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti yaitu :

1. Diharapkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melakukan pelatihan yang lebih intensif kepada Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana agar mampu memberikan hasil dan mencapai tujuan yang lebih maksimal lagi.

2. Penyuluhan yang dilakukan pada umumnya menunggu undangan dari kecamatan atau kelurahan, hendaknya kegiatan penyuluhan dilakukan secara rutin untuk mampu mengajak masyarakat mengerti dan mau mengikuti program Keluarga Berencana.

3. Penambahan fasilitas yang ada sangat diperlukan sebab keterbatasan fasilitas dan sarana seperti mobil penerangan (MoPen) tentu dapat membuat keterbatasan ruang lingkup penyuluhan dan khalayak yang dapat dijangkau oleh Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Medan.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Abdullah, Taufik. 2006. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman. Jakarta : Raja Grafindo Persada

(9)

Ahmad, Hamzah dan Santoso. 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya : Fajar Mulya

Ardianto, Elvinaro dan Kardinah Siti. 2007. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi. Bandung : Armico

Bernet, Oliver dan Sandra. 2007. Strategic Communication. London : Sage Publication

Bungin, Burhan. 2007. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Press Cahyana, Yan Yan & Bagong Suyanto. 1996. Kajian Komunikasi dan Seluk

Beluknya. Surabaya: Airlangga University Press

Cangara, Hafid. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Cutlip, Scott M. Allen.2000. Effective Public Relations. Jakarta : Kencana

Devito, Joseph. 1986. The Interpersonal Communication Book. Newyork: Harper & Row Publisher

___________________, 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Goldberg, Alvin A , Learson, Carl E; Soemiati, Koesdarini (tr). 1985. Komunikasi Kelompok. UI Press

Hartono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Pekan Baru : Lembaga Studi Filsafat, Kemasyarakatan, Kependidikan dan Perempuan

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi dalam Perspektif dan Proses. Bandung : Widya Padjajaran

Kotler, Philip. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12. Jakarata : Penerbit Erlangga

Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa : Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta : Rineka Cipta

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(10)

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta : Grasindo.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ruslan. A. Gani. 2007. Manajemen Strategi. Jakarta : PT Gramedia Setiadi, Elly. 2007. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana. Walgito, Bimo. 2008. Psikologi Kelompok. Yogyakarta : Penerbit Andi

Widjaja. H.A.W. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo

Internet

(http//id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943455-tujuan-sosialisasi) (diakses pada 31 Januari 2013 pukul 13.00 WIB)

www.who.or.id (diakses pada 01 Februari 2013 Pukul 03.20 WIB)

www.bps.go.id (diakses pada 29 Januari 2013 Pukul 11.10 WIB)

http: //www.pemkomedan.go.id (diakses pada 30 Januari 2013 Pukul 10.15)

http: // databasis.bkkbn.go.id/bk/index.php/auth/register (diakses pada tanggal 20 Des 2013)

http. //Kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi-komunikais.html (diakses pada 22 Juni 2013)

http //berlinajaya.blogspot.com/2009/05/bkr-bina-keluarga-remaja.html (diakses pada 14 Juni 2013)

http //tentangkb.wordpress.com/2009/11/18/bina-keluarga-balita-2/more-34 (diakses pada 06 Juli 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Dukun bayi bersedia mengalihkan peranannya sebagai penolong persalinan kepada bidan, tetapi tetap berperan dalam merawat ibu selama masa kehamilan, mendampingi saat

Hanya saja pada kejadian sehari-hari daun singkong alami relatif tidak bigitu disukai oleh ikan gurami, untuk itu agar daun singkong dapat dimakan dan dimanfaatkan

Di bawah ini adalah beberapa saran untuk pengembangan selanjutnya: (1) berdasarkan nilai daya gabung umum, untuk keperluan persilangan dapat menggunakan tetua 6 untuk karakter bobot

melalui uji signifikansi yakni menggunakan uji F, didapatkan data bahwa nilai F hitung18.870 dengan probabilitas 0.00, dimana probabilitas lebih kecil dari 0,05

bahwa STAD memiliki keunggulan: (1) Pengetahuan diperoleh siswa dengan membangun sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan orang lain, (2) Sistem evaluasi

2 Pada bulan Desember 2013, sistem perdagangan multilateral dibangkitkan kembali ketika negara anggota WTO menyetujui paket yang mencakup tiga isu penting yang

1) Kebutuhan perangkat lunak (Software); terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan program yang akan digunakan untuk memprogram PLC yang akan dikontrol dari

[r]