A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran tingkat motivasi peserta latihan aerobik laki-laki yang meliputi indikator : a) Durasi kegiatan, b) Frekuensi kegiatan belajar, c) Persistensi pada tujuan kegiatan belajar, d) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, e) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, f) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, g) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan, h) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan, secara statistik berada pada kategori Tinggi. Itu terbukti dari hasil pengolahan data angket dengan persentasenya yaitu sebanyak 72%. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat motivasi peserta latihan aerobik laki-laki sudahtinggi.
2. Gambaran tingkat motivasi peserta latihan aerobik perempuan yang meliputi indikator : a) Durasi kegiatan, b) Frekuensi kegiatan belajar, c) Persistensi pada tujuan kegiatan belajar, d) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, e) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, f) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, g) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai
dari kegiatan yang dilakukan, h) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan, secara statistik berada pada kategori Tinggi. Itu terbukti dari hasil pengolahan data angket dengan persentasenya yaitu sebanyak 84%. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat motivasi peserta latihan aerobik perempuan sudah tinggi. 3. Gambaran tingkat motivasi peserta latihan aerobik pada usia muda yang
meliputi indikator : a) Durasi kegiatan, b) Frekuensi kegiatan belajar, c) Persistensi pada tujuan kegiatan belajar, d) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, e) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, f) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, g) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan, h) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan, secara statistik berada pada kategori Tinggi. Itu terbukti dari hasil pengolahan data angket dengan persentasenya yaitu sebanyak 81%. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat motivasi peserta latihan aerobik pada usia muda sudah tinggi.
4. Gambaran tingkat motivasi peserta latihan aerobik pada usia tua yang meliputi indikator : a) Durasi kegiatan, b) Frekuensi kegiatan belajar, c) Persistensi pada tujuan kegiatan belajar, d) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, e) Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, f) Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, g) Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan, h) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan, secara statistik berada pada kategori Tinggi. Itu terbukti dari
60
Hamada, 2014
Motivasi Para Peserta Senam Aerobik Di Pusat Kebugaran Jasmani Di Tinjau Dari Segi Usia Dan Jenis Kelamin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil pengolahan data angket dengan persentasenya yaitu sebanyak 78%. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat motivasi peserta latihan aerobik pada usia tua sudah tinggi.
B. Saran
Variabel motivasi pada peserta latihan aerobik laki-laki menunjukkan persentase yang terendah dari yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi peserta latihan aerobik laki-laki adalah dengan melalui aktivitas latihan seperti meningkatkan keinginan pesertadalam melaksanakan latihan, meningkatkan pengaturan waktu yang tepat dalam berlatih agar mencapai keberhasilan, meningkatkan kemauan peserta untuk menambah waktu berlatih agar mendapat hasil yang optimal.
Abin Syamsuddin Makmun, (2004), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Anik Ghufron, dkk. 2007. Panduan Penelitian dan Pengembangan Bidang Pendidikan
dan Pembelajaran. Yogyakarta : Lembaga Pendidikan UNY
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Pendidikan dan Pembelajaran. Yogyakarta : Lembang Penelitian UNY
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Biro Humas dan Hukum. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 3 tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional
Echols. J.M- dan Shadily. H. 1993. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia
Faizal Sanapiah, (2007), Format – Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Giriwijoto, Y. S. S. 1992. Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Buku Perkuliahan Mahasiswa FPOK-IKIP Bandung
Giriwijoyo, Santosa. 1991. Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung Giriwijoyo, Santosa. 1995. Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK-UPI Giriwijoyo, Santosa. 2004. Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK-Bandung Hamalik, Oemar. 1995. Dasar Motivasi : PT Gramedia Pustaka Utama
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma
Hamada, 2014
Motivasi Para Peserta Senam Aerobik Di Pusat Kebugaran Jasmani Di Tinjau Dari Segi Usia Dan Jenis Kelamin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Husdarta. JS & M. Saputra, Y. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Depdiknas Hamalik, Oemar. 1995. Dasar Motivasi. Bandung : PT Gramedia Pustaka Utama
______. 1998. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Kamus Besar Bahasa Indonesia tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2nd edn, Jakarta, Balai Pustaka, 1993
Lutan, R. (2002), Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di
Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas: Dirjen Dikdasmen Bekerejasama dengan Dirjen
Olahraga
Moeloek, Dangsina. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Nasution S. 1991. Metode Research. Bandung : Jemmais
Nurhasan, (1998). Hand out Statistik. Bandung: FPOK UPI Bandung Nurhasan, (2000). Tes dan Pengukuran. Bandung: FPOK UPI Bandung
Rusli, Lutan. 1992. Manusia dan Olahraga : Seri Bahan Kuliah Olahraga ITB. Bandung : ITB dan FPOK UPI-Bandung
Rusli, Lutan. 1991. Krisis Global Pendidikan Jasman : Reinpretasi Hasil Kongres World
Summit on Physical Education. Makalah. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia
Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2009), Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Sidibyo, Setyobroto.1989. Psikologi Olahraga. Jakarta : PT Anem Kosong Anem Sudjana. 1989. Metode Statistika. Tarsito, Bandung.
Sajoto M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Direktur Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek
Baru Algensindo.
Sadoso Sumosardjuno. 1989. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. Jakarta : Pustaka Karya Grafita Utama.
Suapandi, Kemal Johana. 1990. Pengantar Sosiologi Olahraga. Bandung : FPOK IKIP Bandung.
Surakhmad. 1998. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya. Tangkudung, James. 2004. Ilmu Faal (Fisiologi). Jakarta : CerdaS Jaya.
http://radarsukabumi.com/p=7885 www.dikti.go.id/olahraga.html http://www.healthcarecenter.com/aerobic-sport.html http://www.websteronlinedictionary.com/oxygen.html http://www.websteronlinedictionary.com/system-of-physical.html http://www.scribd.com/doc/146625606/DASAR-%E2%80%93-DASAR-OR http://www.scribd.com/doc/146625606/DASAR-%E2%80%93-DASAR-OR http://eprints.uny.ac.id/8789/3/BAB%2011.pdf